phone: +62852 5254 2414
e-mail: simonmurdani@gmail.com

DDK DKV - BAB 5 Proses Produksi Desain

BAB 5

Proses Produksi Desain

Kompetensi Dasar

3.1 Memahami tahapan dalam proses produksi desain (pra-produksi, produksi, pasca-produksi).

3.2 Menerapkan manajemen proyek sederhana dalam lingkup desain.

4.1 Mengelola alur kerja produksi untuk menghasilkan karya desain yang efektif.

4.2 Berkolaborasi dan berkomunikasi secara profesional dengan tim dan pihak terkait.

Pendahuluan

Menghasilkan sebuah karya desain yang profesional tidak hanya melibatkan kreativitas, tetapi juga proses kerja yang terorganisir. Bab ini akan membedah proses produksi menjadi tiga tahap utama: pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi. Dengan memahami setiap tahap, Anda akan mampu mengelola proyek desain dengan lebih efisien dan terarah.

(A) Tahap Pra-Produksi (Perencanaan)

Ini adalah fase fondasi. Tanpa perencanaan yang matang, proyek bisa berjalan kacau.

1. Analisis dan Interpretasi Brief

  • Analisis Kritis: Pelajari ulang brief yang sudah diterima. Pastikan semua informasi tentang tujuan, target audiens, dan ruang lingkup pekerjaan sudah jelas.

  • Penyusunan Jadwal (Timeline): Buatlah jadwal kerja terperinci. Tentukan tenggat waktu untuk setiap tahapan, mulai dari riset, brainstorming, hingga penyelesaian akhir.

2. Riset dan Pengumpulan Referensi

  • Riset Visual: Kumpulkan referensi visual (gambar, ilustrasi, warna) yang relevan.

  • Penyusunan Moodboard: Susunlah referensi menjadi sebuah moodboard untuk menentukan arah visual dan gaya desain.

  • Koleksi Aset: Kumpulkan semua bahan baku yang diperlukan, seperti foto, ilustrasi, teks, atau elemen lain yang sudah disiapkan.

3. Persiapan Teknis

  • Pemilihan Perangkat Lunak: Tentukan perangkat lunak yang akan digunakan (misalnya, Adobe Illustrator untuk logo, Adobe Premiere Pro untuk video).

  • Pengaturan File: Siapkan folder kerja yang rapi dan standar penamaan file yang konsisten.

(B) Tahap Produksi (Eksekusi)

Pada tahap ini, ide-ide mulai diwujudkan.

1. Pembuatan Draf dan Prototipe

  • Iterasi Desain: Buat beberapa draf atau prototipe. Misalnya, rancang beberapa versi logo atau tata letak brosur yang berbeda.

  • Eksplorasi Warna dan Tipografi: Uji coba kombinasi warna dan font untuk melihat mana yang paling efektif.

2. Produksi Berdasarkan Konsentrasi Keahlian

  • Desain Grafis (Print & Digital): Mulai membuat desain final di perangkat lunak. Perhatikan komposisi, hierarki visual, dan detail.

  • Videografi/Motion Graphic: Lakukan pengambilan gambar, perekaman suara, dan mulai proses penyuntingan video.

  • UI/UX Design: Buat wireframe dan mockup antarmuka. Kembangkan prototipe interaktif untuk diuji coba.

3. Evaluasi Internal dan Revisi

  • Review Internal: Minta masukan dari tim atau mentor.

  • Revisi: Lakukan revisi berdasarkan feedback.

(C) Tahap Pasca-Produksi (Finalisasi)

Tahap ini memastikan karya siap untuk dikirimkan dan digunakan.

1. Penyempurnaan Karya Akhir

  • Pengeditan dan Retouching: Edit foto, video, atau ilustrasi agar sempurna.

  • Koreksi Warna: Pastikan warna sudah konsisten dan sesuai, terutama untuk desain cetak (color space CMYK).

2. Penyiapan File Final

  • Ekspor File: Ekspor file dalam format yang tepat (misalnya, .pdf untuk cetak, .jpg atau .png untuk web, .mp4 untuk video).

  • Resolusi: Pastikan resolusi sudah sesuai dengan media yang dituju (misalnya, 300 dpi untuk cetak, 72 dpi untuk web).

  • Penamaan File Final: Beri nama file dengan jelas dan profesional (contoh: Logo_KopiGembira_Final.ai).

3. Pengiriman dan Arsip

  • Pengiriman File: Kirimkan file final kepada klien atau pihak yang membutuhkan.

  • Arsip Proyek: Simpan semua file mentah dan dokumen proyek di tempat yang aman. Ini penting untuk referensi di masa depan.

(D) Pentingnya Kolaborasi dan Komunikasi

  • Komunikasi Aktif: Beri tahu tim dan klien tentang setiap kemajuan.

  • Menerima Masukan: Terbuka terhadap kritik dan saran.

  • Menghadapi Masalah: Jika ada kendala, diskusikan dengan tim untuk mencari solusi.

Zona Aktivitas

A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan 5)

  1. Jelaskan perbedaan mendasar antara tahap pra-produksi dan produksi.

  2. Mengapa manajemen file yang rapi sangat penting dalam proses produksi desain?

  3. Berikan contoh perbedaan teknis dalam pasca-produksi antara desain untuk media cetak dan desain untuk web.

  4. Apa yang dimaksud dengan iterasi desain? Mengapa ini penting?

  5. Sebutkan dua (2) kegiatan yang harus dilakukan pada tahap pasca-produksi.

B. Tugas Praktikum (Nilai Praktik 5)

  1. Latihan Alur Kerja: Pilih salah satu proyek desain sederhana (misalnya, membuat poster acara sekolah).

  2. Susun Proses: Buatlah tabel yang membagi proses menjadi pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi.

  • Pra-produksi: Tuliskan hal-hal yang akan Anda siapkan (riset, moodboard, aset).

  • Produksi: Deskripsikan bagaimana Anda akan membuat poster tersebut.

  • Pasca-produksi: Tuliskan langkah-langkah final (ekspor file, penamaan).

C. Tugas Proyek (Nilai Proyek 5)

  1. Laporan Proyek: Buat laporan singkat tentang sebuah proyek desain yang pernah Anda kerjakan atau amati.

  2. Analisis:

  • Identifikasi dan jelaskan setiap tahapan produksi yang terlibat dalam proyek tersebut.

  • Jelaskan bagaimana proses komunikasi dan kolaborasi terjadi antara pihak-pihak yang terlibat.

  • Bagaimana brief awal memengaruhi hasil akhir?

Rangkuman

Bab ini telah mengajarkan bahwa proses produksi desain adalah sebuah siklus yang terstruktur, dimulai dari pra-produksi yang berfokus pada perencanaan, produksi yang merupakan fase eksekusi, dan diakhiri dengan pasca-produksi untuk finalisasi dan pengarsipan. Menguasai alur kerja ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas karya Anda, tetapi juga menjadikan Anda seorang desainer yang andal dan profesional.

Ulangan Akhir Bab 5

A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.

  1. Tahapan di mana desainer melakukan riset dan menyusun jadwal adalah...
    a. Produksi.
    b. Pasca-produksi.
    c. Pra-produksi.
    d. Presentasi.
    e. Finalisasi.

  2. Ketika seorang fotografer mulai mengedit foto yang sudah diambil, ia berada di tahap...
    a. Pra-produksi.
    b. Produksi.
    c. Pasca-produksi.
    d. Ideasi.
    e. Brainstorming.

  3. Mengatur file dalam folder yang rapi dan konsisten merupakan bagian dari...
    a. Pasca-produksi.
    b. Produksi.
    c. Briefing.
    d. Pra-produksi.
    e. Presentasi.

  4. Mengapa penting untuk mengeksplorasi warna dan tipografi pada tahap produksi?
    a. Agar proyek cepat selesai.
    b. Untuk menghemat waktu.
    c. Agar hasil akhir tidak sesuai harapan.
    d. Untuk memastikan pilihan yang paling efektif.
    e. Untuk menghindari komunikasi dengan tim.

  5. Proses penyimpanan file mentah dan dokumen proyek setelah proyek selesai disebut...
    a. Ekspor.
    b. Arsip proyek.
    c. Finalisasi.
    d. Pengiriman.
    e. Produksi.

  6. Tiga (3) contoh aktivitas yang dilakukan pada tahap pra-produksi adalah...
    a. Retouching, ekspor file, pengarsipan.
    b. Riset, moodboard, wireframe.
    c. Brainstorming, sketsa, pengkodean.
    d. Perekaman, penyuntingan, publikasi.
    e. Presentasi, feedback, revisi.

  7. Jika sebuah desain poster ingin dicetak, maka file akhir harus diatur dengan color space...
    a. RGB.
    b. CMYK.
    c. HSL.
    d. HEX.
    e. HSLA.

  8. Apa yang dimaksud dengan komunikasi profesional dalam proses produksi desain?
    a. Berbicara hanya dengan klien.
    b. Memberi tahu orang lain saat proyek selesai.
    c. Memperbarui tim dan klien tentang kemajuan proyek.
    d. Mengirim banyak pesan yang tidak perlu.
    e. Bekerja sendiri tanpa interaksi.

  9. Mengapa pengujian prototipe penting dalam desain UI/UX?
    a. Untuk membuat tampilan lebih menarik.
    b. Agar bisa segera selesai.
    c. Untuk memastikan antarmuka mudah digunakan oleh audiens.
    d. Untuk menambah fitur yang tidak perlu.
    e. Untuk membuat developer lebih sulit bekerja.

  10. Tahap terakhir dalam alur produksi desain adalah...
    a. Pra-produksi.
    b. Produksi.
    c. Pasca-produksi.
    d. Ideasi.
    e. Presentasi.

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar.

  1. Jelaskan mengapa arsip proyek menjadi bagian penting dari pasca-produksi.

  2. Berikan contoh bagaimana kolaborasi dapat meningkatkan kualitas sebuah proyek desain.

  3. Jelaskan perbedaan antara resolusi dan color space dalam konteks pasca-produksi.

  4. Mengapa manajemen proyek (pengaturan jadwal) penting untuk menghindari keterlambatan?

  5. Dalam konteks videografi, jelaskan apa saja yang termasuk dalam tahap produksi dan pasca-produksi.

C. Praktik

Bayangkan Anda ditugaskan untuk membuat sebuah iklan video singkat (berdurasi 15 detik) untuk media sosial.

Tugas:

  1. Buatlah daftar aktivitas yang akan Anda lakukan di setiap tahapan produksi: pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi.

  2. Jelaskan peran setiap anggota tim (misalnya, sutradara, sinematografer, editor) dalam setiap tahap.

  3. Deskripsikan bagaimana Anda akan menyiapkan file final agar sesuai dengan kebutuhan media sosial.

0 komentar: