phone: +62852 5254 2414
e-mail: simonmurdani@gmail.com
Showing posts with label Desain Grafis. Show all posts

Desain Grafis - PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP (kelas X)


PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada huruf A, B, C, D, atau E pada lembar jawaban yang tersedia !

1. Tahun 1611, Johannes Kepler menciptakan kamera sederhana yang dinamakan ...

A. kamera DSLR

B. kamera digital

C. kamera box

D. kamera obscura

E. kamera prosumer

2. Berikut yang bukan merupakan dasar-dasar fotografi yaitu ...

A. mengenal kamera

B. membeli kamera

C. cara menekan tombol shutter

D. mengatur fokus kamera

E. mengenal exposure

3. Pengaturan kamera dimana kamera akan berusaha menganalisis objek yang kita foto lalu menentukan semua setelan kamera. Bidik lalu jepret tanpa harus sulit mengubah

apa pun, maka

pengaturan ini pada ...

A. mode A

B. mode P

C. mode S

D. mode A

E. mode M

4. Semakin besar angka shutter speed semakin cepat waktu yang digunakan dalam

membuka dan menutupnya lensa kamera. Hal ini akan menimbulkan efek foto ...

A. diam (freeze)

B. gerak

C. blur

D. zoom in

E bulb

5. Di bawah ini yang bukan termasuk elemen dalam komposisi foto yaitu ...

A garis

B. warna

C. shape

D. tekstur

E. ukuran

6. Mode yang digunakan untuk mengubah, ukuran diafragma dengan leluasa pada

kamera adalah ...

A manual

B. auto

C. aperture-Priority

D. shutter Speed-Priority

E none of the above

7. Berikut merupakan gambar salah satu jenis fotografi:


Jenis fotografi di atas merupakan jenis ...

A. landscape photograpy

B. portrait photography

C. wildlife photography

D. aerial photography

E. stage photography

8. Berikut merupakan gambar salah satu jenis fotografi:


A. landscape photograpy

B. macro photography

C. wildlife photography

D. aerial photography

E. stage photography

9. Semakin besar diameter aperture (pada diafrahma) maka ...

A. detail objek semakin terlihat

B. DOF berubah

C. warna objek akurat

D. semakin banyak cahaya yang masuk pada lensa

E. semakin sensitif sensor pada cahaya

Desain Grafis - EVALUASI FOTOGRAFI DIGITAL (BAB XIX)(kelas X)


BAB XIX
EVALUASI FOTOGRAFI DIGITAL

Kompetensi Dasar
3.19 Mengevaluasi Karya Fotografi.
4.19 Membuat Laporan Karya Fotografi.

Estetika Karya Seni Fotografi Digital

Proses evaluasi terhadap hasil karya fotorafi adalah perlu, dan penting dilakukan, khususnya untuk menjadikan bahan pembelajaran agar ke depannya kita
dapat menghasilkan karya-karya yang tentunya (diharapkan) lebih baik lagi. Sayangnya, evaluasi itu sendiri bukanlah proses yang sederhana dan mudah, mengingat banyaknya aspek yang perlu diperhatikan.
Evaluasi dapat dilakukan oleh diri sendiri dan juga melalui penilaian pihak (orang) lain, namun sebuah karya fotografi mempunyai elemen-elemen yang terkandung yang menjadikannya memiliki nilai lebih dibandingkan karya lainnya.
A. Konten/Isi
Karya foto yang bernilai tinggi sarat akan konten/isi. Karya sering kehilangan makna ketika tidak memiliki (atau kurang) isi. Konten menjadi impresi pertama yang ditangkap oleh otak kita, secara sadar atau tidak.
Konten yang dimaksud dapat berupa:
1. Cerita/Pesan
Foto yang bercerita, memiliki pesan di dalamnya bernilai tinggi. Cerita/pesan tidak harus selalu disampaikan oleh kata-kata. Karya foto yang sarat akan pesan, mampu “bercerita" dengan sendirinya, walaupun hanya disertai sedikit keterangan, atau tanpa keterangan sama sekali. Pesan/cerita yang kuat dapat ditangkap mudah oleh nalar (common sense) siapa saja.
Ekspresi bisa didapat dari manusia ataupun objek lainnya.

Desain Grafis - KARYA SENI FOTOGRAFI DIGITAL (BAB XVIII)(Kelas X)




BAB XVIII
KARYA SENI FOTOGRAFI DIGITAL

Kompetensi Dasar
3.18 Menganalisis pembuatan karya seni fotografi digital.
4.18 Membuat karya seni fotografi digital.

A. Karya Seni fotografi

1. Pengertian Karya Seni fotografi
Pengertian "foto seni" adalah suatu karya foto yang memiliki nilai seni, suatu nilai estetik, baik yang bersifat universal maupun lokal atau terbatas. Karya-karya foto dalam kategori ini mempunyai suatu sifat yang secara minimal memiliki daya simpan dalam waktu yang relatif lama dan tetap dihargai nilai seninya. Sebuah karya atau foto kita katakan sebagai benda seni, ia harus bukan sekedar hasil upaya proses reproduksi belaka. Foto seni semestinya berasal dari suatu kontemplasi yang intens. Pemunculan gagasan/ide tidaklah serentak dan berkesan dadakan. Ada suatu proses pengamatan empirik, komparasi, perenungan, dan bahkan serangkaian mimpi-mimpi yang panjang yang lalu berwujud sebagai titik akhir sebuah eksekusi: konsep dan visi/misi yang transparan serta "baru". Dengan begitu sebuah foto seni tidak hanya sebentuk "seni instan" belaka.
Foto Seni, merupakan bagian dari cabang seni rupa yang paling muda. Walau tidak bisa dipungkiri, secara teknikal foto seni memberikan kontribusi kepada cabang fotografi lainnya, semisal foto jurnalistik.
2. Jenis Fotografi Seni
Sebenarnya dalam menciptakan karya fotografi seni sangat luas orientasi pemikirannya. Konsep visualisasinya mirip dengan cara melukis yang mempunyai gaya atau aliran bermacam-macam dalam meralisasikan ide lewat bahasa visual itu. Kalau dilihat dari keberadaan objek dalam sebuah karya apakah objek tersebut mengilustrasikan adanya suatu pergerakan atau disebut juga dengan sifat atraktif, ataukah objek dalam keadaan diam yang mencerminkan suatu kebendaan hingga melahirkan sifat simbolik atau image. Dari keterangan tersebut, maka klasifikasi fotografi seni dapat digolongkan menjadai fotografi seni berorientasi sifat atraktif, fotografi seni berorientasi pada sifat statis, serta fotografi seni berorientasi sifat simbolis/image.

Desain Grafis - KOMPOSISI GAMBAR DALAM FOTOGRAFI (BAB XVII)(kelas X)




BAB XVII
KOMPOSISI GAMBAR DALAM FOTOGRAFI

Kompetensi Dasar
3.17 Menganalisis komposisi gambar dalam fotografi.
4.17Mengambil gambar berdasarkan komposisi gambar dalam fotografi.

A. Komposisi dalam Photografi

Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen gambar dalam sebuah frame. Elemen-elemen ini mencakup garis, shape, warna, terang dan gelap. Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact, yaitu sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang kita inginkan untuk berekspresi dalam foto.
5 (lima) fungsi komposisi dalam fotografi:
1. Fokus pada objek
Penggunaan Komposisi yang tepat akan memudahkan penikmat foto memahami fokus apa yang menjadi bidikan photographer.
2. Memaknai pesan pada objek
Seorang fotografer akan mengambil objek sederhana menjadi luar biasa dengan bantuan objek-objek yang ada di sekitarnya, sehingga objek yang sederhana akan terlibat bercerita dan memberikan pesan yang menarik.
3. Mendramatisir objek
Mendramatisir objek berarti mengambil gambar objek dengan kondisi atau situasi dilebih-lebihkan dari kondisi yang sebenarnya, sehingga terkesan drama. Hal ini berfungsi untuk memperindah suatu foto dan memiliki isi pesan yang menarik.
4. Menambah nilai estetika pada objek
Komposisi fotografi berfungsi untuk menempatkan, meletakkan, memposisikan suatu objek agar nilai estetika pada objek terlihat pada foto.
5. Memperkuat kesan pada objek
Fotografi merupakan seni gambar yang dapat bercerita melalui tampilan objek-objek di foto, sehingga objek tersebut terlihat hidup dan mampu menampilkan pesan- pesan dan kesan yang dapat menguji kepekaan manusia melalui gambar.

Desain Grafis - PENGAMBILAN GAMBAR DENGAN TEKNIK BLURING (Bab XVI)(Kelas X)


BAB XVI
PENGAMBILAN GAMBAR DENGAN TEKNIK BLURING

Kompetensi Dasar
3.16 Menerapkan prosedur pengambilan gambar dengan teknik bluring.
4.16 Mengambil gambar dengan teknik bluring.

A. Mengenal Teknik Bluring

Blurring merupakan kata serapan dari kata blur, yang berarti kurang jelas, kabur, dan objek terlihat samar. Dalam dunia fotografi, blur artinya gambar tidak fokus dikarenakan kesalahan teknis pengaturan kamera.
Sangat berbeda dengan teknik bluring dimana fotografer sengaja memotret dengan kecepatan rana cukup lambat namun tidak dengan menggerakkan kamera (stabil) dengan tujuan menangkap momen bergerak sehingga objek yang bergerak menjadi blur tetapi latar belakang atau ada objek yang tidak sepenuhnya blur. Terdapat istilah foto bokeh yang berasal dari bahasa jepang yang berarti blur atau buram. Teknik foto bokeh secara umum menghasilkan gambar sebagian objek tetap fokus sementara forground atau backgroud terjadi pengaburan, namun dalam teknik bokeh objek yang diambil dalam keadaan diam.
Gambar 16.1 Teknik Bokeh
Faktor lain yang mendukung terbentuknya blur:

Desain Grafis - PENGAMBILAN GAMBAR DENGAN TEKNIK ZOOMING DAN PANNING (Bab XV)(Kelas X)


BAB XV
PENGAMBILAN GAMBAR DENGAN TEKNIK ZOOMING DAN PANNING

Kompetensi Dasar
3.15 Menerapkan prosedur pengambilan gambar dengan teknik zooming dan panning. 
4.15 Mengambil gambar dengan teknik zooming dan panning.

A. Teknik Zooming Dalam Pengambilan Gambar

1. Pengertian teknik zooming
Teknik zooming dalam fotografi merupakan teknik yang digunakan untuk memberikan kesan latar belakang yang menunjuk pada objek utama. secara psikologis, mata akan langsung menuju pada objek. Objek menjadi tegas, sedangkan latar belakang menjadi kabur.
2. Hal
yang harus diperhatikan dalam teknik zooming
a. Pengaturan Rana
Pengaturan rana (shutter speed) pada kamera dengan kecepatan lambat. Hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil gambar seperti yang diinginkan.
b. Kontrol Zoom
Tekan tombol shutter bersamaan dengan zoom, baik zoom in atau zoom out. Satu hal penting yang harus dilakukan adalah sering berlatih dengan mengatur kecepatan rana dan gerakan percepatan perputaran ring zoom sehingga mendapatkan foto dramatis.
c. Exposure
Agar mendapatkan hasil yang maksimal gunakan bukaan diafragma sempit, dan ISO rendah. hal ini mengacu dari teknik three point lighting, agar foto yang didapat tidak over exposure.
d. Kamera Stabil
Pastikan kamera dalam keadaan yang stabil, hal ini dikarenakan penggunaan shutter speed yang rendah, sehingga guncangan sedikit saja akan mengakibatkan objek menjadi kabur. Gunakan tripod atau monopod sebagai alat bantu apabila diperlukan
e. Komposisi
Efek zooming terbaik akan diperoleh jika background memiliki kontras dan warna yang bervariasi. Komposisi objek yang menjadi fokus sebaiknya berada di tengah background tersebut.
f. Mode Pemotretan
Gunakan shutter priority (Tv / S) untuk memudahkan pemotretan ketika exposure berubah-ubah, atau mode manual. Hal ini memerlukan banyak latihan yang serius.

Desain Grafis - TATA CAHAYA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR (Bab XIV)(Kelas X)





BAB XIV
TATA CAHAYA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR

Kompetensi Dasar
3.14 Menganalisis tata cahaya dalam pengambilan gambar.
4.14Mengatur tata cahaya dalam pengambilan gambar.

A. Dasar-Dasar Tata Cahaya

Cahaya merupakan unsur utama dalam fotografi. Cahaya berfungsi untuk menerangi objek yang difoto, memberikan warna dan bentuk, serta menampilkan suasana bagi penikmatnya. Dalam setiap pengambilan gambar dipengaruhi oleh kondisi tata cahaya yang ada, apapun kondisinya tetapi hasilnya juga mengikuti kondisi tata cahaya tersebut.
1. Fungsi Tata Cahaya
Menurut Mark Carpenter, fungsi tata cahaya yaitu: penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir
a. Penerangan
dalam tata Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Istilah penerangan cahaya panggung bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat, tetapi memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua area di atas panggung memiliki tingkat terang yang sama tetapi diatur dengan tujuan dan maksud tertentu sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui laku aktor di atas pentas.
b. Dimensi
Dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua objek diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton menjadi datar. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi objek akan muncul.
c. Pemilihan
Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang hendak disinari. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penonton, tetapi juga bagi para aktor di atas pentas serta keindahan tata panggung yang dihadirkan.
d. Atmosfir
Adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata "atmosfir" digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa lakon. Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh lakon.
2. Sumber Cahaya
Sumber pencahayaan dalam fotografi secara mendasar terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Available lighting
Sumber cahaya alam (available lighting) adalah sumber pencahayaan yang bukan buatan manusia, seperti cahaya matahari dan cahaya bulan
b. Artificial lighting
Sumber cahaya buatan (artificisial lighting) adalah sumber cahaya yang diciptakan oleh manusia untuk keperluan pencahayaan fotografi secara khusus dalam kegiatan pemotretan. Cahaya ini dapat berupa lampu blitz, api, lampu neon, dll.
3. Prinsip Dasar Tata Cahaya
Terdapat tiga poin penting dalam prinsip dasar tata cahaya yang terdiri atas: key light, fill light, back light atau yang biasa disebut dengan three point lighting.
a. Key light
Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Key light merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya key light lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahayaan, key light ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.
b. Fill light
Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan objek yang mempunyai jarak yang sama dengan key light. Intensitas pencahayaan fill light biasanya setengah dari key light.
c. Back Light
Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk memberikan dimensi agar subjek tidak "menyatu" dengan latar belakang. Pencahayaan ini diletakkan
45 derajat di belakang objek. Intensitas pencahayaan back light sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada objeknya. Misal back light untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.
4. Arah Cahaya
a. Front Light (Cahaya Depan)
Front light artinya sumber cahaya ada di depan objek yang difoto, sehingga biasanya sumber cahaya ada di belakang kamera kita. Sudut antara objek foto tidak lebih 15 derajat. Pencahayaan ini akan menghasilkan foto yang relatif tanpa bayangan.

b. Side Light (Cahaya Samping)
Cahaya mengenai objek dari samping kiri atau kanan, sudut sumber cahaya, posisi objek foto, dan posisi kamera adalah 45-90 derajat. Cahaya samping ini memberi kesan dimensional yang kuat sehingga banyak dipakai pada foto arsitektur atau landscape. Pencahayaan dari samping juga akan menguatkan tekstur sebuah objek. Saat memotret wajah, jerawat akan makin diperkuat ketika menggunakan side light.

c. Top Light (Cahaya Atas)
Objek foto mendapat cahaya dari atas, seperti ketika posisi matahari berada pada tengah hari. Pencahayaan ini akan memberikan efek dramatis, sangat baik digunakan untuk pemotretan still life (benda alam) dan pemotretan makanan.

d. Bottom Light (Cahaya bawah)
Objek foto mendapatkan pencahayaan dari bawah. Sumber cahaya yang diletakkan dari bawah, akan memberikan efek seram. Juga baik digunakan sebagai fill-in light (cahaya pengisi) untuk mengurasi kontras dari main light.

e. Back Light (Cahaya Belakang)
Objek foto mendapatkan cahaya dari belakang. Arah sumber cahaya berlawanan dengan kamera. Efek yang ditimbulkan secara umum akan menciptakan siluet atau rim light, yaitu objek dikelilingi oleh cahaya.


B. Teknik Pencahayaan dalam Pengambilan Gambar

Teknik pencahayaan dalam fotografi sangat penting untuk dipelajari dan dilatih agar kemampuan kita dalam dunia fotografi semakin terasah dengan baik.
Teknik pencahayaan yang umum digunakan dalam fotografi adalah:
1. High Key Lighting
Teknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi oleh warna terang, biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih, putih, suci, dan lembut. Paling sesuai biasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan jenis foto yang memerlukan penguatan pada produk.

2. Low Key Lighting
Pada foto low key, pencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu pada objek foto. Foto ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya. Setting lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto.

3. Candle Light
Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan low key. Bedanya, terletak pada sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau sumber cahaya lain yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh.
Teknik ini kebanyakan digunakan untuk foto-foto religius dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Karena sumber cahaya terbatas, teknik foto dengan kecepatan rendah.

4. Split Lighting
Split lighting adalah teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto. Hasilnya, objek terlihat separuh dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto portrait, atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek, dan lain sebagainya.

5. Horror Lighting
Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik low light dan split lighting, perbedaannya hanya pada angle pengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model. Kebanyakan posisi lampu diletakkan di bawah model.

6. Butterfly Lighting
Teknik lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. Sehingga dihasilkan foto dengan bayangan di bawah hidung menyerupai atau mirip bentuk kupu-kupu. Lighting jenis ini sangat cocok untuk foto kosmetik yang menonjolkan kecantikan objek foto.

7. Rembrandt Light
Teknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. Jenis pencahayaan ini banyak digemari karena menghasilkan foto yang lebih berdimensi bahkan dengan peralatan lampu yang terbatas. Bentuk pencahayaan rembrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras disamping hidung atau di bawah mata.
Sedangkan rembrandt sendiri diambil dari nama pelukis yang sering melukis dengan menggunakan teknik pencahayaan seperti ini. Foto yang dihasilkan dengan teknik pencahayaan ini memberi kesan yang lebih berkarakter pada objek foto.


Penilaian kelompok

1. Buatlah kelompok masing-masing 4 orang!
Ketua Kelompok : …………..
Anggota Kelompok : …………..
a. …………..
b. …………..
c. …………..
2. Bekerjalah berkelompok untuk menyusun perencanaan untuk membuat laporan tentang Tata Cahaya Fotografi. Rencana yang disusun meliputi:
a. Objek : …………..
b. Three point lighting : …………..
1) …………..
2) …………..
3) …………..
c. Arah Cahaya
1) …………..
2) …………..
3) …………..
dstnya
d. Teknik Pencahayaan
1) …………..
2) …………..
3) …………..
4) dstnya
3. Potretlah objek dengan three point lighting, arah cahaya, dan teknik pencahayaan seperti pada perencanaan di atas! Pindahkan foto tersebut ke dalam PC Anda, kemudian masukkan ke dalam tabel pengamatan berikut!
a. Three point lighting

b. Arah Cahaya

c. Teknik Pencahayaan

4. Tuliskan kesulitan yang Anda temui selama proses pengerjaan!
Presentasikan hasil kelompok Anda di depan kelas!
5. Buatlah laporan kelompok Anda, dengan susunan sebagai berikut!
a. Halaman Judul dan identitas
b. Bab I. Pendahuluan
c. Bab II. Hasil Tata Cahaya
d. Bab III. Penutup
e. Laporan dijilid menggunakan kertas mika warna biru dan kumpulkan kepada guru

Uji Kompetensi

Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau E!
1. Berikut ini yang termasuk dasar tata cahaya yaitu ...
A. kegelapan
B. kualitas
C. atmosfer
D. objek
E. top light
2. Berikut ini yang termasuk jenis-jenis sumber cahaya adalah ...
A. pencahayaan alami
B. top light
C. eye light
D. low light
E. high light
3. Cahaya yang datang dari arah atas objek sebagai ambient/base light untuk menciptakan suasana tertekan pada objek. Cahaya tersebut merupakan...
A. accent light
B. low light
C. eye light
D. normal light
E. top light
4. Fungsi dari Cable Release adalah ...
A. pengganti tombol kamera
B. pengganti tombol flash
C. pengganti camcorder
D. pengganti tombol pelepas rana
E. pengganti tombol bulb
5. Trigger ini dipasang di kamera dan lampu studio agar lampu studio dapat menyala saat
A. tombol zoom kamera ditekan
B. tombol setting kamera ditekan
C. tombol rana kamera ditekan
D. tombol delete kamera ditekan
E. pilihan a dan b benar
6. Payung studio digunakan untuk menghasilkan efek bayangan yang lebih ...
A. kasar
B. lembut
C. halus
D. lembek
E. a dan b benar
7. Softbox digunakan untuk ...
A. menghasilkan efek cahaya yang lebih halus lagi dibandingkan dengan payung
B. menghasilkan bayangan
C. menghasilkan gambar
D. menghasilkan suara
E. menghasilkan vidio
8. Dalam suatu produksi gambar, penataan posisi lampu yang kurang tepat terkadang menimbulkan bayangan yang tidak diinginkan. Bayangan ini mengganggu pandangan penonton sehingga harus diminimalisir tanpa mengubah susunan lampu-lampu yang ada. Untuk itu perlu ditambahkan satu sumber cahaya lagi untuk melunakkan bayangan. Jenis pencahayaan yang dapat digunakan untuk melunakkan bayangan yang timbul adalah ...
A. fill light
B. front light
C. back light
D. key light
E. day light
9. Teknik penataan cahaya dengan menempatkan lampu di belakang objek agar memisahkan obyek dari latar belakang dan digunakan untuk menambah kedalaman gambar, sehingga membuat tampilan gambar menjadi tiga dimensi disebut dengan
A. fill light
B. front light
C. back light
D. key light
E. daylight
10. Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk mengambil gambar di luar ruangann menggunakan sumber cahaya alami, yaitu ...
A. Jam 05.00-06.00
B. Jam 07.00-09.00
C. Jam 12.00 - 13.00
D. Jam 17.00 - 18.00
E. Jam 18.00 - 19.00
11. Untuk mendapatkan penyinaran yang seimbang antara ketiga unsur penyinaran, harus ada perbandingan tertentu antara key light, fill light dan back light. Untuk memisahkan objek dengan dekorasi sehingga tidak terlihat menempel dan untuk memberi kesan kedalaman, perbandingan back light, key light dan fill light yang digunakan seorang fotografer yaitu ...
A. 1:2:3
B. 2:3:1
C. 3:2:1
D. 1:3:2
E. 2:1:3
12. Untuk menghasilkan foto seperti dibawah ini, seorang fotografer menggunakan prinsip pencahayaan...

A. key light
B. fill light
C. back light
D. hard light
E. key light, fill light, dan back light
13. Untuk menghasilkan foto seperti dibawah ini, seorang fotografer menggunakan teknik pencahayaan..
.
A. high key lighting
B. low key lighting
C. candle light
D. split lighting
E. horror lighting
14. Untuk menghasilkan foto seperti dibawah ini, seorang fotografer menggunakan prinsip pencahayaan...

A. key light
B. fill light
C. back light
D. key light dan fill light
E. key light, fill light, dan back light
15. Untuk menghasilkan foto seperti dibawah ini, seorang fotografer menerapkan prinsip pencahayaan ...

A. key light
B. fill light
C. back light
D. key light dan fill light
E. key light, fill light, dan back light
16. Untuk menghasilkan foto seperti dibawah ini, seorang fotografer menerapkan teknik pencahayaan ...

A. high key lighting
B. low key lighting
C. candle light
D. split lighting
E. horror lighting
17. Pengambilan gambar menerapkan posisi lampu diletakkan di bawah model. Teknik ini hampir mirip dengan teknik low light dan split lighting, perbedaannya hanya pada angle pengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model. Pengambilan gambar ini akan memberi kesan pada gambar tersebut...
A. high key lighting
B. low key lighting
C. candle light
D. split lighting
E. horror lighting
18. Untuk menghasilkan foto seperti dibawah ini, seorang fotografer menerapkan arah pencahayaan…

A front light
B. top light
C. bottom light
D. back light
E. side light
19. Pengambilan gambar menerapkan teknik lighting dengan menempatkan lampu utama di atas objek foto. Gambar yang dihasilkan berupa bayangan di bawah hidung sangat cocok untuk ... menyerupai atau mirip bentuk kupu-kupu. Lighting jenis ini
A. memberi kesan yang lebih berkarakter pada objek foto.
B. memberi kesan misterius
C. memberi kesan horor
D. foto religius
E. foto kosmetik yang menonjolkan kecantikan objek foto
20. Pemotretan still life (benda alam) dan pemotretan makanan sangat cocok menerapkan arah cahaya....
A. front light
B. top light
C. bottom light
D. back light
E. side light

Kerjakan soal-soal di bawah ini sesuai petunjuk berikut!
• Berilah jawaban Benar (B) jika pernyataan soal adalah benar!
• Berilah jawaban Salah (S) jika pernyataan soal adalah salah!
• Setiap jawaban Benar atau Salah berilah alasannya!
1. Fungsi cahaya dalam bidang fotografi yaitu menerangi objek yang difoto, memberikan warna, memberikan bentuk, dan menampilkan suasana bagi penikmatnya.
Jawaban: ....
Alasan: ....
2. Api merupakan sumber cahaya alami.
Jawaban:....
Alasan:....
3. Fungsi dasar tata cahaya dalam proses pengambilan gambar yaitu pemilihan, dimensi, dan atmosfir.
Jawaban: ...
Alasan:....
4. Untuk menghasilkan foto seperti dibawah ini, seorang fotografer menerapkan teknik pencahayaan candle light.

Jawaban: ...
Alasan:....
5. Untuk menghasilkan foto seperti dibawah ini, seorang fotografer menggunakan prinsip pencahayaan back light.

Jawaban: ...
Alasan:
6. Pencahayaan dari arah belakang objek yang berfungsi untuk memberikan dimensi agar subjek tidak "menyatu" dengan latar belakang disebut back light.
Jawaban: …………..
Alasan: …………..
7. Untuk menghasilkan foto seperti dibawah ini, seorang fotografer menggunakan prinsip pencahayaan key light dan fill light.

Jawaban: …………..
Alasan: …………..
8. Butterfly lighting sangat cocok untuk foto kosmetik yang menonjolkan kecantikan objek foto.
Jawaban: …………..
Alasan: …………..
9. Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek disebut fill light.
Jawaban: …………..
Alasan: …………..
10. Bottom light merupakan sumber cahaya yang diletakkan dari bawah dan akan memberikan efek seram.
Jawaban: …………..
Alasan: …………..

Desain Grafis - PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL (kelas X)


PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada huruf A, B, C, D, atau E pada lembar jawaban yang tersedia!

1. Di bawah ini yang merupakan unsur-unsur tata letak dalam desain grafis yang tepat
yaitu ...
A. Garis, ilustrasi, kesatuan, warna, gelap terang, tekstur, ruang
B. Garis, ilustrasi, tipografi, irama, gelap terang, tekstur, ruang
C. Garis, ritme, tipografi, warna, gelap terang, tekstur, ruang
D. Garis, ilustrasi, tipografi, warna, gelap terang, tekstur, ruang
E. Garis, ilustrasi, tipografi, warna, keseimbangan, tekstur, ruang

Desain Grafis - BIDANG PANDANG DAN SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (Bab XIII)(Kelas X)


BAB XIII
BIDANG PANDANG DAN SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR

Kompetensi Dasar
1.13 Menerapkan prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar.
1.13 Mengambil gambar sesuai bidang pandang dan sudut pandang.

A. Bidang pandang

Pengukuran bidang pandangan dalam fotografi adalah suatu langkah pengambilan. gambar untuk menentukan luas bidang pandangan untuk suatu objek utama dan objek lainnya dalam hubungannya dengan latar belakang.
Macam-macam bidang pandang kamera dalam pengambilan gambar:
1. ELS (Extreme Long Shot)
Dikenal juga sebagai extra long shot atau very long shot, yaitu teknik pengambilan gambar yang sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang sangat luas, dan kamera mengambil keseluruhan pandangan. Objek utama dan objek lainnya nampak sangat kecil dalam hubungannya dengan latar belakang.

Desain Grafis - PENGOPERASIAN KAMERA DIGITAL (Bab XII)(kelas X)


BAB XII
PENGOPERASIAN KAMERA DIGITAL

Kompetensi Dasar
3.12Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi.
4.12 Mengoperasikan kamera digital dan perawatan peralatan fotografi.

A. Pengoperasian Kamera Digital

Kamera digital adalah alat untuk membuat gambar dari objek untuk selanjutnya dibiaskan melalui lensa kepada sensor CCD atau sensor CMOS yang hasilnya kemudian direkam dalam format digital ke dalam media simpan digital.
Karena hasilnya disimpan secara digital, maka hasil rekam gambar ini harus diolah menggunakan pengolah digital pula semacam komputer atau mesin cetak yang dapat membaca media simpan digital tersebut.
1. Mengenal fungsi tombol pada kamera DSLR
Ada banyak sekali tombol-tombol pada kamera DSLR, untuk seorang pemula yang mungkin baru pertama kali memegang kamera DSLR tentunya akan kebingungan dalam penggunaannya.
Setiap Merek kamera DSLR yang berbeda, tentunya mempunyai menu yang berbeda. Dengan memahami menu-menu pada satu merek kamera, maka tidak perlu waktu lama untuk beradaptasi dengan kamera yang berbeda, karena hanya perbedaan nama dan posisinya, sedangkan fungsinya tetap sama.

Desain Grafis - JENIS-JENIS KAMERA DAN ALAT BANTU FOTOGRAFI (Bab XI)(Kelas X)


BAB XI
JENIS-JENIS KAMERA DAN ALAT BANTU FOTOGRAFI

Kompetensi Dasar
3.11Memahami jenis-jenis kamera dan alat bantu fotografi.
4.11Mengoperasikan jenis-jenis kamera dan alat bantu fotografi.

A. Jenis-Jenis kamera

1) Kamera Saku (Compact Camera)
Yaitu kamera yang dirancang secara otomatis agar mudah untuk digunakan dan mudah dibawa kemanapun. Sebagian besar compact digital camera memiliki lensa zoom yang telah terpasang pada kamera dan memiliki rentang bervariasi tergantung pada masing-masing model. Compact Camera didesain untuk mudah digunakan oleh siapapun, tak terkecuali anak kecil yang awam dengan kamera.
Kamera yang satu ini merupakan kamera digital yang paling sederhana. Ukurannya tidak terlalu besar dan pas di kantong. Sebab itulah, kamera jenis ini biasa disebut juga dengan kamera saku.
Compact digital banyak dipilih oleh mereka yang membutuhkan kamera untuk sekadar pengambilan gambar saja. Fitur yang dimiliki kamera ini bisa dibilang standar, pun tidak memiliki shoot mode dialer. Namun, kamera ini memiliki mobilitas yang tinggi. Kamera saku cocok untuk digunakan pada acara-acara di dalam ruangan, acara luar ruangan yang tidak terlalu membutuhkan zoom, dan dokumentasi-dokumentasi standar.
Jika Anda adalah seseorang yang memiliki mobilitas tinggi dan tidak ingin repot, compact digital bisa menjadi pilihan yang tepat.
2) Kamera Prosumer
Kamera prosumer adalah sebuah kamera hasil perpaduan dari kamera DSLR dan kamera poket. Kata "prosumer" diambil dari PROfesional dan conSUMER. Kamera yang berjenis point and shoot ini mempunyai fitur lebih lengkap dibandingkan dengan kamera saku, antara lain pengaturan exposure dan iso secara manual.
Kamera jenis ini dapat dikatakan merupakan kamera lebel mid-end yang menawarkan pengabadian gambar atau perekaman video dengan format RAW. Kamera prosumer cocok digunakan untuk fotografer pemula atau juga orang-orang biasa pada umumnya.
3) Kamera Mirrorless
Kamera mirrorless tidak menggunakan cermin. Sama seperti halnya dengan yang dimiliki oleh kamera DSLR. Dengan tidak adanya cermin ini, mirrorless camera bisa memiliki ukuran yang lebih kecil dan tentunya lebih ringkas dibanding kamera DSLR. Namun, kemampuannya sudah dapat disetarakan dengan kamera DSLR level middle-end. 
Salah satu kelebihan dimiliki oleh kamera ini adalah lensanya yang bisa dilepas, sama seperti kamera DSLR. Sehingga kita bisa menyesuaikan dengan kebutuhan saat pengambilan gambar.
Selain itu, sensor yang dimiliki oleh kamera mirrorless pada umumnya berkategori 4/3. Sudah cukup mumpuni untuk mendekati kualitas hasil foto dari DSLR.
4) Kamera DSLR
Di antara jenis-jenis kamera yang ada saat ini, kamera DSLR inilah yang paling mumpuni. Seperti pendahulunya di era analog, Digital Single Lens Reflex Camera ini juga memiliki banyak fitur yang berguna untuk bisa menghasilkan foto-foto yang menarik.
Kamera DSLR ini juga memiliki kategori-kategorinya sendiri, mulai dari entry level, semipro, sampai pro. Semakin tinggi levelnya, maka akan semakin canggih pula fitur yang dimilikinya. Pun, harganya yang semakin mahal.
Jika dibandingkan dengan kamera digital yang lainnya, kamera DSLR memiliki varian lensa yang paling banyak. Mulai dari yang bersudut lebar seperti lensa fisheye, hingga lensa zoom yang dapat mencapai lebih dari 500 mm.
Saat ini, bahkan, orang-orang bukan hanya menggunakan kamera ini untuk mengambil foto saja. Melainkan, sudah dapat dijadikan kamera video dengan kualitas. gambar sekelas High Definition.
Jika Anda berniat untuk menjadi vlogger, Anda dapat menggunakan kamera ini untuk membuat video-video yang apik.
5) Boutique Camera
Jika dilihat sekilas, kamera ini berukuran tidak lebih besar dari kamera saku. Namun, kamera ini lebih stylish dan powerfull dari compact camera. Maka itu, rasanya tidak salah jika kamera ini memiliki embel-embel "boutique" di dalam namanya.
Kamera butik memiliki bentuk yang cukup ringkas, tetapi kamera butik ini memiliki sensor full frame dengan kualitas yang tak perlu diragukan. Bahkan, bisa melebihi kemampuan dari kamera DSLR.
Menurut Kai W, seorang fotografer dari Hongkong, kualitas kamera butik lebih bagus dari full frame DSLR seperti D3S, dan butik APSC seperti X100 mengalahkan EOS7D dari segi image quality dengan bentuk yang compact.
6) Kamera Polaroid
Kamera polaroid atau biasa disebut dengan kamera langsung jadi adalah model kamera yang dapat memroses foto sendiri di dalam badan kamera setelah dilakukan pemotretan. Kamera polaroid ini menggunakan film khusus yang dinamakan film polaroid. Film polaroid yang dapat menghasilkan gambar berwarna dinamakan film polacolor.
Menurut sejarahnya, kamera polaroid atau kamera gambar seketika jadi ini dirancang untuk pertama kalinya oleh Edwin Land, dari perusahaan Polaroid dan dipasarkan sejak tahun 1947. Nama polaroid itu sebetulnya adalah merek dagang, seperti orang menyebut semua pasta gigi dengan nama Odol, atau orang menyebut sepeda motor dengan nama Honda.
Saat ini ada teradpat kamera polaroid digital. Kamera ini merupakan generasi terbaru dari jenis kamera polaroid. Dari segi bentuk, mirip dengan kamera digital lainnya, yaitu lengkap dengan layar LCD.
7) Digital Rangefinder Camera
Digital rangefinder camera adalah kamera pengintai yang dilengkapi dengan alat akan pengintai jarak jauh. Alat ini berfungsi untuk mengukur jarak subjek yang dibidik dengan cara menyesuaikan fokus lensa objektif kamera berdasarkan open-loop controller.
Mekanisme pengaturan jarak dan lensa dalam kamera ini dapat dilakukan secara bersama-sama ataupun tidak. Sebagian besar kamera mencapai fokus melalui analisis gambar yang diambil oleh lensa objektif dan estimasi jarak.
8) Digital Single Lens Translucent Camera (DSLT Camera)
Kamera DSLT memiliki perbedaaan yang cukup mendasar jika dibandingkan dengan kamera DSLR. Yaitu, dalam hal cermin yang digunakan. Dalam kamera DSLT, yang digunakan adalah cermin translucent tetap atau cermin transmisif atau cermin semi transparan.
Bagian kecil cahaya direfleksikan ke sensor autofokus, sementara bagian sinar cahaya lain melewati cermin translucent. Kamera Digital Single Lens Translucent ini merekam 7 hingga 10 bingkai gambar per detik
9) Medium Format Camera
Keunggulan dari kamera medium format adalah ketajaman dalam menangkap detail objek yang dibidik. Di era digital, kelebihan yang tidak dimiliki DSLR itu tetap dilanjutkan. Kamera medium format biasanya digunakan untuk kepentingan komersial dari sebuah produk. Karena kamera ini mampu menghasilkan gambar yang sangat detail.
10) Action Digital Camera
Berbagai merek kamera seperti GoPro dan lain sebagainya menawarkan action digital camera yang tangguh, kecil, dan mudah dipasang pada helm, lengan, sepeda, dan tetap, dan dapat lain-lain. Sebagian besar kamera jenis ini memiliki sudut lebar, fokus mengambil gambar diam serta video dengan suara.
Action digital camera ini kini makin banyak diminati oleh masyarakat seiring dengan kebutuhan mereka untuk berbagi foto dan video di berbagai media sosial.
Para produsen menawarkan kamera jenis ini dengan harga bersaing dan tersedia dalam berbagai pilihan. Umumnya, kamera jenis ini dilengkapi dengan pelindung tahan air, berbagai aksesori, serta pemasangan yang sesuai.
11) 360-degree Digital Camera
Kamera digital 360 derajat dapat mengambil gambar atau video 360 derajat dengan menggunakan dua lensa back-to-back dan mengambil gambar pada saat yang bersamaan. Kamera digital 360 derajat dilengkapi dengan mode virtual reality, built- in stitching, Wifi, dan Bluetooth.
Pada kamera jenis ini juga dapat digunakan untuk kepentingan live streaming. Beberapa kamera jenis ini juga dapat berperan sebagai action camera.
Itulah dia beberapa jenis-jenis kamera dan penjelasannya. Mempelajari jenis-jenis kamera ini dapat memberikan beberapa manfaat untuk Anda, di antaranya adalah membuat Anda lebih mengetahui dan memahami berbagai jenis kamera dan fitur yang dimiliki beserta fungsinya dalam dunia fotografi.

B. Alat Bantu Fotografi

1) Filter
Filter merupakan sebuah perangkat bantu pemotretan yang berfungsi untuk menyaring cahaya yang datang ke lensa agar menimbulkan efek sesuai dengan jenis filter yang digunakan. Filter digunakan pada lensa sebagai tambahan pemotretan di letakan di depan lensa.
a) Filter PL, memekatkan warna dan menghilangkan refleksi.
b) Filter UV, mengurangi sinar ultra violet.
c) Filter ND (natural density), mengurangi contrast.
d) Filter warna, memberi efek warna.
e) Filter soft, melembutkan objek.
f) Filter diffuser, hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.
g) Filter cross, memberi efek cross/silang pada sumber cahaya.
h) Filter multi image, memberi efek multi image.
i) Filter multi expose, digunakan dalam pemotretan multi expose.
j) Filter gradasi, memberi efek gradasi warna.
2) Tudung Lensa
Tudung Lensa berguna sebagai penghalang/menghilangkan cahaya yang tidak diinginkan datang ke lensa kamera yang dapat mengakibatkan flare pada hasil pemotretan. Flare ini dapat merusakan hasil foto yang diingkan. Tudung Lensa ini sangat berguna terutama pada saat pemotretan yang berhadapat langsung dengan datangnya arah cahaya.
3) Tripod
Tripod merupakan alat bantu pemotretan sebagai fungsi penyangga kamera agar tidak ada terjadinya goncangan (shaking) saat pemotretan. Tripod sangat cocok untuk pengambilan gambar yang menggunakan speed rendah dan sebagai menompang lensa yang panjang.
4) Monopod
Tidak jauh berbeda dengan Tripod, Monopod merupakan alat bantu pemotretan yang memiliki fungsi yang hamper sama dengan tripod hanya saja monopod hanya memiliki 1 kaki penyangga sehingga sangat praktis untuk digunakan.
5) Background
Background atau kain yang sering digunakan untuk berbagai situasi pemotretan seperti pernikahan, pembuatan iklan, pemotretan studio, dan sebagainya. Kain ini sebagai latar belakang dari objek yang di foto, biasanya background ini menggunakan berbagai macam gambar, pola, serta warna seperti green screen.
6) Stand Background
Alat ini sebagai pembantu berdirinya background yang digunakan. Stand Background setidaknya memiliki 2 stand untuk penyangga yang dapat dinaik-turunkan sesuai kebutuhan.
7) Payung Reflektor
Payung ini berguna agar sifat cahaya yang dihasilkan pada gambar lebih luas, sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan nampak menjadi lebih halus
8) Soft Box
Soft box merupakan alat bantu fotografi yang berfungsi sebagai pencahayaan yang lembut. Soft box ini terbuat oleh kain yang jika semakin besar soft box maka semakin lembut cahaya yang di hasilkan. Cahaya soft box dihasilkan oleh alat bantu cahaya seperti strobo ataupun barndoors.
9) Light Stand
Light stand merupakan alat yang dapat digunakan sebagai menyangga lampu studio.
10) Honeycomb
Honeycomp merupakan alat yang mirip dengan filter dengan bentuk bulat seperti sarang tawon, jika filter dipasang di depan lensa, honeycomp dipasang pada lampu/ sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah objek gambar.
11) Flash Meter
Seperti namanya, flash meter ini berfungsi untuk mengukur kekuatan sumber cahaya yang datang dalam pemotretan indoor maupun outdoor. Alat ini jauh lebih akurat dibandingkan dengan light meter yang ada pada kamera.
12) Trigger
Trigger merupakan flash tambahan yang terpisah dengan camera, sehingga flash dapat digunakan dengan bantuan gelombang elektro tanpa harus dipasang di body kamera. Alat ini cukup efektif untuk membuat cahaya dari arah yang kita inginkan.
13) Shutter Release
Shutter Release juga bisa disebut kabel release karena fungsi dari shutter release ini sebagai pengganti sutter pada kamera namun dengan tambahan kabel sehingga dapat meminimalisir goncangan saat menekan tombo shutter.
Not the Camera and fripod are not included!
14) Barndoors
Barndoors merupkan alat yang digunakan sebagai pengarah datangnya cahaya dari arah sumber cahaya. Bentuk dari barndoors ini berbentuk persegi dan berwarna gelap
15) Strobo
Alat yang satu ini mirip dengan flash pada camera namun ukurannya yang lebih besar. Strobo memiliki sensor yang dapat menangkap cahaya utama yang dapat menjadikan strobo ini menyala dengan otomatis ketika ada cahaya utama (main light) yang dinyalakan. Selain itu, kekuatan cahaya yang dihasilkan oleh strobo bisa diatur sesuai keinginan kita.

Penilaian Mandiri

Kerjakan soal berikut dengan jelas dan tepat!
1. Jelaskan bagian-bagian kamera!
2. Jelaskan ciri-ciri kamera prosumer!
3. Bandingkan kamera mirorless dan kamera DSLR!
4. Apakah setiap pemotretan harus menggunakan softbox? Jenis pemotrertan seperti apa yang menggunakan softbox?
5. Bagaimana cara penggunaan internal flash untuk hasil yang lebih baik?

Penilaian Kelompok

Setelah siswa mempelajari materi bab 11, di bawah ini ada tugas kelompok untuk dikerjakan!
1. Buatlah kelompok masing-masing 4 orang!
Ketua Kelompok
Anggota Kelompok : …………….
a. …………….
b. …………….
c. …………….
2. Bekerjalah berkelompok menyusun perencanaan untuk melakukan fotografi. Rencana yang disusun meliputi:
a. Tempat/objek yang dipilih : …………….
b. Kamera yang digunakan : …………….
c. Alat bantu yang digunakan : …………….
d. …………….
3. a. Berdasarkan perencanaan yang telah disusun bersama, praktiklah memotret menggunakan kamera dan alat bantu sesuai perencanaan di atas!
b. Simpan setiap foto dan pindahkan ke dalam komputer!
c. Copy paste ke dalam microsoft word dan jangan lupa setiap foto tambahkan keterangan tentang kamera yang digunakan dan alat bantunya.
d. Foto dan gambar yang telah diperoleh disimpan dalam microsoft word, kemudian dicetak dengan tinta warna.
e. Tuliskan kesulitan yang Anda temui selama proses pengerjaan!
4. Presentasikan hasil kelompok Anda di depan kelas!
5. Buatlah laporan kelompok Anda, dengan susunan sebagai berikut!
a. Halaman Judul dan identitas
b. Bab I Pendahuluan
c. Bab II Hasil Fotografi
d. Bab III Penutup
e. Laporan dijilid menggunakan kertas mika warna biru dan kumpulkan kepada guru

Uji Kompetensi

Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau E!
1. Kamera yang tidak memiliki cermin dan jendela bidik optik seperti kamera DSLR, namun kualitas gambarnya setara karena image sensor yang digunakan sama besar. Ukurannya lebih kecil dan ringan dari kamera DSLR dan lensanya bisa diganti. Kamera jenis ini disebut ...
A. kamera polaroid
B. kamera mirorless
C. kamera saku
D. kamera prosumer
E. kamera solar
2. Alat bantu fotografi yang membantu agar badan kamera bisa berdiri dengan tegak dan tegar. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kelelahan fotografer dalam mengambil gambar dan mengurangi noise yang ditimbulkan oleh guncangan tangan fotografer, adalah ...
A. filter
B. stand background
C. tripod
D. light stand
E. shutter release
3. Pada kamera digital, cahaya yang diterima oleh sensor diubah menjadi ...
A. open edited
B. data digital
C. template roughen brush
D. data analog
E. data transfer
4. Pada kamera analaog, cahaya digunakan untuk ...
A. memformat film
B. blitz
C. membakar film
D. memanaskan film
E. agar objek kelihatan
5. Berikut yang merupakan ciri kamera digital yaitu ...
A. focus eye
B. high focus
C. auto fokus
D. black white
E. phinole
6. Objek yang akan di ambil gambarnya dapat dilihat di ...
A. CorelDraw
B. Adobe Premier
C. viewfinder
D. gift animator
E. Adobe Photoshop
7. Alat yang dapat digunakan sebagai reflector saat pemotretan di bawah ini kecuali..
A. kain warna hitam
B. kain warna putih
C. kertas mengkilap
D. kain warna perak
E. styrofoam
8. Menyeimbangkan cahaya dalam fotografi dikenal dengan istilah ...
A. aperture
B. white balance
C. ISO
D. Shutter speed
E. exposure
9. Alat bantu fotografi pencahayaan yang merupakan flash tambahan yang terpisah dengan kamera dan digunakan dengan gelombang elektro tanpa harus dipasang di body kamera. Alat ini juga efektif untuk membuat cahaya dari arah yang kita inginkan. Alat bantu tersebut dinamakan ...
A. light stand
B. flash external
C. softbox
D. trigger
E. strobo
10. Strobo Filter yang berfungsi memekatkan warna dan menghilangkan refleksi yaitu ...
A. filter LP
B. filter UV
C. filter warna
D. filter soft
E. filter PL
11. Alat yang sangat berguna terutama pada pemotretan yang berhadapan langsung dengan arah datangnya cahaya disebut ...
A. filter
B. trigger
C. tudung lensa
D. softbox
E. background
12. Alat yang berguna sebagai penyangga flash tambahan dan slave unit dengan cara dipasang ke body adalah ...
A. strobo
B. trigger
C. holder
D. reflektor
E. tripod
13. Payung reflektor yang berwarna perak berguna untuk ...
A. menghasilkan cahaya latar
B. menghasilkan cahaya cross
C. menghasilkan cahaya soft
D. menghasilkan cahaya yang lebih kuat
E. menghasilkan cahaya yang hangat
14. Lensa mikro berfungsi untuk ...
A. memberikan karakter bidikan natural
B. menangkap objek yang luas dalam ruang yang sempit
C. memotret benda yang kecil
D. mendekatkan objek
E. mempersempit sudut pandang
15. Perdedaan tripod dan monopod terletak pada ....
A. hasil gambarnya
B. fokusnya
C. penggunaannya
D. kegunaannya
E. jumlah kaki penyangganya
16. Alat bantu tambahan untuk meminimalisir goncangan saat menekan tombo shutter yaitu ...
A. filter
B. shutter relase
C. flash meter
D. barndoors
E. viewfinder
17. Karet yang terdapat pada viewfinder berfungsi untuk ...
A. melihat setelan kamera
B. melihat objek yang akan dijepret
C. sebagai filter
D. bantalan mata dan penahan mata
E. pemantulan cahaya
18. Berikut merupakan akibat dari setingan shutter speed yang semakin rendah, kecuali
A. foto tidak tajam
B. foto goyang
C. foto blur
D. kamera rusak
E. kamera shaking
19. Jenis cahaya yang memiliki intensitas tinggi yaitu ...
A. lighting
B. matahari
C. soft light
D. hard light
E. lampu
20. DSLR Olympus dan kamera mirrolles umumnya menggunakan ukuran sensor size...
A. 1/2.3"
B. 1/1.7"
C. 2/3"
D. 4/3.5"
E. 4/3
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan cara menjodohkan pertanyaan yang ada di kolom sebelah kiri dengan pilihan jawaban yang benar yang ada di kolom sebelah kanan!