phone: +62852 5254 2414
e-mail: simonmurdani@gmail.com

PKWU - Analisis Keuangan Usaha (BAB 8)(Kelas XI)


BAB VIII : Analisis Keuangan Usaha

Bacalah teks berikut dengan sungguh-sungguh!
Gambar 8.1 Dodol dari batang pepaya hasil kreasi mahasiswa yang mendapat pendanaan dari pemerintah

Sebelum memulai sebuah usaha, tentu sangat perlu untuk menganalisis keuangan. Analisis keuangan dimaksudkan untuk mengetahui lebih dulu sebesar apa modal yang diperlukan dan berapa lama modal tersebut akan diterima kembali. Segala bentuk analisis tersebut merupakan bagian dari analisis aspek keuangan. Keuangan (finance) berbeda pengertiannya dengan akuntansi (accounting) dan ilmu ekonomi (economic). Akuntansi dan ilmu ekonomi termasuk dalam ruang lingkup keuangan, sehingga mereka yang belajar keuangan harus memiliki dasar ilmu akuntansi dan ekonomi. Di dunia kerja, bagian akuntansi dan ekonomi berada di bawah supervisi keuangan.

Pada Gambar 8.1 di atas merupakan contoh dari hasil produk kewirausahaan sekelompok mahasiswa. Mereka memiliki kreativitas dalam berwirausaha. Mereka menyusun rencana usaha dan mengikutsertakan usaha mereka dalam kompetisi wirausaha antarmahasiswa. Mahasiswa yang memenangi kompetisi kewirausahaan akan mendapat bantuan dana untuk mengembangkan usahanya. Keterbatasan modal tidak menjadi kendala asalkan mereka mampu untuk meyakinkan pihak pendana bahwa usaha mereka bisa berjalan lancar.

Hal yang paling utama untuk menarik pihak pendana atau investor adalah presentasi tentang analisis keuangan usaha. Investor akan bersedia memberikan pinjaman uang jika kita bisa menggambarkan analisis keuangan dengan baik. Dalam bab ini, kamu akan mempelajari bagaimana menganalisis anggaran modal, biaya-biaya, serta keuntungan yang mungkin akan didapat oleh perusahaan maupun investor. Pahamilah dengan cermat materi pada bab ini, karena akan bisa membantumu untuk membuat analisis keuangan perusahaanmu.

A. Harga Pokok Produksi

Sebelum mengambil keputusan dalam menentukan harga jual produk di pasaran, tentunya para pengusaha harus mencermati biaya-biaya yang mereka keluarkan untuk memproduksi suatu barang. Tentunya harga yang ditetapkan penjual tidak boleh terlalu mahal karena pembeli bisa beralih ke barang yang lain, tapi juga tidak bisa terlalu murah karena penjual bisa rugi. Yang tepat adalah menetapkan harga barang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Bila biaya produksinya mahal karena membutuhkan bahan berkualitas, maka penjual tidak perlu merasa bersalah karena menjual dengan harga mahal. Begitu juga penjual tidak perlu menjual dengan harga rendah karena bisa menyebabkan kerugian.
Gambar 8.2 harga pokok produksi antara batik cap, batik prin, dan batik tulis berbeda, sebab biaya yang dikeluarkan juga berbeda.

Namun ada sebuah proses produksi yang sulit ditentukan harga dasarnya. Biasanya terjadi pada proses jual beli jasa atau yang berkaitan dengan karya seni. Kita tidak boleh menilai sesuatu atas dasar. perkiraan sepihak saja. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi harga dari sebuah jasa atau karya seni. Misalnya saja, jika kamu membeli sebuah kain songket, kamu bisa membeli mulai dari harga lima juta rupiah hingga lima puluh juta rupiah. Semua itu tergantung dari tingkat kerumitan kain, jenis benang yang digunakan, dan waktu yang dihabiskan untuk membuat sebuaḥ kain. Atau kamu bisa dapati barang- barang daur ulang yang sepertinya terbuat dari sampah namun dijual dengan harga yang tinggi. Kamu harus menghargai bahwa yang dijual bukanlah sampah yang bisa kamu dapati dengan mudah, yang dijual adalah sebuah benda yang berguna yang tidak semua orang bisa membuatnya karena berbahani dasar 'sampah'.

Dalam materi kali ini, kita tidak akan menghitung biaya produksi dari sebuah jasa atau karya seni. Materi kali ini akan membahas mengenai harga pokok produksi. Harga pokok produksi (HPP) adalah segala unsur biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk (Marsyudi, 2008). Penentuan harga pokok produksi artinya penentuan harga atas biaya yang dibebankan dalam memproduksi suatu barang.

Masih banyak pengusaha-pengusaha pemula yang belum mengetahui cara menghitung harga pokok produksi. Hal ini menyebabkan persentase laba yang didapatkan berkurang. Berikut ini akan dijelaskan, biaya-biaya apa saja yang seharusnya kamu masukkan untuk menghitung biaya produksi, sehingga kamu bisa menentukan harga jual yang tepat untuk barang yang diperdagangkan. Menurut Mulyadi (2009:13- 16) biaya menurut perubahan aktivitas atau volume kegiatan antara lain sebagai berikut.

1. Biaya Variabel

Biaya variabel atau disebut pula biaya bahan produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk bisa memproduksi suatu barang atau jasa. Biaya variabel juga bisa diartikan sebagai biaya yang jumlahnya menyesuaikan dengan volume aktivitas. Biaya variabel disebut juga sebagai biaya bahan baku. Seluruh bahan yang diperlukan untuk membuat sebuah produk, maka dikatagorikan sebagai biaya variabel. Contoh biaya variabel produk kue bolu adalah tepung, telur, mentega, gula, garam, dll. Dalam situasi tertentu, kamu diminta untuk memproduksi barang dalam waktu ekstra cepat, maka kamu perlu memasukkan biaya

percepatan dalam daftar biaya variabel, dalam bahasa sederhananya adalah biaya lembur. Hal ini karena pembeli menjadikan kamu bekerja lebih ekstra dari waktu istirahat kamu, dan kamu harus meminta biaya lembur tersebut.
Gambar 8.3. biaya bahan baku pembuatan barang disebut juga biaya variabel

2. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan meskipun perusahaan tidak melakukan proses produksi. Ada tidaknya aktivitas produksi perusahaan, biaya tetap harus selalu dikeluarkan. Contoh dari biaya tetap adalah biaya listrik, biaya sewa gedung/ toko, biaya upah pekerja, biaya perawatan alat, dll. Biaya tetap juga merupakan biaya yang tidak terpengaruh oleh besarnya volume kegiatan sampai pada tingkatan tertentu. Misalnya, biaya sewa gedung tidak terpengaruh oleh besarnya hasil produksi kecuali kegiatan produksi membutuhkan tempat yang lebih besar lagi.

Banyak UMKM di Indonesia yang masih belum memasukkan elemen-elemen biaya tetap dalam penghitungan laba rugi produksi mereka, Hal inilah yang menyebabkan usaha yang mereka geluti tidak bisa atau bahkan sulit berkembang.

Kesalahan yang paling sering ditemui adalah biaya tetap upah pekerja. UMKM di Indonesia umumnya dikerjakan sendiri oleh pemilik tanpa mempekerjakan orang lain. Namun, kesalahannya adalah pemillik usaha justru tidak menggaji dirinya sendiri. Kesalahan ini seringkali menyebabkan laba usaha terpakai untuk kebutuhan pribadi. Padahal, keuangan pribadi harus dipisahkan dengan keuangan usaha.

Jika kamu memiliki atau akan membuka sebuah usaha (apapun itu), mulailah untuk menggaji dirimu sendiri. Meskipun hanya sedikit, tapi kamu tidak akan mengambil laba usaha yang seharusnya bisa digunakan untuk mengembangkan usaha. Yang paling penting adalah sejak memulai usaha, kamu harus memisahkan antara keuangan pribadi dan keuangan usaha.

3. Penghitungan

Skema penghitungan harga pokok produksi adalah dengan menjumlahkan seluruh biaya yang dikeluarkan. Jika sudah menghitung keseluruhan biaya, maka kita akan tahu modal yang kita keluarkan untuk memproduksi suatu produk. Untuk lebih jelasnya, simaklah penghitungan harga pokok produksi di bawah ini.

Sebuah perusahaan kue, memproduksi sebuah Pop Cake yang saat ini sedang diminati banyak orang. Dalam satu hari bisa memproduksi hingga 30-Pop Cake. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat Pop Cake perharinya antara lain:
Harga tersebut belum termasuk untuk membungkus pop cake yang akan dijual sebesar Rp1.000,00/ bungkus, biaya listrik sebesar Rp165.000,00/bulan, biaya gas sebesar Rp150.000,00/bulan, biaya tenaga kerja 2 orang sebesar Rp1.500.000,00/ bulan.

Berdasarkan keterangan di atas, mari hitung harga pokok produksi satu pop cake, sehingga kita tahu berapa harga jual sebuah pop cake kepada pelanggan.
Biaya untuk membuat satu pop cake adalah sebesar Rp16.983,00. Maka, penjual harus menetapkan harga jual di atas Rp17.000,00 agar usaha tidak mengalami kerugian.

Berdasarkan hasil dari penghitungan harga pokok produksi, maka penjual bisa menentukan berapa laba yang ingin diperoleh dari setiap penjualan produknya. Dari contoh keterangan di atas, penentuan harga jual bisa berdasarkan persentase keinginan penjual atau perkiraan lainnya. Misalnya, penjual ingin mendapatkan keuntungan dari tiap pop cake sebesar 30% dari harga produksinya maka penjual harus menjual barangnya sebesar Rp22.000,00/bungkus.

Kegiatan 8.1.

A. Judul Kegiatan : Menghitung Harga Pokok Produksi
B. Jenis Kegiatan : Individu
C. Tujuan :
1) Peserta didik dapat mengidentifikasi harga pokok produksi dengan benar. (KD 3)
2) Peserta didik dapat menghitung harga pokok penjualan dengan tepat. (KD 4)
D. Langkah Kegiatan :
1. Cermatilah usaha-usaha mikro atau kecil yang ada di sekitarmu!
2. Identifikasikanlah biaya variabel, biaya tetap, biaya lain-lain dari usaha mikro atau kecil tersebut! 3. Tulislah hasil identifikasimu ke dalam contoh tabel di bawah ini!
Nama usaha
…………………………………………………………………………………………………………..
Jenis usaha
…………………………………………………………………………………………………………..
Biaya variabel
Biaya tetap
Harga Pokok Produksi

4. Berdasarkan penghitungan harga pokok produksi yang telah kamu lakukan, adakah selisih antara
perhitunganmu dengan penghitungan penjual? Jika ada, berapa besarnya?
HPP penjual : Rp
…………………………………………………………………………………………………………..
HPP hitunganmu : Rp
…………………………………………………………………………………………………………..
Selisih : Rp
…………………………………………………………………………………………………………..
5. Berikanlah pendapatmu berapakah seharusnya penjual menjual harganya?
Pendapat:
…………………………………………………………………………………………………………..
6. Komunikasikanlah hasil kerjamu kepada guru!

Permasalahan dan Penyelesaian

Permasalahan 8.1:
Perusahaan Bakpia 123 memproduksi 60.000 bakpia setiap tahunnya. Rincian bahan pembuatan perharinya. adalah sebagai berikut:
1. gandum 1 kg seharga Rp15.000,00
2. gula pasir 1 kg seharga Rp13.000,00
3. mentega 750 gr seharga Rp30.000,00
4. telur 3 butir seharga Rp3.500,00
5. kacang hijau 1 kg seharga Rp30.000,00
6. susu bubuk 500 gr seharga Rp15.000,00
Hitunglah harga pokok produksi untuk tiap bakpia yang dijual jika hanya berdasarkan rincian biaya tersebut!

Penyelesaian:
Deskripsi biaya di atas adalah biaya variabel. Jika menghitung harga pokok produksi berdasarkan biaya varia- belnya saja maka penghitungannya sebagai berikut;
Total biaya variabel selama satu hari Rp106.500,00 
Total biaya variabel selama satu tahun Rp38.872.500,00 
Maka harga pokok produksinya adalah Rp648,00/ unit 

Bagaimana pendapatmu:
…………………………………………………………………………………………………………..
Apa alasannya:
…………………………………………………………………………………………………………..

Permasalahan 8.2:
Berdasarkan soal yang sebelumnya. Mari kita lanjutkan pertanyaan berikut ini. Bila penjual Bakpia 123 menambahkan biaya berupa upah pegawai 2 orang sebesar Rp2.000.000,00, biaya kardus sebesar Rp120.000,00, biaya listrik dan gas sebesar Rp350.000,00, biaya air sebesar Rp65.000,00, dan biaya perawatan mesin produksi sebesar Rp50.000,00. Cobalah hitung harga pokok produksi setelah penambahan biaya lainnya dan berapakah selisih harga pokok produksinya?

Penyelesaian:
Soal 8.2 adalah rincian dari biaya tetap, maka penghitungan harga pokok produksinya sebagai berikut. Total biaya variabel selama satu tahun Rp38.872.500,00
Total biaya tetap selama satu tahun Rp31.020.000,00
Harga pokok produksi Rp1.165,00/ unit
Ada selisih keuntungan sebesar RP517,00/ unit

Bagaimana pendapatmu:
…………………………………………………………………………………………………………..
Apa alasannya:
…………………………………………………………………………………………………………..

B. Titik Impas

1. Pengertian
Dalam buku Manajemen Keuangan, Dewi Utari dkk (2014, 263) menyatakan bahwa titik impas atau Break Event Point (BEP) adalah kondisi di mana keuangan perusahaan tidak mendapatkan keuntungan ataupun mengalami kerugian dari proses produksi. Penghitungan titik impas dimaksudkan agar perusahaan mengetahui jumlah minimal produksi yang harus terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Hal ini dikarenakan perusahaan masih harus membayar biaya tetap. Seperti yang sudah kamu ketahui bahwa biaya tetap akan tetap dikeluarkan meskipun perusahaan tidak memproduksi apapun.
Gambar 8.3 kurva penghitungan BEP didapat dari perpotongan antara total revenue (total


2. Penghitungan
Penghitungan titik impas terdiri dari tiga jenis (Utari dkk, pendapatan) dan total cost (total biaya) 2014):
a. Biaya tetap dibagi marjin kontribusi per unit, Hasil yang ingin dilihat adalah dalam unit penjualan. Marjin kontribusi per unit adalah harga jual per unit dikurangi dengan biaya variabel per unit. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini.

Sebuah industri mikro nasi kucing setiap harinya memproduksi 1.000 bungkus nasi kucing. Biaya variabel yang dibutuhkan untuk membuat 1 bungkus nasi kucing adalah sebesar Rp1.500,00 dan biaya tetapnya adalah sebesar Rp500.000,00. Industri mikro tersebut menjualnya dengan harga Rp2.500,00 per bungkus. Hitunglah jumlah nasi kucing yang harus diproduksi agar perusahaan mencapai titik impas!

Jika industri nasi kucing tersebut ingin mencapai titik impas, maka jumlah penjualan yang harus dipenuhi adalah sebesar 500 bungkus. Jumlah ini akan membuat industri nasi kucing tidak akan mendapat kerugian atau pun memperoleh keuntungan.


b. Biaya tetap dibagi rasio margin kontribusi terhadap penjualan, hasilnya dalam rupiah. Rasio marjin kontribusi adalah marjin kontribusi dibagi dengan nilai penjualan. Yang dimaksud dengan rasio margin kontribusi adalah penjualan dikurangi biaya variabel, hasilnya dibagi dengan penjualan dikali seratus persen.
c. Biaya tetap dibagi (1- (biaya variabel : penjualan)), hasilnya yang didapatkan dalam bentuk rupiah.

3. Tingkat keamanan (Safety Margin)
Tingkat keamanan atau safety margin ialah besarnya rasio selisih penjualan aktual dikurangi - penjualan titik impas terhadap penjualan aktual. Dengan kata lain, tingkat keamanan adalah tingkat kemampuan penjualan terhadap kemungkinan kerugian. Setiap pimpinan perusahaan selalu memper- hatikan tingkat keamanan perusahaannya. Agar pimpinan bisa mengantisipasi kerugian yang mungkin akan datang menimpa perusahaan mereka. Berdasarkan cerita dan penghitungan sebelumnya, mari kita coba menghitung besaran tingkat keamanan. Untuk penjualan bulan ini, industri nasi kucing berhasil menjual sebanyak 800 bungkus nasi kucing.
Makin tinggi tingkat keamanan perusahaan, maka perusahaan itu dalam kondisi makin aman. Perusahaan mendekati kondisi bahaya apabila tingkat keamanan mendekati 1%. Maka dari itu, jika kamu memiliki sebuah usaha, maka kamu perlu menghitung tingkat keamanan usahamu agar kamu bisa membuat strategi penjualan lain untuk menaikkan penjualan aktual usahamu.

Kegiatan 8.2

A. Judul Kegiatan : Menentukan Titik Impas
B. Jenis Kegiatan : Individu
C. Tujuan :
1) Peserta didik dapat menganalisis titik impas dengan benar. (KD 3)
2) Peserta didik dapat menghitung titik impas dengan tepat. (KD 4)
D. Langkah Kegiatan :
1. Pelajarilah kembali materi mengenai titik impas!
2. Bacalah artikel berikut ini dengan saksama!

Pada tahun 2007 PT. RAHAYU mampu menjual barangnya sebesar 18.000 unit yang laku dijual dengan harga Rp23.500,00. Pada tahun 2007 tersebut perusahaan hanya menghasilkan keuntungan sebesar Rp12.000.000,00. Biaya variabel per unitnya sebesar Rp12.500,00. Pada tahun 2008 perusahaan akan meningkatkan kinerjanya, agar bisa meningkatkan laba yang diperolehnya. Untuk itu perusahaan akan menambah biaya iklan sebesar Rp30.000.000,00 setahun. Di samping itu juga akan memberikan tambahan komisi penjualan yang cukup besar yakni sebesar Rp1,500,00 per unit untuk agen dan Rp1.000,00 per unit untuk tenaga penjualan. Tapi harga juga dinaikkan menjadi Rp25.000,00 per unit.

3. Cobalah untuk menghitung BEP dengan ketiga cara yang telah kamu pelajari!
BEP cara pertama:
BEP cara kedua:
BEP cara ketiga:

4. Cobalah untuk menghitung tingkat keamanan perusahaan jika penjualan tahun 2008 mengalami kenaikan penjualan sebesar 35% dibandingkan tahun 2007!
Jawaban :
…………………………………………………………………………………………………………..
5. Komunikasikan hasil kerjamu pada guru!

Permasalahan dan Penyelesaian

Permasalahan 8.3:
Mira membuka etalase minuman cokelat. Modal awal yang ia butuhkan untuk membuka etalase tersebut adalah sebesar Rp9.000.000,00. Mira tidak kesulitan untuk membuka kedai minuman cokelat karena itu adalah hasil frenchise dengan pemilik usaha minuman cokelat. Mira hanya perlu menyiapkan modal untuk menyewa tempat sebesar Rp400.000,00 per bulan dan juga untuk membayar listrik, air dan es batu sebesar Rp500.000,00 tiap bulannya. Bahan-bahan produksi disiapkan oleh pemilik usaha, Mira hanya tinggal membayar sebesar Rp 200.000,00 per bulan untuk tiap varian rasa. Upah yang Mira terima hanya sebesar Rp750,00 per gelas yang bisa ia jual. Berapakah titik impas dari usaha minuman cokelat, jika Mira hanya bisa menjual 30 gelas perhari, dengan keuntungan sebesar Rp1.500,00per gelas.

Penyelesaian?
Untuk menghitung titik impas, maka caranya adalah biaya tetap dibagi dengan margin kontribusi per unit produk. Biaya tetap yang dikeluarkan Mira hanya untuk membayar sewa tempat sebesar Rp400.000,00/bulan: Dengan margin kontribusi perunit sebesar Rp1.500,00/gelas, maka Mira harus mampu menjual hingga 300 gelas perbulannya.

Bagaimana pendapatmu:
…………………………………………………………………………………………………………..
Apa alasannya:
…………………………………………………………………………………………………………..

Permasalahan 8.4:
Berdasarkan cerita pada Permasalahan 8.3 di atas, ternyata pada bulan ke-3 ia mampu menjual rata-rata hingga 50 gelas perhari. Begitu juga di bulan berikutnya, penjualan minuman naik hingga 10% dari bulan sebelumnya. Cobalah hitung tingkat keamanan usaha minuman cokelat Mira pada bulan ke-1 hingga bulan ke-4. Penyelesaian:

Untuk menghitung tingkat keamanan usaha, maka caranya dengan menghitung selisih antara penjualan aktual dan penjualan BEP, lalu hasilnya dibagi dengan jumlah penjualan aktual. Maka tingkat keamanan usaha Mira adalah sebagai berikut.
Bulan ke-1 = 66,6%
Bulan ke-2 = 66,6%
Bulan ke-3 = 80%
Bulan ke-4 = 81%

Bagaimana pendapatmu:
…………………………………………………………………………………………………………..
Apa alasannya:
…………………………………………………………………………………………………………..

C. Periode Balik Modal


1. Pengertian Periode Balik Modal
Periode balik modal merupakan titik balik modal usaha, yaitu perbandingan antara total investasi dengan keuntungan yang diperoleh. (Soeprapto, 2006) Estimasi jangka waktu pengembalian investasi suatu industri dapat ditunjukkan dengan perhitungan Payback Period (Fazwa dkk., 2001). Payback period adalah waktu minimum untuk mengembalikan investasi awal dalam bentuk aliran kas yang didasarkan atas total penerimaan dikurangi semua biaya (Erlina, 2006).
Analisis periode balik modal, memiliki kelebihan dan juga kelemahan. Kelebihan dari analisis periode balik modal ini yaitu dapat mengetahui tingkat resiko sebuah usaha. Semakin kecil nilai penghitungannya, maka semakin kecil pula tingkat resiko kerugiannya karena pemilik usaha sudah mendapatkan modalnya kembali dalam tempo yang relatif singkat.

Kelemahan dari penghitungan analisis ini adalah tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang (time value of money). Uang yang ada saat ini bisa berbeda nilainya dibandingkan saat periode balik modal berakhir. Hal itu dipengaruhi oleh tingkat inflasi yang ada. Semakin tinggi inflasi, maka periode balik modalnya harus relatif lebih pendek.

2. Aset Tetap
Aset tetap adalah jumlah barang-barang yang dimiliki dalam proses produksi. Pembelian aset tetap biasanya hanya sekali perumur barang. Misalnya saja, untuk membuat usaha donat, maka aset tetap yang harus dimiliki adalah kompor, tabung LPG, penggorengan, spatula, dan lain-lain. Pemilik usaha baru membeli kembali aset tetap jika barang-barang tersebut sudah rusak atau sudah tidak efisien lagi untuk digunakan. Pembelian aset tetap harus penuh perhitungan, jangan sampai terjadi pemborosan pembelian atau membeli barang yang salah. Aset tetap memang tidak termasuk untuk menghitung HPP, namun penjumlahan aset tetap yang dimiliki penting untuk diketahui agar kita tahu kapan balik modal.

3. Penghitungan
Cara menghitung periode balik modal adalah dengan cara sebagai berikut:
Sebuah toko kelontong yang baru dibangun menghabiskan biaya pembangunan toko sebesar Rp350.000.000,00 pembelian etalase kaca dan rak Rp5.000.000,00 pembelian kulkas Rp5.500.000,00 pembelian mesin kasir Rp12.000.000,00 dan peralatan untuk mengangkut barang-barang sebesar Rp10.000.000,00. Pemilik toko juga membeli barang-barang isi toko Rp 50.000.000,00 dan terakhir pemilik toko membeli AC ruangan sebanyak 2 buah yang masing-masing seharga Rp5.000.000,00 sudah termasuk biaya pasang AC. Toko kelontong tersebut rata-rata mendapatkan laba bersih Rp20.000.000,00/bulan.

Berdasarkan cerita di atas, maka bisa kita ketahui bahwa hanya pembelian isi toko saja yang tidak termasuk investasi pemilik toko. Pengeluaran lain seperti pendirian bangunan, etalase, rak, kulkas AC, dan lain-lain termasuk dalam investasi yang dikeluarkan pemilik toko. Maka bisa kita hitung periode balik modal dari usaha toko kelontong tersebut.
Berdasarkan penghitungan di atas, modal toko kelontong akan kembali pada bulan ke-20. Periode balik modal bisa digunakan sebagai pengingat perusahaan, bahwa jika memiliki laba bersih dari yang ditargetkan, maka periode balik modal bisa mundur waktunya. Periode balik modal juga perlu diketahui agar pemilik usaha tahu kapan waktu yang tepat untuk memulai strategi usaha baru.

Jika kamu ingin mengajukan pinjaman dana kepada bank atau mengikut sertakan rencana usahamu dalam sebuah kompetisis usaha, kamu wajib menuliskan hasil penghitungan periode balik modal. Bagi pihak bank, hasil analisis periode balik modal diperlukan untuk menjadi referensi pihak bank, berapa lama jangka waktu pengembalian pinjaman kepada bank. Bagi pihak investor dalam sebuah kompetisi, analisis periode balik modal diperlukan untuk memperkirakan seberapa cepat investasi yang mereka berikan bisa kembali dan pada bulan keberapa mereka bisa menikmati laba bersih.

Kegiatan 8.3

A. Judul Kegiatan : Menganalisis Periode Balik Modal Sebuah Usaha
B. Jenis Kegiatan : Kelompok
C. Tempat Kegiatan :
D. Tujuan
1) Peserta didik dapat menganalisis rencana usaha dengan benar. (KD 3)
2) Peserta didik dapat membuat perencanaan usaha dengan tepat. (KD 4)
E. Langkah Kegiatan :
1. Bentuklah kelompok diskusi yang beranggotakan 2-3 peserta didik!
Ketua kelompok
…………………………………………………………………………………………………………..
Anggota kelompok:
…………………………………………………………………………………………………………..
2. Perhatikanlah tabel keuangan dari perusahaan DEF berikut ini!
3. Berdasarkan tabel keuangan di atas, hitunglah periode balik modal tiap produk yang dihasilkan!
4. Jika pada bulan ke-2 dan ke-4 dari tiap produknya mengalami kenaikan laba bersih sebesar 30% untuk pro- duk A, 40% untuk produk B, dan 20% untuk produk C. Hitunglah kembali periode balik modal dari tiap-tiap produk yang dihasilkan!
5. Pihak manajemen perusahaan berencana akan membuat produk baru setelah seluruh produk yang dijual mendapatkan modalnya kembali. Produk baru yang akan dibuat membutuhkan modal Rp50.000.000,00. Jika pihak manajemen berencana mendapatkan modal hanya dari laba bersih produk A, B, dan C. Hitunglah lamanya modal untuk produk D akan didapati!
6. Setelah produk D dijual ke konsumen, ternyata produk D mendapatkan laba bersih sebesar Rp7.500.000,00 setiap bulannya. Hitunglah periode balik modal dari produk D!
7. Sampaikan hasil kerja kelompokmu pada guru!

Permasalahan dan Penyelesaian

Permasalahan 8.5:
Soni akan berwirausaha dengan cara mengumpulkan barang-barang bekas layak pakai, dan menjualnya kembali di pasar pagi setiap hari Minggu. Soni hanya membutuhkan mobil pick-up, bensin, dan sewa tempat penjualan saja. Soni membeli sebuah mobil bekas seharga Rp35.000.000,00 membeli barang-barang bekas warga sebesar Rp4.700.000,00/bulan, bensin perhari sekitar Rp25.000,00 dan sewa tempat jualan sebesar Rp500.000,00/ bulan. Perbulannya, Soni bisa mendapatkan untung rata-rata sekitar Rp2.150.000,00. Jika keuntungan Soni dapat dipertahankan setiap bulannya, pada bulan ke berapa usaha Soni akan balik modal?

Penyelesaian:
Dalam usaha jual beli barang bekas yang Soni lakukan, modal awal yang ia keluarkan hanyalah membeli mobil bekas. Sedangkan biaya lainnya masuk ke biaya variabel dan biaya tetap. Bila Soni bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp2.150.000,00 tiap bulannya, maka Soni akan balik modal di bulan ke-17.

Bagaimana pendapatmu:
…………………………………………………………………………………………………………..
Apa alasannya:
…………………………………………………………………………………………………………..

Permasalahan 8.6:
Berdasarkan cerita 8.5 di atas. Berikanlah pendapatmu mengenai waktu terbaik untuk mengembalikan modal awal. Apakah menurutmu, periode balik modal usaha barang bekas Soni sudah ideal atau malah sebaliknya?

Penyelesaian:
Laba yang dihasilkan Soni termasuk sedikit dibandingkan dengan modal yang ia keluarkan. Terutama masalah mobil. Soni hanya membeli sebuah mobil bekas yang tentu saja usia pakainya tidak sepanjang bila Soni membeli mobil baru. Maka Soni harus meningkatkan laba bersih usahanya dan sesegera mungkin mengganti mobilnya dengan yang baru.

Bagaimana pendapatmu:
…………………………………………………………………………………………………………..
Apa alasannya:
…………………………………………………………………………………………………………..

HOTS (High Order Thinking Skills)

A. Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E dan berikan alasannya!

Simaklah teks berikut dengan sungguh-sungguh!

Diana akan memulai usaha kerajinan tangan bunga akrilik. Agar bisa mendapatkan suntikan dana dari bank, Diana harus membuat rencana usaha dan juga analisis keuangan usaha bunga akriliknya. Berikut ini adalah daftar kebutuhan Diana untuk membangun usaha bunga akrilik:
Kelopak bunga Rp 4.000.000,00
Daun Rp 900.000,00
Kawat Rp 150.000,00
Benang Rp 150.000,00
Pot bunga Rp 450.000,00
Rumput plastik Rp 125.000,00
Toples mika bening Rp 350.000,00
Berdasarkan bahan baku di atas, Diana mampu membuat hingga 500 tangkai setiap bulannya. Satu bulan dihitung sebanyak 30 hari.

1. Agar Diana bisa menentukan harga jual dari bunga akriliknya, maka Diana perlu menghitung harga pokok produksinya. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh Diana setiap bulannya adalah setengah dari biaya variabel. Jika demikian, maka harga pokok produksi bunga. akrilik pertangkainya adalah....
A. Rp18.375,00
B. Rp6.125,00
C. Rp18.225,00
D. Rp6.375,00
E. Rp6.775,00

2. Untuk mendapatkan pinjaman dana dari bank, tentunya pihak bank harus melihat titik impas dari usaha bunga akrilik Diana. Hal ini berkaitan dengan laporan pertiga bulan yang harus dilakukan oleh Diana ke pihak bank, sehingga ketika usaha Diana berada di bawah titik impas selama tiga bulan berturut-turut, pihak bank dapat mengambil keputusan atas usaha bunga akrilik Diana. Jika Diana menjual produknya sebesar Rp25.000,00 per tangkainya, maka analisis titik impasnya adalah .....
A. Rp11.555.000,00
B. 460 tangkai
C. Rp3.062.500,00
D. Rp11.575.000,00
E. 462 tangkai

3. Agar pihak bank tahu berapa lama jangka waktu pengembalian pinjaman kredit oleh Diana, maka pihak bank perlu mengetahui seberapa cepat usaha bunga akrilik Diana bisa balik modal. Diana hanya butuh untuk membeli 2 tang potong kawat Rp100.000,00 dan Zbuah etalase kaca Rp3.500.000,00. Jika usaha Diana stabil dan dapat menjual 500 tangkai setiap bulannya, maka usaha bunga akrilik Diana akan balilk modal pada bulan ke
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

4. Bila dalam penjualan faktual, ternyata Diana hanya bisa menjual sebanyak 400 tangkai pada saat bulan pertama dan bulan kedua dan ketiga hanya naik 30% dari bulan pertama, dan pada bulan selanjutnya penjualan sudah stabil di angka 500 tangkai. Maka Diana bisa membayar hutang pinjaman ke bank sebesar Rp15.000.000,00 pada bulan ke.....
A. 4
B. 5
C. 6
D. 7
E. 8

5. Salah satu fungsi pengukuran tingkat keamanan usaha adalah sebagai peringatan keberlangsungan usaha yang sedang dijalani. Peringatan itu digunakan pihak manajemen untuk mengevaluasi kinerja usaha dan mencari strategi baru yang lebih baik bila penjualan aktual jauh dari target yang diinginkan. Hal tersebut juga dianalisis oleh Diana yang usaha bunga akriliknya mengalami penjualan dibawah titik impas. Di bulan selanjutnya, penjualan bisa mengalami kenaikan meskipun hanya sebesar 30%. Kenaikan tingkat keamanan usaha dari bulan pertama ke bulan selanjutnya adalah sebesar
A. 26%
B. 15%
C. 10.5%
D. 4.5%
E. 1.5%

B. Uraian

1. Harga pokok produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang. Namun dalam proses penjualannya, terdapat tambahan biaya lain seperti misalnya biaya iklan dan lain sebagainya. Jelaskanlah perbedaan antara harga pokok produksi dengan harga pokok penjualan!

2. Mempelajari laporan keuangan tentunya adalah hal wajib bagi setiap penjual, sebab laporan keuangan dapat membantu untuk memahami kondisi laba rugi perusahaan. Salah satu unsur dalam laporan ke- uangan adalah penghitungan harga pokok produksi. Jelaskanlah manfaat dari penghitungan harga pokok produksi dalam perdagangan!

3. BEP atau titik impas digunakan untuk menghitung minimal produksi yang harus dilakukan perusahaan agar perusahaan tidak mengalami kerugian meskipun juga tidak mendapat keuntungan. Analisislah, kapan dan seberapa sering kah titik impas dihitung agar pemilik usaha lebih waspada?

4. Tidak ada perusahaan yang ingin rugi dalam hal perdagangan. Maka perusahaan harus mengetahui tingkat keamanan perusahaan. Semakin mendekati 1% maka perusahaan semakin mendekati titik krisis. Apa yang sebaiknya dilakukan perusahaan ketika mengetahui bahwa tingkat keamanan usahanya mendekati titik krisis?

5. Analisis balik modal digunakan untuk menghitung kapan tepatnya perusahaan akan mendapatkan modal- nya kembali yang pernah dikeluarkan. Berikanlah pendapatmu, kapan waktu yang ideal bagi perusahaan untuk mendapatkan modathya kembali?. Bagaimana jika perusahaan sudah bangkrut bahkan sebelum balik modal?

Studi Kasus

1. Dalam zaman serba canggih. Banyak sekali aplikasi untuk memudahkan aktivitas kehidupan. Hal itu sekaligus bisa menghemat waktu. Bacalah teks berikut dengan sungguh-sungguh!

Kemenkop UKM Luncurkan Aplikasi Lamikro untuk Usaha Mikro

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) meluncurkan aplikasi Laporan Akuntansi Usaha Mikro (Lamikro) untuk para pelaku usaha mikro dan yang baru memulai usaha atau wirausaha pemula. Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkop dan UKM Prakoso BS mengatakan, aplikasi Lamikro ditujukan bagi pelaku usaha mikro atau wirausaha pemula agar memiliki laporan keuangan secara baik dan tertib administrasi.

Menurutnya, selama ini pelaku usaha mikro belum memiliki tata kelola administrasi maupuri laporan keungan secara baik. "Sekarang ini wirausaha itu kegagalan utamanya dia tidak bisa menghitung berapa yang dia harus ambil keuntungannya berapa, dan pengeluaran, cash flow (arus kas) dia enggak tahu: Nah, dengan Lamikro bisa jelas," kata Prokoso kepada Kompas.com saat acara Celuk Jewellery Festival, Gianyar, Bali, Sabtu (14/10/2017).
Gambar 8,4 Tampilan aplikasi Lamikro un- tuk android.

"Kalau tidak kita mulai dari sekarang kapan lagi. Saya alami sendiri usaha-usaha yang mulai tumbuh ketika besar dia hancur karena dia tidak sadar hari ini keuntungan yang dia terima itu harus ada beban untuk mengembangkan usaha ke depannya," kata Prakoso.

Prakoso menyebutkan, aplikasi Lamikro sudah dibuat dengan berbagai kemudahan dan fleksibilitas untuk digunakan pelaku usaha mikro. Lamikro merupakan aplikasi pembukuan akuntansi sederhana untuk usaha mikro yang bisa digunakan melalui smartphone dengan sistem operasi Android.

Guna meningkatkan pemahaman secara komprehensif terhadap materi, maka berlatihlah melakukan analisis terhadap taknologi yang mempermudah kegiatan perdagangan UMKM di Indonesia, analisislah menggunakan model pembelajaran berbasis Discovery, dengan melengkapi tugas berikut ini!

A. Rumusan Masalah
Aplikasi apa saja yang sangat penting untuk perdagangan?

B. Teori yang Relevan
Guna menganalisis teks di atas, maka dibutuhkan teori yang relevan yakni:
1. Teori I
Sumber referensi:
(Tahun .... .)
Isi teori:
…………………………………………………………………………………………………………..
2. Teori II
Sumber referensi:
(Tahun ..........)
Isi teori:
…………………………………………………………………………………………………………..
C. Data yang Diperoleh Peserta Didik
1.…………………………………………………………………………………………………………..
2.…………………………………………………………………………………………………………..
D. Klasifikasi dan Analisis Data
1. Klasifikasi/Penggolongan/Pengelompokan Data
Berdasarkan:
а.…………………………………………………………………………………………………………..
b.…………………………………………………………………………………………………………..
c.…………………………………………………………………………………………………………..
2. Analisis Data
а.…………………………………………………………………………………………………………..
b.…………………………………………………………………………………………………………..
E. Simpulan

Analisis dan perencanaan keuangan merupakan prinsip utama agar usaha yang digeluti bisa berkembang dan tidak merugi. Simaklah kutipan artikel berikut!

Angkasa Pura Logistik Rugi Rp2,3 Miliar Setiap Tahun

Selama dua tahun beroperasi Regulated Agent (RA) PT Angkasa Pura Logistik di Bandara Bali mengalami kerugian Rp2,1 miliar - Rp2,3 miliar per tahun. Director Cargo Terminals and Regulated Agents PT Angkasa Pura Logistics (AP Log) Akhmad Munir mengatakan perusahaan tidak bisa mencapai Break Even Point (BEP) karena harga pengecekan barang yang terbilang murah.

"Di Bali harga pemeriksaan Rp400 perkilo yang menghandle 30 ton barang setiap hari. Dengan operasional yang besar, maka kerugian mencapai Rp2,3 miliar setiap tahun," katanya kepada Usaha, Selasa (13/2/2018).
Gambar 8.5 Proses antar barang Angkasa Pura Logistik

Munir merinci pengeluaran dan pemasukan agen inspeksi atau RA di Bandara Internasional Ngurah Rai, Total pemasukan setiap bulan Rp3,6 triliun harus dikurangi upah 90 karyawan dengan standar gaji upah minimum regional paling kecil.

Lalu ada biaya listrik, sewa tempat bandara, penyusutan x-ray, dan lainnya. Menurutnya biaya ini yang paling tinggi sehingga perusahaan tidak bisa balik modal. Munir mencontohkan tank head x-ray jika mengalami kerusakan harus diservis dengan harga Rp300 juta. Itulah sebabnya biaya pemeriksaan harus dinaikkan. Bulan kemarin AP Log menaikkan harga menjadi Rp500/kg. Meski rugi, pendapatan AP Log secara keseluruhan masih tertutup RA di daerah lain. Bandara Surabaya misalnya memperoleh surplus karena dalam sehari dapat menangani lebih dari 100 ton barang.

Sementara di Makasar juga positif disebabkan operasional yang tidak mencapai 24 jam. "Banjarmasin tadinya Rp240 per kilo sekarang sudah naik jadi Rp Rp500 perkilo. Mudah-mudahan setelah naik bisa meningkat (pendapatan!," tutupnya.

Berdasarkan kutipan kejadian faktual yang telah kalian baca, lakukan analisis masalah mengenai titik impas serta merencanakan strategi keuangan untuk bisa bangkit dari kerugian. Untuk menyelesaikan masalah tersebut menggunakan model Problem Based Learning dengan melengkapi tahapan-tahapan berikut ini!

A. Rumusan Masalah/Identifikasi Masalah/Pertanyaan Masalah
…………………………………………………………………………………………………………..
B. Aktivitas/Kegiatan Belajar untuk Mengatasi/Menyelesaikan Masalah
C. Simpulan Solusi Masalah secara Kelompok
…………………………………………………………………………………………………………..
D. Refleksi di Akhir Pembelajaran Pemecahan Masalah
…………………………………………………………………………………………………………..

Munculnya banyak UMKM di Indonesia memang patut diapresiasi, tapi ternyata UMKM yang sudah ada saat ini memiliki permasalahan dalam hal keuangan. Simaklah kutipan artikel berikut!

Baru 20% Pelaku UMKM di Jogja Melek Literasi Keuangan

Pemahaman literasi keuangan UMKM masih sangat rendah. Dari laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 30% yang paham literasi, ternyata di lapangan hanya 20% UMKM yang melek literasi keuangan.

Keberadaan Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) DIY menjadi mediator bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dapat meningkatkan kemampuan manajerial keuangan bagi usahanya. Dalam acara Training of Trainers Peningkatan Pemahaman Literasi Keuangan di Hotel Neo Awana bersama OJK, Sekretaris KKMB DPD DIY, Jamarudin mengatakan UMKM yang sudah melek literasi keuangan masih sangat kecil jumlahnya.

Sebagai mediator bagi UMKM, KKMB memberikan pembinaan antara lain tentang pengaturan keuangan. Jamarudin mengungkapkan salah satu kendala manajemen usaha bagi pelaku UMKM yakni masih belum memisahkan antara uang pribadi dengan uang usaha. Persoalan tersebut menjadi salah satu penekanan pembinaan yang dilakukan KKMB kepada para UMKM. Selain itu, pembinaan yang dilakukan adalah mendorong usaha UMKM baik dari sisi peningkatan keterampilan, manajemen SDM hingga pemasaran.

Upaya mendorong kemajuan UMKM juga tugas semua pihak, termasuk jajaran pemerintah daerah dan SKPD terkait. Kepala Kantor OJK DIY Untung Nugroho mengungkapkan peran KKMB sangat penting dalam menjembatani kesulitan UMKM dalam mengakses kredit di perbankan.

KKMB bisa menjadi mediator untuk menyampaikan sumber-sumber pendanaan yang dapat diakses UMKM. Karena kehadiran tekfin juga tidak akan menjadi solusi, jika koneksi Internet juga tidak ada.

Masih banyak UMKM di Indonesia dan bahkan mungkin di kotamu, UMKM yang belum memahami pengelolaan keuangan. Cobalah untuk melakukan survei mengenai UMKM yang telah dan belum mengenal manajemen keuangan (HPP, BEP, Balik modal, dan tingkat keamanan). Surveilah 10 UMKM dari berbagai sektor (kuliner, kerajinan dil). Cobalah bertanya mengenai pengetahuan mereka mengenai berbagai aplikasi fintech (financial technology) yang mereka ketahui. Susunlah dalam tugas projek berikut dengan menggunakan model Project Based Learning dengan melengkapi langkah-langkah berikut! 

A. Perencanaan Kegiatan (Projek)
Judul Projek: Survei UMKM Kota xxx Mengenai Manajemen Keuangan
B. Jenis Tugas: Kelompok
C. Jadwal Pelaksanaan
D. Sumber bahan:
1. Pengamatan wirausaha yang pernah mendapat pelatihan pemasaran
2. Informan
a. Pemilik usaha atau wirausaha
b.…………………………………………………………………………………………………………..
E. Cara Mengumpulkan Data :
1. Pengelompokkan UMKM yang disurvei berdasarkan sektornya
a. Sektor kuliner :
…………………………………………………………………………………………………………..
b. Sektor kerajinan :
…………………………………………………………………………………………………………..
c. Sektor perdagangan:
…………………………………………………………………………………………………………..
d. Sektor
…………………………………………………………………………………………………………..
e. Sektor
…………………………………………………………………………………………………………..
2. Wawancara dengan informan.
Hasil Wawancara :
a.…………………………………………………………………………………………………………..
b.…………………………………………………………………………………………………………..
c.…………………………………………………………………………………………………………..
F. Analisis Data :
1. Hasil Analisis Data Observasi
a. UMKM yang sudah menerapkan HPP dan BEP:
…………………………………………………………………………………………………………..
b. UMKM yang belum menerapkan HPP dan BEP :
…………………………………………………………………………………………………………..
2. Hasil Analisis Data Hasil Wawancara
a…………………………………………………………………………………………………………..
b.…………………………………………………………………………………………………………..
G. Simpulan Hasil Analisis :
…………………………………………………………………………………………………………..

Uji Kompetensi

Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E. dan berikan alasannyal

1. Berikut ini yang merupakan harga pokok produksi adalah`....
A. biaya yang dikeluarkan perusahaan meskipun perusahaan tidak melakukan proses produksi
B. segala unsur biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk
C. biaya yang dikeluarkan untuk bisa memproduksi suatu barang atau jasa
D. biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan mesin produksi
E. kegiatan perusahaan dari mulai produksi hingga penjualan

2. Salah satu elemen untuk menghitung titik impas adalah ....
A. harga jual barang
B. harga pokok produksi
C. biaya modal
D. biaya variabel
E. margin kontribusi

3. Perhatikan paragraf berikut ini!
(1) biaya tetap ditambah biaya variabel, hasilnya dibagi margin kontribusi
(2) biaya tetap dibagi rasio margin kontribusi
(3) biaya tetap dibagi margin kontribusi per unit
(4) biaya tetap ditambah biaya variabel, hasilnya dibagi jumlah produksi
Pernyataan di atas adalah cara untuk menghitung titik impas, kecuali ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (2) dan (3)
E. (2) dan (4)

4. Manfaat dari analisis balik modal adalah ....
A. untuk mengetahui tingkat keamanan perusahaan
B. untuk mengetahui kapan usaha akan bisa menutupi biaya modal
C. agar bisa segera mengembalikan biaya produksi
D. untuk menutup hutang perusahaan
E. untuk mencari investor

Simaklah teks berikut dengan saksama!

Sebuah UMKM Asik menjual permen jelly yang terbuat dari bihun. Permen jelly ini diklaim oleh mereka lebih sehat dibandingnkan permen biasa. Dalam waktu satu hari, UMKM Asik mampu menjual hingga 75 pak. UMKM Asik menghabiskan bahan habis pakai sebesar Rp279.500,00/pekan dan mengeluarkan uang untuk biaya tetap sebesar Rp970.000,00/bulan. UMKM Asik mengambil keuntungan 62% dari harga pokok produksi. Modal peralatan yang dibutuhkan antara lain blender Rp200.000,00 pisau Rp30.000,00 baskom 2 buah Rp7.500,00/buah, dan 4 loyang Rp5.000,00/ unit.

Berdasarkan teks di atas, jawablah pertanyaan nomor 5-8.

5. Jika satu bulan dihitung 4 pekan (28 hari), maka harga pokok produksi perpaknya adalah
A. Rp928,00
B. Rp994,00
C. Rp462,00
D. Rp431,00
E. Rp963,00

6. Titik impas perbulannya adalah sebesar
A. 1.125 unit perbulan
B. 1.045 unit perbulan
C. 3.631 unit perbulan
D. 1.687 unit perbulan
E. 1.587 unit perbulan

7. Bila bulan ini UMKM Asik mampu menjual hingga 2.350 unit. Maka tingkat keamanan UMKM Asik adalah ....
A. 28.2%
B. 55.5%
C. 52.1%
D. 32%
E. 70%

8. Jika UMKM Asik bisa mempertahankan penjualan sebesar 2.250 pak per bulan, maka UMKM Asik akan mendapati.modalnya kembali pada bulan ke ....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

Perhatikan petunjuk berikut untuk dapat menyelesaikan soal nomor 9 dan 10!

Petunjuk
A. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat.
B. Jika pernyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat.
C. Jika pernyataan berar, alasan salah.
D. Jika pernyataan salah, alasan benar.
E. Jika pernyataan dan alasan salah.

Pernyataan:

9. Menghitung BEP adalah dengan cara menghitung selisih penjualan aktual dan penjualan BEP dan dihasilnya dibagi dengan penjualan aktual.

sebab

Titik impas adalah cara untuk menghitung target penjualan minimal perusahaan agar tidak rugi.

Jawaban:
…………………………………………………………………………………………………………..
Alasan:
…………………………………………………………………………………………………………..

10. Harga pokok produksi dihitung untuk menjadi pedoman dalam menentukan harga jual barang.

sebab

Harga pokok produksi mempengaruhi tingkat pembelian konsumen terhadap barang.

Jawaban:
…………………………………………………………………………………………………………..
Alasan:
…………………………………………………………………………………………………………..

Refleksi

Pada Bab Vill, peserta didik telah mempelajari tentang berbagai analisis finansial yang dibutuhkan untuk berwirausaha. Materi yang telah dipahami maupun yang belum dipahami, diberi tanda centang (V) pada kolom di bawah ini.

Muatan Aktivitas Peserta Didik

A. Tugas Mandiri
Setelah mempelajari materi tentang analisis keuangan usaha, kerjakan tugas berikut dengan sungguh- sungguh!
1. Cermati materi mengenai harga pokok produksi!
2. Cobalah untuk merancang satu jenis usaha yang mungkin akan kamu jalankan dalam waktu dekat!
3. Analisislah rancangan usahamu lalu buatlah perhitungan harga pokok produksinya!
Nama Toko
…………………………………………………………………………………………………………..
Bidang Usaha
…………………………………………………………………………………………………………..

Penghitungan harga pokok penjualan
a. Biaya variabel
b. Biaya tetap
4. Tetapkanlah harga jual dari barang tersebut!
Harga jual: Rp
5. Komunikasikan hasil kerjamu di depan kelas

B. Tugas Kelompok.
Kerjakan tugas berikut secara berkelompok!
1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 3-4 orang!.
Ketua
…………………………………………………………………………………………………………..
Anggota kelompok :
…………………………………………………………………………………………………………..
2. Bacalah teks berikut dengan saksama!

Mendikbud Singgung Revolusi Industri 4.0

Memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada hari ini, 2 Mei 2018, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menekankan perlunya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi tantangan eksternal yakni hadirnya Revolusi Industri 4.0.

"Tantangan eksternal muncul dari perubahan dunia yang sangat cepat dan kompetitif. Hadirnya Revolusi Industri 4.0 yang bertumpu pada cyber-physical system telah mengubah peri kehidupan kita," seperti dikatakan Mendikbud dalam pidato tertulis dalam laman Kemdikbud, Selasa (2/5/2018).

"Artificial intelligence, internet of things, 3D printing, robot, dan mesin-mesin cerdas secara besar-besaran menggantikan tenaga kerja manusia," tambahnya.

Menurut Mendikbud, kecepatan dan ketepatan menjadi kunci dalam menghadapi gelombang perubahan tersebut, juga kemampuan kita dalam beradaptasi dan bertindak gesit. Oleh karena itu, mau tidak mau dunia pendidikan dan kebudayaan pun harus terus-menerus menyesuaikan dengan dinamika tersebut.

"Cara lama tak mungkin lagi diterapkan untuk menanggapi tantangan eksternal. Cara-cara yang baru perlu diciptakan dan dimanfaatkan," tegasnya.
Gambar 8.6 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjawab pertanyaan anggota Komisi X DPR dalam rapat kerja di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta,

Dalam penguatan SDM tersebut, dikatakan Muhadjir, selain menghadapi tantangan eksternal, ada pula tantangan internal yang harus dicari solusi. "Tantangan internal tampak pada gejala tergerusnya ketajaman akal budi dan kekukuhan mentalitas kita. Misalnya, belakangan ini kita melihat melemahnya mentalitas anak-anak kita akibat terpapar dan terdampak oleh maraknya simpul informasi dari media sosial," ujarnya.

Untuk menjawab tantangan ini, sejak awal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah meneguhkan pentingnya penguatan pendidikan karakter dan literasi, selain ikhtiar mencerdaskan bangsa. "Hal itu sejalan dengan revolusi karakter bangsa sebagai bagian dari pengejawantahan program Nawacita Presiden dan Wakil Presiden."

Upaya itu makin kuat menyusul ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Isi Perpres ini mendorong gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Selain itu, Mendikbud juga menyinggung jalur pendidikan formal yang telah berhasil mendidik lebih dari 40 juta anak, pendidikan nonformal telah banyak memberikan andil dalam mencerdaskan bangsa.

Menurutnya, pendidikan harus dilakukan secara seimbang oleh tiga jalur, baik jalur formal, nonformal, maupun informal. Ketiganya diposisikan setara dan saling melengkapi. "Masyarakat diberi kebebasan untuk memilih jalur pendidikan. Oleh karena itu, pemerintah memberikan perhatian besar dalam meningkatkan ketiga jalur pendidikan tersebut," pungkasnya.

3. Berdasarkan teks di atas, diskusikanlah isi teks tersebut bersama kelompokmu!
Hasil diskusi:
…………………………………………………………………………………………………………..
4. Berikan pendapatmu mengenai kontribusi seorang siswa/i SMK dalam membantu menggerakkan industri di Indonesia!
Pendapat 1:
…………………………………………………………………………………………………………..
Pendapat 2:
…………………………………………………………………………………………………………..
Pendapat 3:
…………………………………………………………………………………………………………..
Pendapat 4:
…………………………………………………………………………………………………………..
5. Berikan pendapatmu tentang apa saja yang harus dipersiapkan oleh siswa/i SMK agar siap bersaing dalam generasi industri 4.0!
Pendapat 1:
…………………………………………………………………………………………………………..
Pendapat 2:
…………………………………………………………………………………………………………..
Pendapat 3:
…………………………………………………………………………………………………………..
Pendapat 4:
…………………………………………………………………………………………………………..

6. Simpulkan hasil diskusi kelompok mengenai kontribusi seorang peserta didik SMK dalam membantu menggerakkan industri di Indonesia dan hal-hal yang harus dipersiapkan oleh peserta didik SMK agar siap bersaing dalam generasi industri 4.0!
Kontribusi seorang peserta didik SMK dalam membantu menggerakkan industri di Indonesia yaitu sebagai berikut.
…………………………………………………………………………………………………………..
Hal-hal yang harus dipersiapkan oleh peserta didik SMK agar siap bersaing dalam generasi industri 4.0 yaitu.
…………………………………………………………………………………………………………..
7. Carilah dari berbagai sumber mengenai hal-hal yang dibutuhkan pelaku usaha agar produknya dikenal oleh banyak orang!
Sumber referensi:
…………………………………………………………………………………………………………..

C. Tugas Projek

Kerjakanlah Tugas Projek berikut dengan sungguh-sungguh!

1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 4 hingga 5 orang temanmu. Tunjuklah salah satu sebagai ketua kelompok!
2. Dalam bab sebelumnya, kamu telah mempelajari banyak hal mengenai kewirausahaan. Kali ini, buatlah sebuah perencanaan kewirausahaan dalam bentuk proposal. Buatlah rencana kewirausahaan yang menarik yang menurutmu memiliki nilai lebih untuk dijual.
Nama produk
…………………………………………………………………………………………………………..
Waktu pengerjaan produk .......Jam/hari
3. Buatlah laporan perencanaan kewirausahaan dengan urutan sebagai berikut!
a. Pendahuluan
• latar belakang
• tujuan membuat produk
• manfaat produk
b. Analisis Usaha
• aspek pasar
• aspek persaingan usaha
• aspek strategi pemasaran
c. Metode pelaksanaan
• metode produksi barang (berisi penjelasan tahapan dan cara memproduksi barang)
• alur proses produksi hingga penjualan atau pemasaran
d. Rincian anggaran biaya
• biaya aset
• biaya tetap
• biaya variabel
• biaya lain-lain (administrasi, iklan, atk, dll)
e. Analisa finansial
• harga pokok penjualan dan penetapan harga jual
• penghitungan titik impas dan analisis keuntungan usaha
• analisis balik modal
f. Daftar pustaka

4. Untuk menunjang tugas yang diberikan, kamu bisa mencari sumber referensi lain, misalnya jurnal atau artikel ilmiah lainnya.

5. Selesaikan Tugas Projek ini dalam waktu dua minggu sesuai dengan program berikut.
.
6. Bawalah hasil karya kelompokmu dan presentasikanlah di depan kelas! Lalu kumpulkan laporan tertulis

0 komentar: