phone: +62852 5254 2414
e-mail: simonmurdani@gmail.com

TJKN - Memilih Kabel Fiber Optic (BAB 10) (Fase F)

(BAB 10) (Fase F)
Memilih Kabel Fiber Optic

Kompetensi Dasar
3.10 Mampu menentukan jenis kabel fiber optic yang tepat berdasarkan jarak transmisi, kecepatan data yang dibutuhkan, dan kondisi lingkungan instalasi.
4.10 Mampu merancang dan merekomendasikan pemilihan kabel fiber optic untuk skenario jaringan yang berbeda.
Pendahuluan
Pada bab-bab sebelumnya, Anda telah memahami prinsip dasar transmisi cahaya melalui serat optik dan mengenal dua jenis utama kabel fiber optic: single-mode dan multi-mode, beserta karakteristik unik masing-masing. Pengetahuan ini adalah fondasi yang kuat. Kini, tantangan sebenarnya adalah bagaimana menerapkan pengetahuan tersebut untuk membuat keputusan yang tepat dalam memilih jenis kabel fiber optic yang paling sesuai untuk proyek jaringan tertentu. Pemilihan kabel yang salah dapat mengakibatkan kinerja yang buruk, biaya yang tidak perlu, atau bahkan kegagalan sistem. Bab ini akan membimbing Anda melalui proses penentuan jenis kabel fiber optic yang tepat berdasarkan tiga faktor kunci: jarak transmisi, kecepatan data yang dibutuhkan, dan kondisi lingkungan instalasi. Dengan menguasai bab ini, Anda akan memiliki kemampuan untuk merancang dan merekomendasikan solusi kabel fiber optic yang optimal dan efisien.
A. Faktor Penentu Pemilihan Kabel Fiber Optic
Pemilihan jenis kabel fiber optic (Single-Mode atau Multi-Mode, dan kategorinya) adalah keputusan krusial yang harus didasarkan pada analisis kebutuhan yang cermat. Tiga faktor utama yang harus dipertimbangkan adalah jarak transmisi, kecepatan data yang dibutuhkan, dan kondisi lingkungan instalasi.
1. Jarak Transmisi:
Ini adalah faktor paling fundamental dalam menentukan apakah akan menggunakan single-mode atau multi-mode fiber.

Jarak Pendek (beberapa meter hingga ~500 meter):

Multi-Mode Fiber (MMF) seringkali menjadi pilihan yang lebih hemat biaya secara keseluruhan (mengingat biaya transceiver yang lebih murah) untuk koneksi di dalam gedung, antar rak server di pusat data, atau antar lantai.


Contoh: Menghubungkan server ke switch dalam satu data center (50 meter), menghubungkan switch antar lantai (300 meter).

Jarak Menengah (500 meter hingga ~10 kilometer):

Single-Mode Fiber (SMF) mulai menjadi pilihan yang lebih dominan karena keterbatasan jarak MMF pada kecepatan tinggi.


Meskipun beberapa kategori MMF (misalnya, OM4) dapat mencapai 550 meter pada 10 Gbps, untuk jarak yang lebih jauh, SMF adalah solusi yang andal.

Jarak Jauh (lebih dari 10 kilometer):

Single-Mode Fiber (SMF) adalah satu-satunya pilihan yang praktis. SMF dirancang untuk transmisi puluhan hingga ratusan kilometer tanpa perlu repeater yang mahal.


Contoh: Jaringan metro, koneksi WAN, kabel bawah laut.

2. Kecepatan Data yang Dibutuhkan:
Kecepatan data (throughput) yang diinginkan akan memengaruhi kategori MMF yang dipilih atau menguatkan keputusan penggunaan SMF.
a. 1 Gbps (Gigabit Ethernet):
MMF (OM1, OM2, OM3, OM4) dapat mendukung kecepatan ini hingga jarak tertentu (OM1 hingga 275m, OM2 hingga 550m).
SMF juga dapat mendukung 1 Gbps untuk jarak yang lebih jauh.
b. 10 Gbps (10 Gigabit Ethernet):
MMF (OM3 hingga 300m, OM4 hingga 550m) adalah pilihan populer untuk jarak pendek.
SMF adalah pilihan untuk jarak menengah hingga jauh.
c. 40 Gbps / 100 Gbps ke atas:
MMF (OM3/OM4/OM5) dapat mendukung kecepatan ini, tetapi hanya untuk jarak yang sangat terbatas (misalnya, OM3 40/100 Gbps hingga 100m, OM4 40/100 Gbps hingga 150m).
SMF menjadi standar de facto untuk kecepatan ini pada sebagian besar jarak yang relevan di luar interkoneksi sangat pendek di dalam rak.
d. Pentingnya Upgrade di Masa Depan: Jika ada kemungkinan peningkatan kecepatan di masa mendatang, memilih SMF dari awal dapat menghemat biaya penggantian kabel di kemudian hari, meskipun biaya transceiver awalnya lebih tinggi.
3. Kondisi Lingkungan Instalasi:
Lingkungan fisik tempat kabel akan dipasang juga memengaruhi jenis jaket (selubung luar) kabel dan pertimbangan perlindungan.
a. Indoor (Dalam Ruangan):
Riser Rated (OFNR): Untuk penggunaan di dalam gedung, di antara lantai, di area vertikal.
Plenum Rated (OFNP): Untuk penggunaan di ruang plenum (ruang di atas langit-langit gantung atau di bawah lantai yang digunakan untuk sirkulasi udara). Kabel ini dirancang untuk menghasilkan sedikit asap dan tidak menyebarkan api jika terbakar. Lebih mahal tetapi wajib di area tertentu untuk keamanan kebakaran.
Armored Fiber: Untuk area di mana kabel mungkin rentan terhadap kerusakan fisik (misalnya, di bawah lantai yang sering dilalui, di area gudang). Memiliki lapisan pelindung logam tambahan.
b. Outdoor (Luar Ruangan):
UV Resistant: Jaket kabel harus tahan terhadap paparan sinar UV dari matahari.
Waterproof/Water-Blocked: Dirancang untuk mencegah masuknya air, seringkali dengan gel atau bahan penyerap air.
Direct Burial: Kabel yang dapat langsung ditanam di dalam tanah tanpa perlu conduit tambahan (memiliki lapisan pelindung yang sangat kuat).
Aerial/Self-Supporting: Kabel yang dirancang untuk digantung di tiang, seringkali memiliki kawat baja penguat internal.
Armored Fiber: Sangat umum untuk instalasi outdoor untuk perlindungan dari hewan pengerat, alat berat, atau vandalisme.
c. Suhu Ekstrem: Pastikan kabel dapat beroperasi dalam rentang suhu lingkungan instalasi.
d. Kelembapan: Pilih kabel yang tahan terhadap kelembapan tinggi jika diperlukan.
B. Proses Penentuan dan Pemilihan Kabel Fiber Optic
Menerapkan faktor-faktor di atas dalam proses pengambilan keputusan.
1. Langkah-langkah Penentuan:
a. Identifikasi Kebutuhan Jarak: Ukur atau estimasi jarak fisik yang akan dicakup oleh koneksi fiber optic.
b. Tentukan Kecepatan Data: Berapa throughput minimum yang dibutuhkan oleh aplikasi atau perangkat yang akan terhubung?
c. Evaluasi Lingkungan: Apakah instalasi akan dilakukan di indoor atau outdoor? Apakah ada risiko kerusakan fisik, paparan air/UV, atau kebutuhan spesifik kebakaran?
d. Pertimbangkan Anggaran: Bandingkan Total Biaya Kepemilikan (TCO) yang mencakup biaya kabel dan biaya transceiver untuk opsi SMF dan MMF yang relevan. Ingat, SMF kabelnya murah tapi transceviernya mahal, MMF kabelnya mahal tapi transceviernya murah untuk jarak pendek.
e. Pertimbangkan Skalabilitas Masa Depan: Apakah ada rencana upgrade kecepatan atau perluasan jaringan di masa depan? SMF menawarkan skalabilitas yang lebih baik untuk kecepatan yang lebih tinggi di masa depan.
2. Contoh Skenario Pemilihan:
a. Skenario 1: Menghubungkan Switch Antar Lantai di Gedung Kantor (Jarak 150 meter, Kecepatan 10 Gbps, Indoor, Ruang Riser):
Analisis: Jarak menengah pendek, kecepatan tinggi. Lingkungan indoor (riser).
Rekomendasi: Multi-Mode Fiber OM3 atau OM4 (Riser Rated - OFNR). OM3/OM4 mendukung 10 Gbps hingga 300/550 meter, yang lebih dari cukup. Biaya transceiver MMF lebih murah akan menghemat biaya keseluruhan.
b. Skenario 2: Koneksi Internet Backbone Antar Kota (Jarak 80 kilometer, Kecepatan 100 Gbps, Outdoor, Terkubur Langsung):
Analisis: Jarak sangat jauh, kecepatan sangat tinggi. Lingkungan outdoor (terkubur langsung).
Rekomendasi: Single-Mode Fiber OS2 (Direct Burial Armored). SMF adalah satu-satunya pilihan untuk jarak ini dan kecepatan ini. Jaket armored dan direct burial diperlukan untuk perlindungan di lingkungan outdoor.
c. Skenario 3: Interkoneksi Server ke Storage Area Network (SAN) di Pusat Data (Jarak 20 meter, Kecepatan 40 Gbps, Indoor, Dalam Rak):
Analisis: Jarak sangat pendek, kecepatan sangat tinggi. Lingkungan indoor (dalam rak).
Rekomendasi: Multi-Mode Fiber OM4 atau OM5 (Plenum Rated - OFNP jika di ruang plenum, atau riser jika tidak). OM4/OM5 dirancang khusus untuk kecepatan tinggi pada jarak sangat pendek di pusat data, dan transceiver MMF lebih hemat biaya.
d. Skenario 4: Jaringan CCTV di Area Pabrik (Jarak 400 meter, Kecepatan 1 Gbps, Indoor/Outdoor, Potensi Kerusakan Fisik):
Analisis: Jarak menengah, kecepatan standar. Lingkungan indoor/outdoor dengan risiko fisik.
Rekomendasi: Multi-Mode Fiber OM2 (Armored Outdoor Rated) jika sebagian besar jalur outdoor. Atau kombinasi MMF indoor dan outdoor jika ada transisi. OM2 cukup untuk 1 Gbps pada 400 meter. Lapisan armored penting untuk perlindungan. Jika ingin future-proof, bisa pertimbangkan SMF.
Zona Aktivitas
A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan I)
1. Sebutkan tiga faktor utama yang harus dipertimbangkan saat memilih jenis kabel fiber optic.
2. Untuk koneksi jarak berapa meter Multi-Mode Fiber biasanya menjadi pilihan yang lebih hemat biaya secara keseluruhan?
3. Mengapa Single-Mode Fiber adalah satu-satunya pilihan praktis untuk transmisi data jarak sangat jauh (lebih dari 10 kilometer)?
4. Apa perbedaan antara kabel fiber optic Riser Rated (OFNR) dan Plenum Rated (OFNP), dan kapan masing-masing digunakan?
5. Jika Anda membutuhkan kecepatan 100 Gbps untuk interkoneksi di dalam rak server (jarak 20 meter), jenis kabel MMF kategori apa yang paling cocok?
B. Praktikum (Nilai Praktik 1)
Buat kelompok dengan anggota maksimal tiga siswa. Lakukan hal berikut:
1. Skenario Pemilihan Kabel Indoor:
a. Sebuah sekolah ingin memasang jaringan fiber optic untuk menghubungkan server utama di lantai dasar ke switch di laboratorium komputer di lantai 3 (jarak vertikal sekitar 60 meter). Kecepatan yang dibutuhkan adalah 10 Gbps. Lingkungan instalasi adalah di dalam dinding dan melalui saluran kabel vertikal.
b. Rekomendasikan jenis kabel fiber optic (single-mode/multi-mode dan kategori spesifik) serta rating jaket (OFNR/OFNP) yang paling tepat.
c. Jelaskan alasan di balik setiap pilihan Anda.
2. Skenario Pemilihan Kabel Outdoor:
a. Sebuah perusahaan ingin menghubungkan dua bangunan di kampus mereka yang berjarak 700 meter. Koneksi akan melewati area terbuka dan sebagian akan ditanam di bawah tanah. Kecepatan yang dibutuhkan adalah 1 Gbps, tetapi ada potensi upgrade ke 10 Gbps di masa depan.
b. Rekomendasikan jenis kabel fiber optic (single-mode/multi-mode dan kategori spesifik) serta jenis jaket (misalnya, armored, direct burial) yang paling tepat.
c. Jelaskan alasan di balik setiap pilihan Anda, terutama terkait dengan potensi upgrade.
Presentasikan hasil kerja dan diskusi kelompok Anda di depan kelas.
Eksperimen (Nilai Proyek I)
Pilih salah satu dari tugas berikut:
1. Rancangan Jaringan Fiber Optic untuk Pusat Data Mini:
Anda diminta merancang jaringan fiber optic untuk pusat data mini yang memiliki:
a. 5 rak server, masing-masing berjarak maksimal 30 meter dari switch inti.
b. Koneksi ke ISP di luar gedung (jarak 2 km).
c. Koneksi ke gedung kantor di sebelah (jarak 100 meter).
d. Semua koneksi di dalam pusat data membutuhkan 40 Gbps, sedangkan koneksi ke ISP dan gedung kantor membutuhkan 10 Gbps.
e. Gambarkan topologi jaringan fiber optic yang Anda rekomendasikan.
f. Identifikasi jenis kabel fiber optic (single-mode/multi-mode dan kategori), serta jenis jaket yang akan Anda gunakan untuk setiap segmen koneksi, dan jelaskan alasannya.
2. Analisis Perbandingan Total Biaya Kepemilikan (TCO) Real-World:
Pilih satu skenario jaringan (misalnya, menghubungkan dua switch di gedung yang sama dengan jarak 200 meter, kecepatan 10 Gbps).
a. Lakukan riset harga aktual (estimasi) untuk kabel fiber optic (OM3/OM4 dan SMF) dan transceiver (SFP+ untuk MMF dan SMF).
b. Hitung Total Biaya Kepemilikan (TCO) untuk kedua solusi (MMF vs. SMF) untuk skenario tersebut.
c. Buat laporan analisis (maksimal 2 halaman) yang membandingkan TCO, kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan rekomendasi Anda berdasarkan data yang ditemukan.
Rangkuman
1. Pemilihan kabel fiber optic didasarkan pada tiga faktor utama: jarak transmisi, kecepatan data yang dibutuhkan, dan kondisi lingkungan instalasi.
2. Jarak transmisi adalah penentu utama antara SMF (jarak jauh, >500m) dan MMF (jarak pendek, <500m).
3. Kecepatan data menentukan kategori MMF (OM1-OM5) atau menguatkan kebutuhan SMF untuk kecepatan sangat tinggi (40/100 Gbps ke atas).
4. Kondisi lingkungan memengaruhi jenis jaket kabel (misalnya, Riser Rated, Plenum Rated untuk indoor; UV Resistant, Waterproof, Direct Burial, Armored untuk outdoor).
5. Proses penentuan melibatkan identifikasi kebutuhan jarak, kecepatan, evaluasi lingkungan, pertimbangan anggaran (TCO kabel + transceiver), dan skalabilitas masa depan.
6. SMF cocok untuk jarak sangat jauh dan kecepatan ekstrem, sementara MMF (terutama OM3/OM4/OM5) ideal untuk jarak pendek dengan kecepatan tinggi di lingkungan seperti pusat data.
Ulangan Akhir Bab 1
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
1. Faktor utama yang paling menentukan apakah akan menggunakan single-mode atau multi-mode fiber optic adalah ....
a. Warna selubung kabel.
b. Biaya instalasi.
c. Jarak transmisi.
d. Ukuran fisik kabel.
e. Merek perangkat.
2. Untuk koneksi jaringan di dalam pusat data yang berjarak 75 meter dengan kecepatan 10 Gbps, jenis kabel fiber optic yang paling hemat biaya secara keseluruhan adalah ....
a. Single-Mode Fiber
b. OM1 Multi-Mode Fiber
c. OM2 Multi-Mode Fiber
d. OM3 Multi-Mode Fiber
e. Kabel UTP Cat6
3. Kabel fiber optic yang dirancang untuk menghasilkan sedikit asap dan tidak menyebarkan api jika terbakar, wajib digunakan di ruang plenum, adalah ....
a. Armored Fiber
b. Direct Burial Fiber
c. Riser Rated Fiber (OFNR)
d. Plenum Rated Fiber (OFNP)
e. Aerial Fiber
4. Jika Anda membutuhkan kecepatan 100 Gbps untuk koneksi antar gedung yang berjarak 5 kilometer, jenis kabel fiber optic yang paling tepat adalah ....
a. OM3 Multi-Mode Fiber
b. OM4 Multi-Mode Fiber
c. OM5 Multi-Mode Fiber
d. Single-Mode Fiber
e. Kabel Coaxial
5. Kabel fiber optic yang memiliki lapisan pelindung logam tambahan dan cocok untuk area di mana kabel mungkin rentan terhadap kerusakan fisik atau hewan pengerat adalah ....
a. Plenum Rated Fiber
b. Riser Rated Fiber
c. Armored Fiber
d. Loose Tube Fiber
e. Tight Buffer Fiber
6. Untuk sebuah koneksi backbone di dalam gedung perkantoran besar yang membutuhkan kecepatan 40 Gbps pada jarak 200 meter, jenis kabel MMF kategori apa yang paling cocok?
a. OM1
b. OM2
c. OM3
d. OM4
e. OM5
7. Apa yang menjadi pertimbangan utama dalam anggaran saat memilih antara SMF dan MMF untuk jarak pendek?
a. Biaya tenaga kerja.
b. Biaya kabel per meter.
c. Biaya transceiver.
d. Biaya pengujian.
e. Biaya pemeliharaan.
8. Jika Anda merencanakan instalasi kabel fiber optic di luar ruangan yang akan ditanam langsung di dalam tanah, jenis jaket kabel yang harus Anda prioritaskan adalah ....
a. Riser Rated
b. Plenum Rated
c. Direct Burial
d. Aerial
e. Indoor/Outdoor
9. Mengapa investasi awal pada Single-Mode Fiber mungkin lebih bijaksana meskipun biaya transceiver-nya lebih tinggi untuk kebutuhan saat ini?
a. Karena lebih mudah diinstal.
b. Karena lebih tahan terhadap air.
c. Menawarkan skalabilitas yang lebih baik untuk kecepatan yang lebih tinggi di masa depan.
d. Karena lebih ringan.
e. Karena tidak memerlukan daya.
10. Jika Anda melihat kabel fiber optic dengan selubung luar berwarna lime green, kemungkinan besar itu adalah jenis ....
a. OS1 Single-Mode Fiber
b. OS2 Single-Mode Fiber
c. OM3 Multi-Mode Fiber
d. OM4 Multi-Mode Fiber
e. OM5 Multi-Mode Fiber
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar.
1. Jelaskan bagaimana konsep Total Biaya Kepemilikan (TCO) dapat memengaruhi keputusan pemilihan antara single-mode dan multi-mode fiber untuk proyek jaringan jarak pendek.
2. Berikan contoh dua jenis lingkungan outdoor yang berbeda dan jelaskan jenis jaket kabel fiber optic spesifik yang akan Anda pilih untuk masing-masing, beserta alasannya.
3. Bagaimana potensi upgrade kecepatan di masa depan dapat memengaruhi keputusan pemilihan kabel fiber optic Anda saat ini?
4. Jelaskan mengapa Multi-Mode Fiber kategori OM3, OM4, dan OM5 menjadi pilihan populer untuk interkoneksi di pusat data, meskipun Single-Mode Fiber dapat mencapai kecepatan yang sama.
5. Bagaimana dispersi modal pada Multi-Mode Fiber membatasi jarak transmisi pada kecepatan data yang lebih tinggi, dan mengapa ini bukan masalah pada Single-Mode Fiber?

0 komentar: