TJKN - Memahami Jenis-Jenis Kabel Fiber Optic (BAB 9) (Fase F)
(BAB 9) (Fase F)
Memahami Jenis-Jenis Kabel Fiber Optic
Kompetensi Dasar
3.9 Memahami perbedaan antara single-mode dan multi-mode fiber optic, serta karakteristik dan penggunaan masing-masing jenis kabel.
4.9 Mampu mengidentifikasi dan memilih jenis kabel fiber optic yang sesuai untuk aplikasi tertentu.
Pendahuluan
Pada bab sebelumnya, kita telah menyelami prinsip dasar transmisi cahaya melalui serat optik dan keunggulan luar biasa yang ditawarkannya dibandingkan kabel tembaga. Namun, tidak semua serat optik diciptakan sama. Terdapat dua jenis utama kabel fiber optic yang digunakan secara luas: single-mode dan multi-mode. Masing-masing memiliki karakteristik unik yang membuatnya cocok untuk aplikasi yang berbeda. Bab ini akan membawa Anda untuk memahami perbedaan fundamental antara kedua jenis serat ini, termasuk bagaimana cahaya merambat di dalamnya, jarak transmisi yang dapat dicapai, kecepatan yang didukung, dan biaya. Dengan menguasai bab ini, Anda akan dapat membuat keputusan yang tepat dalam memilih jenis kabel fiber optic yang paling sesuai untuk kebutuhan jaringan Anda, baik itu untuk koneksi jarak dekat di dalam pusat data atau transmisi data global antar benua.
A. Perbedaan Utama: Single-Mode vs. Multi-Mode Fiber Optic
Perbedaan mendasar antara single-mode dan multi-mode fiber optic terletak pada ukuran core (inti) serat dan bagaimana cahaya merambat di dalamnya.
1. Single-Mode Fiber (SMF):
a. Definisi: Serat optik dengan ukuran core yang sangat kecil (sekitar 8-10 mikrometer). Ukuran core yang kecil ini hanya memungkinkan satu jalur (mode) cahaya untuk merambat.
b. Prinsip Transmisi: Karena hanya ada satu jalur cahaya, pulsa cahaya tiba di ujung penerima pada waktu yang hampir bersamaan, meminimalkan modal dispersion (penyebaran sinyal).
c. Sumber Cahaya: Menggunakan Laser Diode sebagai sumber cahaya karena laser dapat menghasilkan cahaya yang sangat terfokus dan koheren, cocok untuk core yang kecil.
d. Karakteristik:
Jarak Transmisi: Sangat jauh (puluhan hingga ratusan kilometer) tanpa perlu repeater.
Bandwidth/Kecepatan: Sangat tinggi (mampu mendukung kecepatan Terabit per detik).
Biaya: Kabel SMF lebih murah per meter dibandingkan MMF, tetapi perangkat (transceiver laser) untuk SMF lebih mahal.
Warna Selubung: Umumnya berwarna kuning.
2. Multi-Mode Fiber (MMF):
a. Definisi: Serat optik dengan ukuran core yang lebih besar (biasanya 50 atau 62.5 mikrometer). Ukuran core yang lebih besar ini memungkinkan banyak jalur (mode) cahaya untuk merambat secara bersamaan.
b. Prinsip Transmisi: Karena ada banyak jalur cahaya, pulsa cahaya dapat mengambil jalur yang berbeda dan tiba di ujung penerima pada waktu yang sedikit berbeda, menyebabkan modal dispersion (penyebaran sinyal). Ini membatasi jarak dan kecepatan.
c. Sumber Cahaya: Menggunakan LED (Light Emitting Diode) atau VCSEL (Vertical-Cavity Surface-Emitting Laser) sebagai sumber cahaya. LED lebih murah dan cocok untuk core yang lebih besar.
d. Karakteristik:
Jarak Transmisi: Relatif pendek (hingga beberapa ratus meter).
Bandwidth/Kecepatan: Lebih rendah dari SMF, tetapi masih sangat tinggi dibandingkan tembaga (hingga 10 Gbps atau 40/100 Gbps untuk jarak pendek).
Biaya: Kabel MMF lebih mahal per meter dibandingkan SMF, tetapi perangkat (transceiver LED/VCSEL) untuk MMF lebih murah.
Warna Selubung: Umumnya berwarna oranye (OM1/OM2) atau aqua (OM3/OM4/OM5).
B. Karakteristik dan Penggunaan Masing-masing Jenis Kabel
Pemilihan antara SMF dan MMF sangat bergantung pada kebutuhan jarak, kecepatan, dan anggaran proyek.
1. Single-Mode Fiber (SMF) - OS1/OS2:
a. Karakteristik Detail:
OS1/OS2: Kategori umum untuk SMF. OS2 adalah versi yang lebih baru dengan kinerja yang lebih baik.
Dispersi Kromatik: Sangat rendah, karena semua panjang gelombang cahaya merambat pada kecepatan yang hampir sama.
Dispersi Modal: Tidak ada, karena hanya satu mode cahaya yang merambat.
b. Penggunaan:
Jaringan Jarak Jauh: Jaringan telekomunikasi jarak jauh (long-haul), kabel bawah laut, interkoneksi antar kota/negara.
Jaringan Inti (Backbone): Menghubungkan pusat data besar, ISP, dan jaringan kampus yang luas.
FTTx (Fiber to the Home/Building): Karena biaya kabelnya yang lebih murah per meter untuk instalasi massal.
Aplikasi: Internet backbone, jaringan metro, koneksi WAN.
2. Multi-Mode Fiber (MMF) - OM1, OM2, OM3, OM4, OM5:
a. Karakteristik Detail:
OM1 (Oranye): Ukuran core 62.5 µm. Kecepatan 1 Gbps hingga 275 meter.
OM2 (Oranye): Ukuran core 50 µm. Kecepatan 1 Gbps hingga 550 meter.
OM3 (Aqua): Ukuran core 50 µm, dioptimalkan untuk laser (laser-optimized MMF - LOMMF). Kecepatan 10 Gbps hingga 300 meter, 40/100 Gbps hingga 100 meter.
OM4 (Aqua): Ukuran core 50 µm, kinerja lebih baik dari OM3. Kecepatan 10 Gbps hingga 550 meter, 40/100 Gbps hingga 150 meter.
OM5 (Lime Green): Ukuran core 50 µm, dirancang untuk Wide Band Multimode Fiber (WBMMF), mendukung short wavelength division multiplexing (SWDM). Kecepatan 40/100 Gbps dan lebih tinggi untuk jarak yang sedikit lebih jauh.
Dispersi Modal: Lebih tinggi dibandingkan SMF, membatasi jarak transmisi pada kecepatan tinggi.
b. Penggunaan:
Jaringan Area Lokal (LAN): Menghubungkan switch di dalam gedung atau kampus.
Pusat Data (Data Center): Interkoneksi server, penyimpanan, dan perangkat jaringan dalam satu fasilitas.
Koneksi Jarak Pendek: Aplikasi yang membutuhkan bandwidth tinggi tetapi dalam jarak terbatas (misalnya, antar rak server, antar lantai).
C. Pemilihan Jenis Kabel Fiber Optic
Pemilihan yang tepat antara SMF dan MMF adalah keputusan penting dalam desain jaringan.
1. Faktor Pertimbangan:
a. Jarak Transmisi: Ini adalah faktor paling utama.
Jarak > 500 meter: Hampir selalu SMF.
Jarak < 500 meter: MMF bisa menjadi pilihan, terutama jika sudah ada infrastruktur MMF atau anggaran perangkat menjadi pertimbangan.
b. Kecepatan Data yang Dibutuhkan:
1 Gbps: MMF (OM1/OM2) cukup untuk jarak pendek.
10 Gbps: MMF (OM3/OM4) untuk jarak menengah, SMF untuk jarak jauh.
40/100 Gbps ke atas: MMF (OM3/OM4/OM5) untuk jarak sangat pendek (inter-rack di data center), SMF untuk sebagian besar aplikasi.
c. Anggaran:
Biaya Kabel: SMF lebih murah per meter.
Biaya Transceiver: Transceiver untuk MMF (LED/VCSEL) jauh lebih murah daripada transceiver untuk SMF (laser). Untuk jarak pendek, total biaya MMF bisa lebih rendah karena biaya transceiver yang lebih murah.
d. Lingkungan:
Indoor/Outdoor: Kedua jenis tersedia untuk indoor dan outdoor, tetapi pertimbangan jarak dan interferensi tetap berlaku.
Upgrade di Masa Depan: Jika ada potensi kebutuhan kecepatan yang jauh lebih tinggi atau jarak yang lebih jauh di masa depan, investasi awal pada SMF mungkin lebih bijaksana.
2. Kesimpulan Pemilihan:
a. Pilih SMF jika: Anda membutuhkan jangkauan yang sangat jauh (lebih dari beberapa ratus meter), atau kecepatan sangat tinggi (100 Gbps ke atas) di mana modal dispersion pada MMF akan menjadi masalah, dan Anda siap dengan biaya transceiver yang lebih tinggi.
b. Pilih MMF jika: Anda memiliki kebutuhan kecepatan tinggi tetapi hanya untuk jarak pendek (di dalam gedung atau pusat data), dan Anda ingin menghemat biaya transceiver. OM3/OM4 adalah pilihan populer untuk data center modern.
Zona Aktivitas
A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan I)
1. Jelaskan perbedaan utama pada ukuran core antara single-mode dan multi-mode fiber optic.
2. Sumber cahaya apa yang umumnya digunakan untuk single-mode fiber dan mengapa?
3. Apa yang dimaksud dengan modal dispersion, dan mengapa ini menjadi batasan pada multi-mode fiber?
4. Sebutkan dua keunggulan single-mode fiber dalam hal kinerja.
5. Berikan dua contoh aplikasi yang paling cocok untuk multi-mode fiber.
B. Praktikum (Nilai Praktik 1)
Buat kelompok dengan anggota maksimal tiga siswa. Lakukan hal berikut:
1. Identifikasi Kabel Fiber Optic:
a. Dapatkan sampel kabel fiber optic single-mode dan multi-mode (jika tersedia di lab).
b. Amati perbedaan warna selubung luar (jacket) dan, jika memungkinkan, bandingkan ketebalan kabel.
c. Diskusikan: mengapa warna selubung penting dalam identifikasi jenis kabel di lapangan?
2. Skenario Pemilihan Kabel:
a. Anda perlu menghubungkan server ke switch di dalam satu rak server (jarak 2 meter).
b. Anda perlu menghubungkan dua gedung kampus yang berjarak 1.5 kilometer.
c. Untuk setiap skenario, rekomendasikan jenis kabel fiber optic (single-mode atau multi-mode, dan kategori spesifik jika MMF) yang paling cocok, dan jelaskan alasannya berdasarkan karakteristik yang telah dipelajari.
Presentasikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok Anda di depan kelas.
Eksperimen (Nilai Proyek I)
Pilih salah satu dari tugas berikut:
1. Analisis Biaya Total Kepemilikan (TCO) Fiber Optic:
Lakukan riset singkat tentang perbandingan Total Cost of Ownership (TCO) antara solusi jaringan 10 Gbps menggunakan MMF (OM3/OM4) dan SMF untuk jarak 100 meter dan 500 meter.
a. Pertimbangkan biaya kabel per meter dan biaya transceiver (SFP+/QSFP+).
b. Buat tabel perbandingan biaya (estimasi) dan tentukan pada jarak berapa MMF atau SMF menjadi lebih hemat biaya.
c. Sajikan analisis Anda dalam bentuk laporan singkat (maksimal 2 halaman).
2. Rancangan Jaringan Fiber Optic Hibrida:
Anda diminta merancang jaringan fiber optic untuk sebuah kampus universitas yang memiliki:
a. Satu gedung pusat data utama.
b. Lima gedung perkuliahan yang berjarak 300-800 meter dari pusat data.
c. Koneksi internet utama dari ISP yang berjarak 10 km dari kampus.
d. Gambarkan topologi jaringan fiber optic yang Anda rekomendasikan.
e. Identifikasi jenis kabel fiber optic (single-mode/multi-mode dan kategori) yang akan Anda gunakan untuk setiap segmen koneksi, dan jelaskan alasannya.
Rangkuman
1. Single-Mode Fiber (SMF) memiliki core yang sangat kecil (8-10 µm), memungkinkan satu jalur cahaya, menggunakan Laser Diode, cocok untuk jarak sangat jauh dan kecepatan sangat tinggi.
2. Multi-Mode Fiber (MMF) memiliki core yang lebih besar (50/62.5 µm), memungkinkan banyak jalur cahaya, menggunakan LED/VCSEL, cocok untuk jarak pendek dan kecepatan tinggi (terbatas oleh modal dispersion).
3. Karakteristik SMF (OS1/OS2): Jarak jauh (puluhan-ratusan km), bandwidth sangat tinggi, biaya transceiver lebih mahal, kabel lebih murah.
4. Karakteristik MMF (OM1, OM2, OM3, OM4, OM5): Jarak pendek (beberapa ratus meter), bandwidth tinggi (OM3/OM4/OM5 mendukung 10/40/100 Gbps untuk jarak tertentu), biaya transceiver lebih murah, kabel lebih mahal.
5. Pemilihan jenis kabel didasarkan pada jarak transmisi, kecepatan data yang dibutuhkan, dan anggaran (biaya kabel vs. transceiver). SMF untuk jarak jauh, MMF untuk jarak pendek (terutama di dalam gedung/data center).
Ulangan Akhir Bab 1
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
1. Ukuran core serat optik yang umumnya sekitar 8-10 mikrometer ditemukan pada ....
a. Multi-Mode Fiber (MMF)
b. Single-Mode Fiber (SMF)
c. Kabel Coaxial
d. Kabel UTP
e. Kabel Telepon
2. Fenomena modal dispersion yang dapat membatasi jarak dan kecepatan transmisi data adalah masalah utama pada ....
a. Single-Mode Fiber
b. Multi-Mode Fiber
c. Kabel Tembaga
d. Kabel Coaxial
e. Kabel Listrik
3. Sumber cahaya yang paling cocok untuk Multi-Mode Fiber karena core-nya yang lebih besar dan biayanya yang lebih rendah adalah ....
a. Laser Diode
b. LED
c. Lampu Pijar
d. Senter
e. Lampu Neon
4. Jika Anda perlu menghubungkan dua kota yang berjarak 150 kilometer dengan kecepatan data Terabit per detik, jenis kabel fiber optic yang paling tepat adalah ....
a. OM1 Multi-Mode Fiber
b. OM2 Multi-Mode Fiber
c. OM3 Multi-Mode Fiber
d. Single-Mode Fiber
e. Kabel UTP Cat6
5. Warna selubung luar (jacket) kabel fiber optic OM3/OM4 umumnya adalah ....
a. Kuning
b. Oranye
c. Aqua
d. Lime Green
e. Biru
6. Berikut yang merupakan keunggulan Multi-Mode Fiber dibandingkan Single-Mode Fiber adalah ....
a. Jarak transmisi yang lebih jauh.
b. Biaya transceiver yang lebih murah.
c. Tidak ada modal dispersion.
d. Cocok untuk internet backbone global.
e. Mendukung kecepatan Terabit per detik untuk jarak ratusan kilometer.
7. Aplikasi jaringan fiber optic yang paling cocok untuk interkoneksi server dan penyimpanan dalam satu fasilitas pusat data adalah ....
a. Jaringan Inti (Backbone)
b. FTTx
c. Data Center Interconnect (DCI)
d. Mobile Backhaul
e. Jaringan Bawah Laut
8. Jika anggaran untuk transceiver menjadi pertimbangan utama untuk koneksi jarak pendek (misalnya, 50 meter) dengan kecepatan 10 Gbps, jenis kabel fiber optic yang kemungkinan lebih hemat biaya secara keseluruhan adalah ....
a. Single-Mode Fiber
b. OM1 Multi-Mode Fiber
c. OM2 Multi-Mode Fiber
d. OM3 Multi-Mode Fiber
e. Kabel Coaxial
9. Mengapa Single-Mode Fiber lebih sering digunakan untuk aplikasi FTTx (Fiber to the Home)?
a. Karena lebih mudah diinstal.
b. Karena kabelnya lebih murah per meter untuk instalasi massal.
c. Karena mendukung kecepatan yang lebih rendah.
d. Karena lebih tahan terhadap benturan.
e. Karena menggunakan LED sebagai sumber cahaya.
10. Jika Anda melihat kabel fiber optic dengan selubung luar berwarna kuning, kemungkinan besar itu adalah jenis ....
a. OM1 Multi-Mode Fiber
b. OM2 Multi-Mode Fiber
c. OM3 Multi-Mode Fiber
d. OM4 Multi-Mode Fiber
e. Single-Mode Fiber
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar.
1. Jelaskan secara rinci bagaimana ukuran core yang berbeda pada single-mode dan multi-mode fiber memengaruhi cara cahaya merambat di dalamnya dan dampaknya pada modal dispersion.
2. Bagaimana perbedaan biaya antara kabel dan transceiver memengaruhi keputusan pemilihan antara single-mode dan multi-mode fiber untuk proyek jaringan? Berikan contoh.
3. Berikan contoh dua skenario penggunaan yang berbeda di mana single-mode fiber adalah pilihan yang jelas dan dua skenario di mana multi-mode fiber adalah pilihan yang lebih optimal.
4. Jelaskan mengapa single-mode fiber dianggap lebih "future-proof" untuk kebutuhan bandwidth yang terus meningkat dibandingkan multi-mode fiber.
5. Bagaimana pengembangan kategori MMF yang lebih baru (misalnya, OM3, OM4, OM5) telah membantu memperpanjang relevansi multi-mode fiber di lingkungan seperti pusat data?
0 komentar: