DDK TKR - BAB 9 Sistem Pengaman dan Sistem Kontrol Elektronik Kendaraan Ringan
BAB 9
Sistem Pengaman dan Sistem Kontrol Elektronik Kendaraan Ringan
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis fungsi dan cara kerja sistem pengaman dan kontrol elektronik.
3.2 Mengidentifikasi komponen-komponen sensor dan modul kontrol elektronik.
4.1 Melakukan pemeriksaan dan diagnosis pada sistem pengaman dan kontrol elektronik.
4.2 Menggunakan Prosedur Operasional Standar (POS) dan mematuhi peraturan keselamatan kerja.
Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan teknologi, kendaraan modern kini dilengkapi dengan sistem pengaman dan kontrol elektronik yang canggih. Sistem ini berfungsi untuk mencegah pencurian, meningkatkan keselamatan, dan mengoptimalkan kinerja kendaraan. Bab ini akan memandu Anda memahami dan mendiagnosis sistem-sistem vital ini.
(A) Sistem Pengaman (Security Systems)
1. Sistem Alarm
Fungsi: Mencegah pencurian dengan membunyikan sirene dan mengaktifkan lampu peringatan saat kendaraan dibobol atau digerakkan secara paksa.
Komponen: Sensor pintu, sensor getaran, modul kontrol alarm, dan sirene.
2. Sistem Keyless Entry
Fungsi: Memungkinkan pengemudi membuka dan mengunci pintu tanpa menggunakan kunci fisik. Cukup dengan membawa kunci pintar (smart key) di saku.
Komponen: Smart key, antena di kendaraan, dan modul kontrol.
3. Sistem Immobilizer
Fungsi: Mencegah mesin hidup jika kunci yang digunakan tidak terdaftar dalam memori kendaraan. Setiap kunci memiliki chip unik.
Komponen: Kunci dengan transponder, antena di sekitar lubang kunci, dan ECU (Engine Control Unit).
4. Intelligent Automotive Safety System
Ini adalah istilah umum untuk teknologi keselamatan aktif dan pasif yang membantu mencegah kecelakaan atau mengurangi dampaknya. Contohnya:
Airbag: Mengembang saat terjadi benturan keras untuk melindungi penumpang.
ABS (Anti-lock Braking System): Mencegah roda mengunci saat pengereman.
ESP (Electronic Stability Program): Mengendalikan kendaraan saat menikung tajam agar tidak selip.
(B) Sistem Kontrol Elektronik (Electronic Control Systems)
Sistem ini bergantung pada berbagai sensor dan modul kontrol untuk memantau dan mengendalikan fungsi kendaraan.
1. Sensor
Sensor adalah "mata dan telinga" kendaraan, yang bertugas mendeteksi kondisi dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.
Sensor: Mengukur variabel fisik seperti tekanan, suhu, atau kecepatan.
Radar: Menggunakan gelombang radio untuk mendeteksi objek di sekitar kendaraan. Digunakan pada ACC (Adaptive Cruise Control).
Lidar (Light Detection and Ranging): Menggunakan laser untuk membuat peta 3D lingkungan sekitar dengan sangat akurat.
Ultrasonic: Menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk mendeteksi jarak objek. Sering digunakan pada sensor parkir.
Kamera: Digunakan untuk sistem seperti LDWS (Lane Departure Warning System) dan parkir otomatis.
2. Modul Kontrol (Control Modules)
Modul kontrol adalah "otak" dari sistem elektronik, yang memproses data dari sensor dan mengirimkan perintah ke aktuator.
ECM (Engine Control Module): Mengatur kinerja mesin, termasuk injeksi bahan bakar dan pengapian.
BCM (Breaking Control Module): Mengontrol sistem rem seperti ABS dan ESP.
CCM (Chassis Control Module): Mengatur suspensi, kemudi, dan sistem sasis lainnya.
SCM (Steering Control Module): Mengatur sistem kemudi elektrik (Electric Power Steering).
PCM (Powertrain Control Module): Gabungan dari ECM dan TCM, mengontrol kinerja mesin dan transmisi secara terintegrasi.
BCM (Body Control Module): Mengontrol fungsi bodi kendaraan seperti lampu, power window, dan central lock.
TCM (Transmission Control Module): Mengatur perpindahan gigi pada transmisi otomatis.
ACCM (Airbag Control Module): Memicu airbag saat terjadi benturan.
(C) Prosedur Diagnosis dan Perawatan
Diagnosis sistem ini biasanya memerlukan alat scanner diagnostik yang terhubung ke OBD-II (On-Board Diagnostics). Alat ini dapat membaca kode kerusakan (trouble codes) yang disimpan di modul kontrol.
Perawatan:
Pemeriksaan Visual: Periksa kondisi fisik sensor, kabel, dan konektor.
Pembersihan: Pastikan sensor (seperti sensor parkir atau kamera) bersih dari kotoran.
Perangkat Lunak: Lakukan pembaruan perangkat lunak jika ada pembaruan dari pabrikan.
(D) Keselamatan Kerja
Bekerja dengan sistem ini membutuhkan kehati-hatian:
Matikan Mesin: Selalu matikan mesin dan cabut terminal baterai sebelum bekerja.
Hindari Benturan: Jangan menabrak sensor airbag, karena dapat memicu kantong udara.
Gunakan Alat Tepat: Ikuti instruksi pada alat diagnostik.
Zona Aktivitas
A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan 9)
Jelaskan perbedaan antara sistem keyless dan sistem immobilizer.
Apa fungsi dari sensor ultrasonik pada kendaraan? Berikan contoh penggunaannya.
Mengapa ECM (Engine Control Module) sangat penting untuk efisiensi bahan bakar?
Apa yang dimaksud dengan "sistem keamanan pasif"? Berikan satu contoh.
Mengapa radar digunakan pada ACC (Adaptive Cruise Control)?
B. Tugas Praktikum (Nilai Praktik 9)
Diagnosis: Simulasikan diagnosis masalah kelistrikan menggunakan alat diagnostik.
Pemeriksaan Sensor: Latih diri Anda untuk menemukan dan memeriksa kondisi sensor pada kendaraan.
C. Tugas Proyek (Nilai Proyek 9)
Presentasi: Buat presentasi singkat tentang cara kerja sistem ABS dan ESP.
Laporan Diagnosis: Buat laporan diagnosis untuk sebuah kendaraan fiktif dengan masalah kode kerusakan pada ECM.
Rangkuman
Bab ini telah memberikan wawasan tentang sistem pengaman dan kontrol elektronik kendaraan ringan. Anda sekarang memahami peran vital sensor dan modul kontrol dalam menjaga keselamatan dan kinerja kendaraan. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat melakukan diagnosis dan perawatan dengan lebih akurat.
Ulangan Akhir Bab 9
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
Sistem yang mencegah mesin hidup jika menggunakan kunci yang tidak terdaftar adalah...
a. Sistem alarm.
b. Sistem keyless.
c. Sistem immobilizer.
d. Sistem central lock.
e. Sistem power window.Komponen yang berfungsi sebagai otak yang mengendalikan injeksi bahan bakar dan pengapian adalah...
a. BCM.
b. TCM.
c. ECM.
d. CCM.
e. ABS.Sensor yang menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi jarak adalah...
a. Radar.
b. Kamera.
c. Sensor oksigen.
d. Sensor ultrasonik.
e. Lidar.Modul kontrol yang bertanggung jawab untuk mengatur perpindahan gigi pada transmisi otomatis adalah...
a. ECM.
b. TCM.
c. BCM.
d. PCM.
e. CCM.Perangkat yang digunakan untuk membaca kode kerusakan dari modul kontrol elektronik adalah...
a. Multimeter.
b. Scan tool diagnostik.
c. Kunci pas.
d. Obeng.
e. Senter.Tujuan utama dari sistem airbag adalah...
a. Mencegah pencurian.
b. Meningkatkan kenyamanan.
c. Mengurangi dampak cedera saat tabrakan.
d. Menghemat bahan bakar.
e. Mengatur suhu AC.Berikut ini adalah contoh sistem kontrol elektronik, kecuali...
a. ECM.
b. ABS.
c. Sistem keyless entry.
d. TCM.
e. BCM.Sistem yang mencegah kendaraan selip saat menikung tajam adalah...
a. ABS.
b. ESP.
c. TCM.
d. ACC.
e. LDWS.Mengapa Anda tidak boleh memukul atau membenturkan sensor airbag?
a. Dapat merusak sensor.
b. Dapat membuat kantong udara meledak.
c. Dapat menyebabkan korsleting.
d. Tidak ada efeknya.
e. Akan membuat lampu berkedip.Sistem ACC (Adaptive Cruise Control) menggunakan sensor jenis apa untuk mendeteksi jarak dengan kendaraan di depannya?
a. Kamera.
b. Lidar.
c. Radar.
d. Ultrasonik.
e. Sensor tekanan.
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar.
Jelaskan mengapa modul kontrol (seperti ECM, BCM, dll.) menjadi sangat penting pada kendaraan modern.
Jelaskan perbedaan fungsi antara radar dan kamera pada sistem keamanan kendaraan.
Mengapa sistem immobilizer dianggap sebagai salah satu sistem pengaman terbaik?
Jelaskan bahaya dari kode kerusakan yang tidak segera diperbaiki pada sistem kontrol elektronik.
Jelaskan bagaimana sistem power window dapat bekerja.
C. Praktik
Tugas:
Pencarian Kode: Cari dan identifikasi kode-kode kerusakan umum (misalnya P0171, P0300) dan jelaskan maknanya.
Laporan Perbandingan: Buat tabel perbandingan antara tiga jenis sensor (misalnya: radar, lidar, dan ultrasonik) berdasarkan fungsi dan keunggulannya.
0 komentar: