phone: +62852 5254 2414
e-mail: simonmurdani@gmail.com

DDK - Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (BAB 5) (Fase E)

(BAB 5) (Fase E)
Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi

Kompetensi Dasar
3.5 Memahami jenis alat ukur dan penggunaannya dalam pemeliharaan jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.
4.5 Mampu menggunakan alat ukur dalam pemeliharaan jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.
Pendahuluan
Dalam pemeliharaan dan troubleshooting jaringan komputer serta sistem telekomunikasi, memiliki pemahaman yang kuat tentang berbagai alat ukur dan cara penggunaannya adalah keterampilan yang sangat penting. Alat ukur ini berfungsi sebagai "mata" dan "telinga" bagi teknisi, memungkinkan mereka untuk mendiagnosis masalah, memverifikasi kinerja, dan memastikan bahwa infrastruktur berfungsi sebagaimana mestinya. Tanpa alat ukur yang tepat, pemecahan masalah bisa menjadi proses "tebak-tebakan" yang memakan waktu dan tidak efisien. Modul ini akan membimbing Anda untuk mengenal berbagai jenis alat ukur yang umum digunakan di bidang ini, mulai dari penguji kabel sederhana hingga penganalisis spektrum yang kompleks, serta bagaimana menggunakannya secara efektif dalam skenario pemeliharaan dan troubleshooting. Memahami bab ini akan membekali Anda dengan kemampuan praktis yang esensial di lapangan.
A. Jenis-jenis Alat Ukur Jaringan Komputer
Alat ukur ini dirancang khusus untuk mendiagnosis dan memelihara infrastruktur jaringan komputer, terutama yang berbasis kabel tembaga dan serat optik.
1. Multimeter Digital:
Definisi: Alat ukur elektronik serbaguna yang dapat mengukur berbagai besaran listrik seperti tegangan (volt), arus (ampere), dan resistansi (ohm). Beberapa juga dapat menguji kontinuitas dan dioda.
Kegunaan dalam Jaringan:
Menguji kontinuitas kabel (apakah ada putus atau tidak).
Mengukur tegangan pada power supply perangkat jaringan.
Mengidentifikasi korsleting pada kabel atau komponen.
2. Cable Tester (LAN Tester):
Definisi: Alat khusus yang digunakan untuk menguji integritas kabel jaringan (UTP, STP, Coaxial). Alat ini memeriksa apakah semua pin terhubung dengan benar dan tidak ada korsleting atau kabel putus.
Kegunaan:
Memverifikasi urutan kabel (straight-through, crossover).
Mendeteksi putusnya kabel atau korsleting pada pasangan kawat.
Mengidentifikasi kesalahan pengkabelan seperti split pairs.
3. Network Analyzer (Packet Sniffer):
Definisi: Perangkat keras atau perangkat lunak yang dapat menangkap dan menganalisis paket data yang melintas di jaringan. Ini memberikan wawasan mendalam tentang lalu lintas jaringan.
Kegunaan:
Menganalisis protokol jaringan (HTTP, FTP, DNS, dll.).
Mendeteksi aktivitas mencurigakan atau serangan siber.
Memecahkan masalah kinerja jaringan (misalnya, latensi tinggi, kehilangan paket).
Mengidentifikasi aplikasi yang menggunakan bandwidth tinggi.
Contoh Software: Wireshark, tcpdump.
4. Tone Generator dan Probe (Tone and Probe Kit):
Definisi: Sepasang alat yang digunakan untuk melacak kabel di dalam dinding, langit-langit, atau bundel kabel yang kompleks. Tone generator mengirimkan sinyal audio ke satu ujung kabel, dan probe mendeteksi sinyal tersebut di sepanjang jalur kabel.
Kegunaan:
Melacak jalur fisik kabel jaringan atau telepon.
Mengidentifikasi kabel tertentu di antara banyak kabel yang tidak berlabel.
5. Optical Power Meter (OPM):
Definisi: Alat yang digunakan untuk mengukur daya optik (kekuatan sinyal cahaya) yang ditransmisikan melalui kabel serat optik.
Kegunaan:
Mengukur redaman (loss) sinyal pada kabel serat optik.
Memverifikasi apakah daya sinyal berada dalam batas yang diizinkan untuk komunikasi yang stabil.
Menguji konektor serat optik.
6. Optical Time Domain Reflectometer (OTDR):
Definisi: Alat canggih yang digunakan untuk mengkarakterisasi kabel serat optik. Ini mengirimkan pulsa cahaya ke dalam serat dan mengukur pantulan cahaya yang kembali untuk mendeteksi dan melokalisasi peristiwa seperti sambungan, konektor, atau putusnya serat.
Kegunaan:
Mengukur panjang serat optik.
Mengidentifikasi lokasi pasti kerusakan atau putusnya serat.
Mengukur redaman pada setiap segmen serat dan sambungan.
Mengevaluasi kualitas instalasi serat optik.
B. Penggunaan Alat Ukur dalam Pemeliharaan Jaringan Komputer
Memahami cara menggunakan alat-alat ini secara praktis adalah kunci untuk pemeliharaan yang efektif.
1. Menguji Kabel UTP/STP (dengan Cable Tester):
Sambungkan satu ujung kabel ke unit utama cable tester dan ujung lainnya ke unit remote.
Nyalakan tester dan amati lampu indikator yang menyala secara berurutan untuk setiap pin.
Indikasi Normal: Lampu menyala berurutan (1-8) di kedua unit.
Indikasi Masalah: Lampu tidak menyala (kabel putus), lampu menyala bersamaan (korsleting), atau urutan lampu tidak sesuai (salah pengkabelan/split pair).
2. Mengukur Tegangan dan Kontinuitas (dengan Multimeter Digital):
Kontinuitas: Atur multimeter ke mode kontinuitas (biasanya ada simbol beeper). Sentuh probe ke kedua ujung kabel. Jika ada suara beep dan tampilan menunjukkan nilai resistansi rendah (mendekati 0), berarti kabel terhubung.
Tegangan: Atur multimeter ke mode pengukuran tegangan (DCV atau ACV sesuai kebutuhan). Sentuh probe ke titik yang ingin diukur (misalnya, pin power supply).
3. Menganalisis Lalu Lintas Jaringan (dengan Network Analyzer):
Instal perangkat lunak network analyzer (misalnya, Wireshark) pada komputer yang terhubung ke jaringan.
Pilih antarmuka jaringan yang ingin dimonitor.
Mulai proses capture paket.
Filter lalu lintas berdasarkan kriteria tertentu (misalnya, alamat IP sumber/tujuan, nomor port, protokol) untuk fokus pada masalah yang relevan.
Analisis data yang ditangkap untuk mengidentifikasi anomali, kesalahan, atau pola yang tidak diinginkan.
4. Melacak Kabel (dengan Tone Generator dan Probe):
Sambungkan tone generator ke salah satu ujung kabel yang ingin dilacak.
Nyalakan tone generator.
Gunakan probe untuk menyapu sepanjang jalur kabel. Probe akan mengeluarkan suara yang lebih keras saat mendekati kabel yang diberi sinyal.
Ini sangat berguna di ruang server yang padat atau di dinding.
5. Mengukur Redaman Serat Optik (dengan OPM):
Sambungkan sumber cahaya (light source) ke satu ujung serat optik dan OPM ke ujung lainnya.
Catat nilai daya optik yang terukur pada OPM.
Bandingkan nilai ini dengan daya referensi dari sumber cahaya untuk menghitung total redaman serat.
Pastikan redaman berada dalam batas yang diizinkan oleh standar jaringan.
6. Mengidentifikasi Titik Kegagalan Serat Optik (dengan OTDR):
Sambungkan OTDR ke satu ujung serat optik.
Jalankan pengujian. OTDR akan menampilkan grafik yang menunjukkan redaman sepanjang serat.
Puncak atau penurunan tajam pada grafik menunjukkan lokasi sambungan, konektor, atau kerusakan (misalnya, putusnya serat).
OTDR juga akan memberikan jarak lokasi kejadian dari titik pengukuran.
C. Jenis-jenis Alat Ukur Sistem Telekomunikasi
Alat ukur ini lebih spesifik untuk sistem telekomunikasi, terutama yang melibatkan frekuensi radio (RF) dan sinyal nirkabel.
1. Spectrum Analyzer:
Definisi: Alat yang digunakan untuk mengukur dan menampilkan spektrum frekuensi sinyal listrik atau optik. Ini menunjukkan kekuatan sinyal pada berbagai frekuensi.
Kegunaan:
Menganalisis interferensi sinyal.
Memverifikasi alokasi frekuensi.
Mendeteksi sinyal yang tidak sah.
Mengidentifikasi masalah pada pemancar atau penerima.
2. Signal Generator:
Definisi: Alat yang menghasilkan sinyal listrik atau frekuensi radio dengan karakteristik yang dapat dikontrol (frekuensi, amplitudo, modulasi).
Kegunaan:
Menguji respons perangkat telekomunikasi terhadap sinyal tertentu.
Menyuntikkan sinyal uji ke dalam sistem untuk diagnostik.
Kalibrasi peralatan.
3. Bit Error Rate Tester (BERT):
Definisi: Alat yang digunakan untuk menguji kualitas transmisi data digital dengan mengirimkan pola bit yang diketahui dan kemudian menganalisis bit yang diterima untuk mendeteksi kesalahan (bit error).
Kegunaan:
Mengukur tingkat kesalahan bit (BER) pada jalur transmisi digital (misalnya, serat optik, DSL, Ethernet).
Memverifikasi integritas sinyal digital.
4. RF Power Meter:
Definisi: Alat yang digunakan untuk mengukur daya (power) dari sinyal frekuensi radio (RF) yang dipancarkan oleh pemancar atau diterima oleh antena.
Kegunaan:
Memverifikasi daya output pemancar.
Mengukur daya sinyal yang diterima di lokasi tertentu.
Membantu dalam optimasi sistem antena.
5. Antenna Analyzer:
Definisi: Alat yang digunakan untuk mengukur karakteristik antena, seperti Standing Wave Ratio (SWR), impedansi, dan return loss.
Kegunaan:
Menyetel antena untuk kinerja optimal.
Mendeteksi masalah pada antena atau kabel feedline.
Memverifikasi kesesuaian antena dengan frekuensi operasi.
D. Penggunaan Alat Ukur dalam Pemeliharaan Sistem Telekomunikasi
Penerapan alat-alat ini dalam pemeliharaan sistem telekomunikasi.
1. Menganalisis Spektrum Frekuensi (dengan Spectrum Analyzer):
Sambungkan antena atau output sinyal dari perangkat telekomunikasi ke input spectrum analyzer.
Amati tampilan grafik yang menunjukkan kekuatan sinyal pada rentang frekuensi yang berbeda.
Identifikasi puncak sinyal, noise floor, dan potensi interferensi dari sumber lain.
Digunakan untuk memastikan sinyal transmisi berada pada frekuensi yang benar dan tidak ada gangguan yang signifikan.
2. Menguji Kualitas Sinyal (dengan Signal Generator dan BERT):
Gunakan signal generator untuk mengirimkan sinyal uji yang diketahui ke sistem telekomunikasi.
Pada ujung penerima, gunakan BERT untuk menganalisis sinyal yang diterima dan menghitung tingkat kesalahan bit.
Tingkat kesalahan bit yang tinggi menunjukkan masalah pada jalur transmisi atau perangkat.
3. Mengukur Daya Frekuensi Radio (dengan RF Power Meter):
Sambungkan RF power meter secara in-line antara pemancar dan antena, atau langsung ke output pemancar.
Baca nilai daya yang ditampilkan.
Pastikan daya output sesuai dengan spesifikasi yang diizinkan dan tidak melebihi batas regulasi.
4. Menganalisis Kinerja Antena (dengan Antenna Analyzer):
Sambungkan antenna analyzer ke kabel feedline antena.
Lakukan sweep frekuensi untuk mengukur SWR (Standing Wave Ratio) pada rentang frekuensi yang relevan.
Nilai SWR yang rendah (mendekati 1:1) menunjukkan antena bekerja efisien pada frekuensi tersebut. Nilai SWR yang tinggi menunjukkan ketidakcocokan impedansi atau masalah pada antena/kabel.
Zona Aktivitas
A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan I)
1. Jelaskan fungsi utama dari Cable Tester (LAN Tester) dalam pemeliharaan jaringan komputer.
2. Apa perbedaan mendasar antara Optical Power Meter (OPM) dan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) dalam pengujian serat optik?
3. Sebutkan dua kegunaan utama dari Network Analyzer (Packet Sniffer).
4. Mengapa Multimeter Digital dianggap sebagai alat serbaguna dalam bidang TJKT?
5. Apa tujuan utama dari penggunaan Spectrum Analyzer dalam sistem telekomunikasi?
B. Praktikum (Nilai Praktik 1)
Buat kelompok dengan anggota maksimal tiga siswa. Lakukan hal berikut:
1. Pengujian Kabel Jaringan:
Dapatkan beberapa kabel UTP (satu yang Anda tahu baik, satu yang mungkin ada masalah).
Gunakan Cable Tester untuk menguji kedua kabel tersebut.
Catat hasil pengujian (misalnya, urutan lampu, indikasi error).
Diskusikan apa arti dari setiap indikasi error yang muncul.
2. Melacak Kabel Sederhana:
Dapatkan satu gulungan kabel UTP dan Tone Generator serta Probe.
Sambungkan Tone Generator ke salah satu ujung kabel.
Gunakan Probe untuk melacak kabel tersebut di antara gulungan kabel lain atau di sepanjang lantai.
Diskusikan kapan alat ini akan sangat berguna di lapangan.
Presentasikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok Anda di depan kelas.
Eksperimen (Nilai Proyek I)
Pilih salah satu dari tugas berikut:
1. Studi Kasus Troubleshooting Jaringan:
Pilih satu skenario masalah jaringan (misalnya, "Internet di kantor tiba-tiba sangat lambat" atau "Salah satu komputer tidak bisa terhubung ke jaringan").
Identifikasi alat ukur jaringan komputer apa saja yang akan Anda gunakan untuk mendiagnosis masalah tersebut.
Jelaskan langkah-langkah diagnostik yang akan Anda lakukan dengan setiap alat tersebut.
Sajikan analisis Anda dalam bentuk laporan singkat (maksimal 2 halaman).
2. Perbandingan Alat Ukur Telekomunikasi:
Pilih dua alat ukur sistem telekomunikasi (misalnya, Spectrum Analyzer dan RF Power Meter).
Lakukan riset mendalam tentang kedua alat tersebut.
Buat tabel perbandingan yang mencakup: definisi, fungsi utama, parameter yang diukur, dan skenario penggunaan yang spesifik untuk masing-masing alat.
Sajikan perbandingan Anda dalam bentuk presentasi singkat.
Rangkuman
Alat ukur jaringan komputer meliputi Multimeter Digital, Cable Tester, Network Analyzer, Tone Generator dan Probe, Optical Power Meter (OPM), dan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR).
Penggunaan alat ukur jaringan melibatkan pengujian kontinuitas, verifikasi pengkabelan, analisis lalu lintas, pelacakan kabel, pengukuran redaman serat, dan identifikasi kerusakan serat.
Alat ukur sistem telekomunikasi meliputi Spectrum Analyzer, Signal Generator, Bit Error Rate Tester (BERT), RF Power Meter, dan Antenna Analyzer.
Penggunaan alat ukur telekomunikasi melibatkan analisis spektrum frekuensi, pengujian kualitas sinyal, pengukuran daya RF, dan analisis kinerja antena.
Pemahaman dan penggunaan alat ukur yang tepat sangat esensial untuk diagnosa, pemeliharaan, dan troubleshooting yang efektif di bidang TJKT.
Ulangan Akhir Bab 1
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
1. Alat yang paling tepat untuk memverifikasi urutan kabel UTP (straight-through atau crossover) adalah ....
a. Multimeter Digital
b. Network Analyzer
c. Cable Tester
d. Tone Generator
e. Optical Power Meter
2. Jika Anda ingin mengukur kekuatan sinyal cahaya yang ditransmisikan melalui kabel serat optik, alat yang paling sesuai adalah ....
a. OTDR
b. Spectrum Analyzer
c. Optical Power Meter
d. RF Power Meter
e. Cable Tester
3. Perangkat lunak seperti Wireshark termasuk dalam kategori alat ukur ....
a. Cable Tester
b. Multimeter Digital
c. Network Analyzer (Packet Sniffer)
d. Tone Generator
e. OPM
4. Alat yang dapat membantu Anda menemukan lokasi pasti putusnya kabel serat optik adalah ....
a. OPM
b. BERT
c. OTDR
d. Spectrum Analyzer
e. Multimeter Digital
5. Untuk melacak jalur fisik kabel jaringan di dalam dinding tanpa merusak struktur, Anda akan menggunakan ....
a. Cable Tester
b. Multimeter Digital
c. Tone Generator dan Probe
d. Network Analyzer
e. OTDR
6. Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kesalahan bit pada jalur transmisi data digital adalah ....
a. Spectrum Analyzer
b. Signal Generator
c. Bit Error Rate Tester (BERT)
d. RF Power Meter
e. Antenna Analyzer
7. Jika Anda ingin menguji respons perangkat telekomunikasi terhadap sinyal dengan karakteristik tertentu yang Anda tentukan, Anda akan menggunakan ....
a. Spectrum Analyzer
b. Signal Generator
c. RF Power Meter
d. Antenna Analyzer
e. BERT
8. Apa tujuan utama dari pengukuran SWR (Standing Wave Ratio) menggunakan Antenna Analyzer?
a. Mengukur panjang kabel antena.
b. Menentukan kecepatan transmisi sinyal.
c. Menyetel antena untuk kinerja optimal.
d. Mengukur suhu antena.
e. Mendeteksi virus di jaringan.
9. Berikut yang bukan merupakan besaran yang umumnya dapat diukur oleh Multimeter Digital adalah ....
a. Tegangan
b. Arus
c. Resistansi
d. Frekuensi sinyal radio
e. Kontinuitas
10. Mengapa analisis lalu lintas jaringan (dengan Network Analyzer) penting dalam pemecahan masalah kinerja jaringan?
a. Untuk mengubah konfigurasi router secara otomatis.
b. Untuk mengidentifikasi aplikasi yang menggunakan bandwidth tinggi atau masalah latensi.
c. Untuk menginstal driver perangkat keras.
d. Untuk memblokir akses internet.
e. Untuk mencetak laporan keuangan.
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar.
1. Jelaskan bagaimana Multimeter Digital dapat digunakan untuk mendiagnosis masalah sederhana pada kabel jaringan.
2. Bagaimana Network Analyzer (Packet Sniffer) dapat membantu mendeteksi aktivitas mencurigakan atau serangan siber di jaringan?
3. Jelaskan alur kerja dasar yang Anda lakukan saat menggunakan Tone Generator dan Probe untuk melacak kabel.
4. Mengapa OTDR dianggap sebagai alat yang lebih canggih dan informatif dibandingkan OPM untuk pengujian serat optik?
5. Berikan contoh skenario di mana Spectrum Analyzer akan menjadi alat yang sangat diperlukan untuk mendiagnosis masalah pada sistem telekomunikasi nirkabel.

0 komentar: