DDK AKL - BAB 6 Etika Profesi di Bidang Akuntansi dan Keuangan Integrity
BAB 6
Etika Profesi di Bidang Akuntansi dan Keuangan Integrity
Kompetensi Dasar
3.1 Mengidentifikasi pedoman, prosedur, dan aturan yang berkaitan dengan industri jasa keuangan.
3.2 Menganalisis etika profesi dalam pelaksanaan pekerjaan.
4.1 Mengembangkan kompetensi personal yang dibutuhkan di bidang akuntansi dan keuangan.
4.2 Menerapkan prinsip-prinsip etika profesi dalam studi kasus.
Pendahuluan
Dalam dunia akuntansi dan keuangan, kepercayaan adalah segalanya. Bab ini akan memaparkan pentingnya etika profesi sebagai landasan bagi setiap praktisi. Anda akan mempelajari pedoman yang berlaku, serta bagaimana membangun kompetensi diri yang tidak hanya profesional, tetapi juga berintegritas tinggi.
A. Pedoman, Prosedur, dan Aturan dalam Industri Jasa Keuangan
Industri jasa keuangan, termasuk akuntansi, diatur oleh berbagai pedoman dan standar untuk memastikan transparansi dan integritas.
1. Standar Akuntansi:
Standar Akuntansi Keuangan (SAK): Aturan yang mengatur cara menyusun laporan keuangan di Indonesia. SAK memastikan laporan keuangan dapat dibandingkan dan dipahami oleh semua pihak.
2. Pedoman Etika Profesi:
Kode Etik Profesi Akuntan: Setiap akuntan harus mematuhi kode etik yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Prinsip Dasar: Kode etik ini mencakup prinsip-prinsip utama seperti integritas, objektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, dan perilaku profesional.
B. Etika Profesi dalam Pelaksanaan Pekerjaan
Etika bukan hanya tentang mengikuti aturan, tetapi juga tentang membuat keputusan yang benar di situasi sulit.
1. Prinsip-prinsip Etika:
Integritas: Jujur dan berterus terang dalam semua hubungan profesional dan bisnis.
Objektivitas: Tidak membiarkan prasangka, konflik kepentingan, atau pengaruh yang tidak semestinya memengaruhi pertimbangan profesional.
Kompetensi Profesional: Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk memberikan layanan yang kompeten.
Kerahasiaan: Tidak mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dari pekerjaan, kecuali diizinkan atau diwajibkan secara hukum.
Perilaku Profesional: Bertindak sesuai dengan hukum dan peraturan yang relevan, serta menghindari perilaku yang dapat mendiskreditkan profesi.
2. Contoh Kasus Etika:
Studi Kasus 1: Seorang akuntan diminta oleh atasannya untuk "menyesuaikan" laporan keuangan agar perusahaan terlihat lebih menguntungkan. Analisis Etika: Tindakan ini melanggar prinsip integritas dan objektivitas. Solusinya adalah menolak permintaan tersebut dan menjelaskan konsekuensi hukum dan etisnya.
C. Kompetensi Personal di Bidang Akuntansi dan Keuangan
Selain pengetahuan teknis, seorang profesional di bidang ini juga membutuhkan kompetensi non-teknis (soft skills).
1. Keterampilan Keras (Hard Skills):
Pengetahuan Akuntansi: Menguasai siklus akuntansi, standar akuntansi, dan perangkat lunak akuntansi.
Analisis Data: Mampu menganalisis data keuangan untuk membuat laporan dan rekomendasi.
2. Keterampilan Lunak (Soft Skills):
Komunikasi: Mampu menjelaskan informasi keuangan yang kompleks kepada non-profesional secara jelas dan efektif.
Pemecahan Masalah: Mengidentifikasi masalah dan memberikan solusi yang efektif.
Ketelitian: Sangat teliti dalam mengolah data dan angka.
Manajemen Waktu: Mampu mengelola tugas dan deadline dengan baik.
Zona Aktivitas
A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan 6)
Apa yang dimaksud dengan integritas dalam etika profesi akuntan?
Sebutkan tiga (3) dari lima (5) prinsip dasar etika profesi akuntan.
Jelaskan perbedaan antara keterampilan keras dan keterampilan lunak dalam konteks akuntansi.
Mengapa kerahasiaan penting dalam profesi akuntan?
Berikan satu (1) contoh bagaimana objektivitas dapat dilanggar dalam pekerjaan sehari-hari.
B. Tugas Praktikum (Nilai Praktik 6)
Analisis Kasus Etika: Buatlah narasi singkat tentang situasi etika yang mungkin terjadi di tempat kerja. Diskusikan bagaimana Anda akan menyelesaikan masalah tersebut.
Latihan Komunikasi: Pilihlah sebuah laporan keuangan sederhana dan coba jelaskan isinya kepada teman Anda yang tidak memiliki latar belakang akuntansi.
C. Tugas Proyek (Nilai Proyek 6)
Presentasi Etika: Buat presentasi slide yang menjelaskan satu dari lima prinsip etika profesi akuntan, lengkap dengan contoh dan studi kasusnya.
Wawancara Profesi: Wawancarai seorang akuntan atau profesional keuangan tentang pentingnya etika profesi dalam pekerjaan mereka. Buatlah ringkasan dari hasil wawancara tersebut.
Rangkuman
Bab ini telah mengajarkan Anda bahwa etika adalah fondasi dari setiap profesi, terutama di bidang akuntansi dan keuangan. Dengan memiliki integritas, objektivitas, dan kompetensi yang kuat, Anda akan menjadi profesional yang dihormati dan dapat dipercaya, yang sangat krusial untuk kesuksesan jangka panjang.
Ulangan Akhir Bab 6
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
Prinsip etika yang mengharuskan akuntan untuk tidak membiarkan prasangka memengaruhi pertimbangannya adalah...
a. Integritas.
b. Objektivitas.
c. Kerahasiaan.
d. Kompetensi Profesional.
e. Perilaku Profesional.Ketika seorang akuntan menolak untuk membocorkan informasi keuangan klien kepada pihak ketiga, dia sedang menerapkan prinsip...
a. Integritas.
b. Objektivitas.
c. Kerahasiaan.
d. Kompetensi Profesional.
e. Perilaku Profesional.Kemampuan untuk menggunakan perangkat lunak akuntansi adalah contoh dari...
a. Keterampilan Lunak (Soft Skill).
b. Keterampilan Keras (Hard Skill).
c. Etika Profesi.
d. Integritas.
e. Keterampilan Komunikasi.Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah badan yang mengeluarkan...
a. Undang-Undang Ketenagakerjaan.
b. Standar Akuntansi Internasional.
c. Kode Etik Profesi Akuntan.
d. Kurikulum Pendidikan.
e. Laporan Keuangan Tahunan.Jika seorang akuntan menerima hadiah mahal dari klien yang dapat memengaruhi laporannya, hal ini melanggar prinsip...
a. Integritas.
b. Objektivitas.
c. Kerahasiaan.
d. Kompetensi Profesional.
e. Perilaku Profesional.Tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi akuntan, seperti terlibat dalam aktivitas ilegal, melanggar prinsip...
a. Integritas.
b. Objektivitas.
c. Kerahasiaan.
d. Kompetensi Profesional.
e. Perilaku Profesional.Berikut ini adalah contoh keterampilan lunak yang penting bagi seorang akuntan, kecuali...
a. Kemampuan presentasi.
b. Komunikasi.
c. Analisis data.
d. Pemecahan masalah.
e. Manajemen waktu.Apa alasan utama mengapa profesi akuntan sangat diatur oleh standar etika?
a. Agar profesi ini terlihat lebih sulit.
b. Untuk memastikan akuntan dibayar lebih tinggi.
c. Karena masyarakat sangat bergantung pada informasi yang disajikan oleh akuntan.
d. Untuk membatasi jumlah orang yang bisa menjadi akuntan.
e. Untuk memastikan akuntan bekerja lebih lama.Seorang akuntan harus selalu berusaha menjaga dan meningkatkan...
a. Kecepatan kerjanya.
b. Jumlah kliennya.
c. Kompetensi profesionalnya.
d. Keterampilan berbohongnya.
e. Jumlah gajinya.Jika seorang akuntan tidak memiliki pengetahuan yang memadai untuk menyelesaikan tugasnya, ia melanggar prinsip...
a. Integritas.
b. Objektivitas.
c. Kerahasiaan.
d. Kompetensi Profesional.
e. Perilaku Profesional.
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar.
Jelaskan mengapa integritas adalah pondasi utama dalam etika profesi akuntan.
Sebutkan tiga (3) hal yang harus diperhatikan seorang akuntan untuk menjaga kerahasiaan informasi klien.
Bagaimana cara seorang akuntan menunjukkan perilaku profesional di tempat kerja?
Jelaskan mengapa objektivitas sangat penting saat menyusun laporan keuangan.
Berikan contoh bagaimana manajemen waktu dapat membantu seorang akuntan menjadi lebih etis dalam pekerjaannya.
0 komentar: