ASJ - DNS Server (Domain Name System) (BAB 5) (Kelas X)

(BAB 5) (Kelas X)
DNS Server (Domain Name System)
Kompetensi Dasar
3.5 Memahami konsep DNS, proses resolusi nama, serta mampu menginstalasi dan mengkonfigurasi DNS server.
Pendahuluan
Setelah Anda memahami dan mengkonfigurasi DHCP Server yang mengotomatisasi pengalamatan IP, kini saatnya untuk mempelajari layanan server esensial lainnya yang tak kalah penting: DNS Server (Domain Name System). Bayangkan internet tanpa DNS, Anda harus mengingat deretan angka alamat IP yang rumit untuk setiap situs web atau layanan yang ingin Anda akses! DNS adalah tulang punggung internet yang menerjemahkan nama domain yang mudah diingat manusia (seperti google.com atau smkhebat.sch.id) menjadi alamat IP numerik yang digunakan oleh komputer untuk saling berkomunikasi.
Modul ini akan membimbing Anda untuk memahami secara mendalam bagaimana DNS bekerja, sejarah singkatnya, hingga perannya yang krusial dalam jaringan global. Anda akan belajar cara menginstalasi dan mengkonfigurasi DNS Server menggunakan contoh umum seperti BIND di Linux atau DNS Server Role di Windows Server. Lebih lanjut, Anda akan dibekali dengan kemampuan praktis untuk membuat forward lookup zone dan reverse lookup zone yang memungkinkan resolusi nama dua arah. Di akhir bab ini, Anda juga akan mampu melakukan pengujian untuk memastikan bahwa resolusi nama domain berjalan dengan benar. Mari kita selami dunia DNS dan bagaimana ia membuat internet menjadi lebih mudah diakses!
A. Definisi, Sejarah Singkat, dan Kegunaan DNS Server
DNS Server adalah sistem terdistribusi yang sangat penting untuk fungsi internet modern.
Definisi DNS Server:
DNS Server adalah sebuah server (atau layanan) yang bertanggung jawab untuk menerjemahkan (resolusi) nama domain yang mudah dibaca dan diingat oleh manusia (misalnya, www.example.com) menjadi alamat IP numerik (misalnya, 192.0.2.1) yang digunakan oleh perangkat jaringan untuk mengidentifikasi dan menemukan sumber daya di internet atau jaringan lokal.
Sejarah Singkat DNS:
Sebelum DNS, ada file HOSTS.TXT yang dikelola secara manual oleh SRI (Stanford Research Institute) di masa awal ARPANET. Setiap kali ada host baru, file ini harus diperbarui dan didistribusikan ke semua host lain, yang menjadi tidak skalabel seiring pertumbuhan jaringan.
Pada tahun 1980-an, Paul Mockapetris menciptakan DNS untuk mengatasi masalah skalabilitas dan manajemen terpusat ini. DNS dirancang sebagai sistem terdistribusi dan hierarkis.
Tujuan dan Kegunaan DNS Server:
Resolusi Nama (Name Resolution): Fungsi utamanya adalah menerjemahkan nama domain ke alamat IP (Forward Lookup) dan sebaliknya (Reverse Lookup).
Kemudahan Penggunaan: Pengguna tidak perlu mengingat alamat IP yang kompleks, cukup nama domain.
Fleksibilitas: Jika alamat IP sebuah server berubah, hanya rekaman DNS yang perlu diperbarui, tanpa perlu mengubah konfigurasi pada semua klien.
Distribusi Lalu Lintas: DNS dapat digunakan untuk load balancing dengan mengembalikan beberapa alamat IP untuk satu nama domain (Round Robin DNS).
Keandalan: Sistem DNS dirancang secara hierarkis dan terdistribusi, membuatnya sangat tangguh terhadap kegagalan.
Mendukung Layanan Jaringan: Hampir semua layanan internet (HTTP, Email, FTP, SSH) bergantung pada DNS untuk menemukan server tujuan.
B. Bagaimana DNS Bekerja (Proses Resolusi Nama)
Proses resolusi nama DNS adalah serangkaian langkah yang terjadi ketika klien meminta akses ke sumber daya menggunakan nama domain.
Komponen Utama dalam Proses DNS:
DNS Resolver (Stub Resolver): Klien (misalnya, web browser atau sistem operasi komputer) yang memulai kueri DNS.
Recursive DNS Server (DNS Recursor): Server DNS yang bertindak sebagai perantara untuk klien. Ia menerima kueri dari klien dan kemudian melakukan semua pekerjaan yang diperlukan untuk menemukan jawaban dengan mengkueri server DNS lain secara berulang. Ini biasanya adalah DNS server ISP Anda, atau server DNS publik (seperti Google Public DNS 8.8.8.8).
Root DNS Servers: Server teratas dalam hierarki DNS. Mereka menyimpan informasi tentang Top-Level Domains (TLD). Ada 13 set root server di seluruh dunia.
TLD (Top-Level Domain) DNS Servers: Server yang bertanggung jawab untuk TLD seperti .com, .org, .id, .net, dll.
Authoritative DNS Servers: Server yang memiliki rekaman DNS aktual untuk nama domain tertentu (misalnya, server DNS yang diatur oleh penyedia hosting web untuk example.com).
Langkah-langkah Resolusi Nama (Contoh: Mengakses www.example.com):
Klien Memulai Kueri: Anda mengetik www.example.com di browser. Sistem operasi klien memeriksa cache DNS lokalnya. Jika tidak ada, ia mengirimkan kueri ke Recursive DNS Server yang dikonfigurasi.
Kueri ke Root Server: Recursive DNS Server menerima kueri dan, jika tidak ada di cache-nya, akan mengkueri salah satu Root DNS Servers untuk menanyakan "Siapa yang bertanggung jawab atas .com?".
Root Server Menjawab dengan TLD Server: Root Server merespons dengan alamat IP TLD Server untuk .com.
Kueri ke TLD Server: Recursive DNS Server kemudian mengkueri TLD Server .com untuk menanyakan "Siapa yang bertanggung jawab atas example.com?".
TLD Server Menjawab dengan Authoritative Server: TLD Server .com merespons dengan alamat IP Authoritative DNS Server untuk example.com.
Kueri ke Authoritative Server: Recursive DNS Server akhirnya mengkueri Authoritative DNS Server untuk example.com untuk menanyakan "Apa alamat IP untuk www.example.com?".
Authoritative Server Menjawab: Authoritative DNS Server merespons dengan alamat IP server www.example.com.
Recursive Server Merespons Klien: Recursive DNS Server menyimpan alamat IP ini di cache-nya dan meneruskannya ke klien.
Klien Terhubung: Klien menerima alamat IP dan sekarang dapat terhubung ke web server www.example.com.
Jenis-jenis Rekaman DNS (DNS Records):
DNS menyimpan berbagai jenis informasi dalam bentuk rekaman, yang disebut Resource Records (RR).
A Record (Address Record): Memetakan nama domain ke alamat IPv4. Ini adalah jenis rekaman yang paling umum.
example.com. IN A 192.0.2.1
AAAA Record (IPv6 Address Record): Memetakan nama domain ke alamat IPv6.
example.com. IN AAAA 2001:0db8::1
CNAME Record (Canonical Name Record): Membuat alias untuk nama domain lain. Ini digunakan untuk mengarahkan beberapa nama ke satu host tanpa perlu mengulang alamat IP.
www.example.com. IN CNAME example.com.
MX Record (Mail Exchange Record): Menentukan mail server yang bertanggung jawab untuk menerima email untuk domain tertentu.
example.com. IN MX 10 mail.example.com.
NS Record (Name Server Record): Menentukan server DNS mana yang authoritative untuk domain atau subdomain tertentu.
example.com. IN NS ns1.example.com.
PTR Record (Pointer Record): Digunakan untuk reverse DNS lookup, yaitu menerjemahkan alamat IP kembali ke nama domain. Rekaman ini berada di reverse lookup zone.
1.2.0.192.in-addr.arpa. IN PTR hostname.example.com.
SOA Record (Start of Authority Record): Berisi informasi penting tentang zona DNS, seperti primary name server, alamat email administrator, nomor seri zona, dan berbagai timer terkait refresh.
TXT Record (Text Record): Berisi teks arbitrer yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti verifikasi kepemilikan domain (misalnya, untuk Google Site Verification) atau kebijakan pengirim email (SPF, DKIM).
C. Instalasi dan Konfigurasi DNS Server
Proses instalasi dan konfigurasi DNS Server melibatkan penyiapan software DNS dan pembuatan zona.
Instalasi DNS Server (Konseptual):
Linux (ISC BIND / bind9):
BIND (Berkeley Internet Name Domain) adalah software DNS Server yang paling banyak digunakan di lingkungan Linux/Unix.
sudo apt update
sudo apt install bind9 -y
(Untuk distribusi berbasis Debian/Ubuntu)
Windows Server (DNS Server Role):
DNS Server adalah salah satu peran (role) yang dapat diinstal pada Windows Server.
Buka Server Manager.
Klik "Add Roles and Features".
Pilih "DNS Server" dari daftar peran.
Lanjutkan instalasi.
Konfigurasi DNS Server (Membuat Zona):
Setelah instalasi, Anda perlu membuat zona untuk domain yang akan dikelola oleh DNS Server Anda.
Forward Lookup Zone:
Ini adalah zona yang berisi pemetaan nama domain ke alamat IP (misalnya, A Record, CNAME, MX).
Linux (BIND):
Edit file /etc/bind/named.conf.local untuk mendeklarasikan zona forward.
zone "example.com" {
type master;
file "/etc/bind/db.example.com";
};
Buat file zona (/etc/bind/db.example.com) dan tambahkan rekaman-rekaman DNS di dalamnya.
$TTL 86400
@ IN SOA ns1.example.com. admin.example.com. (
2023010101 ; Serial
3600 ; Refresh
1800 ; Retry
604800 ; Expire
86400 ) ; Negative Cache TTL
@ IN NS ns1.example.com.
ns1 IN A 192.168.1.10
www IN A 192.168.1.10
mail IN A 192.168.1.20
@ IN MX 10 mail.example.com.
Windows Server (DNS Manager):
Buka DNS Manager dari Administrative Tools.
Klik kanan pada "Forward Lookup Zones" dan pilih "New Zone...".
Ikuti wizard untuk membuat zona primer dan menambahkan rekaman A, CNAME, MX, dll., melalui GUI.
Reverse Lookup Zone:
Ini adalah zona yang berisi pemetaan alamat IP kembali ke nama domain (menggunakan PTR Record).
Sangat penting untuk email server dan security logging.
Linux (BIND):
Edit file /etc/bind/named.conf.local untuk mendeklarasikan zona reverse.
zone "1.168.192.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/db.192.168.1";
};
Buat file zona (/etc/bind/db.192.168.1) dan tambahkan rekaman PTR.
$TTL 86400
@ IN SOA ns1.example.com. admin.example.com. (
2023010101 ; Serial
3600 ; Refresh
1800 ; Retry
604800 ; Expire
86400 ) ; Negative Cache TTL
@ IN NS ns1.example.com.
10 IN PTR ns1.example.com.
20 IN PTR mail.example.com.
Windows Server (DNS Manager):
Buka DNS Manager.
Klik kanan pada "Reverse Lookup Zones" dan pilih "New Zone...".
Ikuti wizard untuk membuat zona primer (pilih IPv4 reverse lookup zone dan masukkan network ID Anda).
Tambahkan rekaman PTR melalui GUI.
Restart Layanan DNS: Setelah setiap perubahan pada konfigurasi DNS Server, Anda harus me-restart layanannya.
Linux: sudo systemctl restart bind9
Windows Server: Klik kanan pada server di DNS Manager dan pilih "All Tasks" -> "Restart".
D. Pengujian Resolusi Nama Domain
Setelah DNS Server dikonfigurasi, pengujian adalah langkah penting untuk memverifikasi fungsionalitasnya.
Konfigurasi Klien untuk Menggunakan DNS Server Anda:
Pastikan perangkat klien (komputer, smartphone) dikonfigurasi untuk menggunakan alamat IP DNS Server yang baru Anda buat sebagai Primary DNS Server.
Ini bisa dilakukan secara manual di pengaturan jaringan klien, atau secara otomatis jika DHCP Server Anda telah dikonfigurasi untuk mendistribusikan alamat DNS Server Anda.
Alat Pengujian DNS:
nslookup (Name Server Lookup): Alat command-line universal untuk kueri DNS.
Penggunaan Dasar: nslookup <nama_domain> (misalnya, nslookup www.example.com)
Menggunakan DNS Server Spesifik: nslookup <nama_domain> <ip_dns_server_anda> (misalnya, nslookup www.example.com 192.168.1.10)
dig (Domain Information Groper - Linux/macOS): Alat yang lebih canggih dan detail untuk kueri DNS.
Penggunaan Dasar: dig <nama_domain> (misalnya, dig www.example.com)
Menggunakan DNS Server Spesifik: dig @<ip_dns_server_anda> <nama_domain> (misalnya, dig @192.168.1.10 www.example.com)
ping: Meskipun bukan alat DNS khusus, ping akan mencoba melakukan resolusi nama domain sebelum mengirim paket ICMP. Jika resolusi gagal, ping juga akan gagal.
ping <nama_domain> (misalnya, ping www.example.com)
host (Linux/macOS): Mirip dengan nslookup, tetapi sintaks lebih sederhana.
host <nama_domain>
Langkah-langkah Verifikasi:
Verifikasi Forward Lookup:
Dari klien, gunakan nslookup atau dig untuk menguji nama domain yang Anda konfigurasikan (www.example.com).
Pastikan alamat IP yang dikembalikan sesuai dengan yang Anda harapkan.
Verifikasi Reverse Lookup:
Gunakan nslookup <alamat_ip_server> atau dig -x <alamat_ip_server> untuk memverifikasi bahwa alamat IP diterjemahkan kembali ke nama domain yang benar.
Bersihkan Cache DNS Klien: Jika Anda melakukan perubahan pada DNS Server, klien mungkin masih menggunakan cache DNS lama.
Windows: Buka Command Prompt, ketik ipconfig /flushdns.
Linux: sudo systemctl restart systemd-resolved (tergantung distro) atau sudo /etc/init.d/nscd restart.
Uji Akses Aplikasi: Coba akses layanan web atau email menggunakan nama domain setelah konfigurasi DNS.
E. Pemecahan Masalah (Troubleshooting) DNS Server
Beberapa masalah umum dapat terjadi pada DNS Server yang perlu Anda ketahui cara mengatasinya.
DNS Server Tidak Berjalan:
Gejala: Klien tidak dapat meresolusi nama domain, perintah nslookup atau dig ke server DNS Anda gagal.
Penyebab: Layanan BIND (Linux) atau DNS Server (Windows) tidak aktif atau mengalami crash.
Solusi:
Linux: sudo systemctl status bind9 lalu sudo systemctl start bind9. Periksa log (/var/log/syslog atau /var/log/daemon.log) untuk pesan kesalahan.
Windows: Periksa status layanan "DNS Server" di Services (services.msc).
Firewall Memblokir Port DNS:
Gejala: Klien tidak dapat menghubungi DNS Server Anda, meskipun server berjalan.
Penyebab: Firewall pada server DNS atau firewall jaringan memblokir lalu lintas DNS (port UDP 53 dan TCP 53).
Solusi: Pastikan port UDP 53 dan TCP 53 terbuka pada firewall server DNS dan router jaringan.
Kesalahan Konfigurasi Zona (Syntax Errors):
Gejala: Resolusi nama gagal untuk domain Anda, server DNS mungkin gagal memulai atau memuat zona.
Penyebab: Kesalahan ketik, format yang salah, atau entri yang tidak valid dalam file zona (db.example.com, db.192.168.1) atau file konfigurasi utama BIND (named.conf.local) / entri yang salah di DNS Manager Windows.
Solusi:
Linux: Gunakan named-checkconf untuk memeriksa sintaks file konfigurasi dan named-checkzone untuk memeriksa sintaks file zona. Periksa log BIND untuk pesan kesalahan.
Windows: Periksa Event Viewer untuk error DNS.
Rekaman DNS Salah atau Hilang:
Gejala: Nama domain tertentu tidak dapat diresolusi atau diresolusi ke alamat IP yang salah.
Penyebab: Rekaman A, CNAME, MX, atau PTR tidak dibuat dengan benar, atau ada kesalahan ketik pada alamat IP/nama domain di rekaman tersebut.
Solusi: Periksa kembali setiap rekaman di forward dan reverse lookup zone Anda untuk akurasi.
Perangkat Klien Menggunakan DNS Server yang Salah:
Gejala: Klien tidak dapat meresolusi nama domain yang Anda host, tetapi dapat mengakses internet.
Penyebab: Klien masih menggunakan DNS server ISP atau DNS server publik lain, bukan DNS Server Anda.
Solusi: Konfigurasi ulang klien untuk menggunakan alamat IP DNS Server Anda. Bersihkan cache DNS klien.
Masalah Cache DNS (Server atau Klien):
Gejala: Perubahan yang baru dilakukan pada rekaman DNS tidak segera tercermin pada klien.
Penyebab: Cache DNS di klien atau di recursive DNS server belum kedaluwarsa.
Solusi: Tunggu hingga TTL (Time To Live) rekaman kedaluwarsa, atau secara manual bersihkan cache DNS di klien/server.
Zona Aktivitas
A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan I)
Jelaskan fungsi utama dari DNS Server.
Sebutkan empat jenis rekaman DNS yang paling umum digunakan dan jelaskan fungsinya masing-masing.
Bagaimana peran Authoritative DNS Server dalam proses resolusi nama domain?
Apa perbedaan utama antara Forward Lookup Zone dan Reverse Lookup Zone?
Sebutkan dua alat command-line yang dapat Anda gunakan untuk menguji resolusi nama domain pada sistem operasi Linux/macOS.
B. Praktikum (Nilai Praktik 1)
Buat kelompok dengan anggota maksimal tiga siswa. Lakukan hal berikut:
Skenario Resolusi Nama Domain:
Gambarkan proses langkah demi langkah yang terjadi ketika sebuah komputer mencoba mengakses www.sekolahku.sch.id jika DNS resolver komputer tersebut adalah 192.168.1.1 dan Authoritative DNS Server untuk sekolahku.sch.id adalah ns1.sekolahku.sch.id dengan IP 203.0.113.5.
Sertakan peran Root Server dan TLD Server dalam penjelasan Anda.
Identifikasi Rekaman DNS yang Diperlukan:
Sebuah perusahaan baru, "Majujaya.com", ingin menyiapkan layanan berikut:
Situs web utama: www.majujaya.com (IP: 198.51.100.10)
Mail server: mail.majujaya.com (IP: 198.51.100.20)
File server: files.majujaya.com (IP: 198.51.100.30)
Untuk setiap layanan di atas, jenis rekaman DNS apa yang perlu Anda buat di forward lookup zone untuk majujaya.com? Tuliskan contoh rekaman tersebut secara konseptual.
Presentasikan hasil kerja dan diskusi kelompok Anda di depan kelas.
E. Eksperimen (Nilai Proyek I)
Pilih salah satu dari tugas berikut:
Simulasi Instalasi dan Konfigurasi DNS Server (Menggunakan Virtual Machine/Simulator):
Instal Ubuntu Server atau Windows Server di virtual machine (VirtualBox/VMware/GNS3/Cisco Packet Tracer).
Instal dan konfigurasikan peran/paket DNS Server (BIND di Linux atau DNS Server Role di Windows).
Buat satu forward lookup zone untuk domain fiktif Anda (misalnya, mycompany.local).
Tambahkan setidaknya rekaman A untuk www.mycompany.local dan mail.mycompany.local.
Buat satu reverse lookup zone untuk subnet Anda dan tambahkan rekaman PTR yang sesuai.
Konfigurasi satu virtual machine klien (misalnya, Windows Client atau Ubuntu Desktop) untuk menggunakan DNS Server Anda.
Lakukan pengujian resolusi nama: ping ke www.mycompany.local, gunakan nslookup atau dig untuk menguji forward dan reverse lookup.
Sertakan screenshot konfigurasi DNS Server dan hasil pengujian resolusi nama dalam laporan Anda (maksimal 2 halaman).
Studi Kasus Pemecahan Masalah DNS:
Sebuah kantor melaporkan bahwa karyawan tidak dapat mengakses situs web internal (intranet.perusahaan.com) tetapi masih bisa mengakses situs web eksternal seperti google.com. Anda telah memverifikasi bahwa web server intranet berjalan. DNS Server internal kantor adalah 192.168.1.10.
Identifikasi langkah-langkah troubleshooting yang akan Anda lakukan secara berurutan untuk mendiagnosis masalah ini.
Alat dan perintah apa saja yang akan Anda gunakan (baik di klien maupun di server)?
Sebutkan minimal tiga kemungkinan penyebab masalah ini dan bagaimana Anda akan memverifikasinya.
Sajikan analisis Anda dalam bentuk laporan singkat (maksimal 2 halaman).
Rangkuman
DNS Server adalah sistem penting yang menerjemahkan nama domain ke alamat IP, membuatnya mudah diakses dan dikelola.
Proses resolusi nama DNS melibatkan DNS Resolver, Root Servers, TLD Servers, dan Authoritative Servers dalam serangkaian kueri.
Jenis rekaman DNS meliputi A (IPv4), AAAA (IPv6), CNAME (alias), MX (mail server), NS (name server), PTR (reverse lookup), SOA, dan TXT.
Konfigurasi DNS Server melibatkan instalasi software (BIND di Linux, DNS Server Role di Windows) dan pembuatan Forward Lookup Zone (nama ke IP) dan Reverse Lookup Zone (IP ke nama).
Pengujian resolusi nama dapat dilakukan menggunakan alat command-line seperti nslookup, dig, ping, dan host, serta dengan mengkonfigurasi klien untuk menggunakan DNS Server yang baru.
Pemecahan masalah DNS umum meliputi DNS Server tidak berjalan, firewall memblokir port 53, kesalahan konfigurasi zona, rekaman DNS yang salah/hilang, dan klien menggunakan DNS server yang salah atau memiliki cache lama.
Ulangan Akhir Bab 1
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
Layanan utama dari DNS Server adalah ....
a. Mengalokasikan alamat IP secara otomatis.
b. Menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP.
c. Mengamankan koneksi jarak jauh.
d. Menyediakan penyimpanan file terpusat.
e. Mengelola antrean cetak.
Jika Anda ingin membuat sebuah alias untuk mainserver.example.com sehingga dapat diakses juga dengan web.example.com, jenis rekaman DNS yang akan Anda gunakan adalah ....
a. A Record
b. AAAA Record
c. CNAME Record
d. MX Record
e. PTR Record
Server DNS yang menyimpan rekaman DNS aktual untuk domain tertentu dan bertanggung jawab penuh atas domain tersebut disebut ....
a. Recursive DNS Server
b. Root DNS Server
c. TLD DNS Server
d. Authoritative DNS Server
e. Secondary DNS Server
Port TCP/UDP default yang digunakan oleh layanan DNS adalah ....
a. 22
b. 80
c. 443
d. 53
e. 67
File db.example.com dalam konfigurasi BIND di Linux biasanya berisi informasi untuk ....
a. Konfigurasi DHCP.
b. Rekaman reverse lookup.
c. Rekaman forward lookup untuk example.com.
d. Log sistem.
e. Konfigurasi web server.
Perintah di Windows Command Prompt yang dapat digunakan untuk membersihkan cache DNS klien adalah ....
a. ipconfig /renew
b. ipconfig /release
c. ipconfig /flushdns
d. nslookup
e. ping
Jika Anda ingin melakukan reverse DNS lookup (menerjemahkan alamat IP ke nama domain), Anda akan mencari jenis rekaman DNS ....
a. A Record
b. AAAA Record
c. CNAME Record
d. MX Record
e. PTR Record
Dalam proses resolusi nama DNS, server yang pertama kali dihubungi oleh recursive DNS server untuk menanyakan tentang .com atau .org adalah ....
a. TLD DNS Server
b. Authoritative DNS Server
c. Root DNS Server
d. DNS Resolver
e. Local DNS Server
Jika nslookup www.google.com berhasil tetapi nslookup www.internal.local gagal ketika menggunakan DNS Server Anda, dan Anda yakin server DNS Anda telah berjalan dan dikonfigurasi dengan benar untuk internal.local, masalah yang paling mungkin terjadi adalah ....
a. Firewall memblokir port 80.
b. Web server www.internal.local mati.
c. Rekaman A untuk www.internal.local di DNS Server Anda salah atau tidak ada.
d. DHCP server tidak berfungsi.
e. Konflik alamat IP.
Mengapa forward lookup zone dan reverse lookup zone diperlukan dalam konfigurasi DNS Server?
a. Forward lookup zone untuk resolusi nama ke IP, dan reverse lookup zone untuk resolusi IP ke nama.
b. Forward lookup zone untuk internet, dan reverse lookup zone untuk intranet.
c. Forward lookup zone untuk IPv4, dan reverse lookup zone untuk IPv6.
d. Keduanya digunakan untuk mengamankan komunikasi.
e. Keduanya hanya digunakan untuk mail server.
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar.
Jelaskan secara rinci bagaimana hierarki DNS (Root, TLD, Authoritative Server) memungkinkan sistem ini menjadi terdistribusi dan skalabel.
Anda baru saja mengubah alamat IP web server Anda. Jelaskan langkah-langkah yang perlu Anda lakukan pada DNS Server agar perubahan ini dikenal oleh klien, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar perubahan itu berlaku penuh?
Mengapa PTR Record sangat penting, terutama untuk mail server?
Jelaskan perbedaan antara nslookup dan dig sebagai alat pengujian DNS. Kapan Anda akan menggunakan salah satu di antaranya?
Sebuah perusahaan memiliki DNS server internal. Karyawan melaporkan bahwa mereka tidak dapat mengakses situs web eksternal seperti facebook.com, tetapi situs web internal (intranet.perusahaan.com) dapat diakses. Identifikasi kemungkinan penyebab masalah ini dan langkah troubleshooting awal yang akan Anda lakukan pada DNS server internal.
0 komentar: