phone: +62852 5254 2414
e-mail: simonmurdani@gmail.com

ASJ - DHCP Server (Dynamic Host Configuration Protocol) (BAB 4) (Kelas X)

(BAB 4) (Kelas X)
DHCP Server (Dynamic Host Configuration Protocol)

Kompetensi Dasar

3.4 Memahami konsep DHCP, proses alokasi IP, serta mampu menginstalasi dan mengkonfigurasi DHCP server.

4.4 Mampu menguji distribusi alamat IP dan menyelesaikan masalah pada DHCP server.
Pendahuluan

Setelah Anda menguasai manajemen server dari jarak jauh, kini saatnya untuk memahami salah satu layanan jaringan yang paling sering digunakan dan krusial: DHCP Server (Dynamic Host Configuration Protocol). Bayangkan jika setiap perangkat baru yang terhubung ke jaringan (komputer, smartphone, printer, smart TV) harus dikonfigurasi alamat IP-nya secara manual oleh administrator. Tentu ini akan menjadi tugas yang sangat memakan waktu dan rentan kesalahan, terutama di jaringan besar.

DHCP hadir sebagai solusi otomatisasi. Modul ini akan membimbing Anda untuk mempelajari konsep DHCP, bagaimana protokol ini secara otomatis mengalokasikan alamat IP kepada perangkat di jaringan, dan cara kerjanya melalui proses DORA yang terkenal. Anda akan dibekali dengan kemampuan untuk menginstalasi, mengkonfigurasi berbagai parameter penting seperti scope IP, lease time, default gateway, dan DNS server pada DHCP server. Lebih lanjut, Anda juga akan belajar bagaimana menguji distribusinya ke klien dan melakukan troubleshooting terhadap masalah umum yang mungkin muncul. Dengan menguasai bab ini, Anda akan dapat mengelola konfigurasi IP jaringan Anda secara efisien dan otomatis.
A. Definisi dan Tujuan DHCP Server

DHCP Server adalah layanan jaringan yang secara otomatis menetapkan alamat IP dan konfigurasi jaringan lainnya ke perangkat klien.

Definisi DHCP Server:
DHCP Server adalah sebuah server (bisa berupa perangkat keras khusus atau perangkat lunak yang berjalan di server umum) yang mengotomatisasi proses penetapan alamat IP dan parameter konfigurasi jaringan lainnya (seperti subnet mask, default gateway, dan alamat DNS server) ke perangkat yang terhubung ke jaringan. Ini menghilangkan kebutuhan untuk konfigurasi IP manual pada setiap perangkat.


Tujuan Utama DHCP Server:

Otomatisasi Konfigurasi IP: Mengurangi beban kerja administrator jaringan dengan secara otomatis menyediakan konfigurasi jaringan ke perangkat klien.


Mencegah Konflik Alamat IP: Memastikan setiap perangkat mendapatkan alamat IP yang unik dari pool yang tersedia, sehingga menghindari konflik yang dapat mengganggu komunikasi jaringan.


Manajemen Alamat IP yang Efisien: Mengelola pool alamat IP secara dinamis, memungkinkan alamat yang tidak terpakai untuk dialokasikan kembali, yang sangat berguna di lingkungan dengan banyak perangkat yang sering terhubung dan terputus (misalnya, jaringan Wi-Fi di kampus atau kafe).


Fleksibilitas: Memudahkan penambahan atau pemindahan perangkat dalam jaringan tanpa perlu konfigurasi ulang manual.
B. Cara Kerja DHCP Server (Proses DORA)

Komunikasi antara klien dan DHCP server mengikuti empat langkah utama yang dikenal sebagai proses DORA (Discover, Offer, Request, Acknowledge).

Discover (Penemuan):

Ketika perangkat klien baru (misalnya, komputer yang baru dihidupkan) terhubung ke jaringan dan dikonfigurasi untuk mendapatkan alamat IP secara otomatis (DHCP client), ia tidak memiliki alamat IP.


Klien mengirimkan pesan DHCP Discover sebagai broadcast ke seluruh jaringan (alamat IP tujuan 255.255.255.255). Pesan ini bertujuan untuk menemukan DHCP Server yang tersedia.

Offer (Penawaran):

DHCP Server yang menerima pesan DHCP Discover akan memeriksa pool alamat IP yang tersedia dalam scope-nya.


Server kemudian menawarkan satu alamat IP yang tersedia beserta parameter konfigurasi lainnya (seperti subnet mask, default gateway, DNS server, dan lease time) kepada klien melalui pesan DHCP Offer (unicast atau broadcast, tergantung implementasi).

Request (Permintaan):

Klien menerima satu atau lebih pesan DHCP Offer (jika ada beberapa DHCP Server di jaringan).


Klien memilih tawaran dari salah satu DHCP Server dan mengirimkan pesan DHCP Request (broadcast) yang secara eksplisit meminta alamat IP yang ditawarkan tersebut dan menginformasikan server lain bahwa tawaran mereka tidak diterima.

Acknowledge (Pengakuan):

DHCP Server yang tawarannya dipilih oleh klien akan mengirimkan pesan DHCP Acknowledge (DHCP ACK).


Pesan ini berisi konfirmasi akhir penugasan alamat IP dan semua parameter konfigurasi jaringan yang lengkap kepada klien.


Setelah menerima DHCP ACK, klien dapat mulai menggunakan alamat IP tersebut untuk berkomunikasi di jaringan.

Konsep Penting dalam DHCP:

DHCP Scope (Rentang Alamat): Kumpulan alamat IP yang telah ditentukan oleh administrator untuk dialokasikan oleh DHCP Server. Ini adalah rentang IP yang akan disewakan kepada klien.


Lease Time (Waktu Sewa): Durasi waktu alamat IP diberikan kepada klien. Setelah waktu sewa habis, klien harus memperbarui sewa atau mendapatkan alamat IP baru. Waktu sewa yang singkat baik untuk jaringan dinamis (misalnya, Wi-Fi publik), waktu sewa yang panjang baik untuk jaringan stabil.


Exclusions (Pengecualian): Alamat IP dalam scope yang tidak boleh dialokasikan oleh DHCP Server. Ini biasanya digunakan untuk alamat IP yang akan dialokasikan secara statis ke server, router, atau printer.


Reservations (Reservasi): Penetapan alamat IP tertentu secara permanen ke alamat MAC (Media Access Control) tertentu. Ini memastikan bahwa perangkat dengan alamat MAC tersebut akan selalu mendapatkan alamat IP yang sama dari DHCP Server. Berguna untuk server yang membutuhkan IP statis tetapi dikelola oleh DHCP.


DHCP Relay Agent (DHCP Helper): Jika DHCP Server berada di subnet yang berbeda dari klien, router atau switch Layer 3 perlu dikonfigurasi sebagai DHCP Relay Agent. Ini meneruskan pesan DHCP broadcast (Discover, Request) dari klien ke DHCP Server dan sebaliknya, karena broadcast tidak dapat melewati router.
C. Instalasi dan Konfigurasi DHCP Server

Proses instalasi dan konfigurasi DHCP Server bervariasi tergantung pada Sistem Operasi Jaringan yang digunakan (Linux atau Windows Server).

Instalasi DHCP Server (Konseptual):

Linux (ISC DHCP Server / isc-dhcp-server):
sudo apt update
sudo apt install isc-dhcp-server -y

(Untuk distribusi berbasis Debian/Ubuntu)


Windows Server (DHCP Server Role):

Instal peran "DHCP Server" melalui Server Manager (Add Roles and Features Wizard).

Konfigurasi DHCP Scope (Konseptual):

Linux (File /etc/dhcp/dhcpd.conf):

Edit file konfigurasi utama untuk mendefinisikan scope (subnet), rentang alamat IP, default gateway, DNS server, lease time, dan reservations.

# Contoh konfigurasi dhcpd.conf
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.100 192.168.1.200; # Rentang IP yang akan dialokasikan
option routers 192.168.1.1; # Default Gateway
option domain-name-servers 8.8.8.8, 8.8.4.4; # DNS Server
default-lease-time 600; # Waktu sewa default (detik)
max-lease-time 7200; # Waktu sewa maksimum (detik)

# Contoh Reservasi (Opsional)
host printer {
hardware ethernet 00:11:22:33:44:55;
fixed-address 192.168.1.250;
}
}



Tentukan antarmuka jaringan yang akan didengarkan oleh DHCP Server (misalnya, di /etc/default/isc-dhcp-server).


Restart layanan DHCP:
sudo systemctl restart isc-dhcp-server



Windows Server (DHCP Console):

Setelah instalasi peran, buka DHCP Console dari Server Manager atau Administrative Tools.


Klik kanan pada DHCP Server Anda, pilih "New Scope...".


Ikuti wizard untuk menentukan:

Nama scope


Rentang alamat IP (Start IP address, End IP address)


Exclusions (jika ada IP yang tidak boleh dialokasikan)


Lease Time


Router (Default Gateway)


DNS Server


WINS Server (jika digunakan)

Setelah scope dibuat, aktifkan (Activate) scope tersebut.


Untuk membuat reservations, navigasi ke "Reservations" di bawah scope dan tambahkan entri baru dengan alamat MAC dan IP yang diinginkan.
D. Pengujian dan Verifikasi DHCP Server

Setelah mengkonfigurasi DHCP Server, penting untuk menguji apakah distribusi alamat IP berjalan dengan benar ke klien.

Konfigurasi Klien untuk DHCP:

Pastikan perangkat klien dikonfigurasi untuk mendapatkan alamat IP secara otomatis (DHCP client). Ini adalah pengaturan default pada sebagian besar sistem operasi.

Memperbarui Alamat IP Klien:

Pada Klien Windows:

Buka Command Prompt.


ipconfig /release (untuk melepaskan alamat IP yang ada)


ipconfig /renew (untuk meminta alamat IP baru dari DHCP Server)


ipconfig /all (untuk melihat detail lengkap konfigurasi IP yang diterima, termasuk alamat DHCP Server)

Pada Klien Linux:

Buka Terminal.


sudo dhclient -r (untuk melepaskan alamat IP)


sudo dhclient (untuk meminta alamat IP baru)


ip a atau ifconfig (untuk melihat alamat IP yang diterima)


cat /etc/resolv.conf (untuk memverifikasi DNS Server)

Verifikasi Log DHCP Server:

Periksa log DHCP Server untuk melihat apakah permintaan klien diterima dan alamat IP dialokasikan.


Linux: Log biasanya ada di /var/log/syslog atau /var/log/daemon.log (cari entri yang berkaitan dengan dhcpd atau isc-dhcp-server).


Windows Server: Buka DHCP Console, navigasi ke Server Anda, lalu ke "IPv4" -> "Lease". Anda akan melihat daftar alamat IP yang telah dialokasikan.

Uji Konektivitas:

Setelah klien mendapatkan alamat IP, lakukan ping ke default gateway dan alamat DNS server yang diterima untuk memastikan konektivitas dasar.


Coba akses internet atau sumber daya jaringan lainnya.
E. Pemecahan Masalah (Troubleshooting) DHCP Server

Beberapa masalah umum dapat terjadi pada DHCP Server yang perlu Anda ketahui cara mengatasinya.

Klien Tidak Mendapatkan Alamat IP:

Gejala: Klien mendapatkan alamat IP APIPA (Automatic Private IP Addressing) seperti 169.254.x.x atau tidak mendapatkan IP sama sekali.


Penyebab:

DHCP Server Tidak Berjalan: Layanan DHCP (isc-dhcp-server di Linux, DHCP Server di Windows) tidak aktif.


Scope Tidak Aktif atau Salah Konfigurasi: Scope DHCP belum diaktifkan, rentang alamat IP habis, atau ada exclusions yang terlalu banyak.


Firewall Memblokir Port DHCP: Firewall pada server DHCP atau di jaringan memblokir port UDP 67 (server) dan UDP 68 (klien).


DHCP Relay Agent Tidak Dikonfigurasi: Jika klien dan DHCP Server berada di subnet yang berbeda, router harus dikonfigurasi sebagai DHCP Relay Agent.


Masalah Konektivitas Jaringan: Kabel putus, switch mati, dll.

Solusi: Pastikan layanan berjalan, scope aktif dan memiliki alamat IP yang cukup, periksa aturan firewall, konfigurasikan DHCP Relay Agent jika diperlukan, dan verifikasi konektivitas fisik.

Konflik Alamat IP:

Gejala: Dua atau lebih perangkat di jaringan memiliki alamat IP yang sama, menyebabkan masalah konektivitas sporadis.


Penyebab:

Alamat IP statis dikonfigurasi pada perangkat yang berada dalam rentang scope DHCP tanpa exclusion.


Dua DHCP Server aktif di jaringan yang sama dengan scope yang tumpang tindih.

Solusi:

Identifikasi perangkat dengan IP statis dan tambahkan IP tersebut ke daftar exclusions di DHCP Server.


Pastikan hanya ada satu DHCP Server yang aktif per subnet atau konfigurasikan DHCP failover / load balancing dengan benar.

Klien Mendapatkan Alamat IP yang Salah/Tidak Sesuai:

Gejala: Klien mendapatkan alamat IP dari subnet yang salah, default gateway yang salah, atau DNS server yang salah.


Penyebab:

Salah konfigurasi scope DHCP.


Dua DHCP Server aktif dengan konfigurasi scope yang berbeda.


DHCP Relay Agent salah mengarahkan permintaan.

Solusi: Periksa kembali konfigurasi scope di DHCP Server, termasuk option routers (gateway) dan option domain-name-servers.

Lease Time Terlalu Singkat/Panjang:

Gejala: Perangkat sering meminta IP baru (jika terlalu singkat) atau alamat IP tidak segera tersedia setelah perangkat offline (jika terlalu panjang).


Penyebab: Pengaturan default-lease-time dan max-lease-time tidak sesuai dengan kebutuhan jaringan.


Solusi: Sesuaikan nilai lease time di konfigurasi DHCP Server.
Zona Aktivitas
A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan I)

Jelaskan mengapa DHCP Server sangat penting dalam pengelolaan jaringan modern.


Sebutkan empat langkah dalam proses DORA yang digunakan oleh DHCP untuk mengalokasikan alamat IP.


Apa perbedaan antara Exclusions dan Reservations dalam konfigurasi DHCP scope?


Jika DHCP Server Anda berada di subnet yang berbeda dari klien, apa yang Anda butuhkan di router agar DHCP dapat berfungsi?


Sebutkan dua perintah yang dapat Anda gunakan di Command Prompt (Windows) untuk memperbarui dan memverifikasi konfigurasi IP yang diterima dari DHCP Server.
B. Praktikum (Nilai Praktik 1)

Buat kelompok dengan anggota maksimal tiga siswa. Lakukan hal berikut:

Skenario Alokasi IP Otomatis:

Gambarkan topologi jaringan sederhana dengan satu router, satu switch, dan 5 PC klien.


Anda baru saja menginstal DHCP Server. Diskusikan bagaimana kelima PC klien ini akan mendapatkan alamat IP mereka dari DHCP Server langkah demi langkah sesuai proses DORA.


Jelaskan peran default gateway dan DNS server yang diberikan oleh DHCP kepada klien.

Skenario Konflik IP:

Sebuah jaringan kecil memiliki DHCP Server yang mengalokasikan IP dari 192.168.1.100 hingga 192.168.1.200.


Seorang karyawan mengkonfigurasi printer barunya dengan IP statis 192.168.1.150.


Kemudian, sebuah laptop baru terhubung ke jaringan dan mendapatkan IP 192.168.1.150 dari DHCP Server.


Apa yang akan terjadi pada konektivitas printer dan laptop tersebut?


Bagaimana Anda akan mencegah konflik ini di masa depan?

Presentasikan hasil kerja dan diskusi kelompok Anda di depan kelas.
E. Eksperimen (Nilai Proyek I)

Pilih salah satu dari tugas berikut:

Simulasi Instalasi dan Konfigurasi DHCP Server (Menggunakan Virtual Machine/Simulator):

Instal Ubuntu Server atau Windows Server di virtual machine (VirtualBox/VMware/GNS3/Cisco Packet Tracer).


Instal dan konfigurasikan peran/paket DHCP Server.


Buat scope DHCP dengan rentang alamat IP (misalnya, 192.168.1.100 - 192.168.1.200), default gateway (IP router Anda), dan setidaknya dua alamat DNS server.


Buat satu virtual machine klien (misalnya, Windows Client atau Ubuntu Desktop).


Konfigurasi klien untuk mendapatkan alamat IP secara otomatis (DHCP).


Lakukan pengujian: perbarui IP klien, dan verifikasi bahwa klien mendapatkan IP dan konfigurasi yang benar dari DHCP Server Anda.


Sertakan screenshot konfigurasi DHCP Server dan hasil verifikasi IP klien dalam laporan Anda (maksimal 2 halaman).

Studi Kasus Pemecahan Masalah DHCP:
Sebuah kantor melaporkan bahwa beberapa laptop baru yang terhubung ke jaringan nirkabel tidak bisa mendapatkan alamat IP dari DHCP Server. Laptop-laptop lama masih berfungsi normal. Anda sudah memverifikasi bahwa DHCP Server berjalan dan memiliki scope yang aktif.

Identifikasi langkah-langkah troubleshooting yang akan Anda lakukan secara berurutan untuk mendiagnosis masalah ini.


Alat dan perintah apa saja yang akan Anda gunakan?


Sebutkan minimal tiga kemungkinan penyebab masalah ini dan bagaimana Anda akan memverifikasinya.


Sajikan analisis Anda dalam bentuk laporan singkat (maksimal 2 halaman).
Rangkuman

DHCP Server mengotomatisasi alokasi alamat IP dan konfigurasi jaringan ke perangkat klien, mencegah konflik IP dan mempermudah manajemen.


Proses DORA (Discover, Offer, Request, Acknowledge) adalah empat langkah komunikasi antara klien dan DHCP Server.


Konsep kunci DHCP meliputi Scope (rentang alamat), Lease Time (waktu sewa), Exclusions (pengecualian IP), dan Reservations (IP tetap untuk MAC tertentu).


Instalasi melibatkan penambahan peran/paket (misalnya, isc-dhcp-server di Linux, DHCP Server Role di Windows Server).


Konfigurasi dilakukan di file seperti /etc/dhcp/dhcpd.conf (Linux) atau melalui DHCP Console (Windows), untuk menentukan rentang IP, gateway, DNS, dll.


Pengujian dilakukan dengan memperbarui IP klien (ipconfig /renew, dhclient) dan memverifikasi konfigurasi yang diterima (ipconfig /all, ip a).


Pemecahan masalah umum termasuk DHCP Server tidak berjalan, scope salah konfigurasi, firewall memblokir, DHCP Relay Agent yang hilang, atau konflik IP.
Ulangan Akhir Bab 1
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.

Layanan jaringan yang secara otomatis menetapkan alamat IP kepada perangkat klien adalah ....
a. DNS Server
b. Web Server
c. DHCP Server
d. File Server
e. Proxy Server


Tahap dalam proses DORA DHCP di mana klien mengirimkan pesan untuk menemukan DHCP Server di jaringan adalah ....
a. Offer
b. Request
c. Acknowledge
d. Discover
e. Renew


Jika Anda ingin alamat IP 192.168.1.50 tidak pernah dialokasikan oleh DHCP Server karena digunakan oleh printer dengan IP statis, Anda harus mengkonfigurasinya sebagai ....
a. Lease Time
b. Reservation
c. Exclusion
d. Scope
e. Gateway


Durasi waktu alamat IP diberikan kepada klien sebelum harus diperbarui disebut ....
a. DHCP Scope
b. Fixed Address
c. Lease Time
d. Expiration Time
e. Rental Period


Port UDP default yang digunakan oleh DHCP Server untuk mendengarkan permintaan dari klien adalah ....
a. 53
b. 80
c. 67
d. 443
e. 22


Jika sebuah klien mendapatkan alamat IP 169.254.x.x, ini menunjukkan bahwa ....
a. Klien berhasil mendapatkan IP dari DHCP Server.
b. Terjadi konflik alamat IP.
c. Klien tidak dapat berkomunikasi dengan DHCP Server dan mengalokasikan IP secara otomatis (APIPA).
d. DHCP Server telah kelebihan beban.
e. Firewall memblokir koneksi internet.


Perintah di Windows Command Prompt yang digunakan untuk memaksa klien meminta alamat IP baru dari DHCP Server adalah ....
a. ipconfig /all
b. ipconfig /release
c. ipconfig /flushdns
d. ipconfig /renew
e. ping


Jika DHCP Server dan klien berada di subnet yang berbeda, apa yang diperlukan di router agar komunikasi DHCP dapat terjadi?
a. DNS Forwarder
b. NAT
c. DHCP Relay Agent
d. Proxy Server
e. VPN Tunnel


Apa tujuan dari "Reservations" dalam konfigurasi DHCP?
a. Untuk mengalokasikan alamat IP secara acak.
b. Untuk memastikan perangkat selalu mendapatkan alamat IP yang sama berdasarkan alamat MAC-nya.
c. Untuk memblokir akses internet untuk perangkat tertentu.
d. Untuk memperpendek waktu sewa IP.
e. Untuk membuat backup konfigurasi DHCP.


Jika Anda memeriksa log DHCP Server di Linux dan mencari entri terkait alokasi IP, Anda biasanya akan melihatnya di ....
a. /etc/dhcp/dhcpd.conf
b. /var/log/messages
c. /var/log/syslog atau /var/log/daemon.log
d. /etc/default/isc-dhcp-server
e. /opt/dhcp/logs
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar.

Jelaskan secara rinci apa yang dimaksud dengan DHCP Scope dan mengapa penting untuk mendefinisikannya dengan benar.


Bagaimana Anda akan menggunakan kombinasi perintah ipconfig /release dan ipconfig /renew di klien Windows untuk mendiagnosis masalah DHCP?


Berikan contoh skenario di mana Anda akan mengkonfigurasi "Reservations" di DHCP Server, dan jelaskan mengapa itu lebih baik daripada mengkonfigurasi IP statis langsung di perangkat.


Jelaskan mengapa firewall merupakan komponen penting yang harus diperhatikan saat menginstal dan mengkonfigurasi DHCP Server, dan port mana yang harus diizinkan.


Anda adalah administrator jaringan di sebuah kantor. Anda menerima laporan bahwa beberapa komputer baru tidak mendapatkan IP dari DHCP Server Anda. Jelaskan langkah-langkah troubleshooting awal yang akan Anda lakukan untuk mendiagnosis masalah ini.

0 komentar: