phone: +62852 5254 2414
e-mail: simonmurdani@gmail.com

KJD - Konsep Jaringan Komputer (Bab 5) (Kelas X)



KJD - BAB 5 
Konsep Jaringan Komputer

Kompetensi Dasar
3.11 Menerapkan instalasi jaringan komputer.
4.11 Menginstalasi jaringan komputer.

Pendahuluan
Setelah memahami cara kerja komputer, merakit komputer, melakukan eteran memahami cara kerja komputer, tko belajar cara perawatan secara software maupun hardware, dan belajar cara mengoneksikan komputer dengan internet menggunakan DHCP, maka pada bab ini akan dijelaskan tentang analogi jaringan komputer, protokol yang digunakan, serta pemodelan OSI layer. Apa dan bagaimana cara kerja komputer ketika melakukan transmisi data dalam jaringan? Untuk menjawab pertanyaan tesebut, mari pelajari materi bab ini.

(A) Analogi Jaringan Komputer

Pada saat ini, istilah komputer yang awalnya dianggap Pada sebagai seperangkat alat yang terdiri atas monitor, keyboard, mouse, hingga personal computer (PC) desktop yang relatif berat dan sulit dibawa telah berevolusi menjadi lebih ramping dan berteknologi mikro. Dengan bentuk yang lebih ringan dan kecil, teknologi komputer yang terdapat pada peranti tersebut memiliki kecepatan dan kinerja yang tak kalah dari komputer atau PC, seperti PC tablet, ponsel pintar, ponsel genggam, netbook, notebook, dan sebagainya. Mengapa teknologi tersebut bisa dikategorikan sebagai komputer? Karena peranti-peranti tersebut memiliki alat input seperti keyboard, alat pemrosesan seperti processor, RAM, hard disk, dan alat output berupa layar monitor dengan ukuran tertentu. Dengan peranti tersebut, Anda dapat saling berhubungan satu sama lain dalam sebuah jaringan. Namun, ketika mesin tersebut hanya bekerja sendiri dan tidak terhubung dengan komputer lainnya, disebut sebagai komputer stand alone.
Perangkat-perangkat komputer tersebut dapat terhubung satu sama lain melalui media tertentu menggunakan aturan protocol yang sama yang disebut jaringan komputer. Jaringan komputer atau computer network merupakan hubungan antara beberapa peranti keras (komputer) melalui media transmisi tertentu dengan aturan atau protokol yang sama sehingga memungkinkan untuk dapat saling berkomunikasi satu sama lainnya. Contoh komunikasi ini adalah chatting, berkirim e-mail, sharing data, dan sebagainya. Prinsip dasar jaringan adalah. 'proses pengiriman data dari pengirim ke penerima melalui media komunikasi tertentu.
Gambar 5.1 Transmisi data jaringan.
Komunikasi data dalam sebuah jaringan komputer dapat terjadi jika adanya peranti pengirim (sender) yang melakukan. pengiriman data ke sebuah peranti penerima (receiver) melalui sebuah media transmisi tertentu. Data yang ditransmisikan dalam jaringan dapat berupa sinyal digital atau sinyal analog. 
1. Sinyal Digital
Sinyal digital adalah gelombang data yang dipancarkan dalam bentuk pulsa yang mereferensikan tinggi rendahnya sebuah tegangan. Terdapat dua buah nilai keadaan pada sinyal digital, yaitu 0 dan 1 atau bilangan digit (bit). Sinyal digital merupakan sinyal yang secara default dikirimkan dan diolah oleh setiap peranti elektronik khususnya komputer dalam melakukan komunikasi dengan peranti lainnya dalam sebuah jaringan. Karena besar tegangan yang rendah, sinyal digital kurang baik jika ditransmisikan dalam jarak jauh sehingga memungkinkan terjadinya lost data yang cukup besar. Namun, jenis sinyal ini memiliki keakuratan dan kecepatan transmisi yang lebih baik dibandingkan analog dan tidak memerlukan peranti tambahan seperti modem untuk melakukan proses modulasi.
2. Sinyal Analog
Sinyal analog merupakan data yang ditransmisikan dalam bentuk gelombang sinusoidal secara kontinu yang mengandung informasi tertentu. Perbedaan utama antara sinyal analog dan digital adalah bentuk dan besar gelombang. Pada sinyal analog terdapat dua parameter penting yang memengaruhi kualitas sinyal, yaitu amplitudo dan frekuensi. Amplitudo adalah tinggi rendahnya sebuah gelombang dalam aliran sinyal analog, sedangkan frekuensi merupakan banyaknya getaran atau gelombang per detik dalam sinyal analog.
Sinyal analog dapat bekerja pada guided transmission media seperti besi dan tembaga, maupun unguided transmission media seperti udara dan sinar. Kelebihan sinyal analog adalah mampu bekerja dan mentransmisikan data dalam jangkauan jarak yang cukup jauh sehingga sangat cocok digunakan pada system broadcast seperti siaran radio dan transmisi WiFi. Namun, kelemahan sinyal analog adalah sangat mudah terpengaruh oleh noise seperti gelombang elektromagnet, cuaca, aliran listrik, dan ketinggian gedung.


Gambar 5.2 Bentuk sinyal.

(B) Manfaat Jaringan

Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara cepat dan tepat dari sisi Tujuan suatu jaringan komputer darasani pengirim (transmitter) menuju penerima (receiver) melalui media komunikasi. Dalam membangun jaringan komputer memang tidak semudah tujuannya. Ada beberapa kendala dalam membangun jaringan komputer, yaitu sebagai berikut.
1. Masih mahalnya fasilitas komunikasi yang tersedia dan cara memanfaatkan jaringan komunikasi yang ada secara efektif dan efisien.
2. Jalur transmisi yang digunakan tidak benar-benar bebas dari noise.
Teknologi yang menerapkan jaringan komputer guna membantu pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari memiliki sejumlah manfaat besar, antara lain sebagai berikut.
a. Berbagi informasi dan sumber daya
Jaringan komputer memungkinkan beberapa komputer untuk saling memanfaatkan peralatan dan sumber daya yang ada, seperti printer, hard disk, dan peripheral lainnya.
b. Integrasi data
Memudahkan integrasi data sehingga dapat mengambil data di tempat yang terpisah.
c. Komunikasi
Memungkingkan terjadinya komunikasi data antar-user seperti lewat email dan teleconference.
d. Distributed processing
Mencegah ketergantungan pada setiap komputer secara terpusat karena proses tersebut dapat dikerjakan oleh beberapa komputer.
e. Keteraturan aliran informasi
Data yang telah diolah menjadi informasi dapat didistribusikan secara mudah ke setiap orang tanpa terbatas oleh waktu, tempat, dan biaya.
f. Keamanan data
Dengan jaringan, data dapat dijaga keamanannya dengan cara memberi batasan hak aksesv user terhadap data.
g. Koneksitas berbagai jenis dan merek komputer
Terjadinya koneksitas dan komunikasi antarkomputer yang berbeda-beda merek, jenis, dan standar protokolnya.

A Zona Aktivitas

A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan I)
1. Jelaskan cara sebuah sistem komputer dapat bekerja.
2. Jelaskan prinsip kerja sebuah jaringan,
3. Apa perbedaan sinyal digital dengan sinyal analog?
4. Tuliskan manfaat jaringan komputer.
B. Tugas Praktikum (Nilai Praktik I)
1. Buat kelompok dengan maksimal anggota sebanyak tiga siswa.
2. Lakukan identifikasi tentang jeni-jenis peralatan jaringan yang menghubungkan laptop Anda dengan internet. Apakah terkoneksi menggunakan kabel atau wireless?
3. Jika menggunakan wireless, catatlah beberapa spesifikasi peranti tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Nama SSID wifi.
b. IP address.
c. Kecepatan transfer data.
d. Proxy yang menghubungkan klien dengan internet.
4. Lakukan dokumentasi dengan memotret setiap peranti tersebut. Kemudian presentasikan di depan kelas hasil pengamatan Anda tentang peranti jaringan tersebut yang meliputi seri, merek, dan spesifikasinya.
C. Tugas Eksperimen (Nilai Proyek I)
1. Buat kelompok dengan maksimal jumlah anggota sebanyak tiga siswa.
2. Lakukan perbandingan hasil pengamatan kelompok lain dengan hasil pengamatan kelompok Anda. Hasil perbandingan tersebut dapat berupa seperti berikut ini.
a. Traceroute koneksi internet setiap kelompok melalui laptop atau komputernya.
b. Bandingkan kecepatan data antara penggunaan media kabel dibandingkan media wireless.
c. Bandingkan kelebihan dan kekurangan menggunakan jaringan berbasis kabel dengan berbasis wireless.
3. Presentasikan di depan kelas dan lakukan diskusi terhadap pemikiran Anda.

(C) Transmisi Data

Proses transmisi data dalam sebuah jaringan atau yang disebut dengan komunikasi data dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Simplex atau sistem komunikasi satu arah, yaitu sistem yang hanya memungkinkan device atau peralatan sebagai receiver device atau peralatan penerima data atau sebaliknya. Contohnya adalah pesawat radio, pesawat televisi dan lainnya. Dalam sistem komunikasi ini, peralatan yang digunakan tidak dapat melakukan feed back atau interaksi balik dengan peralatan lainnya. Namun, pada beberapa negara maju, teknologi pesawat televisi berkembang pesat. Selain sebagai peralatan untuk menampilkan gambar, audio dan video, pesawat televisi ini juga dapat berfungsi sebagai komputer, layanan chatting, internet, dan teleconference.


Gambar 5.3 Simplex.
2. Half duplex atau sistem komunikasi setengah dua arah, adalah sistem komunikasi yang memungkinkan peranti jaringan dapat mengirimkan dan menerima data ke peranti lainnya. Ketika sebuah peralatan mengirimkan data ke peralatan yang lain, maka peralatan tersebut tidak dapat menerima transmisi data dari peralatan lainnya sampai proses pengiriman data selesai. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Pada saat sedang menerima data, maka sebuah peralatan tidak dapat melakukan pengiriman data ke peralatan lain sampai proses tersebut selesai. Teknik ini dipakai pada komunikasi peralatan seperti radiogram dan walkie-talkie.
Gambar 5.4 Half duplex.
3. Full duplex atau sistem komunikasi dua arah sekaligus, yaitu sistem yang mampu mengirim dan menerima data secara bersamaan. Contohnya adalah telepon, ponsel, internet dan lainnya.
Gambar 5.5 Komunikasi full duplex.
Sistem komunikasi data secara full duplex merupakan teknik yang paling sering digunakan karena kebutuhan transmisi data yang cepat dan berukuran besar. Selain jenis komunikasi yang digunakan pada sebuah peralatan jaringan, kecepatan transmisi data juga dipengaruhi oleh jenis transmisi data yang digunakan, antara lain sebagai berikut.

1. Transmisi paralel
Prinsip dasar transmisi ini adalah bit-bit data dalam sebuah sinyal akan ditransmisikan secara bersamaan pada sebuah media yang terbagi dalam 8 bit saluran. Sebagai contoh ketika sebuah peralatan mengirimkan karakter 'A' (ASCII), maka nilai A yang berada dalam format bit akan ditransmisikan secara serentak setiap saat dalam 8 bit jalur untuk setiap bit datanya.
Adapun dengan transmisi ini, data dapat ditransferkan dengan kecepatan yang tinggi tetapi transmisi jenis ini hanya berlaku pada jarak dekat. Teknik ini sering diimplementasikan pada sistem transmisi hard disk ke mainboard, DVD-drive, floppy disk, dan sinyal data komputer ke printer. Jika ada salah satu saluran yang terputus, kemungkinan data yang dikirim menjadi rusak atau tidak dapat terbaca.
Gambar 5.6 Transmisi paralel.
2. Transmisi serial
Pada jenis transmisi serial, data dalam bentuk bit-bit akan dikirimkan secara berurutan dari peralatan pengirim (sender) ke peralatan penerima (receiver). Jenis transmisi ini lebih lambat dibandingkan transmisi paralel, tetapi jarak pengiriman data lebih jauh dari transmisi paralel. Contoh transmisi serial adalah jaringan komputer, sistem telepon, dan lainnya.
Gambar 5.7 Transmisi serial.
Teknik pengiriman data dari sebuah perangkat jaringan ke perangkat lainnya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Teknik Pengiriman Baseband
Teknik ini akan langsung mengirimkan data digital ke media transmisi tanpa melakukan perubahan apa pun ke perangkat penerima. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem pengatur waktu transmisi data (multiplexing) yang dikenal dengan time division multiplexing.
a. Keuntungan teknik ini adalah sebagai berikut. Topologi lebih sederhana.
b. Lebih murah dalam penerapannya karena tidak memerlukan modem.
c. Lebih mudah dalam melakukan instalasi dan perawatan.
Kerugian menggunakan baseband adalah sebagai berikut.
a. Karena berbasis digital, jarak pengiriman data menjadi terbatas sehingga membutuhkan peranti yang lebih kompleks ketika digunakan untuk menghubungkan perangkat jaringan dalam area yang lebih luas.
b. Instalasi sambungan grounding cukup sulit.
c. Kapasitas transmisi data menjadi terbatas. Hal tersebut diakibatkan karena hanya terdapat satu lalu lintas data pada saat berkomunikasi.
2. Teknik Pengiriman Broadband
Berbeda dengan baseband, teknik broadband akan mengonversi data digital yang dikirimkan menjadi data analog. Oleh perangkat penerima, data analog yang telah diterima akan dimodulasikan menjadi data digital kembali. Oleh karena itu, pada metode pengiriman dengan broadband dibutuhkan peranti tambahan berupa modem yang dapat bekerja dalam sebuah saluran transmisi data dengan frekuensi yang berbeda-beda.
Keuntungan teknik ini adalah sebagai berikut.
a. Memiliki jangkauan yang lebih luas.
b. Mampu mentransmisi data dengan kapasitas besar.
c. Pada kasus metode pengiriman data dengan wireless, instalasi jaringan lebih murah. 
Kerugian teknik broadband adalah sebagai berikut.
a. Membutuhkan peranti modem untuk memodulasi setiap perubahan data yang ditransmisikan.
b. Delay transmisi data yang cukup lama.
c. Proses instalasi infrastruktur jaringan dan maintenance cukup sulit.
d. Pada tipe jaringan nirkabel, broadband membutuhkan biaya yang mahal dalam instalasinya.
Kecepatan transfer data dari perangkat satu ke perangkat lainnya dipengaruhi beberapa hal, antara lain sebagai berikut.
a. Tipe modem yang digunakan dalam mengonversi sinyal digital ke sinyal analog atau sebaliknya.
b. Jenis media transmisi yang digunakan.
c. Kualitas jalur transmisi yang dipengaruhi besarnya interferensi terhadap data yang ditransmisikan.
d. Panjang media atau jangkauan dan banyaknya jumlah sambungan.
Satuan untuk masing-masing jenis transmisi adalah sebagai berikut.
a. Baud (Bd) : kecepatan modulasi.
b. Bit per detik (bps) : kecepatan sinyal.
c. Karakter per detik (cps): kecepatan transmisi.

(D) Model Layanan dalam Jaringan

Melalui jaringan, setiap komputer dapat melayani kebutuhan komputer lainnya di dalam jaringan seperti bertukar data, mencetak gambar, berbagi resource dan lainnya. Namun, tidak selamanya sebuah komputer menjadi pusat layanan dalam jaringan, tetapi juga membutuhkan bantuan dari komputer lainnya. Oleh karena itu, dilihat dari segi model layanannya, jaringan dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.
1. Model Peer To Peer
Istilah peer to peer digunakan untuk koneksi dalam jaringan ketika semua host atau peranti dalam jaringan tidak memiliki peran khusus layaknya sebuah server. Semua peranti dapat berperan menjadi server sekaligus klien. Mereka dapat saling berbagi satu sama lainnya seperti mengirim, menerima dan memproses data. Pada Windows, teknik ini sering disebut sebagai WorkGroup, dengan beberapa komputer dikelompokkan dalam sebuah grup berdasarkan kebutuhan tertentu, seperti divisi keuangan, divisi HRD, dan divisi QC dalam sebuah perusahaan. Kelebihan model peer to peer adalah sebagai berikut.
1. Kemudahan untuk melakukan akses terhadap komputer lainnya.
2. Tidak adanya server sebagai pusat pengendali sehingga memudahkan pengguna untuk saling berkomunikasi tanpa dibatasi oleh aturan firewall pada server.
3. Kemudahan untuk berbagi data dan resource peranti seperti harddisk, drive, fax atau modem, dan printer.
4. Biaya awal untuk membangun infrastruktur jaringan lebih murah daripada model client-server.
5. Tidak memerlukan komputer khusus sebagai server yang memiliki spesifikasi hardware dan biaya mahal.
6. Sistem pelayanan jaringan tidak bertumpu pada satu komputer.
7. Cocok dipakai dan diterapkan dalam organisasi skala kecil.
Kelemahan model ini adalah sebagai berikut.
1. Dalam melakukan identifikasi masalah dan perbaikannya menjadi agak sulit karena kemungkinan terjadi masalah di setiap host cukup besar.
2. Dibandingkan dengan model client-server, tipe ini lambat. Alasannya adalah karena kurang teraturnya lalu lintas data dalam jaringan serta memori komputer yang lebih banyak digunakan untuk mengelola permintaan komputer lainnya dan pengelolaan data aplikasi dari pekerjaannya sendiri.
3. Keamanan tiap terminal menjadi tanggung jawab masing- masing sehingga tingkat keamanan bergantung pada OS dan aplikasi keamanan tiap komputer.
4. Risiko keamanan data rusak menjadi besar. Oleh karena itu, backup data harus sering dilakukan oleh setiap komputer tersebut.
Gambar 5.8 Model peer to peer.
2. Model Client-Server
Prinsip utama dari model ini adalah adanya perangkat jaringan yang menjadi pusat layanan (server) dan perangkat yang melakukan akses terhadap layanan yang disediakan oleh server atau yang disebut sebagi client. Biasanya jumlah client lebih banyak dibandingkan jumlah komputer server. Ist

(E) Personal Area Network (PAN)

Istilah PAN dapat diartikan sebagai area jaringan terbatas yang dibangun dan digunakan oleh seseorang melalui sebuah peranti komputer melalui gelombang radio yang menghubungkan beberapa peranti sekaligus. Jarak maksimal yang dapat digunakan untuk melakukan transmisi data antarperangkat adalah 10 m. Namun, beberapa riset laboratorium menunjukkan bahwa teknologi PAN dapat mencapai radius 1 mill atau sekitar 800 m. Sebagai contoh seorang pengguna yang menyalakan peranti USB wireless atau bluetooth pada laptopnya untuk mengontrol beberapa peranti sekaligus seperti web camera, digital camera, MP3 player, smartphone, printer, bluetooth speaker, wireless media player, headset, IP camera, dan me-remote PC desktop.


Gambar 5.9 Personal area network format.

Teknologi yang digunakan untuk mentransmisikan data antar-device dalam PAN kebanyakan menggunakan bluetooth dan infrared. Data yang disalurkan bisa menembus tembok, kain, maupun tas sehingga sangat fleksibel dan portable dalam penggunaan. Teknologi bluetooth ini dikembangkan oleh badan internasional yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG) sejak tahun 1999.


Gambar 5.10 Standardisasi area networking.

Teknologi PAN mengacu pada standardisasi IEEE 802.15 dan ETSI HIPERPAN. Institute of Electrical and Electronics Engineers atau IEEE merupakan badan organisasi yang secara khusus melakukan pengembangan dan standardisasi terhadap perangkat jaringan dan berpusat di wilayah Amerika. Adapun ETSI atau Eruopean Telecommunications Standards Institute merupakan standar acuan perangkat jaringan di wilayah Eropa. Secara umum standar penggunaan peranti jaringan berbasis IEEE dapat dibedakan menjadi beberapa seperti berikut.
1. 802.1 adalah standar tentang LAN/MAN Management and Media Access Control Bridges.
2. 802.2 adalah standar tentang Logical Link Control (LLC).
3. 802.3 adalah standar tentang Ethernet.
4. 802.4 adalah standar tentang Token Bus.
5. 802.5 adalah standar tentang Token Ring.
6. 802.6 adalah standar tentang Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN.
7. 802.7 adalah standar tentang Broadband LAN using Coaxial Cable.
8. 802.8 adalah standar tentang Fiber Optic LAN & MAN (Standar FDDI).
9.802.9 adalah standar tentang Integrated Services LAN Interface (ISLAN or isoEthernet).
10. 802.10 adalah standar tentang Interoperable LAN/MAN Security (seperti VLAN).
11. 802.11 adalah standar tentang Wireless LAN (Wi-Fi).
12. 802.12 adalah standar tentang Demand Priority Access Method (100Base VG).
13. 802.13 belum digunakan.
14. 802.14 adalah standar Cable modems.
15. 802.15 adalah standar tentang Wireless PAN (Personal Area Network) seperti IrDA dan Bluetooth.
16. 802.16 adalah standar tentang Broadband Wireless Access (WIMAX certification).
17. 802.17 adalah standar tentang Resilient Packet Ring.
18. 802.18 adalah standar tentang Radio Regulatory TAG.
19. 802.19 adalah standar tentang Coexistence TAG.
20. 802.20 adalah standar tentang Mobile Broadband Wireless Access.
21. 802.21 adalah standar tentang Media Independent Handoff.
22. 802.22 adalah standar tentang Wireless Regional Area Network.
23. 802.23 adalah standar tentang Emergency Services Working Group.
24. 802.24 adalah standar tentang Smart Grid Tag.
25. 802.25 adalah standar tentang Omni-Range Area Network.
Sementara itu, standar 802.15 yang dijadikan acuan. teknologi PAN masih dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain sebagai berikut.
1. 802.15.1 tentang WPAN atau Bluetooth.
2. 802.15.2 tentang Coexistance.
3. 802.15.3 tentang High Rate WPAN (1155 Mbps).
4. 802.15.4 tentang Low Rate.
5. 802.15.5 tentang Mesh Networking.
Dengan konsumsi daya listrik yang rendah dan jangkauan area transmisi data yang cukup jauh, teknologi PAN lebih populer dibandingkan LAN. Berikut beberapa kelebihan karakteristik PAN bagi penggunanya, yaitu sebagai berikut.
a. Konsumsi daya listrik kecil sehingga memungkinkan peranti jaringan lebih tahan lama bekerja.
b. Fleksibel dan mobilitas tinggi. Sistem PAN memudahkan penggunanya untuk menyambungkan peranti tanpa melalui instalasi kabel dan dapat terhubung meskipun terhalang tembok.
c. Sederhana dalam instalasi dan kecepatan akses data cukup tinggi dalam hal transfer data antar peranti dalam jarak tertentu.
d. Biaya lebih murah dibanding sistem LAN atau WAN.
e. Dapat mengadopsi berbagai jenis topologi jaringan.
Meski demikian, tipe jaringan ini memiliki kekurangan, yaitu jangkauan jarak transmisi data hanya berkisar 10 meter dari sumber data dengan kecepatan transmisi rendah sehingga tidak cocok untuk digunakan transmisi data dalam jumlah besar. Peralatan yang mengadopsi standar IEEE 802.15.1 adalah IrDA, wireless USB, bluetooth, dan ZigBee.

(F) Local Area Network (LAN)

Local Area Network atau yang lebih dikenal sebagai jaringan lokal merupakan sekumpulan peranti jaringan yang terhubung satu sama lainnya. Jaringan ini memiliki daerah jangkauan 100 m - 2 km, tergantung jenis kabel penghubung yang digunakannya. Kecepatan transfer data antara 1 - 100 Mbps atau sekitar 125.000 - 12.500.000 karakter per detik. Jarak jangkauan LAN yang relatif tidak jauh biasanya diterapkan pada sebuah kantor, gedung, dan laboratorium.
Gambar 5.11 Skema Local area network format.
Setiap peranti jaringan, dapat berdiri sendiri dan terhubung melalui media transmisi seperti kabel maupun nirkabel. Bedanya dengan PAN adalah letak peranti sentral yang bersifat pasif karena tidak dikontrol secara langsung oleh pengguna. Bahkan dengan LAN, teknologi PAN yang sedang dijalankan oleh setiap
pengguna dapat terhubung satu sama lainnya. Oleh karena itu, jaringan lokal memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Memiliki tingkat kecepatan lebih tinggi dibandingkan PAN yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 100 Mbps hingga 1 Gbps.
2. Memiliki daya jangkauan lebih luas dibandingkan PAN meskipun hanya berkisar 2 km sehingga cocok diterapkan pada jaringan skala kecil dibandingkan MAN.
3. Biaya instalasi lebih murah ketika diterapkan pada banyak peranti jaringan.
4. Tidak membutuhkan jasa provider untuk menjadi penghubung jaringan.
Pada jaringan lokal, terdapat dua jenis pilihan media transmisi yang digunakan, yaitu sebagai berikut.
1. Media kabel seperti twisted pair dan fiber optic. Standar komunikasi jaringan yang digunakan adalah IEEE 802.3 tentang ethernet yang terbagi menjadi tiga jenis. Ada ethernet (maksimal 20 Mbps), fastethernet (100 Mbps), dan gigaethernet (1-100 Gbps). Adapun media fiber optic menggunakan standar IEEE 802.8.
2. Media nirkabel seperti gelombang radio (wireless). Media gelombang radio dalam kategori jaringan lokal biasanya menggunakan standar IEEE 802.11 yang terbagi menjadi beberapa tipe, antara lain 802.11a, 802.11b, 802.11g, dan 802.11n.

(G) Metropolitan Area Network (MAN)

Sebuah jaringan komputer dikatakan sebagai MAN jika memiliki jarak atau radius media transmisi antara 10 hingga 50 km. MAN merupakan gabungan beberapa LAN yang saling terhubung satu sama lainnya meskipun berbeda topologi secara fisik maupun secara virtual. Sistem MAN sering digunakan untuk sambungan jarak jauh antarkantor yang masih dalam satu sistem manajemen yang bertujuan sinkronisasi sistem informasi, pengontrolan dan central sistem.
Sebagai contoh sebuah perusahaan manufaktur di Kota Solo yang memiliki beberapa cabang perusahaan di beberapa kota seperti Sukoharjo, Karanganyar dan Sragen. Perusahaan tersebut ingin menerapkan sebuah sistem informasi secara terpusat sehingga diperlukan sebuah infrastruktur jaringan yang mampu menghubungkan ketiga cabang tersebut ke kantor pusat. Jaringan MAN ini dalam penerapannya sering memakai media wireless karena faktor biaya pembangunannya yang murah,
fleksibel, dan andal digunakan untuk koneksi jarak jauh hingga 50 km dibandingkan menggunakan media wire atau kabel. Dengan MAN, diharapkan akan tercipta sebuah sistem informasi yang menghasilkan data yang akurat, real time, dan terpusat.
Gambar 5.12 Skema MAN.

(H) Wide Area Network (WAN)

WAN adalah sistem koneksi jaringan dengan area wilayah yang luas, baik antarnegara, benua bahkan di seluruh dunia. Jadi, dengan WAN masyarakat Indonesia mampu berhubungan dengan masyarakat di negara lain selama tersambung dengan jaringan.
Tabel 5.1 Kategori jaringan berdasarkan area.
Sebuah jaringan bisa dikatakan sebagai WAN jika mempunyai jarak hubungan media lebih dari 100 Km. Karena jarak yang jauh, media kabel copper tidak mampu menjangkaunya sehingga sistem WAN lebih sering menggunakan sambungan berbasis satelit maupun kabel fiber optic yang ditanam di bawah laut. Dengan WAN, hubungan komunikasi dengan orang di wilayah lain bahkan di luar negeri dapat dilakukan sehingga memungkinkan untuk melakukan transaksi bisnis secara online. Orang awam lebih sering menyebut istilah WAN sebagai internet.
Gambar 5.13 Skema WAN.

(I) Kecepatan Jaringan Komputer

Sebuah jaringan komputer lokal yang dikembangkan saat ini jika dilihat berdasarkan kecepatannya dibagi menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Low Speed PC Network
Kecepatannya yang lebih kecil dari 1 Mbps sering diterapkan di laboratorium.
2. Medium Speed Network
Kecepatannya yang berkisar antara 1 - 20 Mbps sering ditetapkan di lingkungan kantor skala kecil sampai menegah.
3. High Speed Network
Untuk karakteristik jaringan high speed ini, kecepatannya bisa mencapai lebih dari 20 Mbps bahkan 100 Mbps. Pada saat ini, semua komponen pendukung jaringan yang tersedia di pasaran biasanya sudah mendukung high speed network.
4. Super High Network
Kecepatan jaringan model ini bisa mencapai 1 Gbps atau lebih. Akan tetapi konsekuensinya, peranti kerasnya juga semakin mahal.
Gambar 5.14 Network speed monitoring pada mesin FreeBSD.

Zona Aktivitas

A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan II)
1. Jelaskan jenis-jenis komunikasi data yang Anda ketahui.
2. Apa perbedaan transmisi paralel dan transmisi serial?
3. Apa yang dimaksud dengan transmisi data?
4. Teknik pengiriman data dalam jaringan dibedakan menjadi dua macam. Jelaskan masing-masing.
5. Tuliskan perbedaan peer to peer dengan model client server.
6. Apa perbedaan antara PAN dengan LAN?
B. Tugas Praktikum (Nilai Praktik II)
1. Buat kelompok dengan maksimal anggota sebanyak tiga siswa.
2. Lakukan koneksi smartphone Android dengan komputer menggunakan koneksi bluetooth.
3. Lakukan transfer data file dengan besar kapasitas maksimal 100 MB. Berapakah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikannya?
4. Presentasikan di depan kelas dan lakukan diskusi terhadap hasil praktik yang Anda kerjakan.
C. Tugas Eksperimen (Nilai Proyek II)
Bentuk kelompok siswa dengan anggota maksimal tiga siswa.
Lakukan eksperimen melakukan remote komputer berbasis Windows dengan Android smartphone.

(J)Teknologi Jaringan

Sebelum membangun sebuah jaringan lokal, Anda harus yang dapat diterapkan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap keandalan dan kecepatan data dalam sebuah jaringan, sehingga harus memperhatikan perencanaan dan evaluasi traffic data jaringan.
1. Very Small Aperture Terminal (VSAT)
VSAT merupakan antena stasiun bumi yang kecil, jika dibandingkan dengan antena stasiun bumi yang sebenarnya dengan diameter 30 meter.
a. Kemampuan VSAT
Antena bumi yang murah menggunakan sistem full duplex dengan personal earth station (PES), sistem transmisi pulsa code modulation (PCM), dan channel time division multiplexing. Pengiriman data dapat dilakukan dengan sistem sinkron atau asinkron dengan kecepatan 2 Mbit/sec. Karena daya pancar VSAT hanya 5 W, diperlukan hub station untuk memperkuat pancaran data antar-VSAT.
b. Keuntungan VSAT
Beberapa keuntungan menggunakan teknologi VSAT adalah sebagai berikut.
1) Hubungan jarak jauh menggunakan satelit.
2) Kemampuan switching dan routing.
3) Tidak terganggu meski jalur sibuk dan rute yang kompleks.
4) Mengurangi waktu tunda pada saat transmisi.
5) Ekonomis.
6) Tingkat keamanan tinggi.
7) Hampir tidak pernah mengalami kegagalan transmisi.
8) Dapat dipasang di mana saja.
Gambar 5.15 VSAT.
2. Integrated Services Digital Network (ISDN)
Teknologi ISDN dirancang oleh Comite Consultatif International de Telegraphique et Telephonique (CCITT) dengan tujuan menyeragamkan pemakaian jaringan digital dan teknologi switching untuk mengirimkan voice (suara) serta data digital secara bersamaan seperti teletex, videotex, facsmilie, telepon, LAN, PABX, dan lainnya.
Gambar 5.16 ISDN.
3. Apple LocalTalk
Apple LocalTalk adalah sebuah metode dalam jaringan yang dikembangkan oleh perusahaan Apple yang ditujukan untuk penggunaan mesin-mesin komputer keluaran Macintosh. Metode yang digunakan oleh LocalTalk adalah CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance). Adapter LocalTalk dan kabel twisted pair khusus digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer melalui port serial. Sistem koneksi Macintosh memungkinkan koneksi jaringan secara peer to peer tanpa menggunakan tambahan aplikasi khusus.
Protokol Local Talk dapat digunakan untuk model topologi bus, topologi star, maupun model topologi tree dengan menggunakan kabel twisted pair. Kekurangan yang paling mencolok terletak pada kecepatan transmisinya yang hanya 230 Kbps.
4. Token Ring
Token dikembangkan oleh IBM pada pertengahan tahun 1980. Metode token ring atau yang sering disebut sebagai ring merupakan sebuah metode dengan token sinyal mengalir menyerupai aliran sinyal yang membentuk lingkaran. Setiap simpul dalam aliran data memiliki kedudukan fungsi dan aturan yang sama atau lebih sering disebut sebagai loop. Data yang dikirim dari alamat pengirim menuju alamat tujuan dialirkan ke setiap simpul kemudian informasi tersebut diperiksa alamatnya bahwa data itu untuknya atau bukan. Sistem pengambilan data atau informasi akan melewati tiap simpul berdasarkan alamat tujuan. Jika tidak untuk simpul tersebut, akan diabaikan dan diteruskan pada simpul berikutnya sehingga menyerupai lingkaran seperti cincin.
Setiap loop terhubung dengan loop yang lain melalui multistation access unit (MAU) yang menjadi concentrator seperti halnya switch atau hub. Sebuah sinyal dalam sistem token ring bergerak berputar dalam sebuah lingkaran atau cincin di MAU dan bergerak dari loop pertama ke loop berikutnya. Ketika melewati salah satu loop (komputer), ternyata ada data yang ingin ditransmisikan, maka token akan mengangkutnya menuju ke alamat tujuan melewati simpul-simpul berikutnya. Pada dasarnya, token bergerak melingkar searah jarum jam yang mendekati prinsip kerja jaringan topologi ring. Namun, secara prinsip kerja menyerupai topologi star dengan sebuah pusat pengendali lalu lintas data atau concentrator. Konsep token ring ini mampu bekerja dengan kecepatan transmisi 4 Mbps hingga 16 Mbps, tetapi seiring dengan perkembangan Ethernet, penggunaan token ring makin berkurang.
Untuk menghindari collision, token ring tidak menggunakan collision detect tetapi token passingh schame. Token passing schame dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut. Gerakan token pembawa sinyal data yang bebas mengalir melewati tiap node melalui jaringan. Saat menemukan node yang ingin mengirimkan paket, maka node itu meraih token dan melekatkan frame atau paketnya ke token. Token tidak akan berhenti mengalir dan membawa sinyal data dari node lainnya sampai selesai membawa paket data ke tempat tujuan. Jika token telah sampai pada tujuan, paket akan dilepaskan lagi oleh originating station dan mulai mengalir kembali ke node berikutnya. Token mengalir di network dalam satu arah dan setiap station di-poll satu per satu.

Gambar 5.17 Skema Token ring.
5. Ethernet
Teknologi ethernet dikembangkan oleh Dr. Robert M. Melcafe di Xerox Palo Alto pada tahun 1970. Ethernet awalnya hanya berkecepatan 3 Mbps sehingga lebih dikenal sebagai experimental ethernet. Namun, dalam perkembangannya, ethernet sudah mencapai kecepatan 10 Mbps (sesuai standardisasi IEEE 802.3) yang kini telah berkembang hingga mampu bekerja pada kecepatan 100 Mbps/Fast Ethernet (IEEE 802.3u), 1000 Mbps/ Gigabite Ethernet (802.3z/802.3ab), dan 10 Gigabit Ethernet (802.3ae).
Tahun 1980, bentuk standar keluaran model ethernet versi 1 dibakukan oleh DEC-Intel-Xerox (DIX), yang dilanjutkan oleh Institute Of Electrical and Electronics Engineers (IEEE 802) pada tahun 1982, menjadi ethernet versi 2. Tahun 1985, penyeragaman standar ethernet mulai diubah dengan nama kode 802.3. Standar ini sudah menerapkan teknik (CSMA/CD) Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD) yang kemudian diresmikan oleh International standardization for organization (ISO).
Metode CSMA/CD merupakan metode pengiriman paket data. Sebelum paket data dikirimkan, akan dilihat bahwa network sedang mengirimkan paket data yang lain atau tidak. Jika sedang terjadi pengiriman paket data, node tersebut menunggu sampai tidak ada lagi pengiriman paket data oleh node yang lain. Jika tidak ada pengiriman paket data yang lain, node tersebut akan mengirimkan paket data. Jika pada saat bersamaan dua node mengirimkan paket data, dapat terjadi collision atau tabrakan. Hal ini diketahui dengan cara mengukur tegangan kabel. Jika tegangannya melebihi tegangan tertentu, akan terjadi collision. Jika terjadi collision, masing-masing ethernet card berhenti
mengirimkan data kembali dengan selang waktu yang acak. Karena waktu tersebut secara acak, kemungkinan terjadinya collision akan semakin berkurang.
6. ARCnet (Attached Resource Computer Network)
Arsitektur ARCnet menggunakan prinsip token passing schame dan broadcast. Dalam mengantarkan data, ARCnet dapat mencapai kecepatan hingga 2,5 Mbps dan 20 Mbps. Arsitektur ini menggunakan topologi fisik star, tetapi tidak dapat bekerja dalam satu bus sehingga jarang digunakan pada internet working Unix-DOS.
Gambar 5.18 ARCNet networking.
7. Fiber Distributed Data Interface (FDDI)
FDDI adalah sebuah kemajuan dalam teknologi jaringan yang mampu mengalirkan data dalam kapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak yang jauh menggunakan media transmisi fiber optic. Metode akses yang digunakan oleh FDDI adalah seperti model token, tetapi memiliki dua arah yang secara fisik mirip dengan topologi ring. Dalam mentransmisikan data, FDDI menggunakan satu buah ring. Namun jika ada masalah, sistem akan secara otomatis menggunakan ring kedua. Keuntungan dari FDDI adalah kecepatan transfer data menggunakan media fiber optic cable yang bisa mencapai kecepatan 100 Mbps meskipun jarak node atau jaringan cukup jauh.
8. Copper Distributed Data Interface (CDDI)
CDDI adalah standar generasi terbaru dari FDDI yang diimplementasikan pada kabel. Arsitektur ini mampu berjalan dengan kecepatan 100 Mbps. Namun, sambungan medianya untuk tiap segmen kabel hanya sekitar 100 m untuk jenis kabel STP dan 50 m untuk jenis kabel UTP.
9. Asynchronous Transfer Mode (ATM)
ATM merupakan metode switching berbasis connection- oriented local yang dapat digunakan untuk merancang sebuah komunikasi berkecepatan tinggi dengan jumlah pengguna tak terbatas pada area yang cukup luas. ATM adalah hasil standardisasi antarmuka dari kumpulan switch yang ditetapkan oleh Internasional and Telephone Consultive Committee (ITCC) atau sekarang disebut sebagai International Telecommunication Union (ITU).
Standar ATM memiliki beberapa kelebihan, antara lain sebagai berikut.
a. Interface dan arsitektur di dalamnya dideskripsikan lebih terperinci yang berguna memudahkan pengoperasian. Harapannya pengguna dapat lebih mudah melakukan konfigurasi. Dengan standardisasi yang baik, setiap peralatan jaringan yang dikeluarkan meskipun bervariasi vendornya dapat saling berhubungan secara baik dengan fleksibilitas yang baik.
b. Dengan adanya sistem standard ATM ini, sistem koneksi jaringan lokal sampai tingkat area yang luas dapat digunakan dengan baik. Dukungan integrasi sistem tanpa terkendala tingkat aturan protokol, memberikan akses jaringan dengan kecepatan tinggi dari LAN hingga WAN.
Adapun jaringan ATM mempunyai karakteristik sebagai berikut.
a. Model dalam pengiriman paket data pada ATM
menggunakan format informasi dalam 53 byte dengan bentuk format data secara acak dan tidak terganggu dari jenis media yang dipakai maupun kecepatan link pembawa sinyal.
b. Teknologi ATM mampu beroperasi pada kecepatan dan
jenis media yang bervariasi. Tingkat kecepatan antara 45 Mbps sampai 155 Mbps. Dukungan pada berbagai jenis media transmisi seperti jenis coaxial, twisted pair, maupun fiber optic memungkinkan ATM sebagai pilihan tepat untuk diterapkan dalam area jaringan yang cukup luas. Contohnya.
interkoneksi antargedung sebagai sambungan utama. antara LAN dan WAN sehingga dapat digunakan untuk mendukung layanan aplikasi antarjaringan seperti tranfer suara, video, dan teks. Antarmuka ini dapat dicampur dalam satu jaringan. ATM memberikan solusi terbaik untuk jaringan. yang membutuhkan kecepatan tinggi, latency rendah, dan pendukung aplikasi yang fleksibel. ATM banyak dipakai oleh Internet Service Providers (ISP) dalam meningkatkan kecepatan akses internet untuk klien mereka.
Gambar 5.19 ATM networking.

(K)Media Transmisi

Apabila sumber data dan penerimanya masih dapat dijangkau dengan jarak, pilihan untuk menggunakan media kabel menjadi pilihan utama. Selain murah, kabel juga mudah dalam pemasangannya. Ada beberapa jenis kabel yang dapat digunakan dan menjadi standar dalam penggunaan untuk komunikasi data dalam jaringan komputer. Beberapa pengalaman menyimpulkan bahwa hampir 85% kegagalan yang terjadi pada jaringan komputer disebabkan karena adanya kesalahan pada media komunikasi yang digunakan, termasuk kabel dan konektor serta kualitas pemasangannya. Kegagalan lainnya dapat disebabkan faktor nonteknis dan kondisi sekitar.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan ketika memutuskan jenis dari kabel yang akan digunakan untuk jaringan, yaitu sebagai berikut.
a. Jumlah komputer yang akan dihubungkan bersama.
b. Panjang, media dan area jaringan yang akan dibuat.
c. Jumlah bandwidth yang dibutuhkan.
Media transmisi secara garis besar dibagi menjadi dua kategori, yaitu sebagai berikut.
a. Guided media
b. Unguided media
Guided media adalah sebuah media transmisi yang mampu mentransmisikan dan mengantarkan data yang dapat diukur besaran fisik berdasarkan materialnya. Contohnya adalah kabel twisted pair, kabel coaxial, dan serat optik.
Ada beberapa macam kabel yang digunakan untuk medium jaringan, yaitu sebagai berikut.
1. Twisted pair
Kabel twisted pair dibagi menjadi dua seperti berikut.
a. Kabel Shielded Twisted Pair (STP) Kabel STP terdiri 4 pasang kabel. Setiap kabel dibungkus insulator dan mampu mengalirkan sinyal dengan kecepatan transfer dari 10 - 100 Mbps dengan catatan panjang maksimum antar-node adalah sekitar 100 m. Konektor yang digunakan biasanya adalah RJ 45. Kabel STP memiliki kelebihan yaitu memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap gangguan fisik, elektrik, dan akibat tekukan kabel. Kabel ini secara khusus disiapkan untuk instalasi jaringan Ethernet dengan besar resistansi akibat interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel.
Gambar 5.20 Struktur kabel STP.
Keunggulan kabel STP, yaitu jaminan proteksi jaringan dari interferensi eksternal, tetapi kelemahannya, yaitu harganya lebih mahal dibanding kabel Unshielded twisted pair (UTP). Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data sehingga perlu di-ground pada setiap ujungnya dan memerlukan ketelitian dalam pemasangannya. Jika terjadi kesalahan dalam pemasangan, bisa menjadi masalah karena menyebabkan pelindung bekerja layaknya sebuah antena yang menyerap sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan sumber elektris lain. Dampaknya adalah kemungkinan terjadi gangguan kerusakan data menjadi besar. Kabel STP tidak dapat dipakai dalam jarak jauh seperti media lainnya tanpa bantuan device penguat atau repeater. Panjang kabel maksimum yang diizinkan pada kabel STP adalah 100 m. Namun, kabel STP mampu mendukung kecepatan data antara 10-100 Mbps.
b. Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
Kabel UTP sama seperti kabel STP hanya saja tidak terbungkus insulator. Jenis kabel ini sering digunakan dalam membangun infrastruktur jaringan berbasis topologi star. Secara fisik, kabel UTP terdiri atas empat pasang kawat medium yang terpilin secara berpasangan. Tipe ini lebih mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat untuk membatasi degradasi sinyal.
Seperti halnya STP, kabel UTP memiliki standardisasi dalam pemasangannya, baik mengenai jumlah tekukan yang diizinkan pada kabel maupun panjang maksimal tiap node dalam network. Kabel yang memiliki resistansi 100 Ohm dengan diameter eksternal 0,43 cm ini memiliki tekstur fisik yang berbeda dengan kabel untuk telepon. Selain mudah. dalam instalasinya, UTP juga lebih murah harganya.
Gambar 5.21 Struktur kabel UTP.
Kekurangan kabel UTP adalah mudah terpengaruh oleh efek interferensi elektris yang berasal dari perangkat- perangkat di sekelilingnya. Meski begitu, pada kenyataannya kabel ini banyak digunakan karena efektif, fleksibel, dan cukup diandalkan. Kecepatan dalam mengantarkan data dalam jarak media yang diizinkan adalah 10-100 Mbps. Jarak maksimum antar-node pada kabel UTP adalah 100 m.
Kabel UTP memiliki beberapa kategori. Berikut adalah daftar kategori dari kabel UTP.
Tabel 5.2 Kategori kabel UTP.
2. Kabel Coaxial
Struktur fisik kabel coaxial terdiri atas tembaga (inti), lalu yang diselubungi plastik (insulation), dilapisi oleh kabel berpola jala dan yang terakhir berupa insulator jaket plastik tebal sebagai dinding pemisah inti kabel dengan dunia luar. Kabel yang secara khusus memakai konektor BNC ini, dapat digunakan untuk pengiriman suara, teks, gambar, dan juga sebagai tulang punggung jaringan.
Untuk model jaringan lokal, kabel coaxial memiliki beberapa kelebihan, seperti tidak memerlukan bantuan repeater sebagai penguat komunikasi jarak jauh di antara node network dibandingkan kabel STP atau UTP. Meski demikian, repeater juga dapat dipakai untuk menguatkan sinyal-sinyal dalam jaringan berbasis kabel coaxial sehingga dalam jaringan dengan area yang cukup luas transmisi sinyal masih dapat dioptimalkan. Harga kabel coaxial jauh lebih murah dibanding fiber optic. Namun kemampuannya tidak berbeda jauh sehingga coaxial menjadi solusi yang baik dalam membangun jaringan skala besar. Kabel ini mempunyai karakteristik seperti berikut.
a. Digunakan untuk jaringan thick ethernet, thin ethernet, dan ARCnet.
b. Cocok untuk topologi bus.
c. Panjang maksimum per-node sekitar 500 m.
d. Kecepatannya antara 10-100 Mbps.
e. Biaya cukup murah dibandingkan kabel fiber optic.
f. Media ini berukuran sedang.
g. Panjang kabel maksimum per-node adalah 200 m tetapi disarankan 180 m untuk thin coaxial dan 500 m untuk thick coaxial.
Gambar 5.22 Struktur kabel coaxial.
Saat melakukan instalasi kabel, hal penting yang harus perhatikan adalah pertimbangan ukurannya, seperti ketebalan, diameter, dan panjang kabel. Faktor tersebut cukup berpengaruh terhadap kesulitan saat instalasi dan hasil kerja jaringan. Selain itu, harus diperhatikan banyaknya tekanan terhadap kabel, daya tarikan yang berdampak pada panjang kabel serta tekukan di dalam pipa. Kabel coaxial memiliki berbagai jenis ukuran. Diameter terbesar digunakan sebagai backbone ethernet karena memiliki ketahanan transmisi dan daya tolak interferensi yang lebih besar. Tipe kabel coaxial ini sering disebut dengan thicknet, namun dewasa ini sudah banyak ditinggalkan. Kabel coaxial lebih mahal saat pemasangan dibandingkan kabel twisted pair.
Gambar 5.23 Bentuk fisik kabel coaxial.
3. Kabel Fiber Optic
Kabel fiber optic memiliki kelebihan dibandingkan dengan kabel yang lain, yaitu transfer data yang lebih cepat hingga melampaui 100 Mbps. Panjang maksimum kabel ini, yaitu lebih dari 2.000 m. Namun, kabel jenis ini harganya relatif mahal. Kabel fiber optic merupakan media networking yang digunakan untuk transmisi data yang bersifat modulasi. Jika dibandingkan media- media lain, kabel jenis ini cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetik dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Keandalannya dalam mentransmisikan data hingga puluhan juta bit digital per detik. Dengan demikian, kabel ini dapat dijadikan pilihan terbaik ketika membangun jaringan pada area yang sangat jauh dengan beban tinggi. Beberapa keuntungan kabel fiber optic adalah sebagai berikut.
a. Dalam penggunaan bandwidth, media ini mampu membawa dan melewatkan paket-paket dengan kapasitas besar.
b. Sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan repeater, kecuali dalam jarak tertentu.
c. Keandalan dan resistance yang kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
d. Mampu beroperasi pada jaringan kecepatan tinggi hingga mencapai Gigabits per second. Namun, kabel-kabel fiber optic cukup sulit pemakaiannya dan memakan biaya perawatan relatif yang tidak murah.
Gambar 5.24 Struktur kabel fiber optic.
Kabel fiber optic memiliki beberapa tipe, yaitu sebagai berikut.
a. Kabel singlemode merupakan serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron.
b. Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multiserat fiber glass dengan kombinasi diameter antara 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independent yang berbeda dari fiber lain dalam bundel kabel.
c. Plastic optical fiber merupakan kabel berbasis plastik terbaru yang memiliki performa kerja hampir sama dengan kabel singlemode dengan harga yang sedikit murah.
Dalam pembuatannya, kabel fiber optic memiliki beberapa istilah. Berikut adalah daftar istilah pada kontruksi kabel fiber optic.
a. Core merupakan medium fisik utama yang berguna untuk membawa sinyal-sinyal data optical dari alamat pengirim ke device penerima. Core merupakan sebuah untaian tunggal berasal dari glass atau plastik yang kontinu dalam satuan micron. Semakin besar ukuran core, semakin banyak data yang dapat diantarkan tetapi semakin mahal pula harganya. Semua kabel fiber optic dalam pengukurannya mengacu pada diameter core-nya.
b. Cladding merupakan lapisan tipis yang membungkus fiber core.
c. Coating adalah lapisan plastik yang menyelimuti core dan cladding. Penyangga coating ini diukur dalam micron dan memilki kisaran 250 sampai 900 micron.
d. Strengthening fibers terdiri atas beberapa komponen yang berfungsi untuk melindungi kabel dari benturan luar dan daya tekan tak terduga selama instalasi.
e. Cable jacket merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan kabel.
4. Nirkabel (Wireless)
Nirkabel atau wireless dikategorikan sebagai media unguided. Media ini dikatakan sebagai unguided karena tidak mampu diukur secara visual maupun dalam satuan metric sehingga dalam proses transmisi gelombang electromagnetic tidak menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave, wireless mobile dan lain sebagainya. Dalam menghantarkan datanya, gelombang data melewati media udara sebagai penghantarnya sehingga tidak diperlukan kabel sebagai penghubung. Jaringan wireless ini sangat berguna untuk tipe jaringan komputer yang mengalami kesulitan dalam letak dan jangkauan jarak.
Jenis media transmisi pada wireless berupa radiasi elektromagnetik (listrik dan medan magnet yang terinteferensi) yang dipancarkan melalui udara terbuka dan dapat berbentuk mikrogelombang (microwave), sistem satelit, sinar infra
merah, atau laser sistem. Media ini memerlukan antena untuk mendukung proses transmisi data dan sistem penerimaan (transmiter dan receiver).
Pada dasarnya, terdapat dua model transmisi yang menggunakan gelombang radio, yaitu sebagai berikut.
a. Point-to-point (unidirectional) yaitu pancaran data ditujukan secara khusus pada satu penerima sehingga dalam instalasinya diperlukan teknik pointing penerima terhadap pemancar.
b. Broadcast (omnidirectioanl) yaitu sinyal terpancar ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antena sehingga tidak diperlukan pointing secara khusus hanya saja dibutuhkan area dan jarak yang terjangkau transmisi pemancaran sinyal.
Selain itu, terdapat tiga jenis frekuensi gelombang, yaitu sebagai berikut.
a. Gelombang mikro atau microwave dengan frekuensi antara 2 sampai 40Ghz.
b. Gelombang radio dengan rentang frekuensi 30 Mhz sampai 1 Ghz.
c. Gelombang infra merah.
Untuk media tidak terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan dapat dicapai dengan menggunakan antena. Untuk transmisi, antena mengeluarkan energi elektromagnetik ke medium (biasanya udara) sedangkan untuk penerimaan data antenna akan mengambil gelombang elektomagnetik dari medium sekitarnya. Media transmisi tidak terpandu (unguided) terbagi atas empat bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Gelombang mikro pada atmosfir bumi
b. Gelombang mikro pada satelit
c. Radio broadcast
d. Inframerah
5. Crimping Kabel UTP
Pada sub bab ini akan dijelaskan bagaimana melakukan instalasi kabel UTP sebagai media transmisi pada topologi star. Ada tiga macam teknik pemasangan kabel menggunakan EIA/TIA 568-B RJ-45, yaitu sebagai berikut.
Tabel 5.3 Teknik pemasangan kabel.
Standar pemasangan kabel T568A terdiri atas urutan kabel putih-hijau, hijau, putih-oranye, biru, putih-biru, oranye, putih- cokelat, dan cokelat.
Gambar 5.25 Standar T568A.
Sedangkan standar pemasangan kabel T568B terdiri atas urutan kabel putih-oranye, oranye, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-cokelat dan cokelat.
Gambar 5.26 Standar T568B.
Peralatan yang harus disediakan adalah sebagai berikut.
a. 1 set tang crimping.
b. Kabel UTP dengan panjang menyesuaikan jarak dan jumlah komputer antara klien dan router.
c. Cable tester.
d. Konektor RJ-45.
Langkah-langkah untuk membuat crimping kabel straight dengan standar T568B adalah sebagai berikut.
a. Ambil dan potong kabel UTP sesuai dengan jarak tiap komputer klien ke hub menggunakan tang crimping.
Gambar 5.27 Tang crimping.
b. Kelupas isolator atau pembungkus kabel UTP sekitar 15 mm.
Gambar 5.28 Kupas isolator kabel UTP.
c. Uraikan kabel menjadi 8 kabel secara urut.
Gambar 5.29 Kabel UTP yang telah dikupas isolatornya.
d. Urutkan kabel UTP dengan tipe straight atau lurus untuk hubungan hub ke komputer. Untuk membuat kabel straight urutannya adalah putih-oranye, oranye, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-cokelat, dan cokelat.
e. Luruskan kabel. Kemudian potong untuk merapikan ujungnya dan masukan ke RJ-45.
Gambar 5.30 Merapikan dan memotong ujung kabel UTP.
f. Masukkan kabel UTP ke dalam konektor RJ45 sesuai urutan.
Gambar 5.31 Memasukkan kabel UTP ke konektor RJ45.
g. Crimping konektor RJ-45 dengan menggunakan tang crimping.
Gambar 5.32 Melakukan crimping konektor RJ-45 dengan tang crimping.
h. Setelah itu, uji konektivitas kabel dengan cable tester. Jika ada sinyal antarkabel terputus, proses harus diulang dari awal. Jika sudah berhasil, pasangkan kabel UTP yang telah dibuat ke dalam RJ-45 ke NIC komputer dengan hub atau switch.
Gambar 5.33 Cable tester.

Zona Aktivitas

A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan III)
1. Apakah yang Anda ketahui tentang VSAT?
2. Jelaskan peran media transmisi dalam sebuah komunikasi jaringan komputer.
3. Kabel coaxial meski jarang digunakan dalam jaringan komputer karena ukuran dan jarak tempuh, tetapi sering dipakai dalam komunikasi jarak jauh. Tuliskan contoh implementasinya.
4. Tuliskan standar urutan kabel UTP T568A pada saat melakukan crimping.
B. Tugas Praktikum (Nilai Praktik III)
1. Buat kelompok dengan maksimal jumlah anggota sebanyak tiga siswa.
2. Lakukan analisis terhadap perangkat jaringan di laboratorium komputer sekolah Anda, kemudian catat dan foto setiap peranti tersebut.
3. Jelaskan fungsi setiap perangkat tersebut, kemudian diskusikan dengan mempresentasikannya di depan kelas.
C. Tugas Eksperimen (Nilai Proyek III)
Lakukan crimping kabel UTP dengan tipe cross over untuk menghubungkan dua switch berbeda dalam sebuah jaringan local.

Rangkuman

1. Jaringan komputer merupakan sekumpulan perangkat independen yang saling berhubungan dalam sebuah protokol yang sama yang memungkinkan perangkat-perangkat tersebut saling berkomunikasi dan berbagi data.
2. Jenis transmisi dari cara pengirimannya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu transmisi paralel dan serial.
3. Metode komunikasi data secara prinsip dikategorikan menjadi tiga tipe, yaitu simplex, half duplex, dan full duplex.
4. Tipe jaringan jika dilihat dari luas area dibedakan menjadi empat, yaitu personal area network,  local area network, metropolitan area network, dan wide area network.
5. Standar pemasangan kabel UTP dibagi menjadi dua jenis, yaitu T568A dan T568B.

Ulangan Akhir Bab 5

A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
1. Istilah saat komputer tidak terhubung dengan komputer lain adalah....
a. desktop
b. jaringan
c. stand alone
d. client server
e. dumb terminal
2.Sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan yang lainnya menggunakan protokol melalui media. komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, hard disk dan sebagainya disebut.....
a. desktop
b. jaringan
c. stand alone
d. client server
e. dumb terminal
3. Berikut yang bukan manfaat jaringan adalah
a. integrasi data
b. distributed processing
c. keteraturan aliran informasi
d. peningkatan teknologi perusahaan
e. berbagi pakai informasi dan sumber daya
4. Ketika sebuah device mengirim data ke device lainnya, device tersebut tidak dapat menerima data dari device lainnya sampai selesai melakukan transmisi data. Sistem ini disebut....
a. faximile
b. simplex
c. half duplex
d. full duplex
e. telegraph
5. Sistem hubungan jaringan yang memungkinkan koneksi masih dalam local area network untuk tujuan tertentu seperti memasukkan data dan ujian online (LAN) disebut....
a. internet
b. intranet
c. infranet
d. hotspot
e. WAN
6. Sistem komunikasi yang hanya bisa mengirim data pada suatu waktu disebut
a. half duplex
b. full duplex
c. simplex
d. paralel
e. serial
7. Berikut yang bukan fungsi dari sebuah jaringan adalah....
a. keamanan
b. sharing printer
c. sharing sumber daya
d. sistem informasi yang aman
e. menambah kemajuan teknologi
8. Perangkat yang dapat menjadi server sekaligus melakukan manajemen bandwidth disebut....
a. ridge
b. router
c. switch
d. repeater
e. access point
9. Sekelompok jaringan yang dihubungkan. satu dan yang lainnya dengan switch yang biasanya diterapkan untuk menghubungkan beberapa LAN yang masih berada dalam satu kota atau daerah untuk keperluan organisasi, perusahaan atau pemerintah dikategorikan sebagai ...
a. LAN
b. MAN
c. WAN
d. internet
e. infrastruktur
10. Sebuah jaringan yang dibangun dengan kecepatan berkisar antara 1-20 Mbps termasuk....
a. super high speed networking
b. medium speed networking
c. high speed networking
d. low speed networking
e. very high speed

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar.
1. Jelaskan dan gambarkan analogi jaringan menurut pendapat Anda.
2. Jelaskan tipe komunikasi data yang Anda ketahui.
3. Jelaskan tipe jaringan jika dilihat dari sisi kecepatannya.
4. Tuliskan jenis-jenis peranti yang dapat digunakan dalam jaringan tipe personal area networking.
5. Jelaskan karakteristik tipe personal area networking.
6. Jelaskan perbedaan internet dengan intranet.
7. Tuliskan standardisasi yang terdapat pada IEEE 802.15.
8. Apa perbedaan teknologi fastethernet dengan gigaethernet?
9. Apa kelebihan teknologi jaringan tipe personal area networking?
10. Menurut pendapat Anda, lebih baik menggunakan media transmisi seperti apakah ketika membangun jaringan bertipe MAN?

C. Praktik
1. Lakukan identifikasi setiap peralatan yang ada di jaringan laboratorium Anda, kemudian isikan spesifikasinya pada tabel berikut.
2. Gambarkan topologi jaringan laboratorium sekolah Anda menggunakan aplikasi Microsoft Visio atau ConceptDraw Pro.

0 komentar: