phone: +62852 5254 2414
e-mail: simonmurdani@gmail.com

PKWU - Mengembangkan Usaha (BAB 6) (kelas XII)



BAB 6 : Mengembangkan Usaha

1. KOMPETENSI DASAR
3.19 Menilai perkembangan usaha
4.19 Membuat bagan perkembangan usaha

II. MATERI PEMBELAJARAN

A. Serba Serbi Pengembangan Usaha

1. Pengertian Pengembangan Usaha
Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat. Sekarang ini kita dituntut untuk dapat mengembangkan usaha, supaya usaha kita dapat maju dan besar serta menjadi pengusaha yang sukses. Dan perlu diingat bahwa pengembangan usaha itu merupakan bagian dari perencanaan pemasaran ( marketing plan) oleh karena itu setiap pengusaha baik pengusaha kecil maupun besar harus mampu membuat marketing plan terlebih dahulu sebelum mengembangkan usahanya.
Definisi pengembangan usaha itu sendiri adalah terdiri dari sejumlah tugas dan proses yang pada umumnya bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan peluang pertumbuhan. Tetapi pada kenyataanya untuk mengembangkan usaha yang pada awalnya dimulai dari nol besar atau baru memulai usaha sangatlah sulit.
2. Pengembangan usaha menurut para pakar

Terdapat beberapa definisi pengembangan usaha menurut para ahli, berikut ini pernyataannya :

a. Mahmud Mach Foedz
Perkembangan usaha adalah perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang ter-organisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

b. Allan Affuah
Pengembangan usaha merupakan sekumpulan aktiftas yg dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasi berbagai sunber daya menjadi barang/jasa yg diinginkan konsumen

c. Brown dan Petrello
jasa yang dibutuhkan masyarakat.apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba.

d. Steinford
Pengembangan Usaha adalah aktivitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan oleh konsumen yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memiliki badan hukum maupun badan usaha seperti, pedagang kaki lima yang tidak memiliki surat izin tempat usaha.

e. Hughes dan Kapoor
Pengembangan usaha ialah suatu kegiatan usaha individu yang ter organisasi untuk menghasilkan dan menjual barang jasa guna mendapatkan keuntungan.

f. Mussleman dan Jackson
Pengembangan usaha adalah suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan di organisasi kan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.

3. Unsur pengembangan usaha

a. Pihak internal
1) Niat kuat
Dari wirausahawan untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar lagi.
2) Belajar dan mencari tahu teknik memproduksi barang.
Contohnya:
➤ berapa banyak barang yang harus diproduksi,
➤ cara apa yang harus digunakan untuk mengembangkan barang / produk, dan sebagainya.
3) Membuat rincian anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan
dan pengeluaran produk.

b. Pihak eksternal
1) Wirausahawan disarankan untuk mengikuti perkembangan informasi dari pihak luar usaha.
2) Untuk mendapatkan dana sebagai modal wirausahawan tidak hanya mengandalkan dari dalam, namun juga meminjam dari luar perusahaan.
3) Aktif mencari tahu kondisi terkini lingkungan sekitar yang baik/kondusif untuk usaha.
4) Harga dan kualitas saling berkaitan dan sebagai unsur strategi yang paling umum ditemui. Strategi ini bisa digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa berkualitas prima dan harga yang sesuai atau menghasilkan barang berbiaya rendah dan menjualnya dengan harga yang murah pula.
5) Cakupan jajaran produk
➤ Jajaran produk atau jasa yang bervariasi memungkinkan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam satu tempat saja. Hal ini juga mempengaruhi perekonomian yang pada akhirnya akan memberi untung pada konsumen
➤ Berbeda dengan sebuah jajaran produk yang sedikit, memungkinkanm wirausahawan untuk menggali potensi produk tersebut dengan lebih dalam, mungkin termasuk banyak alternatif untuk jenis produk yang sama. Variasi produk yang sedikit juga bisa disandingkan dengan keahlian yang seksama.

4. Tingkatan dalam pengembangan usaha

Pengembangan usaha memiliki tingkat yang berbeda. Level atau tingkatan tersebut menjadi produk, komersial dan korporasi. Berikut ini akan dijelaskan tentang tingkatan - tingkatan yang ada pada pengembangan usaha yaitu :

a. Tingkat Produk
Pada level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi baru.Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan.Tingkat perkembangan usaha kategori Perkembangan incremental.Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang adaplatform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.
Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel anda.
Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.

b. Tingkat Komersial
Dalam contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti prospeksi murni et Dur. Ini berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru. Dengan demikian pekerjaan ini memerlukan individu secara psikologis yang kuat dan yang sangat didorong mampu menangani banyak masalah.
Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial adalah saluran atau setup organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat
Dan terakhir tingkat pengembangan usaha komersial adalah tingkat rantai nilai.
Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan.
Anda akan menemukan jenis pengembangan usaha bisnis di perusahaan-perusahaan teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk. Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup.
Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha.

c. Tingkat Korporasi
Bila organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi organisasi tertentu Kita memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial
Dan pada intinya tingkat pengembangan usaha ini adalah tentang merger & akuisisi (M & A), usaha patungan (JV), saham langsung investasi (DEI) dan aliansi strategis. Ini berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum pajak, hukum sosial, anti - kepercayaan hukum, manajemen perubahan, dan manajemen budaya.

5. Permasalahan dalam pengembangan usaha
 
Beberapa analisa permasalahan dalam pengembangan usaha adalah

a. Faktor kurangnya permodalan.
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi

b. Kesulitan dalam pemasaran produk.
Kesulitan memasarkan produk dapat berakibat berlebihnya penyimpana produk di gudang atau over produk. Sehingga tidak ada pemasukkan bagi si pengusaha.

c. Persaingan usaha yang semakin ketat.
Persaingan usaha yang semakin ketat mendesak para pengusaha bersaing dengan pengusaha lainnya, hal ini jika tidak diantisipasi maka pengusaha yang kalah bersaing akan mengalami gagal produk.

d. Kesulitan bahan baku.
Kesulitan dalam bahan baku adalah faktor yang sangat vital dalam proses pengembangan usaha. Jika tidak ada bahan baku maka akan dipastikan secara perusahaan tidak bisa melakukan kegitan usahanya.

e. Kurangnya keahlian teknis dan tenaga ahli.

6. Solusi Permasalahan

Adapun solusi permasalahan pengembangan usaha sebagai berikut:
a. Modal dapat diperoleh bukan hanya dari dalam tetapi bisa juga dari luar seperti dari pinjaman bank, hibah, dan sebagainya.
b. Membuat saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak hanya di dalam negeri saja tetapi jika bisa diekspor ke luar negeri. Dengan begitu produk kita akan mlebih mudah dikenal oleh masyarakat.
c. Menerapkan strategi usaha diantaranya seperti yang telah dibahas sebelumnya seperti menerapkan strategi penjualan contonhnya membuat diversikiasi produk, menemukan produk baru dan sebagainya.
d. Membuat lokasi usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh suatu bahan baku untuk mengembangkan usaha atau dengan kata lain memilih lokasi yang strategis dalam usaha.
e. Merekrut tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi yang ketat kepada calon pelamar di perusahaan anda, dengan demikian anda bisa mendapatkan tenaga yang benar-benar ahli dibidangnya .

B. Strategi Mengembangkan Usaha

1. Market Penetration
Penetrasi pasar adalah nama yang diberikan kepada suatu strategi pertumbuhan di mana perusahaan berfokus pada penjualan produk-produk yang ada di pasar-pasar yang telah ada sebelumnya.Strategi penetrasi pasar berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk dan jasa yang sudah ada pasar melalui usaha pemasaran yang gencar. Penetrasi pasar dapat terdiri dari upaya menambah penjualan ekstensif, atau meningkatkan upaya publisitas.
Penetrasi pasar berusaha untuk mencapai empat tujuan utama:
a. Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar produk ini, hal ini dapat dicapai oleh kombinasi dari strategi harga yang kompetitif, iklan, promosi penjualan dan mungkin lebih banyak sumber daya pribadi yang didedikasikan untuk menjual.
b. Aman dari dominasi pertumbuhan pasar.
c. Restrukturisasi pasar yang matang oleh maneuver dari competitor, ini akan memerlukan agresifitas kampanye promosi yang gencar, didukung oleh sebuah strategi harga yang dirancang untuk membuat pasar "kurang menarik" bagi kompetitor.
d. Meningkatkan penggunaan oleh pelanggan yang ada, contohnya: memperkenalkan program loyalitas konsumen Implementasi penetrasi pasar sebagai strategi pemasaran di kondisikan sebagai "bisnis seperti biasa". Penetrasi pasar haruslah di eksekusi pada bisnis yang berfokus hanya pada pasar dan produk yang sangat di pahami oleh marketer tersebut. diperlukan juga intelegent pemasaran untuk mendapatkan informasi tentang kompetitor banyak

2. Market Development
Pengembangan pasar adalah nama yang diberikan kepada suatu strategi pertumbuhan, di mana unit bisnis berusaha untuk menjual produk-produk yang telah ada di pasar-pasar yang baru. Ada banyak cara untuk mengaplikasikan strategi ini, termasuk :
a. geografis pasar baru misalnya produk ekspor ke negara yang baru
b. dimensi atau kemasan produk yang baru
c. saluran distribusinya yang baru
d. menerapkan kebijakan harga yang berbeda untuk menarik pelanggan baru atau membuat segmen pasar yang baru.
Market development merupakan upaya memperkenalkan produk atau jasa yang ada ke wilayah geografis baru. Berikut ini adalah panduan mengenai kapan pengembangan pasar dapat menjadi strategi yang efektif :
a. Ketika ada saluran-saluran distribusi baru yang dapat diandalkan, murah, dan bermutu baik.
b. Ketika organisasi sangat berhasil dalam hal yang di kerjakannya.
c. Ketika ada pasar baru yang belum di manfaatkan dan belum jenuh.
d. Ketika organisasi mempunyai modal maupun sumber daya manusia yang di perlukan untuk mengelola operasi yang semakin besar.
e. Ketika organisasi mempunyai kapasitas produksi yang berlebihan.
f. Ketika lingkup industri dasar organisasi menjadi global dengan cepat.

3. Product development
Pengembangan produk adalah strategi yang berupaya meningkatkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk/jasa yang sudah ada. Pengembangan produk adalah nama yang diberikan kepada suatu strategi pertumbuhan di mana sebuah unit bisnis memperkenalkan produk baru ke pasar-pasar yang telah ada. Hal ini mungkin memerlukan strategi pengembangan kompetensi baru dan memerlukan program pemasaran yang baru pula untuk
Berikut beberap hal yang bisa dijadikan pedoman kapan sebaiknya menerapkan strategi pengembangan produk secara efektif, yaitu :
a. Ketika organisasi mempunyai produk sukses yang mencapai tahap kematangan dalam daur hidupnya; idenya adalah menarik para pelanggan yang puas untuk mencoba produk-produk baru (yang lebih baik) karena mereka memiliki pengalaman positif dengan produk atau jasa organisasi saat ini.
b. Ketika organisasi bersaing dalam industri dimana perkembangan teknologi terjadi sangat cepat.
c. Ketika para pesaing utama menawarkan produk dengan mutu lebih baik dan harga yang sebanding.
d. Ketika organisasi bersaing dalam industri yang tumbuh cepat.
e. Ketika organisasi mempunyai kemampuan penelitian dan pengembangan yang sangat kuat

C. Analisis Perkembangan Usaha

Setiap kelompok pasti berpikir untuk mengembangkan organisasinya menjadi suatu organisasi yang berkembang. Organisasi tersebut dapat berkembang dengan melakukan kerjasama dengan organisasi lain serta adanya kerjasama antara anggota, dan membuat anak perusahaan.
Contoh perusahaan berkembang yaitu Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan. Komitmen TELKOM untuk mendukung mobilitas dan konektivitas tanpa batas diyakini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan ritel maupun korporasi terhadap kualitas, kecepatan, dan kehandalan layanan serta produk

1. Ciri-ciri Organisasi yang Berkembang

a. Kinerja Keuangan Meningkat
Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal.
Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan.
Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

b. Pembukaan cabang baru
Dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha, diperlukan pemasaran yang lebih intensif. Salah satunya dalam usaha tersebut adalah
Target diemban oleh team pemasaran, memberikan tekanan kepada pemasaran dalam usaha meningkatkan bisnis perusahaan. Kejenuhan pada satu area pemasaran membutuhkan pembukaan area pemasaran baru agar perkembangan dan kemajuan perusahaan dapat dicapai. Tidak sembarang dalam menentukan lokasi pembukaan cabang baru bagi perusahaan, karena hal tersebut dapat menambah cost atau biaya yang dikeluarkan. Jika tindakan pembukaan cabang baru mendapatkan respon tidak baik, potensi kerugian akan benar-benar menjadi kerugian bagi perusahaan.
Penelitian, survey, analisa dalam membuka cabang baru akan mempengaruhi kesuksesan perusahaan dimasa akan datang. Banyak metode yang dapat digunakan untuk melakukan analisa pembukaan cabang baru perusahaan. Mulai dari cara/tekhnik sederhana sampai cara-cara yang lebih profesional dan lebih canggih. Alangkah sangat mengena, jika penelitian dapat dilakukan sedini mungkin, sehingga perusahaan dapat melakukan dengan segera analisa terhadap prospek pangsa pasar.
Meski hanya sederhana, tindakan melakukan penelitian, survery, analisa mengenai lokasi pembukaan cabang baru tetap harus dilakukan agar tujuan pembukaan area baru pemasaran dengan jalan Membuka Cabang Baru sejalan dengan tujuan perusahaan dalam usaha mengembangkan bisnis perusahaan.

c. Perluasan Pasar
Terdapat 3 strategi dimana perusahaan ingin memperluas produk atau pasarnya sep[erti yang telah di jelaskan secara rinci pada strategi pengembangan usaha diatas, yaitu:
➤ Strategi penetrasi pasar,
➤ Strategi pengembangan pasar
➤ Strategi pengembangan produk,

d. Perkembangan Produksi
Perkembangan industri dapat dilihat dari unsur-unsur perkembangan usaha, yang berasal dari dalam dan unsur dari pihak luar. Sudah dijelaskan pada pembahasan tersendiri di atas.
Aspek - aspek yang di perhatikan dalam mengembangkan usaha :
1) Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada atau diharapkan) oleh konsumen.
2) Menciptakan pasar baru.
3) Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen.
4) Perkembangan produk
Produk yang baru serta mengapa dilakukan pengembangn usaha, adalah :
1) Benar-benar baru adalah produk yang benar-benar hasil inovasi dan baru bagi perusahaan serta menciptakan pasar yang benar-benar baru.
2) Lini produk baru adalah produk yang bagi perusahaan tetapi tidak bagi pasar karena sudah ada produk serupa di pasar.
3) Tambahan untuk lini produk yang sudah ada, Merupakan tambahan atau supplement item atau varian dari produk-produk lini dari suatu perusahaan yang ada. Produk ini dapat merupakan agak baru bagi perusahaan maupun bagi pelanggan dari produk yang sudah ada. Atau juga dalam upaya untuk memperluas segmen pasar dari produk yang ada.
4) Perbaikan atau revisi dari produk yang ada, Jenis produk baru yang merupakan perbaikan atau memperbaiki kinerja sehingga memeprbaiki kinerjanya sehingga memperbaiki persepsi pelanggan, dari produk lamanya. Lebih merupakan hal baru bagi perusahaan termasuk akibat dari generasi teknologi baru bagi suatu produk, dan biasanya di persepsi sama dengan produk lama yang digantinya.

e. Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha yang baik itu dimulai dari diri kita sendiri walaupun banyak menghadapi kendala - kendala dalam dunia usaha Dan Faktor modal bukanlah menjadi hal yang terpenting dalam mengembangkan usaha tetapi strategi bagaimana kita sebagai pengusaha dapat mengembankan usaha yang baik. Sehingga usaha kita dapat bertahan

1) Go Publik
Yang di maksud Go Publik adalah kita membuka pintu untuk Investor2/Masyarakat yang ingin ber investasi. Perusahaan yang sudah GO PUBLIK disebut dengan Perusahaan terbuka.
Go Public berarti menjual saham perusahaan ke para investor dan membiarkan saham tersebut diperdagangkan di pasar saham. Sebagai contoh, PT. Telkomunikasi indonesia, PTAxiata XL, Indosat, dan banyak perusahaan lainnya yang sudah menjadi Go Public.
Adapun keuntungan dari Perusahaan yang Go Public adalah sebagai berikut:
• Perusahaan yang dapat meningkatkan likuiditas dan memungkinkan para pendiri perusahaan untuk menikmati hasil yang mereka capai. Dan semakin memperbanyak investor yang membeli saham tersebut, maka semakin banyak modal yang diterima perusahaan dari investor luar.
• Memberi nilai suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat dinilai dari harga saham dikalikan dengan jumlah lembar saham yang dijual dipasaran.
• Perusahaan dapat melakukan merger ataupun negosiasi dengan perusahaan lainya dengan hanya mengunakan saham.
• Meningkatkan potensi pasar. Banyak perusahaan yang merasa lebih mudah untuk memasarkan produk dan jasa mereka setelah menjadi perusahaan Go Public.
Tapi harus kita ketahui juga bahwa ada kerugian dari Perusahaan yang Go Public, yaitu:

a) Laporan Rutin
Setiap perusahaan yang go public secara periodik harus membuat laporan kepada Bursa Efek Indonesia, bisa saja per kuartal atau tahunan, tentu saja untuk membuat laporan tersebut diperlukan biaya.

b) Terbuka
Semua perusahaan go public pasti transparan dan sangat mudah untuk diketahui oleh para kompetitornya dari segi data dan managementnya.

c) Keterbatasan kekuasaan Pemilik
Para pemilik perusahaan harus memperhatikan kepentingan bersama para pemegang saham, tidak bisa lagi melakukan praktek nepotisme, kecurangan dalam pengambilan keputusan dan lainnya, karena perusahaan tersebut milik publik.

d) Hubungan antar Investor
Perusahaan terbuka harus menjaga hubungan antara perusahaan dengan para investornya dan di informasikan mengenai perkembangan dari perusahaan tersebut.

2) Kartel
Kartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi. Berdasarkan hukum anti monopoli, kartel dilarang di hampir semua negara. Walaupun demikian, kartel tetap ada baik dalam lingkup nasional maupun internasional, formal maupun informal. Berdasarkan definisi ini, satu entitas bisnis tunggal yang memegang monopoli tidak dapat dianggap sebagai suatu kartel walaupun dapat dianggap bersalah jika menyalahgunakan monopoli yang dimilikinya. Kartel biasanya timbul dalam kondisi oligopoli, dimana terdapat sejumlah kecil penjual. Praktik kartel ada di setiap negara, tidak kecuali Indonesia. Praktik seperti ini biasanya dilakukan dengan membentuk harga demi meraup untung sebanyak-banyaknya. Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Tadjuddin Noer Said mengungkapkan, tidak mungkin ada negara yang di dalamnya tidak tidak melakukan kartel.

3) Holding Company
Holding Company berfungsi sebagai perusahaan induk yang memiliki sebagian besar saham pada satu atau beberapa perusahaan sehingga memiliki hak voting yang dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan tersebut.. Holding company berperan merencanakan, mengkoordinasikan, mengkonsolidasikan, mengembangkan, serta mengendalikan dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan secara keseluruhan, termasuk anak perusahaan dan juga afiliasi-afiliasinya.
Holding company hanya muncul untuk mengendalikan perusahaan lain yang berada di bawahnya dan bukannya memproduksi barang ataupun jasa sendiri. Meskipun begitu, holding company tetap dapat memiliki beberapa aset seperti hak paten

4) Joint Venture
Joint venture merupakan bentuk kerjasama antara beberapa perusahaan yang berasal dari beberapa Negara menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi yang lebih padat. Secara umum dapat dikatakan, bahwa semua bentuk kerjasama antar perusahaan dapat ditampung kedalam bentuk usaha Joint Venture, tanpa memandang besar kecilnya modal, kekuasaan ekonomi ataupun lokasi masing-masing partner yang bersangkutan.
Adanya Joint Venture ini menimbulkan masalah-masalah baru yang sebagian besar bersumber pada perbedaan-perbedaan kebiasaan dan perundang-undangan antar Negara masalah pemindahan modal perbedaan-perbedaan politik ekonomi moneter masin-masing Negara asal dari perusahaan-perusahaan yang mengadakan Joint Venture ini.

5) Merger
Merger adalah proses difusi dua perseroan dengan salah satu diantaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut. Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang me-merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di- merger dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru.
Definisi merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan/ berhenti beroperasi.

D. Bagan Perkembangan Usaha

1. Definisi Bagan
Bagan, juga diistilahkan sebagai grafik atau diagram, adalah sebuah representasi grafis dari data. Diagram merupakan gambaran buram atau sketsa untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu kepada orang lain agar dapat dipahami dengan mudah. Data yang diwakili dibentuk oleh simbol-simbol, seperti batang dalam bagan batang, garis-garis dalam sebuah bagan garis, atau irisan dalam bagan pai. Sebuah bagan dapat mewakili bentuk tabel numerik data, fungsi, atau beberapa jenis struktur kualitatif yang memberikan informasi yang berbeda.

2. Contoh bagan perkembangan distribusi whole sales sepeda motor domestik maret 2019
Melalui websitewww.detik.oto diperoleh info bahwa, Menurut data AISI yang diperoleh, senin (9/4/2018), angka distribusi whole sales sepeda motor Domestik sepanjang Maret 2018 sebanyak 535.371 unit. Angka ini naik 21,7
persen dari data distribusi Whoselase Kendaraan roda dua bulan februari 2018 se-anggota AISI yang tercatat sebanyak 439.586 unit.

f. Tabel pangsa pasar sepeda motor

g. Bagan Lingkaran Pangsa Pasar Sepeda Motor Domestik
Terlihat Honda memimpin dengan penguasaan 71,70% Distribusi

h. Bagan Diagram Batang Perjalanan Penguasaan Pangsa Pasar
Trend Perjalanan penguasaan Pangsa pasar perbulan di tiga bulan pertama Tahun fiskal 2018 anggota AISI ilustrasi grafiknya bisa dilihat di
Gambar berikut ini:

Dari data diatas terlihat bahwa Buat Honda, Maret bukanlah prestasi terbaik dalam penguasaan Market di 3 bulan pertama ini begitu pula dengan Kawasaki TVS dan Suzuki. Sedangkan Buat Yamaha, maret 2018 adalah prestasi terbaik dalam 3 bulan pertama 2018 dalam penguasaan market bulanan. Bagaimana Jumlah total distribusi Penjualan sepeda motor domestik sepanjang 3 Bulan pertama 2018 ini?

Dari data di atas diperoleh informasi bahwa Honda sudah tembus lebih dari angka 1 juta unit hanya dengan 3 bulan pertama 2018 ini sedangkan Yamaha sudah tembus 341.554 unit disusul oleh kawasaki, Suzuki dan TVS.

E. Laporan Perkembangan Usaha

Berikut ini kami sajikan contoh laporan perkembangan Usaha PT United Tractor Tbk.
LAPORAN PERKEMBANGAN USAHA PT UNITED TRACTORS Tbk
TRIWULAN PERTAMA 2015

Laporan Konsolidasi
Pada awal tahun 2015, PT United Tractors Tbk (UT/ Perseroan) membentuk pilar bisnis ke-empat yaitu Kontraktor Konstruksi. Realisasi tersebut salah satunya adalah dengan mengakuisisi mayoritas saham PT Acset Indonusa Tbk, sebuah perusahaan publik di Indonesia yang menyediakan jasa manajemen konstruksi bangunan dan pondasi.
Sampai dengan triwulan pertama tahun 2015, ke-empat pilar bisnis Perseroan memberikan kontribusi terhadap pendapatan bersih konsolidasian yang totalnya mencapai Rp12,65 triliun atau mengalami penurunan sebesar 9% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014. Masing-masing unit usaha yaitu: Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan, dan Kontraktor Konstruksi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 30,8%, 55,4%, 11,4% dan 2,5% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian. Rincian kontribusi dari setiap unit usaha dapat dilihat pada grafik berikut:
Sejalan dengan penurunan pendapatan bersih, laba bruto Perseroan juga turun sebesar 8% dari Rp2,81 triliun menjadi Rp2,57 triliun. Namun demikian, Perseroan mencatat peningkatan penghasilan lain-lain, sehingga laba sebelum pajak mencapai Rp2,22 triliun atau naik 7% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan tahun berjalan sebesar Rp579,42 miliar, laba tahun berjalan menjadi sebesar Rp1,64 triliun, naik dari Rp1,55 triliun. Keseluruhan hasil tersebut, membuat laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk (laba bersih Perseroan) adalah sebesar Rp1,64 triliun, naik 4% dari nilai pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan juga mencatat laba setelah pajak yang diatribusikan kepada kepentingan non pengendali sebesar Rp4,31 miliar. Ringkasan kinerja Perseroan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Berikut kami sampaikan kinerja operasional dari masing-masing unit usaha.
Unit Usaha Mesin Konstruksi (Construction Machinery)
Hingga bulan Maret tahun 2015, volume penjualan alat berat Komatsu tercatat sebanyak 763 unit atau turun 37% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2014. Hal ini terutama disebabkan karena penurunan harga komoditas, khususnya batu bara dan CPO, serta belum terealisasinya beberapa proyek konstruksi dan infrastruktur, sehingga berdampak pada berkurangnya permintaan alat berat dari sektor pertambangan, perkebunan, dan konstruksi. Dari total penjualan alat berat tersebut, sebanyak 33% diserap sektor pertambangan, 30% diserap sektor konstruksi, 25% diserap sektor kehutanan, dan sisanya sebesar 12% ke sektor perkebunan.
Di tengah persaingan yang semakin ketat, penjualan unit Komatsu mempertahankan posisi sebagai market leader alat berat, dengan pangsa pasar sebesar 38% (berdasarkan riset pasar internal).
Sementara itu, pendapatan Perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat meningkat sebesar 8% menjadi Rp1,52 triliun. Namun demikian, peningkatan pendapatan dari layanan purna jual tersebut tidak mampu mendorong total pendapatan lini bisnis Mesin Konstruksi, yang mencatat penurunan menjadi sebesar Rp3,89 triliun dibandingkan Rp4,43 triliun pada triwulan pertama tahun 2014.
Penjualan produk merek lainnya yaitu UD Trucks (sebelumnya dikenal sebagai nissan diesel) mengalami penurunan dari 52 unit menjadi 21 unit, sementara penjualan truk scania juga turun dari 120 unit menjadi 110 unit.
Berikut ini adalah grafik penjualan Komatsu:
Unit Usaha Kontraktor Penambangan (Mining Contracting)
Unit usaha Perseroan di bidang Kontraktor Penambangan dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Pada triwulan pertama tahun 2015, PAMA mencatat penurunan pendapatan sebesar 13% menjadi Rp7,0 triliun. Penurunan pendapatan disebabkan karena turunnya volume produksi batu bara yang turun dari 27,7 juta ton menjadi 25,3 juta ton, sementara volume pekerjaan pemindahan tanah (overburdenremoval) turun dari 204,5 juta bcm menjadi 174,6 juta bcm.
Unit Usaha Pertambangan (Mining)
Unit usaha Perseroan di bidang Pertambangan batu bara dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA) serta beberapa konsesi tambang batu bara yang dimiliki TTA yaitu PT Prima Multi Mineral (PMM), PT Asmin Bara Bronang (ABB), dan PT Duta Nurcahya (DN). Total penjualan batu bara sampai dengan bulan Maret 2015 mencapai 1,71 juta ton atau naik sebesar 4% dari volume penjualan batu bara tahun lalu sebesar 1,65 juta ton.
Sejalan dengan peningkatan volume penjualan batu bara, pendapatan unit usaha Pertambangan mencatat peningkatan sebesar 2% menjadi Rp1,44 triliun. Untuk mengurangi dampak dari penurunan rata-rata harga jual batu bara yang terus berlanjut, Perseroan telah melakukan berbagai upaya efisiensi.
Volume Penjualan Batu Bara TTA (dalam ribu ton)
Unit Usaha Kontraktor Konstruksi
Pada tanggal 5 Januari 2015, Perseroan melalui anak perusahaannya, yaitu PT Karya Supra Perkasa (KSP) telah melakukan akuisisi atas 40% saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST) dari dua pemegang saham ACST yaitu PT Cross Plus Indonesia dan PT Loka Cipta Kreasi, sehingga memiliki hak pengendali atas ACST Selanjutnya. ACST telah dikonsolidasikan penuh oleh Perseroan pada
Sampai dengan bulan Maret 2015, PT Acset Indonusa Tbk membukukan pendapatan bersih sebesar Rp313,35 miliar atau naik 20% dari sebelumnya sebesar Rp261,64 miliar pada periode yang sama tahun 2014. Nilai tersebut dibukukan pada segmen usaha yang baru yaitu segmen usaha Kontraktor Konstruksi.
Demikian kami sampaikan Laporan Perkembangan Usaha PT United Tractors Tbk sampai dengan triwulan pertama tahun 2015.

III. TUGAS MANDIRI

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan jelas dan lengkap!
1. Jelaskan mengapa satu entitas bisnis tunggal yang memegang monopoli tidak dapat dianggap sebagai suatu kartel?
2. Apa dampak positif dari penguasaan sebagian saham milik supplier pada ekspansi bisnis?
3. Sebutkan contoh-contoh perusahaan holding company di Indonesia!
4. Sebut dan jelaskan masing masing tingkatan yang ada dalam pengembangan usaha!
5. Jelaskan apa perbedaan modernisasi lini produk dan menonjolkan lini produk!

IV. TUGAS KELOMPOK

1. Jelaskan pengertian pengembangan usaha menurut Steinford, Brown dan Petrello!
2. Jelaskan bagaimana perusahaan perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) menjadi Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia!
3. Buatlah contoh bagan yang mewakili tabel data numerik!
4. Buatlah strategi pemasaran online suatu usaha melalui instagram!
5. Jelaskan secara jelas apa yang dimaksud dengan perluasan pasar!

V. UJI KOMPETENSI

PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang(x) pada huruf a, b, c, d atau e pada lembar jawab yang telah disediakan!

1. Pengembangan usaha merupakan sekumpulan aktiftas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasi berbagai sunber daya menjadi barang/jasa yang diinginkan konsumen,merupakan definisi pengembangan usaha menurut....
A. Brown dan Petrello
B. Steinford
C. Hughes dan Kapoor
D. Allan Affuah
E. Mahmud Mach Foedz

2. Perhatikan unsur-unsur pengembangan usaha berikut :
1) Niat kuat dari wirausahawan untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar lagi.
2) Wirausahawan disarankan untuk mengikuti perkembangan informasi dari pihak luar usaha.
3) Belajar dan mencari tahu teknik memproduksi barang.
4) Aktif mencari tahu kondisi terkini lingkungan sekitar yang baik/kondusif untuk usaha.
Yang bukan merupakan unsur pengembangan usaha dari pihak internal adalah....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (2) saja

3. Pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel anda. Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama, contoh tersebut merupakan pengembangan usaha tingkat......
A. Komersial
B. Produk
C. Korporasi
D. Niaga
E. Produk dan Komersial

4. Aspek pengembangan usaha yang merupakan aspek strategi adalah....
A. Menembus dan menguasi pangsa pasar
B. Banyak volume produk yang akan dijual
C. Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang
D. Menciptakan pasar baru
E. Mengolah situasi atau peluang pasar

5. Nama yang diberikan kepada suatu strategi pertumbuhan di mana perusahaan berfokus pada penjualan produk-produk yang ada di pasar-pasar yang telah ada sebelumnya, merupakan pengertian dari....
A. Market penetration
B. Product deveopment
C. Market development
D. Strategi pemasaran
E. Restrukturisasi pasar

6. Yang bukan termasuk strategi dimana perusahaan ingin memperluas produk atau pasar adalah....
A. Strategi penetrasi pasar
B. Strategi pengembangan pasar
C. Strategi pengembangan produk
D. Strategi restruktusi pasar
E. Srategi menambah layanan produk baru

7. Keuntungan dari Perusahaan yang Go Public adalah....
A. Perusahaan yang dapat meningkatkan likuiditas.
B. Perusahan Go Public sangat mudah untuk diketahui oleh para kompetitornya dari segi data dan managementnya.
C. Perusahaan Go Public bisa melakukan praktek nepotisme, kecurangan dalam pengambilan keputusan dan lainnya.
D. Perusahaan Go Public membuat laporan tanpa memerlukan biaya.
E. Perusahaan Go Public memberi keuntungan karena transparan.

8. Proses difusi dua perseroan dengan salah satu diantaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut, merupakan pengertian dari....
A. Kartel
B. Joint Venture
C. Merger
D. Holding company
E. Laporan Rutin

9. Istilah KPPU Merupakan kependekan dari....
A. Komisi Pengawas Persaingan Usaha
B. Ketua Pemantau Persaingan Usaha
C. Komisi Pendekatan Pengawas Usaha
D. Ketua Pengawas Pemasaran Usaha
E. Komisi Pemantau Pemasaran Usaha

10. Kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi dapat disebut sebagai....
A. Pelapor rutin
B. Holding Company
C. Merger
D. Kartel
E. Joint venture

11. Didalam kartel penjualan ditentukan bahwa penjualan hasil produksi dari anggota harus melewati sebuah badan tunggal yakni kantor penjualan pusat.Persaingan diantara mereka dapat dihindarkan dengan adanya....
A. Kartellaba
B. Kartel Kontigentering
C. Kartel Rayon
D. Kartel Pokok
E. Sindikat penjualan atau kantor sentral penjualan

12. Yang merupakan alasan perusahaan asing memilih untuk melakukan Joint Venture adalah....
A. Perusahaan memiliki akses yang kuat terhadap pasar dalam negeri
B. Pengurusan birokrasi yang cukup sulit karena tidak memiliki kedekatan
C. Perusahaan dalam negeri tidak dapat menguasai sumber daya alam
D. Modal perusahaan dalam negeri yang tidak proporsional sesuai kesepakatan
E. Perusahaan dalam negeri yakin bisnis tersebut terdilusi

13. Perusahaan A adalah perusahaan yang go public, perusahaan tersebut secara periodik membuat laporan kepada Bursa Efek Indonesia,dalam pembuatan laporannya perusahaan A tentu memerlukan biaya,dari kasus tersebut dapat diketahui salah satu kerugian perusahaan go public terdapat pada point....
A. Terbuka
B. Laporan rutin
C. Hubungan antar investor
D. Keterbatasan kekuasaan pemilik
E. Likuiditas

14. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut:
A. Evaluasi karyawan baru tanpa sistem periodik
B. Mempersiapkan sumber daya yang handal
C. Mempersiapkan tenaga kerja baru
D. Melakukan survey lokasi yang strategis
Yang merupakan hal-hal penting terkait pembukaan cabang baru adalah....
A. (A) dan (B)
B. (B) dan (D)
C. (A), (B),dan (C)
D. (B), (C), dan (D)
E. Semuanya benar

15. Perhatikan pernyataan berikut terkait perluasan pasar:
1) Menargetkan pasar dan pelanggan baru
2) Bertahan pada sistem penjualan yang sudah ada
3) Melebarkan pasar ke daerah baru
4) Menambah produk dan layanan baru
5) Merubah tingkat penggunaan produk oleh pelanggan ke tingkat yang lebih rendah
Dari pernyataan di atas yang termasuk strategi dalam memperluas pangsa pasar adalah....
A. Semua Benar
D. (1), (2),dan (3)
B. (1).(2),(4),dan (5)
E. (1), (2), dan (4)
C. (1),(3), dan (4)

16.
Dari gambar di atas dapat kita ketahui salah satu permasalahan pengembangan usaha berupa....
A. Persaingan usaha yang semakin kuat
B. Kesulitan pamasaran produk
C. Kurangnya pemodalan
D. Kurangnya tenaga ahli dan keahlian khusu
E. Kesulitan dalam bahan baku

17. Sikap seorang pengusaha yang harus dikembangkan dalam mengembangkan usahanya yakni,kecuali....
A. Positif
B. Ragu-ragu
C. Tidak Pesimis
D. Mempunyai visi yang kuat
E. Percaya diri

18. Berikut ini merupakan karakter yang harus dimiliki oleh pengusaha dalam mengembangkan usahanya,kecuali....
A. Disiplin
B. Mandiri
C. Konsumtif
D. Optimis
E. Prestatif

19. Dalam mengembangkan produk usahnya, seorang pengusaha tentu harus dapat membuat desain produk dengan memperhatikan 3 komponen utama suatu produk, yaitu....
A. Merek,harga, kemasan
B. Merek,ide,harga
C. Merek,ide,kemasan
D. Merek,harga,manfaat
E. Merek,ide,manfaat

20. Pengembangan produk baru atau perbaikan produk, merupakan contoh tipe inovasi....
A. Proses
B. Jasa
C. Produk
D. Manajemen
E. Semua jawaban salah

VI. SOAL VARIASI

Tulislah B, jika pernyataan di sebelah kanan adalah Benar, dan tulislah S jika Salah
1. [...] Perkembangan usaha adalah perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang ter-organisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen, merupakan pengertian pengembangan usaha menurut Mahmud Mach Foedz
2. [...] perbedaan-perbedaan politik ekonomi moneter masin-masing bukan masalah yang timbul karena joint venture
3. [...] Penelitian, survey, analisa dalam membuka cabang baru tidak akan mempengaruhi kesuksesan perusahaan dimasa akan datang
4. [...] Strategi yang berupaya meningkatkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk/jasa yang sudah ada merupakan bagian dari market development
5. [...] Keberadaan bahan baku menjadi faktor permasalahan dalam pengembangan usaha.
6. [...] Bagan dapat mewakili bentuk tabel numerik data, fungsi, atau beberapa jenis struktur kualitatif yang memberikan informasi yang berbeda.
7. [...] Harga dan kualitas saling berkaitan dan sebagai unsur strategi yang paling umum ditemui. Merupakan unsur pengembangan usaha pihak internal
8. [...] Perusahaan induk yang berperan merencanakan, mengkoordinasikan, mengkonsolidasikan, mengembangkan, serta mengendalikan dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan secara keseluruhan, termasuk anak perusahaan dan juga afiliasi-afiliasinya merupakan fungsi dari holding company.
9. [...] Karena tidak akan bisa menyaingi brand yang sudah terkenal maka keberadaan pasarbaru tidak perlu diperhatikan dalam pengembangan usaha.
10. [...] Kondisi oligopoli merupakan kondisi dimana terdapat sejumlah kecil penjual.

0 komentar: