phone: +62852 5254 2414
e-mail: simonmurdani@gmail.com

ASJ - Sistem Operasi Jaringan (BAB 1) (Kelas XI)


BAB 1: Sistem Operasi Jaringan

A. Kompetensi Dasar
3.1. Mengimplementasikan sistem operasi jaringan 
4.1. Melakukan instalasi sistem operasi jaringan

B. Materi Pembelajaran

1. Sistem Operasi Jaringan

Sistem Operasi Jaringan (SOJ) adalah jenis sistem operasi yang dirancang khusus untuk menyediakan berbagai layanan kepada komputer klien (workstation). Tujuannya utama adalah memfasilitasi pembagian sumber daya seperti data, aplikasi, file, dan akses printer di antara berbagai komputer yang saling terhubung dalam sebuah jaringan. Meskipun kini banyak sistem operasi umum juga menawarkan fitur serupa, seringkali fungsionalitasnya terbatas, misalnya berbagi file hanya untuk beberapa pengguna. Secara garis besar, SOJ dapat dikategorikan menjadi dua jenis utama: berbasis peer-to-peer dan berbasis client-server.
1.1. Peer-to-Peer
Dalam model peer-to-peer (P2P), pengguna dapat langsung berbagi sumber daya dan file yang tersimpan di komputer mereka, sekaligus mengakses sumber daya bersama dari komputer lain dalam jaringan. Karakteristik utama sistem ini adalah tidak adanya server pusat; semua data dan sumber daya terdistribusi di masing-masing komputer. Jaringan P2P umumnya diterapkan dalam skala kecil, seperti jaringan area lokal (LAN). Mayoritas sistem operasi desktop modern, seperti macOS, Linux, dan Windows, memiliki kemampuan untuk berfungsi dalam lingkungan jaringan peer-to-peer.
1.2. Client-Server
Model client-server menempatkan server sebagai inti sistem, yang bertugas menyediakan akses ke berbagai sumber daya sekaligus menawarkan fitur keamanan yang komprehensif. Sistem ini membangun mekanisme terpusat untuk mengintegrasikan seluruh komponen jaringan dan memungkinkan banyak pengguna untuk mengakses serta berbagi sumber daya yang sama secara bersamaan. Contoh SOJ berbasis client-server meliputi sistem UNIX/Linux serta keluarga Microsoft Windows Server.

2. Prinsip dan Cara Kerja Sistem Operasi Jaringan
SOJ berfungsi untuk melayani kebutuhan klien dalam jaringan, baik itu model client-server maupun peer-to-peer. Sistem ini harus mampu menjalankan berbagai tugas secara simultan (multitasking) dan mengelola banyak proses pada waktu yang bersamaan (multiprocessing). Kemampuan manajemen tugas yang superior ini menjadi kunci efisiensi SOJ. Berikut adalah beberapa tugas penting yang harus dapat ditangani oleh SOJ:
a. Pengelolaan Printer Bersama: Mengatur izin penggunaan printer, mengelola antrean pencetakan, dan mendeteksi ketersediaan perangkat printer di jaringan. 
b. Pengelolaan Akses Fileserver: Mengaktifkan dan mengatur akses ke fileserver, menentukan file apa saja yang bisa diakses, dan menetapkan siapa yang memiliki izin untuk mengaksesnya. 
c. Pengaturan Akses Jaringan Eksternal: Mengatur konektivitas ke jaringan eksternal (internet) dan mengelola penggunaannya. 
d. Penyediaan Layanan Routing: Mengarahkan permintaan akses dari klien ke jaringan lain yang dituju. e. Pemantauan Sistem dan Keamanan: Memastikan keamanan yang tepat terhadap ancaman seperti virus, peretasan, dan kerusakan data. 
f. Penyediaan Fasilitas Manajemen Jaringan: Menawarkan alat seperti SNMP (Simple Network Management Protocol) yang memungkinkan administrator mengelola pengguna dan sumber daya jaringan dengan efektif.

3. Perangkat Keras Server
Karena SOJ dituntut untuk mendukung multitasking dan multiprocessing yang intensif, perangkat keras yang kuat sangatlah penting. Beberapa vendor SOJ bahkan mensyaratkan spesifikasi perangkat keras tertentu untuk memastikan kinerja yang lancar. Misalnya, beberapa sistem mungkin memerlukan lebih dari satu prosesor untuk mendukung aktivitas multiprocessing, memungkinkan SOJ untuk menjalankan banyak tugas secara paralel dengan mengalokasikan masing-masing tugas ke prosesor yang berbeda, sehingga server dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.
Berikut tabel spesifikasi teknis perangkat keras server secara garis besar:

4. Instalasi Sistem Operasi Jaringan

Administrator jaringan memiliki beragam pilihan dalam menentukan SOJ yang akan digunakan pada server mereka. Pemilihan yang tepat harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik. Berikut adalah lima panduan utama dalam memilih SOJ yang sesuai:
a. Tujuan Penggunaan: 
* Jika Anda membutuhkan sistem dengan instalasi mudah, antarmuka grafis (GUI), dan dukungan untuk aplikasi umum seperti browser dan email, SOJ berbasis desktop mungkin lebih cocok. 
* Apabila stabilitas aplikasi adalah prioritas utama, meskipun proses instalasi dan konfigurasi aplikasi cenderung kurang grafis (sering disebut kurang "ramah pengguna"), SOJ khusus server akan lebih tepat. * Jika SOJ harus berjalan pada perangkat keras spesifik (misalnya, firewall atau perangkat komunikasi tertentu), maka sistem operasi bawaan perangkat keras tersebut adalah pilihan terbaik.
b. Dukungan Komersial: 
* Untuk tujuan komersial, penting untuk memilih SOJ yang didukung secara komersial. Sistem dengan dukungan komersial cenderung menerima pembaruan (update) yang lebih baik dan lebih cepat dari pengembang perangkat lunak jika ditemukan bug. Pembaruan ini krusial bagi perusahaan yang mengutamakan keamanan dan kinerja optimal sistem.
c. Kompatibilitas Perangkat Keras: 
* Kompatibilitas perangkat keras adalah salah satu faktor terpenting. SOJ harus mampu mendukung komponen komputer dan jenis perangkat yang akan digunakan. Pertimbangkan juga apakah vendor perangkat keras hanya mendukung SOJ tertentu. Hindari membeli perangkat keras yang ternyata tidak kompatibel dengan SOJ pilihan Anda, terutama terkait driver.
d. Kompatibilitas Perangkat Lunak: 
* Jika Anda menggunakan aplikasi berbayar atau perangkat lunak komersial, pastikan aplikasi tersebut dapat berjalan di SOJ yang Anda pilih. Pastikan juga bahwa lingkungan runtime yang dibutuhkan oleh aplikasi tersedia dan didukung oleh sistem operasi.
e. Komunitas: 
* SOJ yang handal biasanya didukung oleh komunitas yang besar dan terorganisir dengan baik. Dengan dukungan komunitas, Anda akan lebih mudah mencari bantuan, informasi terbaru, saran, dan tips untuk mengelola sistem operasi. Ini juga memudahkan Anda menemukan solusi saat menghadapi masalah dengan SOJ.
Debian adalah salah satu distribusi Linux yang menjadi fondasi bagi banyak distro Linux lainnya. Sistem operasi Debian dikenal memiliki banyak perangkat lunak yang berfokus pada stabilitas sistem. Selain itu, Debian juga memiliki dukungan repositori yang luas dari berbagai sumber. Mode instalasi Debian tersedia dalam bentuk teks (CLI) maupun grafis (GUI). Banyak tutorial di internet yang dapat membantu administrator jika menemukan masalah.

4.1. Penyiapan Sumber Sistem Operasi

Sistem operasi Debian dapat diunduh dari situs resmi Debian (https://www.debian.org) atau dari mirror terdekat di Indonesia. Beberapa mirror distribusi Linux yang bisa digunakan untuk mengunduh sistem operasi Linux antara lain: a. http://kambing.ui.ac.id/iso/ (Universitas Indonesia) b. http://kebo.pens.ac.id (ITS Surabaya) c. http://repo.ugm.ac.id/iso/ (Universitas Gadjah Mada) d. http://buaya.klas.or.id (KLAS - Surabaya) Setelah file sistem operasi diunduh, Anda bisa membakarnya ke DVD atau menyalinnya ke flashdisk agar menjadi perangkat bootable yang dapat digunakan saat memulai komputer.
4.2. Booting Instalasi Sistem Operasi
Sebelum memulai instalasi, pastikan BIOS Anda sudah diatur untuk melakukan boot dari DVD-ROM atau flashdisk. Setelah itu, nyalakan komputer dan tunggu hingga menu bootloader muncul. Setelah muncul, untuk instalasi standar, Anda bisa memilih “Install” untuk instalasi mode teks (CLI / Command Line Interface) atau “Graphical install” untuk instalasi mode GUI (Graphical User Interface). Gunakan tombol panah untuk memilih menu.
Dalam buku ini, akan dijelaskan dua bentuk instalasi: mode teks dan mode grafis.
4.3. Pemilihan Bahasa
Setelah proses booting selesai, Anda akan melihat dialog untuk pemilihan bahasa. Meskipun menu booting menggunakan bahasa Inggris, pada langkah ini Anda dapat memilih bahasa yang akan digunakan selama proses instalasi dan bahasa untuk sistem operasi yang akan diinstal.
4.4. Pemilihan Lokasi
Langkah kedua setelah pemilihan bahasa adalah memilih lokasi geografis Anda. Pilihan lokasi ini akan memengaruhi pengaturan zona waktu dan format sistem.
Jika Indonesia tidak terdaftar dalam pilihan lokasi, Anda dapat memilih “other” (lainnya), lalu pilih wilayah Asia, dan kemudian pilih Indonesia.
4.5. Konfigurasi Format Lokal
Konfigurasi format lokal digunakan untuk mengatur pengkodean karakter agar sesuai dengan format tertentu. Karena Indonesia belum memiliki format standar yang ditetapkan dalam pilihan ini, kita akan memilih “United States”.
4.6. Konfigurasi Tata Letak Keyboard
Langkah selanjutnya adalah memilih jenis tata letak keyboard yang Anda gunakan. Berbagai jenis keyboard yang umum adalah Dvorak, Qwerty, Rusia, atau Arab. Pilihlah “American English” jika Anda menggunakan keyboard Qwerty.
4.7. Deteksi Perangkat Keras Jaringan
Pada langkah ini, pemasang sistem akan mendeteksi perangkat keras jaringan yang terpasang di komputer. Jika ada perangkat keras yang dikenali, akan muncul daftar perangkat yang bisa dipilih sebagai perangkat jaringan utama. Misalnya, jika server yang diinstal ini menggunakan dua adaptor LAN aktif, tampilannya akan seperti gambar di bawah ini:
Dalam desain topologi jaringan yang disiapkan, terdapat dua adaptor jaringan. Adaptor pertama akan digunakan untuk koneksi ke internet, sedangkan adaptor kedua akan digunakan untuk klien. Oleh karena itu, adaptor utama yang dipilih adalah adaptor pertama. Konfigurasi akan dilakukan secara otomatis sebagai default. Jika konfigurasi otomatis ini gagal, akan muncul notifikasi. Anda bisa mencoba lagi dengan pengaturan DHCP sebelumnya, menuliskan hostname dari DHCP yang ditawarkan, atau mengkonfigurasi pengaturan jaringan secara manual.
4.8. Konfigurasi Nama Host
Konfigurasi ini bertujuan untuk memberikan nama host atau nama komputer. Nama host ini akan berfungsi sebagai pengenal komputer dalam jaringan.
4.9. Konfigurasi Nama Domain
Konfigurasi ini digunakan untuk menetapkan nama domain untuk sistem operasi tersebut. Nama domain adalah bagian dari alamat internet yang akan mengarah ke komputer Anda. Biasanya, nama domain diakhiri dengan .com, .net, .edu, .org, dan sebagainya.

4.10. Pengaturan Pengguna dan Kata Sandi
Ada beberapa langkah terkait pengaturan pengguna dan kata sandi selama instalasi Debian ini. Langkah pertama adalah mengatur kata sandi untuk akun root. Root adalah administrator sistem dengan level tertinggi. Akses root diperlukan untuk melakukan berbagai operasi sistem, seperti menginstal aplikasi, mengkonfigurasi sistem, mengkonfigurasi perangkat keras, dan lain-lain. Pengisian kata sandi root dilakukan dua kali untuk mencegah kesalahan pengetikan.
Langkah kedua setelah mengatur kata sandi root adalah memasukkan nama lengkap pengguna. Nama yang dimasukkan bisa berupa nama panjang/lengkap. Konfigurasi nama ini akan digunakan saat ada aplikasi yang membutuhkan nama pengguna.
Langkah ketiga setelah mengisi nama lengkap adalah mengisi nama pengguna (username) dan kata sandi (password) yang akan digunakan untuk masuk ke sistem. Nama pengguna ini adalah pengguna standar yang hanya mendapatkan beberapa hak akses standar, misalnya hanya bisa melihat konfigurasi, memeriksa log, dan sebagainya. Tujuan pengguna standar ini adalah untuk meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi jika pengguna berada pada level root.

4.11. Konfigurasi Zona Waktu
Ini digunakan untuk menentukan zona waktu tempat server berada. Berdasarkan pengaturan lokasi awal yang telah memilih Indonesia, secara otomatis akan muncul tiga zona waktu yang berlaku di Indonesia, yaitu Barat (WIB), Tengah (WITA), dan Timur (WIT). Tanggal dan waktu akan disinkronkan dengan NTP Server (Network Time Protocol).
4.12. Konfigurasi Penyimpanan / Hard Disk
Saat mengkonfigurasi ruang penyimpanan, ada beberapa pilihan yang bisa digunakan: 
a. Guided – use entire disk (Terpandu – gunakan seluruh disk): Opsi ini akan memandu Anda secara otomatis. "Use entire disk" berarti seluruh hard disk akan dihapus dan digunakan untuk sistem operasi yang akan diinstal. 
b. Guided – use entire disk and set up LVM (Terpandu – gunakan seluruh disk dan siapkan LVM): Menambahkan Logical Volume Manager (LVM) untuk pengelolaan partisi logis. LVM memudahkan administrator untuk mengubah ukuran partisi, serta menambah dan mengurangi partisi. 
c. Guided – use entire disk and set up encrypted LVM (Terpandu – gunakan seluruh disk dan siapkan LVM terenkripsi): Pilihan ini ditambahkan dengan fitur LVM terenkripsi. 
d. Manual: Memungkinkan pemilihan dan pengaturan partisi secara manual.
Jika media penyimpanan/hard disk Anda tidak berisi sistem operasi lain atau data penting, cara pertama (Guided – use entire disk) adalah yang termudah.
Langkah selanjutnya adalah memilih hard disk yang akan digunakan; semua drive yang terpasang di komputer akan ditampilkan di sini.
Kemudian, tentukan apakah partisi di hard disk akan dijadikan satu partisi atau beberapa partisi. Jika Anda memilih “all files in one partition” (semua file dalam satu partisi), berarti semua file Linux akan berada dalam satu sistem berkas tunggal, dengan direktori root (/) sebagai induknya. Jika Anda memilih “separate home” (pisahkan home), berarti direktori home akan dipisahkan dari direktori root. Jika Anda memilih “/home, /var, and /tmp partitions”, maka direktori-direktori tersebut akan ditempatkan pada partisi-partisi tersendiri.
Setelah semua proses dilalui, langkah terakhir adalah meninjau konfigurasi ruang penyimpanan yang telah dipilih sebelumnya. Jika sudah benar sesuai dengan pilihan Anda, pilih “finish partitioning” (selesaikan partisi) untuk menyimpan pengaturan dan menerapkan perubahan ke ruang penyimpanan.
Setelah mengklik “continue” (lanjutkan), dialog selanjutnya adalah konfirmasi ulang bahwa sistem akan melakukan format pada hard disk. Pemformatan hard disk akan mengakibatkan semua data di dalamnya terhapus.
4.13. Konfigurasi Manajer Paket
Dalam konfigurasi paket yang akan diinstal, sistem akan terlebih dahulu menanyakan apakah ada CD lain yang akan dipindai atau tidak.
Debian dalam distribusinya menggunakan 3 DVD. Jika Anda ingin memindai semuanya, keluarkan DVD 1, lalu masukkan DVD 2 dan tekan “continue” untuk melakukan pemindaian. Lakukan hal yang sama dengan DVD 3. Setelah pemindaian selesai, masukkan kembali DVD 1 untuk melanjutkan instalasi. Jika Anda hanya memiliki 1 DVD, cukup pilih “no” dan lanjutkan instalasi. Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi apakah akan menggunakan network mirror sebagai sumber aplikasi yang akan diinstal jika tidak ditemukan di DVD.
Sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya, pengembang sistem operasi Debian memberikan opsi apakah sistem diizinkan mengirimkan statistik penggunaan beserta catatan-catatan yang berguna sebagai masukan untuk pengembangan Debian selanjutnya.
4.14. Pemilihan Perangkat Lunak
Langkah selanjutnya adalah menentukan aplikasi yang akan diinstal bersamaan dengan instalasi sistem operasi. Jika Anda menginginkan sistem operasi berbasis GUI, Anda dapat memilih “Debian Desktop Environment”. Jika Anda hanya membutuhkan mode CLI, cukup centang “standard system utilities”.
4.15. Pemasangan Grub Bootloader
GRUB (GRand Unified Bootloader) adalah aplikasi bootloader yang pertama kali dijalankan oleh BIOS. GRUB menyediakan tampilan agar pengguna dapat memilih aplikasi sistem operasi yang akan dijalankan. Aplikasi ini akan memuat kernel Linux ke dalam memori dan menjalankannya. GRUB dipasang di MBR (Master Boot Record) atau lokasi partisi untuk booting dalam suatu hard disk. Ketika muncul dialog apakah GRUB akan diinstal, Anda bisa memilih “Yes” (Ya) agar GRUB terinstal di MBR hard disk. Setelah itu, pilih partisi yang akan diinstal GRUB, biasanya berada pada /dev/sda. Dalam distro Linux lainnya, selain GRUB dikenal juga LiLo (Linux Loader) dan Boot manager. Semuanya memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai bootloader yang digunakan untuk menyiapkan sistem operasi ke dalam komputer saat komputer dinyalakan.
Setelah GRUB selesai dipasang, maka seluruh proses instalasi telah selesai. Pastikan memilih “continue” (lanjutkan) kemudian mencabut DVD / flashdisk yang digunakan sebagai sumber instalasi. Sistem akan otomatis restart.
4.16. Login ke Sistem Operasi
Setelah instalasi berhasil, langkah selanjutnya adalah masuk ke sistem operasi. Dimulai dengan memasukkan nama pengguna (username), kemudian memasukkan kata sandi (password). Kata sandi dalam mode teks tidak akan terlihat saat diketik, jadi ketika selesai mengetikkan kata sandi, Anda bisa langsung menekan tombol Enter. Apabila berhasil, akan tampil seperti gambar di bawah.
5. Manajemen Pengguna dan Grup
Hal pertama yang harus dipahami administrator setelah selesai menginstal sistem operasi adalah manajemen pengguna (user), yaitu menambah dan menghapus pengguna. Berikut adalah cara menambahkan pengguna pada Debian:
adduser <namauser>

Perintah adduser dapat digunakan jika Anda masuk ke akun root. Jika Anda sebagai akun biasa, gunakan perintah sudo adduser. Untuk mengetahui apakah Anda berada di akun root atau akun biasa, bisa dilihat pada tanda di layar. Jika tandanya adalah #, berarti Anda berada di akun root. Jika bertanda $, berarti Anda berada di akun biasa. Sehingga perbedaan perintahnya menjadi:# adduser waluyo # jika dalam akun root $ sudo adduser waluyo # jika dalam akun biasa
Ketika perintah di atas dilakukan, maka akan ada pertanyaan tambahan yang harus diisi, yaitu kata sandi pengguna yang dibuat, nama lengkap, dan lain sebagainya. Jika tidak ingin diisi, bisa diabaikan dengan menekan Enter.
Agar pengguna “waluyo” yang baru saja dibuat dapat menjalankan perintah sebagai super user, maka pengguna tersebut harus dimasukkan ke dalam grup yang mempunyai hak akses sudo, karena secara default pengguna yang baru dibuat hanya berada pada grupnya tersendiri. Adapun cara untuk menambahkan pengguna tersebut ke dalam grup sudo adalah dengan mengetikkan perintah:usermod -aG sudo waluyo
Untuk mengecek apakah sudah masuk ke dalam grup sudo, dengan mengetikkan perintah:groups waluyo
Akan muncul informasi bahwa pengguna tersebut telah masuk ke dalam grup sudo, seperti di bawah ini.
Untuk mencoba akun tersebut, gunakan exit untuk kembali ke dialog login, setelah login gunakan akun yang baru untuk melakukan mengecek apakah sudo bisa digunakan. Misalkan untuk membuka konfigurasi networking seperti di bawah ini:sudo pico /etc/network/interfaces
Terdapat notifikasi bahwa jika menggunakan sudo harus memperhatikan 3 aspek seperti di atas. Jika sudo tidak bisa dijalankan karena “command not found”, berarti paket sudo belum ikut terinstal. Cara mengatasinya gunakan akun root kemudian instal sudo dengan perintah apt-get install sudo. Apabila menginginkan untuk menghapus pengguna / user, dapat menggunakan perintah:deluser <namauser>
Contoh:deluser waluyo
Akan tetapi perintah ini tidak serta menghapus direktori atas nama pengguna yang telah dibuat. Jika menginginkan direktori pengguna tersebut juga terhapus, gunakan perintah:deluser --remove-home <namauser>
Contoh:deluser --remove-home waluyo
Perintah di atas akan menghapus pengguna beserta direktorinya dari sistem.
6. Manajemen Proses
Di setiap sistem operasi, penting untuk mengetahui proses yang berjalan di dalam sistem. Seorang administrator sistem (sysadmin) seharusnya tahu aplikasi apa saja yang berjalan di dalam servernya. Untuk mengetahui aplikasi yang berjalan dapat menggunakan perintah:top
Hasilnya seperti berikut ini:
Dalam keterangan di atas, PID merupakan singkatan dari Process ID, artinya nomor identifikasi untuk tiap proses yang berjalan. Untuk keluar dari layar top, gunakan tombol Ctrl+C. Selain menggunakan top, untuk melihat proses dapat menggunakan perintah ps -A, akan tetapi karena hasilnya cukup banyak (semua proses ditampilkan), maka dapat menggunakan opsi grep, sehingga perintahnya menjadi:ps -A | grep namaapps
Contoh:ps -A | grep firefox
Untuk menghentikan proses yang berjalan, gunakan perintah kill. Sebelum menggunakan perintah kill, administrator harus mengetahui PID dari proses yang akan dihentikan. Misalkan Process ID (PID)-nya adalah 38 maka perintahnya:kill 38
Maka proses dengan ID 38 akan dihentikan. Dalam sebuah sistem operasi kita juga bisa mengatur prioritas dari proses yang sedang berjalan. Perintah yang digunakan untuk mengatur prioritas dari proses adalah “renice” dengan skala prioritas -19 untuk prioritas sangat tinggi (very high priority), dan nilai prioritas 19 untuk prioritas sangat rendah (very low priority). Sedangkan untuk prioritas default adalah 0. Contoh penggunaan perintah renice:renice 19 PID ```PID` diisi dengan ID dari proses, sedangkan `19` merupakan prioritas yang paling rendah. ### 7. Konfigurasi IP Address Konfigurasi sistem yang akan dilakukan adalah mengkonfigurasi dua buah *Ethernet card* / LAN Card pada komputer yang akan dijadikan server. *Ethernet card* pertama akan dihubungkan ke internet, sedangkan *ethernet* kedua akan dihubungkan ke klien. Adapun desain jaringan di bawah ini yang akan dijadikan patokan pada bab selanjutnya: Dalam Debian 9, pemberian nama *network card* bukan lagi menggunakan nama `eth0`, `eth1`, dst. tetapi menggunakan konsep **Predictable Network Interface Names**. Untuk mengetahui nama dari *ethernet card* bisa menggunakan perintah `ip a`. Dua buah *ethernet* di server ini adalah: * `enp0s3`: IP akan diatur DHCP karena mendapatkan IP Address secara otomatis dari ISP. * `enp0s8`: IP akan diatur `192.168.62.1/24`. #### 7.1. Langkah-langkah Konfigurasi Jaringan Untuk dapat mengkonfigurasi IP pada server Debian, langkahnya adalah sebagai berikut: i. Edit file `/etc/network/interfaces` dengan perintah `pico`: ```bash pico /etc/network/interfaces
ii. Ubah dan sesuaikan dengan konfigurasi berikut:# This file describes the network interfaces available on your system # and how to activate them. For more information, see interfaces(5). source /etc/network/interfaces.d/* # The loopback network interface auto lo iface lo inet loopback # The primary network interface (Internet facing) auto enp0s3 iface enp0s3 inet dhcp # The secondary network interface (Client facing) auto enp0s8 iface enp0s8 inet static address 192.168.62.1 netmask 255.255.255.0
iii. Setelah konfigurasi disimpan, restart network dengan mengetikkan perintah:/etc/init.d/networking restart
7.2. Konfigurasi Server sebagai Router Gateway Internet
Gateway adalah pintu gerbang yang menjembatani antara dunia luar (dalam hal ini adalah jaringan internet) dan lingkup lokal. Fungsi server sebagai router adalah sebagai pengarah dari paket-paket data yang masuk dan keluar. Untuk itu diperlukan konfigurasi agar paket data yang melewati gateway dapat mengarah sesuai ke tujuan yang dituju, yaitu dengan cara menghilangkan tanda # pada baris net.ipv4.ip_forward=1 di dalam file /etc/sysctl.conf:pico /etc/sysctl.conf
Sebelum:#net.ipv4.ip_forward=1
Harusnya:net.ipv4.ip_forward=1
Setelah konfigurasi disimpan, cek ulang konfigurasi sysctl dengan perintah:sysctl -p
Untuk menghubungkan ethernet yang tersambung ke internet dengan ethernet yang tersambung ke jaringan lokal, maka perlu diatur dengan menggunakan masquerading. Gunakan perintah masquerading berikut:iptables -t nat -A POSTROUTING -s 192.168.0.0/24 -d 0/0 -j MASQUERADE
Untuk melihat konfigurasi Masquerade pada iptables gunakan perintah:iptables -L -t nat
C. Penilaian Mandiri
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!
Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem operasi jaringan?
Apa alasan yang mendasari penggunaan sistem operasi jaringan?
Uraikan perbedaan perangkat keras yang digunakan untuk sistem operasi jaringan dan sistem operasi lainnya!


Apa saja tugas/task yang harus dapat ditangani oleh sistem operasi server?


Apa saja yang harus diperhatikan dalam memilih sistem operasi?


Jabarkan apa yang dimaksud dengan multitasking dan multiprocessing.


Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang repositori.


Apa nama user utama di sistem operasi Debian?


Bagaimana cara menambahkan user dalam sistem operasi Debian?


Bagaimana cara mengetahui proses yang berjalan dalam sistem operasi Debian?
D. Penilaian Kelompok

Buatlah kelompok yang terdiri dari 2 – 4 anak.


Lakukan praktikum instalasi Linux Debian.


Catat kegiatan instalasi Linux dan buatlah tutorial instalasi Sistem Operasi Jaringan.


Buatlah tabel perbandingan antar sistem operasi jaringan (tidak boleh sama antar kelompok), misalkan perbandingan Windows dengan Debian, Mac dengan Windows, Solaris dengan Debian, dst.


Presentasikan hasil perbandingan antara berbagai jenis sistem operasi jaringan dengan kompak, jelas, padat, dan singkat!
E. Uji Kompetensi

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E!

Berikut ini yang bukan merupakan sistem operasi yang berlisensi Komersial adalah... A. Windows Vista B. Mac OS X C. Red Hat Enterprise D. OpenSuse E. Windows Server 2016


Model komunikasi gabungan di mana semua klien juga menjadi server disebut... A. Client Server B. DHCP Server C. Peer Server D. Peer to Peer E. Server to Server


Jenis perangkat keras prosesor yang diciptakan untuk menunjang kinerja server berikut ini adalah... A. Intel Radeon B. Nvidia Cuda C. AMD Phenom D. Intel Xeon E. Matrix


Teknologi memori server yang dapat mendeteksi dan memperbaiki kesalahan data pada saat digunakan disebut dengan... A. Memory Error Correction B. Hyper Threading Technology C. Error Checking Correction D. Checking Data Correction E. Double Data Rate


Linux pertama kali dikembangkan oleh.... A. Mark Zuckerberg B. William Tanudjaja C. Bill Gates D. Steve Jobs E. Linus Torvalds


Varian dari sistem operasi Linux dikenal dengan sebutan... A. GNU B. Open Source C. Distro D. Package E. Dependencies


Jika kita menginginkan sistem operasi yang ringan dan hanya berbasis teks, maka mode instalasi sistem operasi tersebut berada pada mode... A. CLI B. GUI C. BIOS D. BOOT E. END


Instalasi yang dilakukan sudah sampai tahap format harddisk. Manakah pilihan yang tepat jika kita menginginkan semua kapasitas harddisk digunakan untuk instalasi? A. Guided B. Guided - use entire disk C. Guided - use entire disk and set up LVM D. Guided - use entire disk and set up encrypted LVM E. Manual


Direktori utama (root) pada sistem operasi Linux adalah... A. / B. /core C. /home D. /var E. /etc


Boot Loader pada Linux dikenal dengan nama... A. BIOS B. LILO C. GRUB D. DIR E. BOOT


Dalam harddisk, tempat penyimpanan boot loader terletak pada... A. Partisi Primer B. Partisi Sekunder C. Master Boot Record D. Boot Record E. Primary Boot Record


Dalam instalasi aplikasi pendukung sistem operasi, jika kita tidak mempunyai DVD lain selain DVD instalasi, maka kita bisa mengatur sumber aplikasi pada... A. Boot Loader B. Source Repository C. Harddisk Manager D. Local Disk E. Master Data


Perintah yang digunakan untuk menambahkan pengguna dalam sistem operasi Linux adalah... A. usermod B. add C. adduser D. addroot E. addsystem


Jika kita menggunakan mode super user, maka dalam tampilan layar berbeda dengan user biasa, yaitu jika super user ditandai dengan... A. ~ B. # C. $ D. & E. *


Untuk merubah kata sandi dalam sistem operasi Linux digunakan perintah... A. password B. pass C. passwd D. pwd E. pword


Di bawah ini yang bukan termasuk text editor pada Linux adalah... A. Pico B. Nano C. Vi D. Vim E. Vir


Perintah untuk masuk kedalam mode super user adalah... A. super B. superuser C. su D. spr E. passwd


Apakah yang dimaksud dengan PID... A. Identitas dari proses yang berjalan di sistem. B. Task manager pada sistem operasi Linux. C. Melihat aplikasi yang berjalan di sistem. D. Indentifikasi Proses. E. Penggunaan Bandwidth.


Dalam aplikasi top, identitas berikut ini dapat diketahui dengan jelas, kecuali... A. Prosentase penggunaan prosesor B. Prosentase penggunaan memori C. User yang menjalankan aplikasi D. Bandwidth internet E. Kapasitas memori


Untuk mematikan proses yang berjalan pada sistem, digunakan perintah... A. kill B. shutdown C. endtask D. close E. quit
F. Soal Variasi

Jawablah soal di bawah ini dengan petunjuk sebagai berikut!

Soal Benar - Salah Tuliskan B jika pernyataan benar dan S jika pernyataan salah, pada pernyataan-pernyataan di bawah ini!

[ ] User dengan hak akses tertinggi adalah root.


[ ] Perintah sudo digunakan untuk instalasi aplikasi di Linux.


[ ] Server hanya ada tampilan berupa text, tidak ada tampilan gambar.


[ ] Red Hat Enterprise merupakan distro Linux yang gratis.


[ ] AMD Opteron merupakan Prosesor yang dibuat untuk prosesor server.


[ ] Untuk melakukan instalasi paket, harus menggunakan DVD Instalasi.


[ ] GRUB dan LILO merupakan bootloader yang sering digunakan di Linux.


[ ] Bahasa Indonesia tidak didukung dalam instalasi Debian 9.


[ ] Untuk menghentikan proses yang sedang berjalan, gunakan perintah kill.


[ ] Renice digunakan untuk mengatur prioritas program yang berjalan.

17 comments:

  1. NAMA: SUCI SWASTI HAYU
    KELAS: XI TKJ 1
    1. [ B ] User dengan hak akses tertinggi adalah root.
    2. [ B ] Perintah sudo digunakan untuk instalasi aplikasi di linux.
    3. [ B ] Server hanya ada tampilan berupa text, tidak ada tampilan gambar.
    4. [ B] Red Hat Enterprise merupakan distro linux yang gratis.
    5. [ B] AMD Opteron merupakan Processor yang dibuat untuk prosesor server.
    6. [ B ] Untuk melakukan instalasi paket, harus menggunakan DVD Instalasi.
    7. [ B ] GRUB dan LILO merupakan bootloader yang sering digunakan di Linux.
    8. [ B ] Bahasa Indonesia tidak didukung dalam instalasi Debian 9.
    9. [ B ] Untuk menghentikan proses yang sedang berjalan, gunakan perintah kill.
    10. [ S ] Renice digunakan untuk mengatur prioritas program yang berjalan.

    ReplyDelete
  2. 1. [B] User dengan hak akses tertinggi adalah root.
    2. [B] Perintah sudo digunakan untuk instalasi aplikasi di linux.
    3. [B] Server hanya ada tampilan berupa text, tidak ada tampilan gambar.
    4. [B] Red Hat Enterprise merupakan distro linux yang gratis.
    5. [B] AMD Opteron merupakan Processor yang dibuat untuk prosesor server.
    6. [B] Untuk melakukan instalasi paket, harus menggunakan DVD Instalasi.
    7. [B] GRUB dan LILO merupakan bootloader yang sering digunakan di Linux.
    8. [B] Bahasa Indonesia tidak didukung dalam instalasi Debian 9.
    9. [B] Untuk menghentikan proses yang sedang berjalan, gunakan perintah kill.
    10. [S] Renice digunakan untuk mengatur prioritas program yang berjalan.

    ReplyDelete
  3. Nama : Jukianto
    Kelas : XI TKJ 1
    1. [ B ] User dengan hak akses tertinggi adalah root.
    2. [ B ] Perintah sudo digunakan untuk instalasi aplikasi di linux.
    3. [ B ] Server hanya ada tampilan berupa text, tidak ada tampilan gambar.
    4. [ B] Red Hat Enterprise merupakan distro linux yang gratis.
    5. [ B] AMD Opteron merupakan Processor yang dibuat untuk prosesor server.
    6. [ B ] Untuk melakukan instalasi paket, harus menggunakan DVD Instalasi.
    7. [ B ] GRUB dan LILO merupakan bootloader yang sering digunakan di Linux.
    8. [ B ] Bahasa Indonesia tidak didukung dalam instalasi Debian 9.
    9. [ B ] Untuk menghentikan proses yang sedang berjalan, gunakan perintah kill.
    10. [ S ] Renice digunakan untuk mengatur prioritas program yang berjalan.

    ReplyDelete
  4. Nama : Annaishan Diva Maheswari
    Kelas : XI TKJ 1
    1. [ B ] User dengan hak akses tertinggi adalah root.
    2. [ B ] Perintah sudo digunakan untuk instalasi aplikasi di linux.
    3. [ B ] Server hanya ada tampilan berupa text, tidak ada tampilan gambar.
    4. [B] Red Hat Enterprise merupakan distro linux yang gratis.
    5. [ B ] AMD Opteron merupakan Processor yang dibuat untuk prosesor server.
    6. [ B ] Untuk melakukan instalasi paket, harus menggunakan DVD Instalasi.
    7. [ B ] GRUB dan LILO merupakan bootloader yang sering digunakan di Linux.
    8. [ B ] Bahasa Indonesia tidak didukung dalam instalasi Debian 9.
    9. [ B ] Untuk menghentikan proses yang sedang berjalan, gunakan perintah kill.
    10. [ S ] Renice digunakan untuk mengatur prioritas program yang berjalan.

    ReplyDelete
  5. Nama : Indah Lestari
    Kelas : XI TKJ 1
    1. [ B ] User dengan hak akses tertinggi adalah root.
    2. [ B ] Perintah sudo digunakan untuk instalasi aplikasi di linux.
    3. [ B ] Server hanya ada tampilan berupa text, tidak ada tampilan gambar.
    4. [ B ] Red Hat Enterprise merupakan distro linux yang gratis.
    5. [ B ] AMD Opteron merupakan Processor yang dibuat untuk prosesor server.
    6. [ B ] Untuk melakukan instalasi paket, harus menggunakan DVD Instalasi.
    7. [ B ] GRUB dan LILO merupakan bootloader yang sering digunakan di Linux.
    8. [ B ] Bahasa Indonesia tidak didukung dalam instalasi Debian 9.
    9. [ B ] Untuk menghentikan proses yang sedang berjalan, gunakan perintah kill.
    10. [ S ] Renice digunakan untuk mengatur prioritas program yang berjalan.

    ReplyDelete
  6. NAMA: TRI LIANDA
    KELAS: XI TKJ 1
    1. [ B ] User dengan hak akses tertinggi adalah root.
    2. [ B ] Perintah sudo digunakan untuk instalasi aplikasi di linux.
    3. [ B ] Server hanya ada tampilan berupa text, tidak ada tampilan gambar.
    4. [ B] Red Hat Enterprise merupakan distro linux yang gratis.
    5. [ B] AMD Opteron merupakan Processor yang dibuat untuk prosesor server.
    6. [ B ] Untuk melakukan instalasi paket, harus menggunakan DVD Instalasi.
    7. [ B ] GRUB dan LILO merupakan bootloader yang sering digunakan di Linux.
    8. [ B ] Bahasa Indonesia tidak didukung dalam instalasi Debian 9.
    9. [ B ] Untuk menghentikan proses yang sedang berjalan, gunakan perintah kill.
    10. [ S ] Renice digunakan untuk mengatur prioritas program yang berjalan.

    ReplyDelete
  7. Nama : Nabil Dika F
    Kelas : XI TKJ 1
    1. [ B ] User dengan hak akses tertinggi adalah root.
    2. [ B ] Perintah sudo digunakan untuk instalasi aplikasi di linux.
    3. [ B ] Server hanya ada tampilan berupa text, tidak ada tampilan gambar.
    4. [B] Red Hat Enterprise merupakan distro linux yang gratis.
    5. [ B ] AMD Opteron merupakan Processor yang dibuat untuk prosesor server.
    6. [ B ] Untuk melakukan instalasi paket, harus menggunakan DVD Instalasi.
    7. [ B ] GRUB dan LILO merupakan bootloader yang sering digunakan di Linux.
    8. [ B ] Bahasa Indonesia tidak didukung dalam instalasi Debian 9.
    9. [ B ] Untuk menghentikan proses yang sedang berjalan, gunakan perintah kill.
    10. [ S ] Renice digunakan untuk mengatur prioritas program yang berjalan.

    ReplyDelete
  8. Nama : Hendri
    Kelas : XI TKJ 2
    1. [ B ] User dengan hak akses tertinggi adalah root.
    2. [ B ] Perintah sudo digunakan untuk instalasi aplikasi di linux.
    3. [ B ] Server hanya ada tampilan berupa text, tidak ada tampilan gambar.
    4. [ B ] Red Hat Enterprise merupakan distro linux yang gratis.
    5. [ B ] AMD Opteron merupakan Processor yang dibuat untuk prosesor server.
    6. [ B ] Untuk melakukan instalasi paket, harus menggunakan DVD Instalasi.
    7. [ B ] GRUB dan LILO merupakan bootloader yang sering digunakan di Linux.
    8. [ B ] Bahasa Indonesia tidak didukung dalam instalasi Debian 9.
    9. [ B ] Untuk menghentikan proses yang sedang berjalan, gunakan perintah kill.
    10. [ S ] Renice digunakan untuk mengatur prioritas program yang berjalan.

    ReplyDelete
  9. Nama : Della Adelia
    Kelas : XI TKJ 1
    1. [ B ] User dengan hak akses tertinggi adalah root.
    2. [ B ] Perintah sudo digunakan untuk instalasi aplikasi di linux.
    3. [ B ] Server hanya ada tampilan berupa text, tidak ada tampilan gambar.
    4. [B] Red Hat Enterprise merupakan distro linux yang gratis.
    5. [ B ] AMD Opteron merupakan Processor yang dibuat untuk prosesor server.
    6. [ B ] Untuk melakukan instalasi paket, harus menggunakan DVD Instalasi.
    7. [ B ] GRUB dan LILO merupakan bootloader yang sering digunakan di Linux.
    8. [ B ] Bahasa Indonesia tidak didukung dalam instalasi Debian 9.
    9. [ B ] Untuk menghentikan proses yang sedang berjalan, gunakan perintah kill.
    10. [S ] Renice digunakan untuk mengatur prioritas program yang berjalan.

    ReplyDelete
  10. NAMA: TEA JULIA ORLINDA
    KELAS: XI TKJ 1 1. [ B ] User dengan hak akses tertinggi adalah root.
    2. [ B ] Perintah sudo digunakan untuk instalasi aplikasi di linux.
    3. [ B ] Server hanya ada tampilan berupa text, tidak ada tampilan gambar.
    4. [ B ] Red Hat Enterprise merupakan distro linux yang gratis.
    5. [ B ] AMD Opteron merupakan Processor yang dibuat untuk prosesor server.
    6. [ B ] Untuk melakukan instalasi paket, harus menggunakan DVD Instalasi.
    7. [ B ] GRUB dan LILO merupakan bootloader yang sering digunakan di Linux.
    8. [ B ] Bahasa Indonesia tidak didukung dalam instalasi Debian 9.
    9. [ B ] Untuk menghentikan proses yang sedang berjalan, gunakan perintah kill.
    10. [ S ] Renice digunakan untuk mengatur prioritas program yang berjalan.

    ReplyDelete
  11. Nama: gabriel celvin Turi amas
    Kelas: XI TKJ 1
    1. [ B ] User dengan hak akses tertinggi adalah root.
    2. [ B ] Perintah sudo digunakan untuk instalasi aplikasi di linux.
    3. [ B ] Server hanya ada tampilan berupa text, tidak ada tampilan gambar.
    4. [ B] Red Hat Enterprise merupakan distro linux yang gratis.
    5. [ B] AMD Opteron merupakan Processor yang dibuat untuk prosesor server.
    6. [ B ] Untuk melakukan instalasi paket, harus menggunakan DVD Instalasi.
    7. [ B ] GRUB dan LILO merupakan bootloader yang sering digunakan di Linux.
    8. [ B ] Bahasa Indonesia tidak didukung dalam instalasi Debian 9.
    9. [ B ] Untuk menghentikan proses yang sedang berjalan, gunakan perintah kill.
    10. [ S ] Renice digunakan untuk mengatur prioritas program yang berjalan.

    ReplyDelete
  12. Nama : indra
    Kls. : XI TKJ 2

    1. [Benar] User dengan hak akses tertinggi adalah root.
    2. [Benar] Perintah sudo digunakan untuk instalasi aplikasi di linux.
    3. [Benar] Server hanya ada tampilan berupa text, tidak ada tampilan gambar.
    4. [Benar] Red Hat Enterprise merupakan distro linux yang gratis.
    5. [Salah] AMD Opteron merupakan Processor yang dibuat untuk prosesor server.
    6. [Benar] Untuk melakukan instalasi paket, harus menggunakan DVD Instalasi.
    7. [Benar] GRUB dan LILO merupakan bootloader yang sering digunakan di Linux.
    8. [Benar] Bahasa Indonesia tidak didukung dalam instalasi Debian 9.
    9. [Benar] Untuk menghentikan proses yang sedang berjalan, gunakan perintah kill.
    10. [Salah] Renice digunakan untuk mengatur prioritas program yang berjalan.

    ReplyDelete
  13. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  14. Nama:Melanny
    Kelas:XI TKJ2

    1. [B] User dengan hak akses tertinggi adalah root.
    2. [B] Perintah sudo digunakan untuk instalasi aplikasi di linux.
    3. [B] Server hanya ada tampilan berupa text, tidak ada tampilan gambar.
    4. [B] Red Hat Enterprise merupakan distro linux yang gratis.
    5. [S] AMD Opteron merupakan Processor yang dibuat untuk prosesor server.
    6. [B] Untuk melakukan instalasi paket, harus menggunakan DVD Instalasi.
    7. [B] GRUB dan LILO merupakan bootloader yang sering digunakan di Linux.
    8. [B] Bahasa Indonesia tidak didukung dalam instalasi Debian 9.
    9. [B] Untuk menghentikan proses yang sedang berjalan, gunakan perintah kill.
    10. [S] Renice digunakan untuk mengatur prioritas program yang berjalan.

    ReplyDelete
  15. Nama: Muhammad Fadillah
    Kelas : XI TKJ 1

    1. [ B ] User dengan hak akses tertinggi adalah root.
    2. [ B ] Perintah sudo digunakan untuk instalasi aplikasi di linux.
    3. [ B ] Server hanya ada tampilan berupa text, tidak ada tampilan gambar.
    4. [ B] Red Hat Enterprise merupakan distro linux yang gratis.
    5. [ B] AMD Opteron merupakan Processor yang dibuat untuk prosesor server.
    6. [ B ] Untuk melakukan instalasi paket, harus menggunakan DVD Instalasi.
    7. [ B ] GRUB dan LILO merupakan bootloader yang sering digunakan di Linux.
    8. [ B ] Bahasa Indonesia tidak didukung dalam instalasi Debian 9.
    9. [ B ] Untuk menghentikan proses yang sedang berjalan, gunakan perintah kill.
    10. [ S ] Renice digunakan untuk mengatur prioritas program yang berjalan.

    ReplyDelete
  16. 1. [ B ] User dengan hak akses tertinggi adalah root.
    2. [ B ] Perintah sudo digunakan untuk instalasi aplikasi di linux.
    3. [ B ] Server hanya ada tampilan berupa text, tidak ada tampilan gambar.
    4. [ B] Red Hat Enterprise merupakan distro linux yang gratis.
    5. [ B] AMD Opteron merupakan Processor yang dibuat untuk prosesor server.
    6. [ B ] Untuk melakukan instalasi paket, harus menggunakan DVD Instalasi.
    7. [ B ] GRUB dan LILO merupakan bootloader yang sering digunakan di Linux.
    8. [ B ] Bahasa Indonesia tidak didukung dalam instalasi Debian 9.
    9. [ B ] Untuk menghentikan proses yang sedang berjalan, gunakan perintah kill.
    10. [ S ] Renice digunakan untuk mengatur prioritas program yang berjalan

    ReplyDelete
  17. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete