phone: +62852 5254 2414
e-mail: simonmurdani@gmail.com

TJBL (WAN) - Perangkat Pasif Fiber Optik (BAB 8) ( Kelas XI)

 


BAB 8
Perangkat Pasif Fiber Optik

A. KOMPETENSI DASAR

3.8 Mengevaluasi perangkat pasif jaringan fiber optic
4.8 Mengkonfigurasikan perangkac pasif jaringan fiber optic

B. MATERI PEMBELAJARAN 

A. Dasar Komunikasi Fiber Optik

Perkembangan zaman menuntut keterbukaan informasi dan tentunya, komunikasi menjadi salah satu aspek penting yang menandai majunya suatu peradaban. Dewasa ini, masyarakat dimudahkan untuk berkomunikasi, bahkan dengan orang di belahan bumi yang Iain. Sejak ditemukan telegram, radio, dan jaringan seluler, komunikasi semakin mudah dan cepat.
 
Salah satu teknologi yang sedang dikembangkan sebagai media komunikasi adalah teknologi fiber optik. Fiber optik populer untuk sektor pengguna tetap seperti perkantoran, bangunan tinggi, sekolah, atau rumah seperti produk terbaru Telkom Indonesia yaitu IndiHome atau produk First Media. Fiber optik sendiri merupakan kabel dari material silika (kaca) yang mampu menyalurkan

Jadi, alih-alih dikirimkan melalui arus listrik di kawat tembaga seperti pada jaringan telepon, data dikirimkan dalam bentuk cahaya yang merambat melalui kaca fiber optik. Bahkan selain sebagai media menyalurkan informasi, fiber optik juga dapat digunakan sebagai sensor dengan berbagai aplikasi. Salah satunya adalah fiber optik sebagai sensor pernapasan.

Keuntungan memilih teknologi fiber optik ini diantaranya adalah kecepatan yang tinggi dan kapasitas lebih besar. Dapat dibayangkan apabila data dikirimkan dengan kecepatan cahaya, maka informasi dapat mencapai tujuan lebih dulu jika dibandingkan dengan kecepatan rambat arus listrik di kabel tembaga.

Kapasitas atau bandwidth dari jaringan ini juga besar karena dalam satu kabel, beberapa rangkaian data dapat dikirim dalam waktu yang bersamaan, menggunakan teknik WDM (Wavelength Division Multiplexing). Dengan berbagai penelitian yang dilakukan saat ini, tidak menutup kemungkinan kecepatan komunikasi dengan fiber optik akan terus meningkat, apalagi adanya teknik DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing).

Seperti halnya segala bentuk komunikasi, diperlukan komponen pengirim (transmitter), jalur komunikasi, dan penerima (receiver) dalam membentuk suatu sistem komunikasi fiber optik. Selain itu, diperlukan beberapa peralatan yang dapat dikategorikan dalam komponen aktif dan pasif. Komponen aktif adalah alat yang membutuhkan sumber listrik untuk beroperasi, contohnya adalah laser, amplifier, modulator attenuator, dan switch. Sedangkan komponen pasif adalah alat yang tidak membutubkan sumber energi lain dan hanya bekerja menyalurkan sinyal cahaya, contohnya adalah fber optik, konektor, splices, filter optik, dan coupler.


Pada gambar diatas, ditunjukkan struktur dasar sistem komunikasi fiber optik, yang terdapat tiga aspek penting yaitu transmitter, jalur komunikasi, dan receiver. Masing- masing akan dijelaskan dalam uraian sebagai berikut :

1, Transmitter

Transmitter terdiri atas beberapa bagian. Bagian utamanya adalah sumber cahaya yang dibantu oleh komponen multiplexer, modulator, coupler, dl. Sumber cahaya yang digunakan dalam bidang komunikasi adalah laser dioda atau LED. Keduanya dibedakan berdasarkan mekanisme pembangkitan cahaya yang terjadi. Multiplexer adalah suatu komponen yang memungkinkan peningkatan kapasitas fiber optik melalui sistem TDM (Time Division Multiplexing) dan WDM (Wavelength Division Multiplexing. Pada TDM, informasi dari banyak sumber dikirimkan berurutan ke satu tujuan, sedangkan pada WDM, sinyal tidak dikirimkan satu persatu melainkan tiap sumber memiliki panjang gelombang yang berbeda, sehingga dapat dikirimkan bersamaan dalam satu fiber. Hal ini menyebabkan kapasitas pada jaringan fber optik WDM jauh lebih besar.

Komponen transmitter berikutnya adalah modulator. Sinyal elektrik diubah kedalam sinyal optik melalui proses modulasi. Modulasi adalah bagaimana sebuah sinyal informasi diterjermahkan ke sinyal lain yang bekerja sebagai pembawa (carriey).

2. Jalur Komunikasi

Sebuah jaringan tidak mungkin hanya terdiri dari sebuah kabel lurus melainkan terdapat sambungan ataupun percabangan dari fiber optik. Beberapa jenis sambungan pada fber optik adalah coupler, konektor, dan splice. Coupler adalah lensa mikro pada ujung iber opik yang berfungsi memfokuskan cahaya dari tranSmitter agar terpandu dalam fiber secara maksimal. Konektor adalah sambungan antara ujung fiber opik dengan ujung lain yang sifatnya bisa dipasang dan dilepas berulang kali.

Berbeda dengan konektor, sambungan berupa splice sebagian bersifat permanen. Sambungan splice adalah hubungan langsung antar dua ujung fiber yang diperoleh melalui fusion a atau mechanical splicing. Pada metode fusion splicing, ujung fiber optik dipanaskan hingga lebur dan disambungkan secara permanen. Pada mechanical splicing, ujung fiber ditempelkan satu sama lain dan diikat dengan clamp atau tempat khusus.

3. Receiver

Optical Receiver berfungsi untuk menerima sinyal cahaya yang disalurkan fiber opik lalu merubahnya kembali kedalam bentuk sinyal elektrik. Receiver terdiri dari beberapa komponen yaitu oupler, untuk memfokuskan sinyal yang diterima menuju photodetector, photodetector sebagai penerima sinyal, dan demodulator untuk mengubah sinyal kenmbali ke sinyal elekronik. Dua jenis photodetector yang menenuhi syarat tersebut adalah PN Petolioda an Anakence plotioda (APD).

B. Teknologi Jaringan Fiber Optik

Teknologi jaringan lokal akses filber (Jarlokuf) adalab teknologi yang sedang berkembang. berbagai mctode transnisi dimungkinkan untuk diterapkan namun jumlah implementasinya masih relaiť terbatas di lapangan. Teknologi jarlokaf yang merupakan teknologi yang telah dikenal di unia, yang dibahas dalam teori penunjang ini antara lain :

1. DLC (Digital Loop Carrier)

Teknologi DLC menupakan hasil teknologi PCM-30 pada sistem jaringan pelanggan, Teknologi ini memiliki dua perangkat utama yaitu di sisi sentral (CT) dan di sisi pelanggan (RI). DLC merupakan perangkat yang memuliplexing sinyal keluaran dari sentral dengan kecepatan 64 kbps menjadi sinyal dengan kecepatan 2 Mbps di sisi pelanggan. Jika dibentuk jaringan local tersendiri maka diperlukan dua DLC yang identik yaiu di bagian sisi sentral dan sisi pelanggan.
Konfigurasi DLC terdiri dari:

a. Pada sisi sentral (Exchange DLC Unit) terdiri dari:

1) Perangkat DLC mengındung konverter analog ke digital dan orde pertama nmultiplexer (PM):
2) Multiplexer orde tinggi (HOM) menyediakan antarmuka di sisi sentral yang berfungsi untuk multiplexing sinyal keluaran dai perangkat DLC (2 Mbps) dan mengubah sinyal elektrik menjadi sinyal oprik.

b. Pada sisi pelanggan (Remote DLC Unit) erdiri dari:

1) Perangkat DLC mengandung konverter analog ke digial dan orde pertama multiplexer (PM);
2) Multiplexer orde tinggi (HOM) menyediakan antarmuka di sisi pelanggan yang berfungsi mengubah sinyal opik menjadi sinyal elektrik oleh OLTE dan melakukan demuliplexing ke sinyal 2 Mbps. Antara RT-DLC ke pelanggan dihubungkan melalui kabel tembaga. Jarak antara CT-DLC ke RT-DLC adalah sampai 30 km untuk daya sedang. Untuk daya rendah 10 km dan untuk daya tinggi 60 km.

Sistem DLC bisa digunakan untuk konfigurasi star karena memiliki hubungan kabel fiber optic dari Sisi sentral ke Sisi pelanggan sebagai hubungan ke setiap titik• Namun DLC dapat digunakan juga dengan konfigurasi ring, dengan menggunakan transmisi SDH. DLC pada umumnya digunakan untuk pelanggan yang terkonsentrasi atau untuk gedung bertingkat (high rise building). Fungsi bagian Penyusun DLC (mengacu PPJT-KAF verl .0) adalah sebagai berikut:
a. Jarlokaf dengan topologi point-to-point (single star)
b. Terdiri dari dua perangkat utama:
1) CT (Central Terminal) di Sisi sentral yang berfungsi untuk interfacing dengan sentral lokal, Multiplexer/Demultiplexer Crossconnect, dan controller Inteffacing dengan ODN (E/O Converter/OLTE)
2) RT (Remote terminal) di Sisi pelanggan yang memiliki fungsi Interfacing dengan ODN (E/O Converter/OLTE), Multiplexer/Demultiplexer, dan interfacing dengan pelanggan

2. AON (Active Optical Network)

Teknologi AON mirip dengan teknologi PON, hanya saja perbedaan keduannya terletak pada splitter yang digunakan. PON menggunakan splitter pasif, sedangkan AON menggunkan splitter aktif yaitu Acttive Splitting Equipment (ASE) atau lebih singkat Active Splitter (AS). Pada titik percabangan, ASE  mempunyai 2 ODN, yaitu primary ODN dan secondary ODN. ASE pada AON berfungsi untuk mendistribusikan informasi dari dan ke OLT, dari satu atau lebih ONU, dengan Kapasitas sebagai multiplexer/ demultiplexer serta sebagai intermediate regenerator, inilah mengapa splitter pada AON bersifat  aktif. Keuntungan yang didapatkan dengan sistem AON adalah:

a. Biaya infrastruktur yang felatif murah untuk jangka panjang;
b. Cakupan daerah pelayanan yang relative lebih luas dibandingkan dengan sistem copper/tembaga;
c. Daerah cakupan yang luas, bisa dilayani dengan didistribusi yang merata. Bagi pelanggan yang terletak jauh dari node (rumah gardu), ASE memberikan daya optik yang lebih besar, sehingga layanan yang diberikan untuk semua pelanggan relative sama;
d. Dapat menempuh jarak yang jauh, lebih jauh daripada PON. 

3. PON (Passive Optical Network)

PON adalah bentuk klhusus dari FTTC atau FTTH yang mengandung perangkat optic pasif dlam jaringan distribusi optik. Perangkat oprik pasif yang dipakai adalah koncktor, passive splituer dan kabel optik iu sendiri. Dengan passive spliter kabel optik dapat dipecah menjadi beberapa kabel optik lagi, dengan kualitas informasi yang sama tanpa adanya fungsi ddressing dan ilering. Dalam PON terdapat tiga komponen utama yaitu Optical Line Terminal (OĽT), Optical Disribution Network (ODN) dan Optical Network Unit (ONU), Keluaran dari OUT ditransmisikan melalui ODN yang menyediakan alat alat tramsmisi optik mulai dari OLT sampai pelanggan. ONU menyediakan interface pada sisi pelanggan dari Distribution Point (DS) dan dihubungakan dengan ODN, Teknologi PON pada dasarnya adalah teknologi untuk hubungan point to mulipoint, dan topologi ini sesuai untuk melayani kelompok pelanggan yang letaknya terpisah, dengan hanya menambah perangkat ONU di lokasi pelanggan. Metode akses yang digunakan pada PON salah satunya adalah TDM/ TDMA (Time Division Multiplexingl Time Division Multiplexing Access). Pada arah downstream, sinyal TDM dari OLT memuat semua informasi pelanggan dalam slot yang ditentukan dan disebarkan ke semua ONU yang terhubung oleh OLT. Tiap ONU hanya mengakses pada slot yang telah ditentukan untuk transmisi. Karena semua informasi downstrcam disebarkan ke semua ONU, seperti pengamanan sinyal, dengan encryption. Pada arah sinyal opik upstream dari setiap ONU ditransmisikan secara sinkron dengan metoda TDMA untuk menghindari tabrakan, karena jarak antara OLT dan semua ONU berbeda beda. Sedangkan panjang gelombang yang digunakan untuk downstream dan upstream pada daerah 1260 nm dan 1360 nm sesuai dengan rekomendasi ITU-T G 957. Metoda lain yang digunakan adalah SDM (Space Division Multiplexing) dan WDM (Wavelength Division Multiplexing), tergantung dari sistem yang digunakan, apakah simplex, half duplex, atau full duplex. Untuk WDM transmisi dua arah dapat dilakukan tanpa memerlukan serat tambahan dan tidak meningkatkan bit rate pada saluran, dengan menggunakan sinyal pada panjang gelombang yang berbeda, seperti panjang gelombang 1310 nm dan
1550 nm. Sistem PON terdiri dari perangkat OLT yang dihubungkan dengan sentral lokal (local exchange), satu atau lebih perangkat ODN.

4. GPON (Gigabit Passive Optical Network)

GPON merupakan sebuah teknologi node alcscs yang diperlukan untuk mengantarkan layanan data, suara, clan video ke tempat pelanggan. Teknologi ini berbasis FTTx, yaitu jaringan yang memanfaatkan kabel fiber optik sebagai medium transmisi. Saat ini, telcnologi GPON bersaing ketat denga.n GEPON (Gi.gabit Ethernet PON), yaitu sebuah jaringan optilc pasif versi IEEE yang berbasis telcnologi Ethernet. Namun, GPON lebih mendominasi pasar dan memililci roll out yang lebih cepat dibanding dengan GEPON. Standar G.984 pada GPON memberikan dukungan keamanan lebih baik, bit rate yang lebih tinggi, scrta pilihan protokol layer 2 (ATM, GEM, dan Ethernet). Prinsip kerja dari jaringan GPON yaitu mengantarkan sinyal menuju komponen pasif fiber optik dan melanjutkannya kepada pelanggan. Teknologi ini menggunakan sebuah splitter untuk membagi jaringan kepada banyak pelanggan. Ketika beroperasi, GPON memanfaatkan beberapa komponen.

Konfigurasi pada Gigabit Passive Optival Nenvork (GPON) intinya dibagi menjadi 5 (lima) bagian yaitu:

a. NMS (Network Management System)
NMS merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk mengontrol dan mengkonfigurasi perangkat GPON. Letak NMS ini bersamaan di dekat OLT namun beda ruangan. Konfigurasi yang dapat dilakukan oleh NMS adalah OLT dan ONT. Selain itu NMS dapat mengatur layanan GPON
seperti POTS, VOIP, dan IPTV. NMS ini menggunakan platform Windows dan bersifat GUI (Graffic Unit Interface) maupun comment line. NMS memiliki jalur langsung ke OLT, sehingga NMS dapat memonitoring ONT dari jarak jauh.

b. OLT (Optical Line Terminal)
Optical Line Terminal merupakan sebuah komponen pasif fiber optik yang memiliki fungsi sebagai titik akhir dari layanan jaringan. Cara kerja OLT adalah mengubah sinyal listrik menjadi sinyal optik. OLT menyediakan sebuah tampilan tatap muka antara sistem PON dengan penyedia layanan daca, video, dan jaringan telepon. Nantinya, bagian ini juga akan menjadi multiplexing, yaitu penggabungan beberapa sinyal yang dikirim secara bersamaan pada kanal transmisi.

c. ODC (Optical Distribution Cabinet)

Optical Distribution Cabinet (ODC) adalah jaringan optik antara perangkat OLT sampai perangkat ODC. Letak dari ODC ini adalah terletak di rumah  kabel. ODC menyediakan sarana transmisi optik dari OLT terhadap pengguna dan sebaliknya. Transmisi ini menggunakan komponen optik pasif. ODC menyediakan peralatan transmisi optik antara OLT dan ONT. Perangkat Interior pada ODC terdiri dari :

1) Konektor
Konektor optik merupakan salah satu perlengkapan kabel serat optik yang berfungsi sebagai penghubung serat. Dalam operasinya konektor  mengelilingi serat kecil sehingga cahayanya terbawa secara bersama- sama tepat pada inti dan segaris dengan sumber cahaya (serat lain). Konektor yang digunakan pada Optical Access Network dapat dipasang di luar dan di lokasi pelanggan.

2) Splitter
Spliter merupakan komponen pasif yang dapat memisahkan daya opik dari satu input serat ke dua atau beberapa output serat. Splitter pada PON dikatakan pasiť sebab tidak memerlukan sumber energi eksternal dan optimasi tidak dilakukan terhadap daya yang digunakan terhadap pelanggan yang jaraknya berbeda dari node splitter, sehingga cara kerjanya membagi daya optik sama rata. Passive Splitter atau splitter merupakan optical iber coupler sederhana yang membagi sinyal optik menjadi beberapa path (multiple pach) atau sinyal-sinyal kombinasi dalam sutu jalur. Selain itu spliter juga dapat berfungsi untuk merutekan dan mengkombinasikan berbagai sinyal optik. Alat ini sedikitnya terdiri dari 2 port dan bisa lebih hingga mencapai 32 port. Berdasarkan ITU G.983.1 BPON Standard direkomendasikan agar sinyal dapat dibagi untuk 32 pelanggan, namun rasio meningkat menjadi 64 pelanggan berdasarkan ITU-T G.984 GPON Standard. Hal ini berpengaruh terhadap redaman sistem, seperti pada tabel di bawah ini:

d. ODP (Optical Distribution Pack)

Instalasi atau terminasi yang bagus dari fiber adalah persyaratan utama untuk menjamin kemampuan transmisi pada kabel iber opuk. Pada implementasi dari suatu jaringan, ada beberapa jenis DP (Distribution Pack) yang diperkenalkan. Syarat utama DP antara lain adalah :
1) DP dapat di ubah tanpa mengganggu kabel yang sudah terpasang dengan cara melebihkan kabel fiber optik beberapa meter'
2) Setiap DP harus punya ruangan untuk memuat splitter'
3) DP harus memiliki akses dari Sisi depan' 
4) Setiap DP harus memiliki penutup depan untuk melindungi orang dari cahaya laser yang langsung keluar dari ujung fiber'
5) DP harus mempunyai ruang untuk memuat dan memandu kabel fiber optik.

e. ONT/U (Optical Network Termination/Unit)

ONT merupakan komponen pasif fiber optik berfungsi memberi tampilan  catap muka pada pengguna layanan. Sinyal optik yang ditransmisi diubah menjadi sinyal elektrik. Sinyal ini digunakan untuk menampilkan layanan pada para pelanggan. Pada penyusunan sebuah jaringan FTTH, komponen  ini diletakkan di rumah pelanggan.
 
Setelah mengetahui mengenai konfigurasi pada Gigabit Passive Optival Network (GPON), dibawah ini beberapa keunggulan dari GPON yang tidak dimiliki oleh jaringan lainnya adalah:
1) Mampu menghadirkan layanan triple play services (suara, data, dan video) pada layanan FTTx yang dilakukan melalui satu inti FO;
2) Dapat membagi bandwidth hingga 32 ONT;
3) GPON bisa mengurangi penggunaan kabel pada peralatan kantor;
4) Pengalokasian bandwidth bisa diatur dengan mudah;
5) Biaya perawatan lebih murah, karena memiliki komponen pasif;
6) Lebih efisien dalam hal biaya pemasangan, pemeliharaan, dan pengembangan.

Meskipun memiliki banyak kelebihan, ada beberapa kelemahan yang  terdapat pada jaringan GPON, antara lain adalah:
1) Kompleksitas model layering dibanding jaringan lain;
2) Jika dibandingkan dengan GEPON, instalasi GPON memakan dana lebih banyak;
3) Penerima laju data 2.4 Gbps saat ini terbilang cukup mahal;
4) Saat ini bandwidth upstream hanya terbatas hingga 622 Mbps saja.

C. Arsitehtur Jaringan Fiber Optik

Sistem jaringan lokal akses fiber (Jarlokaf) setidaknya memiliki 2 (dua) buah perangkat elektronik yaitu satu perangkat di sisi sentral dan satu perangkat di sisi pelanggan yang sering disebut Titik Konversi Optik (TKO). Secara praktis TKO berarti batas terakhir kabel optik ke arah pelanggan yang berfungsi sebagai lokasi konversi sinyal optik ke sinyak  elektronik. Berikut adalah beberapa macam arsitektur jarlokafyang telah diaplikasikan di lapangan adalah sebagai berikut:

1. FiberT0 Building (FTTB)
TKO terletak di dalam gedung dan biasanya terletak pada ruang telekomunikasi basement. Terminal pelanggan dihubungkan denganTKO melalui kabel tembaga indoor. FTTB dapat dianalogikan dengan Daerah Catu Langsung (DCL) pada  jaringan akses tembaga.

2. Fiber To The Zone (FTTZ)
TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan, baik di dalam kabinet maupun manhole. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa kilometer. FTTZ dapat dianalogikan sebagai pengganti RK.

3. Fiber To The Curb (FTTc)
TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan, baik di dalam kabinet, di atas tiang maupun manhole. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa ratus meter. FTTC dapat dianalogikan sebagai pengganti KP.

4. Fiber To The Home (FTTH)
TKO terletak di rumah pelanggan. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor atau IKR hingga beberapa puluh meter. FTTH dapat dianalogikan sebagai pengganti Terminal Blok (TB).

Pada gambar diatas, menunjulkkan konfigurasi umum FTTH, yang memiliki keterangan sebagai berikut:
a. OLT adalalh ujung Gber opik pada bagian CO yang menghubungkan jaringan ke backbone Metro Ethernet (ME) atau ke jaringan yang lain:
b. ONU atau ONT adalah ujung fiber optik pada sisi pelanggan, dimana terdapat titik konversi optik;
c. Daerah Akses Fiber (DAF) atau bagian ODN yang dibagi menjadi 4 segmen berdasarkan jenis kabel fiber optik yang digunakan, yaitu:
1) Segmen I: kabel feeder menghubungkan Optical Distribution Fname (ODE) dan Optical Distribution Cabinet (ODC)
2) Segmen 2 : kabel distribusİ dan Optical Distribution Point (ODP). ODC dan ODP merupakan lokasi sambungan (yplice) dan splitter
3) Segmen 3: kabel drop dan Optical Terninal Premises (OTP)
4) Segmen 4 : kabel indoor yang diletakkan dalam rumah dan Optical Indoor Outlet (Roset)

Skema jaringan FTTH sedang digemari karena walau sedikit mahal, teknologi fiber optik akan mampu bertahan kama dan merupakan investasi yang menjanjilkan. Tidak hanya untuk akses internet, saat ini televisi kabel (IPTV) dan Wireles (Wi-Fi) juga mulai dintegrasikan kedalam komunikasi fiber optik. Walau masih hanya ada di kota besar, kita berharap seluruh indonesia dapat menikmati teknologi ini kedepannya.

D. Teknologi FTTx

Fiber to the x (FTTx) adalah istilah umum untuk setiap arsitektur jaringan broadband yang menggunakan serat optik untuk menggantikan seluruh atau sebagian dari kabel metal lokal loop yang digunakan untuk telekomunikasi last mile. Istilah umum berasal dari generalisasi beberapa konfigurasi penyebaran fiber (FTTN, FTTC, FTTB, FTTH), semua dimulai dengan FTT tapi dibedakan oleh huruf terakhir, yang digantikan oleh x pada generalisasi tersebut. Jaringan ini dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:

I. Jaringan serat optik aktif
Jaringan serac optik aktif merupakan rangkajan titjk ke banyak titik (Point 10 Multi Point, P2MP), penggunaan tcknologi ini tcrbatas karena biayanya sangat tinggi. Peralatan-peralatan aktif yang digunakan dalam jaringan AON tcrrnasuk Optical switch, memerlukan tenaga listrik.

2. Jaringan serat optik pasif
Jaringan serat optik pasifjuga mcrupakan jaringan P2MP hampir sama dcngan AON. Perbedaannya dimana pada titik komponen aktifdigantjkan oleh penccrai optik pasif (passive Optical splitter).

E. Pengujian Hasil Perancangan

Pada uji hasil perancangan ada beberapa parameter penghitungan yang digunakan, diancaranya adalah:

1. Link PowerBudget (LPB)
Link power budget dihİtung sebagai syarat agar link yang kita rancang dayanya melebihi batas ambang dari daya yang dibutuhkan. Untuk menghicung Link power budget dapat dihitung dengan rumus:

Bentuk persamaan untuk perhitungan margin daya adalah 

Margin daya disyaratkan harus memiliki nilai lebih dari 0 (nol), margin daya adalah daya yang masih tersisa dari power transmit setelah dikurangi dari loss selama proses pentransmisian, penguranšan denăxn nilai safery margin dan pengurangan dengan .nilai sensitifitas receiver.

2. Rise Time Budget

Rise rime budget merupakan metode untuk menentukan batasan dispersi suatu link serat optik. Metode ini sangat berguna untuk menĂanališa sistem transmisi digital. Tujuan dari metode ini adalah untuk menšxnališa apăkah unjuk kerja jaringan secara keseluruhan telah tercapai dan mămpu .memenuhi kapasitas kanal yang diinginkan. Umumnya degradasi toal waktu transisi dari link digital tidak melebihi 70 persen dari satu periode bit NRZ (Non-remm-țo-zero) arau 35 persen dari satu periode bit untuk data RZ (retarn-m-:ero). Satu periode bit didefinisikan sebagai resiprokal dari d.:ta Untuk menghitunš Rise Time budget dapat dihitung dengan rumus :

3. Bit Error Rate (BER)

Bit Error Rate merupakan merupakan laju kesalahan bit yang terjadi dalam mentransmisikan sinyal digital. Sensitivitas merupakan daya optik minimum  dari sinyal yang datang pada bit error rate yang dibutuhkan. Kebutuhan terhadap BER bermacam-macam untuk setiap aplikasi, sebagai contoh pada aplikasi komunikasi membutuhkan BER bernilai 10 atau lebih baik, sedangkan pada beberapa komunikasi data membutuhkan BER bernilai sama atau lebih baik dari 10. Faktor-faktor yang mempengaruhi BER antara lain noise, inteferensi, distorsi, sinkronisasi bit, redaman, multipath, fading, dan sebagainya.

RANGKUMAN

1. Keuntungan memilih teknologi fiber optik ini diantaranya adalah kesepatan yang tinggi dan kapasitas lebih besar.

2. Struktur dasar sistem komunikasi fiber optik, yang terdapat tiga aspek penting yaitu transmitter, jalur komunikasi, dan rece

3. Teknologi jaringan lokal akses fiber (Jarlokaf) antara lain adalah DLC (Digital Loop Carrier), AON (Active Opical Networh), PON Vasie Optical Netwoh), dan GPON (Gigabit Passive Optical Networh).

4. Konfigurasi pada Gigabit Passive Optval NWetwork (GPON) intinya díbagi menjadí 5 (lima) bagian, antara lain NMS Network Management Syptem), OLT (Optical Line Terminal), ODC (Opical Distribution Cabinet), ODP (Optical Distribution Pach), dan ONT/U (Optical Netwark Termination/Unit).

5. Keunggulan darí GPON yang tidak dimíliki oleh jaríngan laínnya adalah:
a. Mampu menghadirkan layanan trple play seTvices (suara, data, dan video) pada layanan FTTx yang dilakukan melaluí satu intí FO;
b. Dapat membagi bandwidıh hingga 32 ONT;
c. GPON bisa mengurangi penggunaan kabel pada peralaran kantor;
d. Pengalokasian bandwidth bísa diatur dengan mudah; Biaya perawatan lebíh murah, karena memiliki komponen pasif;
f. Lebih efisien dalarn hal biaya pemasangan, permeliharzan, dan pengembangan

6. Sistem jaringan lokal akes fiber (Jarlokaf) setidaknya memiliki 2 (dua) buah perangkat elektronik yaitu satu perangkat di sisi sentral dan satu peTangkat di sisi pelanggan yang sering disebut Titik Konversi Optik (TKO).

7. Fiber to the s (FTT) adalah istilah umum untuk setiap arsitekrur jaringan broadband yang menggunakan serat optik untuk menggantikan seluruh atau sebagian dari kabel metal lokal loop yang digunakan untuk telekomunikasi last mile.

8. Pada uji hasil perancangan ada beberapa parameter penghitungan yang digunakan, diantaranya adalah Link power budget, Rise time budger, dan Bit Error Rate.

C. TUGAS MANDIRI

1. Jelaskan konsep dasar komunikasi fiber optik!
2. Jelaskan struktur dasar sistem komunikasi fiber optik!
3. Sebutkan dan jelaskan perbedaan mechanical splicing dengan fusion splicing!
4. Sebutkan fungsi teknologi Digital Loop Carrier
5. Jelaskan Gigabit Passive Optical Network menurut kalian!

D. TUGAS KELOMPOK

1. Mengamati : Lakukan pengamatan terhadap perangkat pasif fiber optik, jelaskan perbedaan antara PON dan GPON!
2. Menanya : Masing-masing kelompok membuat beberapa pertanyaan tentang perangkat pasif fiber oprik, kemudian tukar dengan kelompok lain. Mintalah mereka untuk menjawabnya, apabila mengalami kesulitan bertanyalah pada pendidik!
3. Mengasosiasi : Lakukan kegiatan diskusi dengan kelompokmu, informasi apa yang dapat diperoleh tentang perangkat pasif fber opik!
4. Menalar : Diskusikan dengan kelompokmu apa perbedaan Digital Loop Carrier, Active Optical Netwok, Passive Optical Netuork dan Gigabit Passive Optical Network, jelaskan kelebihan dan kekurangannya (minimal 3)!
5. Mengkomunikasikan : Presentasikan kesimpulan perangkat pasif fiber opik!

UJI KOMPETENSI

A. PLIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Perangkat jaríngan pasíf sederhana yang dígunakan untuk menghubungkan dua jenis medía yang berlainan adalah ...
A. GEPON
B. Pigtail
C. ONT
D. Media converter
E. Patch cord

2. Scbuah jaringan fber optik pasif versi IEEE yang berbasis teknologi ethernet adalah
A. DLC
B. OLT
C. GEPON
D. GPON
E. PON

3. Scbuah teknologi node akses optik yang digunakan untuk menghantarkan layanan data, suara, dan vídeo ke tempat pelanggan adalah ...
A. DLC
B. OLT
C. GEPON
D. GPON
E. PON

4. Port fiber optik yang diletakkan pada dinding yaitu ...
A. OTB
B. Pigail
C. Fiber Outlet
D. ONT
E, GEPON

5. Alar yang berfungsí menyambung fiber optik dalam server dengan alat pigtail fiber optik adalah..
A OTB
B. Pigail
C Fiber Ortlet
D. ONT
E GEPON

6. Sebuah fiber opcik yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya adalah
A. GEPON
B. Pigail
C ONT
D. Media conveTter
E Patch cond

7. Kabel fber opik yang di dua sisinya memiliki konektor disebut ...
A GEPON
B. Pigal
C ONT
D. Media converter
E. Patch cord

8. Sebuah alat pasif fiber optik yang memiliki fungsi sebagai titik akhir dari layanan jaringan adalah ...
A. DLC
B. OLT
C. GEPON
D. GPON
E. PON

9. Arsitektur jaringan point to multipoint, Fiber To The Premises (FTTP) dimana splitter optik yang tidak digunakan memungkinkan satu serat optik untuk melayani beberapa tempat discbut ...
A, DLC
B, OLT
C. GEPON
D, GPON
E. PON

10. Komponen pasif hber optik yang berfungsi memberikan tampilan antar muka kepada pengguna layanan adalah adalah ...
A. GEPON
B. Pigtail
C. ONT
D. Media converter
E. Patch cord

B. ESAI
Isilah titik-titik di bawah ini!

1. Kegunaan dari Optical Receiver yaitu...
2. Alat yang membutuhkan sumber listrik untuk beroperasi disebut ...
3. Pengertian Jarkorlaf adalah 
4. Teknologi untuk hubungan point to multipoint, dan topologi ini sesuai untuk melayani kelompok pelanggan yang letaknya terpisah, dengan hanya menambah perangkat ONU di lokasi pelanggan adalah teknologi .,..
5. Fiber to the x (FTTx) merupakan...

C.  BENAR ATAU SALAH
Beri tanda centang ( ) pada kolom Benar atau Salah.

NO.

PERNYATAAN

JAWABAN

BENAR

SALAH

1

OLT adalah ujung fiber optik pada sisi pelanggan, dimana terdapat titik konversi optik

 

 

2

Keuntungan memilih teknologi fiber optik ini diantaranya adalah kecepatan yang tinggi dan kapasitas lebih besar.

 

 

3

Splice adalah lensa mikro pada ujung fiber optik yang berfungsi memfokuskan cahaya dari transmitier agar terpandu dalam fiber secara maksimal.

 

 

4

Reuntungan yang didapatkan dengan sistem AON adalah dapat menempuh jarak yang jauh, lebih jauh daripada PON

 

 

5

Optical Line Terminal merupakan sebuah komponen pasif fiber optik yang memiliki fungsi sebagai titik akhir dari layanan jaringan.

 

 


0 komentar: