phone: +62852 5254 2414
e-mail: simonmurdani@gmail.com

TJBL (WAN) - Jaringan Nirkabel (BAB 2) ( Kelas XI)


BAB II
Jaringan Nirkabel


A. KOMPETENSI DASAR
3.2 Mengevaluasi jaringan nirkabel 
4.2 Mengkonfigurasi jaringan nirkabel

B. MATERI PEMBELAJARAN

A. GELOMBANG

1. Gelombang Radio
Setelah mengenal dasar dari jaringan nirkabel, selanjutnya akan dikenalkan yaitu gelombang radio. Hal ini dirasa perlu dikarenakan peran gelombang radio sebagai media transmisi pada jaringan nirkabel. Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat melalui jalur udara dan dapat juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).

Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dari gelombang osilator (gelombang pembawa) dimodulasi dengan gelombang audio (ditumpangkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF; “radio frequency") pada suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik. Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang gelombang atau frekuensinya. Apabila panjang gelombang tinggi, maka frekuensinya rendah atau sebaliknya. Frekuensi gelombang radio mulai dari 30 kHz keatas dan dikelompokkan berdasarkan lebar frekuensinya. Dibawah ini tabel pengelompokan gelombang radio:

2. Frekuensi dan Energi Gelombang
Frekuensi gelombang adalah jumlah gelombang yang melewati titik tetap dalam jumlah waktu tertentu. Frekuensi gelombang dapat diukur dengan menghitung jumlah puncak (titik tertinggi) dari gelombang yang melewati titik tetap dalam 1 detik atau beberapa periode waktu lainnya. Semakin tinggi jumlahnya, semakin besar frekuensi gelombang. Satuan SI untuk frekuensi gelombang adalah hertz (Hz), di mana 1 hertz sama dengan 1 gelombang yang melewati titik tetap dalam 1 detik. Gambar di bawah ini menunjukkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah gelombang transversal:

Frekuensi gelombang sama dengan frekuensi getaran yang menyebabkan gelombang, contohnya untuk menghasilkan gelombang dengan frekuensi yang lebih tinggi pada tali, maka harus memindahkan tali ke atas dan ke bawah lebih cepat. Ini membutuhkan lebih banyak energi, sehingga gelombang dengan frekuensi yang lebih tinggi memiliki lebih banyak energi daripada gelombang dengan frekuensi rendah dengan amplitudo yang sama.

Kelipatan satuan atau sering juga disebut dengan Prefix untuk Hertz adalah menggunakan sistem metrik yaitu kelipatan ribuan keatas yang berupa Kilo, Mega, Giga, Tera dan seterusnya. Sedangkan untuk kelipatan ribuan kebawah adalah desi, senti, mili, nano dan seterusnya. Untuk selengkapnya, silakan lihat tabel kelipatan satuan Hertz dibawah ini:

Untuk menghitung frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per detik.


f adalah frekuensi (hertz) dan T periode (sekon atau detik). Selain itu frekuensi juga berhubungan denga jumlah getaran dengan rumusan:

dengan n adalah jumlah getaran dan t adalah waktu.

Untuk mencari frekuensi ketika mengetahu panjang gelombang, maka frekuensi yang akan diperoleh adalah:

Diketahui bahwa, 
f = frekuensi (Hz) 
c = cepat rambat cahaya yaitu 3.000.000.000 m/detik 
a = panjang gelombang yaitu jarak yang ditempuh oleh gelombang selama

satu kali getar Contoh soal: Hasan memainkan sebuah nada dengan panjang gelombang 5.000 meter, berapakah alokasi frekuensi sebuah radio amatir jika diketahui kecepatan cahaya 30.000.000 meter/detik? 

3. Panjang Gelombang
Panjang gelombang adalah jarak di antara unit berulang dari gelombang, yang diukur dari satu titik pada gelombang ke titik yang sesuai di daerah berikutnya. Sebagai contoh, jarak dari atas disebut puncak satu unit gelombang ke puncak berikutnya adalah satu panjang gelombang. Panjang gelombang berbanding terbalik dengan frekuensi gelombang. Dengan kata lain, semakin pendek panjang gelombang, akan memiliki frekuensi yang besar.

Ketika berhadapan dengan radiasi elektromagnetik dalam ruang hampa, kecepatam ini adalah kecepatan cahaya c, untuk sinyal (gelombang) di udara, ini merupakan kecepatan suara di udara. Hubungannya adalah: a = panjang gelombang dari sebuah gelombang suara atau gelombang

elektromagnetik c = kecepatan cahaya dalam vakum = 299,792.458 km/d - 300,000 km/d

atau

c = kecepatan suara dalam udara = 344 m/d pada 20°C (68°F) f = frekuensi gelombang Contoh soal: Andina memainkan sebuah piano memiliki panjang gelombang dari gelombang yang bergerak dengan kecepatan 40 m/s pada frekuensi 5 Hz? 

Jawab: a = clf

= (40 m/s) / 5 HZ

= 8 meter

B. Modulasi

Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah sinyal berfrekuensi tinggi dan sinyal berfrekuensi rendah. Dengan memanfaatkan karakteristik masing-masing sinyal, maka modulasi dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal informasi pada daerah yang luas atau jauh. Sebagai contoh Sinyal

informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, sinyal tersebut harus ditumpangkan pada sinyal lain. Dalam konteks radio siaran, sinyal yang menumpang adalah sinyal suara, sedangkan yang ditumpangi adalah sinyal radio yang disebut sinyal pembawa (carrier). Jenis dan cara penumpangan sangat beragam, yaitu untuk jenis penumpangan sinyal analog akan berbeda dengan sinyal digital. Penumpangan sinyal suara juga akan berbeda dengan penumpangan sinyal gambar, sinyal film, atau sinyal lain. Dan tujuan melakukan modulasi adalah:

a. Transmisi menjadi efisien atau memudahkan pemancaran; 
b. Masalah perangkat keras menjadi lebih mudah; 
c. Menekan derau atau interferensi; 
d. Untuk memudahkan pengaturan alokasi frekuensi radio; 
e. Untuk multiplexing, proses penggabungan beberapa sinyal informasi untuk

disalurkan secara bersama-sama melalui satu kanal transmisi.

1. Modulasi Analog
Jenis Modulasi dapat dikelompokkan berdasarkan sinyal informasi akan dikirimnya yaitu sinyal analog dan sinyal digital. Berdasarkan jenis sinyal informasi tersebut, maka modulasi dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu modulasi analog dan modulasi digital. Modulasi analog adalah sinyal data yang berbentuk gelombang kontinyu (terus-menerus). Teknik Modulasi untuk sinyal informasi analog dapat dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan parameter suatu gelombang sinus diantaranya adalah sebagai berikut: 

a. Modulasi AM

1) Pengertian Modulasi AM

Amplitude Modulation (AM) atau modulasi amplitudo adalah salah satu teknik modulasi yang proses pemodulasian sinyal frekuensi rendah (sinyal informasi) pada frekuensi tinggi dengan mengubah amplitudo gelombang frekuensi tinggi (frekuensi pembawa) tanpa mengubah frekuensinya. Jadi pada modulasi amplitudo ini, sinyal pembawanya berubah-ubah secara proporsional terhadap amplitudo sinyal pemodulasi sedangkan frekuensi tetap selama proses modulasi.

2) Cara kerja modulasi AM

Modulasi AM ini mengubah/menyesuaikan amplitude sinyal carrier sesuai dengan amplitude sinyal informasi. Modulasi ini mempergunakan amplitude sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital. Pada AM, frekuensi dan phase sinyal tetap, yang berubah hanya amplitudenya. 

3) Kelebihan dan kekurangannya


b. Modulasi FM

1) Pengertian Modulasi PM

Frequency Modulation (FM) atau modulasi frekuensi adalah teknik pengiriman informasi yang berbentuk frekuensi rendah dengan cara memodulasi frekuensi gelombang pembawa yang berfrekuensi tinggi. Jadi pada modulasi frekuensi ini, sinyal informasi akan mengubah frekuensi gelombang pembawanya sedangkan amplitudonya tetap selama proses modulasi. 

2) Cara kerja modulasi PM

Cara kerjanya sinyal yang berisikan infomasi akan ditumpangkan ke sinyal pembawa (carier) dimana sinyal informasi yang sudah ditumpangkan akan menghasilkan sinyal FM, yang nantinya sinyal

informasi akan sama dengan besar frekuensi sinyal pembawanya. 

3) Kelebihan dan kekurangannya 


c. Modulasi PM

1) Pengertian Modulasi PM
Modulasi PM merupakan bentuk modulasi yang merepresentasikan informasi sebagai variasi fase dari sinyal pembawa. 

2) Cara kerja modulasi PM
Modulasi PM menggunakan perbedaan sudut fase dari sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital. Pada cara modulasi ini amplitude dan frekuensinya tetap, sedangkan fase-nya berubah. Cara modulasi PM yang paling baik tetapi kompleks. Modulasi PM ini digunakan dalam pengiriman data dalam jumlah yang banyak dan kecepata yang tinggi. 

3) Kelebihan dan kekurangannya

2. Modulasi Digital
Modulasi digital merupakan penumpangan sinyal digital (bit stream) ke dalam sinyal pembawa. Modulasi digital sebenarnya adalah proses mengubah-ubah karakteristik dan sifat gelombang sinyal pembawa sehingga bentuk hasilnya (sinyal pembawa modulasi) memiliki ciri-ciri dari bit-bit (0 atau 1). Berarti dengan mengamati sinyal pembawanya, dapat mengetaui urutan bitsnya dan melalui proses modulasi digital, sinyal digital setiap tingkatan dapat dikirim ke penerima dengan baik. Untuk pengiriman ini dapat digunakan media transmisi fisik (logam atau optik) atau non-fisik (gelombang-gelombang radio). Pada dasarnya dikenal 3 prinsip atau sistem modulasi digital yaitu: ASK, FSK, dan PSK.

a. Amplitude Shift Keying (ASK)

1) Pengertian Amplitude Shift Keying (ASK)
Amplitude Shift Keying (ASK) merupakan suatu metoda modulasi dengan mengubah amplitude. 

2) Cara kerja Amplitude Shift Keying (ASK)
Dalam proses modulasi ini kemunculan frekuensi gelombang pembawa tergantung pada ada atau tidak adanya sinyal informasi digital. Metode ini harus memperhitungkan faktor derau dengan teliti, seperti juga pada sistem modulasi AM. Derau menindih puncak bentuk bentuk gelombang yang berlevel banyak dan membuat mereka sukar mendeteksi dengan tepat menjadi level ambangnya. 

3) Keuntungan dan kerugian Amplitude Shift Keying (ASK)
Keuntungan yang diperoleh dari metode ini adalah bit per baud (kecepatan digital) lebih besar. Sedangkan kesulitannya adalah dalam menentukan level acuan yang dimilikinya, yakni setiap sinyal yang diteruskan melalui saluran transmisi jarak jauh selalu dipengaruhi oleh redaman dan distorsi lainnya. Oleh sebab itu metoda ASK hanya menguntungkan bila dipakai untuk hubungan jarak dekat saja. 

b. Frequncy Shift Keying (FSK)

1) Pengertian Frequncy Shift Keying (FSK)
Frequency Shift Keying (FSK) merupakan suatu bentuk modulasi yang memungkinkan gelombang modulasi menggeser frekuensi output gelombang pembawa. Pergeseran ini terjadi diantara harga yang telah ditentukan semula dengan gelombang output yang tidak mempunyai fasa terputus-putus. 

2) Cara kerja Frequncy Shift Keying (FSK)
Dalam proses modulasi ini besarnya frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan ada atau tidak adanya sinyal informasi digital. FSK merupakan metode modulasi yang paling populer. Dalam proses ini gelombang pembawa digeser ke atas dan ke bawah untuk memperoleh bit 1 dan bit 0. Kondisi ini masing-masing disebut space dan mark. Keduanya merupakan standar transmisi data

yang sesuai dengan rekomendasi CCITT. FSK juga tidak tergantung pada teknik on-off pemancar, seperti yang telah ditentukan sejak semula. Kehadiran gelombang pembawa dideteksi untuk menunjukkan bahwa pemancar telah siap. Dalam hal penggunaan banyak pemancar (multi transmitter), masing-masingnya dapat dikenal dengan frekuensinya. Prinsip pendeteksian gelombang pembawa umumnya dipakai untuk mendeteksi kegagalan sistem bekerja.

3) Keuntungan dan kerugian Frequncy Shift Keying (FSK)
Keuntungan yang diperoleh dari metode ini adalah untuk deteksi (pengambilan kembali dari kandungan Carrier atau proses demodulasinya) lebih mudah, sehingga kemungkinan kesalahan (error rate) sangat minim/kecil. Sedangkan kesulitannya adalah biaya yang dibutuhkan akan lebih mahal. 

c. Phase Shift Keying (PSK)

1) Pengertian Phase Shift Keying (PSK)
Phase Shift Keying (PSK) suatu bentuk modulasi fasa yang memungkinkan fungsi pemodulasi fasa gelombang termodulasi di antara nilai-nilai diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya. Ada tiga jenis modulasi PSK yang sering kita jumpai yaitu: a) Binary Phase Shift Keying (BPSK)

BPSK adalah format yang paling sederhana dari PSK. Menggunakan dua yang tahap yang dipisahkan sebesar 180° dan sering juga disebut 2-PSK. Modulasi ini paling sempurna dari semua bentuk modulasi PSK. Akan tetapi bentuk modulasi ini hanya mampu memodulasi 1 bit/simbol dan dengan demikian maka modulasi ini tidak cocok untuk aplikasi data-rate yang tinggi dimana bandwidthnya dibatasi. 

b) Quadrature Phase Shift Keying (QPSK)
Modulasi ini lebih dikenal sebagai quarternary atau quadriphase PSK atau 4-PSK, QPSK menggunakan empat titik pada diagram konstilasi, terletak di sekitar suatu lingkaran. Dengan empat tahap, QPSK dapat mendekode dua bit per simbol. Hal ini berarti dua kali dari BPSK. Analisa menunjukkan bahwa ini mungkin digunakan

untuk menggandakan data rate jika dibandingkan dengan sistem BPSK. Walaupun QPSK dapat dipandang sebagai sebagai suatu modulasi quaternary, lebih mudah untuk melihatnya sebagai dua quadrature carriers yang termodulasi tersendiri. Dengan penafsiran ini, maka bit yang digunakan untuk mengatur komponen phase pada sinyal carrier ketika digunakan untuk mengatur komponen quadrature-phase dari sinyal carrier tersebut. BPSK digunakan pada kedua carrier dan dapat dimodulasi dengan bebas.

c) Phase Shift Keying (8 PSK)
Sesuai dengan M-ary coding untuk modulasi 8 PSK jumlah n yang digunakan adalah n=3 sehingga menghasilkan beda fasa sebanyak delapan atau M=8. Modulasi 8 PSK memiliki delapan posisi beda fasa yang masing-masing sebesar 45° dengan 3 bit setiap simbol, diantaranya 000, 001,010, 011, 100, 101, 110 dan 111.

2) Cara kerja Phase Shift Keying (PSK)
Dalam proses modulasi ini fasa dari frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan status sinyal informasi digital. Sudut fasa harus mempunyai acuan kepada pemancar dan penerima. Akibatnya, sangat diperlukan stabilitas frekuensi pada pesawat penerima. Untuk memudahkan dalam memperoleh stabilitas pada penerima, kadang dipakai suatu teknik yang koheren dengan PSK yang berbeda-beda. Hubungan antara dua sudut fasa yang dikirim digunakan untuk memelihara stabilitas. Dalam keadaan seperti ini, fasa yang ada dapat dideteksi bila fasa sebelumnya telah diketahui. Hasil dari perbandingan ini dipakai sebagai patokan (referensi). 

3) Keuntungan dan kerugian Frequncy Shift Keying (FSK)
Keuntungan yang diperoleh dari metode ini adalah untuk transmisi data atau sinyal digital dengan kecepatan tinggi akan lebih efisien. Sedangkan kesulitannya adalah biaya yang dibutuhkan akan lebih mahal dibandingkan sistem modulasi digital yang lainnya.

C. Pengertian Jaringan Nirkabel 

Jaringan nirkabel adalah teknologi yang menggunakan dua alat untuk bertukar data tanpa menggunakan media kabel. Data yang dikirimkan melalui media gelombang cahaya (seperti teknologi infrared pada remote tu) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada ponsel maupun komputer) dengan menggunakan frekuensi tertentu. Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sisitem yang lain dengan menggunakan beberapa macam transmisi tanpa kabel, misalnya: gelombang radio, gelombang mikro, maupun infra red.

Prinsip dasar sebuah jaringan nirkabel sebenarnya sama dengan jaringan berkartu (ethernet card). Fungsi acces point pada sebuah jaringan nirkabel, mirip dengan hub pada jaringan komputer berbasis kabel. Jika tanpa menggunakan access point, komputer yang memiliki adapter nirkabel dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya, dan hal ini sama dengan hubungan komputer ke komputer (peer to peer) dengan menggunakan kabel metode saling silang (cross over).

D. Sejarah Jaringan Nirkabel 

Pada tahun 1970 Norman Abramson, seorang profesor di University of Hawaii, mengembangkan jaringan komunikasi komputer pertama di dunia yang bernama ALOHAnet dan menggunakan biaya rendah seperti ham-radio. Dengan topologi bi directional bintang, tujuh sistem komputer yang terhubung ditempatkan di lebih dari empat pulau untuk berkomunikasi dengan komputer pusat di Pulau Oahu tanpa menggunakan

saluran telepon. Pada tahun 1979, FR Gfeller dan U. Bapst menerbitkan sebuah makalah tentang laporan Prosiding IEEE tentang percobaan jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan komunikasi infra merah yang digunakan. Tak lama kemudian tahun 1984 pada Konferensi Telekomunikasi Nasional IEEE, P. Ferrert melaporkan percobaan penerapan kode radio spektrum tersebar untuk komunikasi di terminal nirkabel. Pada tahun 1985, Kaveh Pahlavan melakukan perbandingan antara spektrum penyebaran inframerah dan CDMA untuk jaringan komunikasi informasi kantor nirkabel diterbitkan oleh IEEE dalam Simposium Jaringan Komputer yang kemudian analisa tersebut pada bulan Mei 1985 diterbitkan oleh Majalah Komunikasi Masyarakat IEEE.

Generasi pertama modem data nirkabel dikembangkan di awal tahun 1980 oleh operator radio amatir, yang sering disebut sebagai radio paket ini. Mereka menambahkan kabel komunikasi data pita suara, dengan kecepatan data di bawah 9.600-bit/s, ke sistem radio jarak pendek yang ada, biasanya berada dalam band amatir dua meter. Generasi kedua modem nirkabel mengembangkan FCC segera setelah pengumuman di band eksperimental untuk penggunaan spektrum penggunaan teknologi non-militer. Modem ini memiliki data rate yang disediakan atas perintah ratusan kbit/s. Generasi ketiga modem nirkabel ditujukan untuk kompatibilitas dengan jaringan LAN yang ada dengan data perintah Mbit/s tingkat atas. Dan kemudian, beberapa perusahaan mengembangkan produk generasi ketiga dengan kecepatan data di atas 1 Mbit/s dan beberapa produk telah diumumkan IEEE pada lokakarya Wireless LAN.

E. Keuntungan dan Kerugian Jaringan Nirkabel 

Jaringan nirkabel atau Wireless Network memungkinkan kita melakukan komunikasi tanpa melalui kabel jaringan, namun piranti jaringan pada Jaringan Wireless masih perlu menggunakan dengan piranti lainnya yang ada pada jaringan kabel LAN. Jaringan nirkabel umumnya juga disebut sebagai Wi-Fi (Wireless Fidelity), yang memungkinkan kita menggunakan komputer dimana saja selama masih dalam jangkauan jaringan wireless. Bahkan di tempat-tempat umum sekarang ini sudah banyak disediakan layanan hot-spot seperti di café, kampus, hotel, mall, dan tempat lainnya. Kelebihan utama jaringan wireless tidak menggunakan kabel dalam komunikasinya, akan tetapi menggunakan gelombang radio. Dibawah ini adalah keuntungan menggunakan jaringan nirkabel:

1. Mobilitas dan produktivitas tinggi,
Jaringan nirkabel memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi secara realtime sepanjang masih dalam jangkauan jaringan Wi-Fi, sehingga meningkatkan kualitas layanan dan produktivitas. Pengguna juga dapat melakukan kerja dimanapun mereka berada asal dilokasi tersebut masuk dalam coverage area Wi-Fi.

2. Proses instalasinya mudah dan cepat
Karena infrastrukturnya tidak memerlukan kabel maka instalasi sangat mudah dan cepat dilaksanakan, tanpa perlu menarik atau memasang kabel pada dinding atau lantai.

3. Lebih fleksibel
Penggunaan teknologi Wi-Fi sangat memungkinkan untuk membangun jaringan pada area yang tidak mungkin atau sulit dijangkau oleh kabel, misalnya dikota kota besar atau ditempat yang tidak tersedia insfrastruktur kabel. 

4. Meningkatkan produktivitas
Dengan mengunakan satu access point sudah dapat mencakup seluruh area, sehingga pengguna selama berada dalam jangkauan jaringan dapat mengakses internet. 

Sedangkan kerugian menggunakan jaringan nirkabel adalah: 

1. Faktor biaya
Harga komponen untuk membuat jaringan nirkabel saat inimasih tergolong mahal sehingga implementasinya membutuhkan perencanaan yang tepat. Walaupun biaya awalanya sangat tinggi, namun untuk perawatannya masih jauh lebih murah dibandingkan dengan jaringan kabel (LAN). Selain itu, jaringan nirkabel sangat cocok dengan lingkungan yang sering mengalami perpindahan atau rotasi lingkungan kerja. 

2. Delay yang besar 
Adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, aau teknik spread spectrum).

3. Kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan spektrum
Pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti spread spectrum/DS-CDMA

4. Keamanan data (kerahasiaan) kurang terjamin
Karena jaringan nirkabel bekerja dengan menggunakan medium udara (gelombang), olaeh karena itu transmisi data dapat ditangkap dan disadap oleh siapa saja. Namun kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread spectrum.

F. Jenis Jaringan Nirkabel 

Berdasarkan ukuran fisik area yang dapat dicakup, jaringan nirkabel terbagi menjadi beberapa kategori. Beberapa jenis jaringan nirkabel secara umum mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan jaringan kabel tradisional. Secara logika, jaringan ini sama dengan jaringan kabel tradisional yang membedakan adalah media yang digunakan. Secara konsep dasar, layering nirkabel sama dengan wired networking, hanya cara komunikasi serta medianya yang berlainan. Adapun jenis teknologi nirkabel antara lain yaitu:

1. Wireless Personal Area Network (WPAN)
Wireless Personal Area Network (WPAN) adalah sebuah jaringan nirkabel pribadi atau jaringan nirkabel low-range yang meliputi luas jangkauan hanya beberapa puluh meter saja. WPAN sama dengan jaringan nirkabel pada umumnya, yang berfungsi untuk menghubungkan perangkat periferal (seperti printer, android/ handphone, dan peralatan rumah lainya) atau Tablet (PDA) ke komputer, atau hanya dua komputer terdekat, tanpa menggunakan koneksi server. Jaringan ini mempunyai cakupan area yang sangat sempit, yaitu sekitar 20m. Performa jaringan WPAN termasuk dalam kategori sedang, dimana data rate-nya mencapai 2 Mbps. Ada beberapa jenis teknologi yang digunakan untuk WPAN:

a. Infrared
Infrared (infra merah) ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada cahaya nampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm. Sinar infrared merupakan cahaya yang tidak tampak. Infrared menggunakan sinar untuk sinyal, seperti tv remote untuk mengganti channel di televisi. Infrared tidak dapat tembus benda yang menghalanginya untuk menjangkau receiver atau butuh pantulan ,karena sifatnya cahaya . infrared juga berfungsi sebagai media untuk mengirim data, contohnya pada handphone. 

b. 802.15 
Teknologi yang telah memfokuskan pada pengembangan jaringan wireless personal dengan koordinasi standar yang lain, seperti standar 802.11 pada jaringan yang lebih luas. Beberapa tersebut antara lain: 

1. 802.15.1, merupakan task grup 1 yang mengeluarkan standar wireless
PAN pada spesifikasi bluetooth versi 1.1 dengan menggunakan frekuensi hopping spread spectrum (FHSS) dan beriperasi hingga 1 Mbps. Standar ii dikeluarkan pada bulan Juni 2002 untuk memfasilitasi pengembang yang mendukung bluetooth. 

2. 802.15.2, merupakan task grup 2 yang merekomendasi terhadap 802.15 yang berdampingan dengan standar 502.11 serta beroperasi pada frekuensi yang sama, yaitu 2,4 GHz. Dengan adanya koordinasi dari dua standar ini diharapkan dapat menghilangkan interferensi yang terjadi pada keduanya dan menimalisir interferensi antar peralatan
yang mendukung standar ini. 

3. 802.15.3, merupakan task grup 3 yang meningkatkan rate pada wireless PAN menjadi lebih tinggi. Data rate yang ditingkatkan adalah 11, 22, 33, 44, dan 55 Mbps. Kombinasi dan data rate ini sangat dibutuhkan untuk aplikasi multimedia, taitu meningkatkan Quality of Service (QoS). 

4. 802.15.4, merupakan task grup 4 yang mendefinisikan standar low data rate yang ekstrim, sehingga menghasilkan perlatan yang mempunyai konsumsi daya yang sangat rendah. Peralatan yang menerapkan standar ini berupa peralatan dengan bentuk yang kecil dan mempunyai daya tahan baterai sangat panjang, contohnya adalah sistem peralatan otomasi rumah dan sejenisnya.

c. Bluetooth

Bluetooth merupakan teknologi yang memungkinkan dua perangkat saling terhubung tanpa menggunakan kabel dan saluran yang tidak terlihat . Cara kerja dari bluetooth yaitu dengan ada dua perangkat yang digunakan sebagai pengirim dan penerima data dari bluetooth. Kelebihan dari bluetooth ini yaitu selain biaya murah, juga dapat mengirimkan data lebih cepat dari pada inframerah dan dapat menembus tembok sekalipun. Oleh karena itu, semisal mengirimkan data dari luar dengan menggunakan bluetooth , masih dapat dijangkau asalkan radiusnya tidak lebih dari 10 meter. 

d. Zigbee

Zigbee kependekan dari ZigZag dan bee, yang berarti lebah yang terbang dengan perubahan arah. Namun secara teknik Zigbee merupakan sebuah spesifikasi untuk protokol komunikasi tingkat tinggi yang mengacu pada standar IEEE 802.15.4 yang berhubungan dengan Wireless Personal Area Network (WPAN). Zigbee diimplementasikan pada perangkat pribadi maupun perangkat bisnis, yang merupakan standar dari IEEE 802.15.4 dan Zigbee sering digunakan untuk menghubungkan keperangkat lain dengan sebuah sistem wireless atau yang biasa disebut teknologi Machine to Machine (M2M). Teknologi Zigbee ini mampu mengatur jaringannya sendiri, maupun mengatur pertukaran data pada jaringan. Zigbee juga banyak diaplikasikan dengan sistem tertanam (embeded aplication) seperti pada pengendalian alat industri secara wireless, data logging, sensor wireless dan lain-lain. Keunggulan dari Zigbee adalah rendahnya daya yang dibutuhkan karena biasa digunakan dalam jaringan berskala kecil (personal), sehingga dapat digunakan sebagai perangkat pengatur secara nirkabel , dengan pengistalan sistem hanya perlu dilakukan sekali dan penggunaan sumber dayanya yang efisien dan lebih terjangkau harganya bila dibadingkan dengan teknologi nirkabel lain seperti bluetooth dan wifi. Dibawah ini adalah karakteristik WPAN yang diantaranya adalah:

Arsitektur WPAN terdiri dari penerima frekuensi radio yang merupakan pengontrol level bawah yang berada pada lapisan fisik, kemudian diatasnya ada lapisan data link (data link layer) yang didalamnya terdapat sub lapisan MAC yang selain berfungsi untuk menghubungkan dengan lapisan fisik juga untuk mengkonfigurasi jaringan. Lapisan diatas data link adalah lapisan network yang berfungsi mencari jalan untuk pengirim data (message routing). Lapisan paling atas dalam arsitektur WPAN adalah lapisan aplikasi yang berfungsi untuk perangkat antarmuka antara pengguna dan perangkat.

2. Wireless Local Area Network (WLAN)

Wireless Local Area Network (WLAN) adalah jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisi data. Informasi (data) yang ditransfer dari satu komputer ke komputer lain menggunakan media udara (tanpa kabel). WLAN sering disebut sebagai jaringan nirkabel atau jaringan
wireless. Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian adalah sekumpulan standar yang digunakan untuk jaringan lokal nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan jaringan area lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat. Dalam pemasaran wireless LAN sekarang, menerima beberapa standard operasional dan syarat dalam Amerika Serikat yang diciptakan dan dirawat oleh Institude of Electrical Electronic Engineers (IEEE). 

a. Standard Wireless LAN
Setiap perangkat keras yang berhubungan dengan komputer dan teknologi selalu mengacu pada suatu standar. Begitu pula dengan Wireless LAN. Ada beberapa organisasi yang telah menetapkan standard Wireless LAN diantaranya yaitu Federal Communication Commission (FCC), Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), Wireless Ethernet Compatibility Alliance (WECA), dan European Telecommunications Standards Institute (ETSI). Namun standar Wireless yang paling sering digunakan adalah standar dari IEEE. IEEE merupakan organisasi pembuat standarisasi untuk hampir semua hal yang berhubungan dengan teknologi informasi di Amerika Serikat. IEEE menciptakan standar dengan aturan yang dibuat FCC. IEEE telah menetapkan berbagai standar teknologi seperti IEEE 802.3 untuk ethernet dan 802.11 untuk Wireless LAN. Salah satu tugas IEEE adalah mengembangkan standar untuk Wireless LAN dengan mengacu pada peraturan yang dikeluarkan FCC. Spesifikasi yang digunakan dalam WLAN adalah 802.11 dari IEEE dimana ini juga sering disebut dengan WiFi (Wireless Fidelity) standar yang berhubungan dengan kecepatan akses data. Berikut ini adalah standart IEEE yang pernah dikeluarkan untuk WirelessLAN:

1. IEEE 802.11, merupakan standarisasi WLAN pertama yang dipublikasikan oleh IEEE pada tahun 1997. Karena banyaknya jenis jenis jaringan WLAN yang ada di pasaran, maka standar IEEE 802.11 menetapkan antarmuka (interface) antara klien WLAN (Wireless client) dengan jaringan Access Point-nya (network APs). Untuk membedakan perbedaan antara jaringan WLAN satu dengan jaringan WLAN lainnya, maka 802.11 menggunakan Service Set Identifier (SSID). Dengan penanda ini maka dapat di bedakan antara jaringan WLAN satu dengan lainnya sebab jaringan WLAN satu dengan yang lain pasti memiliki nomor penanda SSID yang berbeda pula. Access Point (AP) menggunakan SSID untuk menentukan lalu lintas paket data mana yang di peruntukkan untuk Access Point tersebut. Standar 802.11 juga menentukan frekuensi yang dapat digunakan oleh jaringan WLAN. Contohnya untuk industrial, scientific, dan medical (ISM) beroperasi pada frekuensi radio 2,4GHz. 802.11 juga menentukan tiga jenis transmisi pada lapisan fisik untuk model Open System Interconnection (OSI), yaitu: direct-sequence spread spectrum (DSSS), frequency-hopping spread spectrum (FHSS), dan infrared. Selain pembagian frekuensi diatas, standar 802.11 juga membagi jenis frame-nya menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu: control, data, dan management. Standar 802.11 membolehkan device (perangkat) yang mengikuti standar 802.11 untuk berkomunikasi satu sama lain pada kecepatan 1 Mbps dan 2 Mbps dalam jangkauan kira-kira 100 meter. 

2. IEEE 802.11a, dipublikasikan pada tahun 1999 yang digunakan untuk mendefiniskan jaringan Wireless dengan frekuensi 5 GHz Unlicensed National Information Infrastrusture (UNII). Kecepatan jaringan ini lebih cepat dari standar 802.11 dan standar 802.11b pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps. Kecepatan ini dapat lebih cepat lagi jika menggunakan teknologi yang tepat. Untuk menggunakan standar 802.11a, perangkat-perangkat komputer (devices) hanya memerlukan dukungan kecepatan komunikasi 6 Mbps, 12 Mbps, dan 24 Mbps. Standar 802.11a juga mengoperasikan channel/ saluran 4 (empat) kali lebih banyak dari yang dapat dilakukan oleh standar 802.11 dan 802.11b. Walaupun standar 802.11a memiliki kesamaan dengan standar 802.11b pada lapisan Media Access Control (MAC), ternyata tetap tidak kompatibel dengan standar 802.11 atau 802.11b karena pada standar 802.11a menggunakan frekuensi radio 5 GHz sementara pada standar 802.11b menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Kelebihan dari standar 802.11a adalah karena beroperasi pada frekuensi radio 5 GHz sehingga tidak perlu bersaing dengan perangkat komunikasi tanpa kabel (cordless) lainnya seperti telepon tanpa kabel (cordless phone) yang umumnya menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Perbedaan utama yang lain antara standar 802.11a dengan standar 802.11 dan 802.11b adalah bahwa pada standar 802.11a menggunakan jenis modulasi tambahan yang disebut Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) pada lapisan fisik di model OSI. Walaupun standar 802.11a tidak kompatibel dengan standar 802.11b, beberapa vendor pembuat perangkat Access Point berupaya menyiasati ini dengan membuat semacam jembatan (bridge) yang dapat menghubungkan antara standar 802.11a dan 802.11b pada perangkat access point buatan mereka. Access point tersebut di buat sedemikian rupa sehingga dapat di gunakan pada 2 (dua) jenis standar yaitu pada standar 802.11a dan standar 802.11b tanpa saling mempengaruhi satu sama lain. Standar 802.11a merupakan pilihan yang amat mahal ketika di implementasikan. Hal ini disebabkan karena standar ini memerlukan lebih banyak access point untuk mencapai kecepatan komunikasi yang tertinggi. Penyebabnya adalah karena pada kenyataannya bahwa gelombang frekuensi 5 GHz memiliki kelemahan pada jangkauan. 

3. IEEE 802.11b, merupakan standar yang paling banyak digunakan di kelas standar 802.11. Standar ini dipublikasikan pada tahun 1999. 802.11b merupakan pengembangan dari standar 802.11 untuk lapisan fisik dengan kecepatan tinggi 802.11b digunakan untuk mendefinisikan jaringan Wireless direct-sequence spread spectrum (DSSS) yang menggunakan gelombang frekuensi indusrial, scientific, medicine (ISM) 2,4 GHz dan berkomunikasi pada kecepatan hingga 11 Mbps. Ini lebih cepat daripada kecepatan 1 Mbos atau 2 Mbps yang ditawarkan oleh standar 802.11a. Standar 802.11b juga kompatibel dengan semua perangkat DSSS yang beroperasi pada standar 802.11. Standar 802.11b hanya berkonsentrasi pada lapisan fisik dan MAC (Media Access Control). Standar ini hanya menggunakan satu jenis frame yang memiliki lebar maksimum 2.346 byte. Namun, dapat dibagi lagi menjadi 1.518 byte jika di hubungkan secara silang (cross) dengan perangkat access point sehingga dapat juga berkomunikasi dengan jaringan berbasis Ethernet (berbasis kabel). Standar 802.11b hanya menekankan pada pengoperasian perangkat-perangkat DSSS saja. Standar ini menyediakan metode untuk perangkat-perangkat tersebut untuk mencari (discover), asosiasi, dan autentikasi satu sama lain. Standari ini juga menyediakan metode untuk menangani tabrakan (collision) dan fragmentasi dan memungkinkan metode enkripsi melalui protokol WEP (wired equivalent protocol). 

4. IEEE 802.11g, pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu menyediakan jalur komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun, frekuensi yang digunakan pada standar ini sama dengan frekuensi yang digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi gelombang 2,4 GHz dan juga dapat kompatibel dengan standar 802.11b. Hal ini tidak dimiliki oleh standar 802.11a. Seperti standar 802.11.a, perangkat-perangkat pada standar 802.11g menggunakan modulasi OFDM untuk memperoleh kecepatan transfer data berkecepatan tinggi. Tidak seperti perangkat-perangkat pada standar 802.11a, perangkat perangkat pada standar 802.11g dapat secara otomatis berganti ke quadrature phase shift keying (QPSK) untuk berkomunikasi dengan perangkat-perangkat pada jaringan Wireless yang menggunakan standar 802.11b. Dibandingkan dengan 802.11a, ternyata 802.11g memiliki kelebihan dalam hal kompatibilitas dengan jaringan standar 802.11b. Namun masalah yang mungkin muncul ketika perangkat-perangkat standar 802.11g yang mencoba berpindah ke jaringan 802.11b atau bahkan sebaliknya adalah masalah interferensi yang di akibatkan oleh penggunaan frekuensi 2,4 GHz. Karena frekuensi 2,4 GHz merupakan frekuensi yang paling banyak digunakan oleh perangkat-perangkat
berbasis Wirelesslainnya. 5. IEEE 802.11n, adalah amandemen baru yang meningkatkan atas
standar 802,11 sebelumnya dengan menambahkan multiple-input
multiple-output (MIMO) dan banyak fitur-fitur baru lainnya. IEEE telah menyetujui amandemen dan itu diterbitkan pada bulan Oktober 2009. Sebelum ratifikasi akhir, perusahaan telah bermigrasi ke jaringan 802.11n didasarkan pada Wi-Fi Alliance sertifikasi produk sesuai
dengan rancangan tahun 2007 proposal yang 802.11n. 

b. Komponen Wireless LAN
Di dalam pengintalan wireless LAN sebenarnya tidak sulit, asalkan mengerti faktor penting apa yang harus dilakukan dan pengaturan apa yang harus di-setting maka tidak sulit dalam instalasi dan memperbaiki atau mengatasi masalah yang ditimbul di kemudian hari. Komponen utama dari wireless LAN ada 2 (dua), yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. 

1) Perangkat keras atau hardware
Perangkat keras terdiri atas beberapa komponen utama yaitu: 
a) Perangkat wireless fidelity adalah itu sendiri berupa sebuah
peralatan elektronik yang dibuat untuk dapat berkomunikasi dengan perangkat sejenis melalui gelombang electromagnet atau yang dikenal sebagai Radio Frequency atau RF. Setelah terhubung satu sama lain maka sambungan yang terbangan itu,kemudian dipakai untuk melewatkan data digital dari satu komputer ke komputer lain. 

b) Access Point atau Access Point Router dan wireless LAN adapter. 
(1) Access Point merupakan perangkat wi-fi yang bertugas
untuk menghubungkan wi-fi klien dengan jaringan LAN melalui koneksi kabel. Selain itu Access point juga dipakai untuk menghubungkan sesama Access Point dengan tujuan untuk memperluas jangkauan. 
(2) Wireless adapter adalah client dari wireless access point. Wireless adapter berperan sebagai perantara atau penghubung antara komputer dan wireless access point. Komputer tidak akan bisa terhubung ke jaringan Wireless LAN jika tidak dilengkapi atau terpasang dengan wireless LAN adapter.

c) Antenna, sebuah perangkat wireless berfungsi sebagai alat yang bertugas untuk memancarkan dan menerima signal Radio frequency. Daya pancar sebuah perangkat wi-fi, selain ditentukan oleh bawaan dari perangkaat itu tapi juga ditentukan oleh kapasitas dari sebuah antenna. Kapasitas atau kemampuan antenna sebuah perangkat wireless biasa bisa dikurangi dan ditambahkan sesuai dengan kebutuhan. Ada juka antenna yang terpasang secara permanen bersama dengan perangkat komputer atau di dalam wifi adapter. Jenis antenna yang permanen seperti ini tidak bisa ditambah atau dikurangi kapasitasnya.

d. Frekuensi Radio, jenis frekuensi radio yang dipakai oleh wireless fidelity atau wifi adalah: 
1. 2.4 Giga Herzt (GHz) atau 2400 Mega Herzt (MHz)
2. 5.2 Giga Herzt (GHz) sampai 5.8 Giga Herzt (GHz) 

e. RJ 45 port untuk kabel Ethernet, biasanya perangkat wireless dilengkapi juga dengan port RJ 45, biasanya pada access point. Fungsi port RJ 45 adalah untuk terhubung ke jaringan kabel. 

2) Perangkat lunak atau software
a) Firmware, adalah operating system yang menjalankan perangkat Access point. Setiap merk access point memiliki firmware yang berbeda-beda.
b) Konfigurasi, adalah pengaturan secara software yang berperan untuk mengatur agar klien dan access point dapat terhubung satu sama lain. 
c) Keamanan, fungsi pengaman pada wireless LAN adalah agar access point terkoneksi dengan client-nya yang diinginkannya atau yang benar-benar terdapat pada jaringan, bukan yang berada di luar dari jaringan. 

c. Kelebihan dan kekurangan wireless LAN
Berbicara mengenai wireless LAN, maka dapat dipeloreh keuntungan yang diantaranya yaitu user dapat membagi akses informasi tanpa harus direpotkan dengan kabel ke jaringan, wireless LAN menawarkan beberapa kelebihan seperti produktivitas, kenyamanan, dan keuntungan dari segi biaya bila dibandingkan dengan jaringan kabel konvensional. Dibawah ini adalah beberapa keuntungan dengan menggunakan wireless LAN: 
1. Mobilitas, kelebihan sistem wireless LAN karena dapat menyediakan user dengan akses informasi yang real-time, dimana saja dalam suatu organisasi. Mobilitas semacam ini sangat mendukung produktivitas dan peningkatan kualitas pelayanan apabila dibandingkan dengan jaringan LAN kabel; 
2. Instalasi cepat dan mudah, instalasi sistem wireless LAN bisa berlangsung dengan cepat dan sangat mudah mengaplikasikannya dan bisa mengeliminasi kebutuhan penarikan kabel yang rumit; 
3. Instalasi fleksibel, teknologi wireless memungkinkan suatu jaringan untuk bisa mencapai tempat-tempat yang tidak dapat dicapai dengan jaringan kabel; 
4. Penurunan biaya, meskipun investasi awal yang dibutuhkan oleh wireless LAN untuk membeli perangkat hardware bisa lebih tinggi daripada biaya yang dibutuhkan oleh perangkat wired LAN hardware, namun bila diperhitungkan secara keseluruhan, instalasi dan biaya perawatan dan pemeliharaannya, maka secara signifikan jauh lebih murah. Dan bila digunakan dalam lingkungan kerja yang dinamis yang sangat membutuhkan seringnya pergerakan dan perubahan yang sering maka keuntungan jangka panjangnya pada jaringan WLAN akan jauh lebih besar bila dibandingkan dengan LAN kabel; 
5. Skalabilitas, sistem wireless LAN dapat dikonfigurasikan dalam berbagai tipe topologi untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam. Dapat dengan mudah merubah konfigurasinya Mulai dari jaringan peer-to-peer yang sesuai untuk jumlah pengguna yang kecil sampai kepada infrastruktur yang lebih kompleks yang mampu melayani ribuan user dan memungkinkan roaming dalam wilayah yang luas.

Sedangkan kekurangan dari wireless LAN antara lain adalah: 
1. Kerahasian dan keamanan data kurang terjamin; 
2. Biaya peralatannya rata-rata mahal; 
3. Delay (penundaan) yang besar;
4. Adanya masalah propagasi radio misalnya seperti: terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi; 
5. Kapasitas dari jaringan menghadapi keterbatasan spektrum (pita frekuensi tak dapat diperlebar akan tetapi dapat dimanfaatkan secara efisien). 

d. Cara kerja wireless LAN
Wireless LAN ini hanya mencoba untuk mencontoh struktur kabel LAN, dengan menggunakan media lain untuk mentransfer data selain dengan kabel. Media ini yang terutama adalah gelombang elektromagnetik baik frekuensi radio (RF) atau frekuensi inframerah (IR). Wireless LAN terutama terdiri dari dua entitas: client atau pengguna akhir perangkat dan Access Points (AP). Client dilengkapi dengan perangkat yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan media frekuensi radio untuk berkomunikasi dengan perangkat nirkabel lainnya. Fungsi AP seperti saklar biasa atau router dalam jaringan kabel untuk perangkat nirkabel. Selain itu, AP merupakan gateway antara perangkat nirkabel dan jaringan kabel. 

3. Wireless Wide Area Network (WWAN)
Wireless wide area network (wireless WAN) cakupan lokasi jauh lebih luas di bandingkan wireless LAN. Cakupan umumnya mencangkup nasional bersama infrastruktur jaringan wireless disediakan oleh wireless service carrier terhadap budget penggunaan bulanan, serupa bersama langganan ponsel. Wireless WAN memanfaatkan jaringan seluler buat transmisi data dan sample system seluler yg difungsikan yakni CDMA, GSM, EDGE, 3G, HSPDA, dan 4G. PC portabel bersama modem wireless WAN mengakses ke base-station buat jaringan wireless terhadap gelombanag radio. Tower radio seterusnya mengambil petunjuk ke mobile switching center, di manadata dilewatkan ke jaringan yg pas. Koneksi internet dilakukan bersama memanfaatkan koneksi-koneksi wireless service provider.

a. Bentuk komunikasi WWAN
Teknologi Wireless WAN ini memungkinkan sebagai pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun hanya pribadi atau privat. Koneksi ini dapat dibuat dengan mencakupi suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga bisa menggunakan sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasi. Adapun bentuk komunikasi jaringan wireless WAN tersebut, sebagai berikut: 

1. Point To Point, disebut juga dengan jaringan leased-line, dimana bentuk komunikasi jaringan ini sifatnya pribadi atau privat secara berhubungan satu sama yang lainnya. Link ini mengakomodasikan  2 tipe trasmisi, yaitu trasmisi datagram dan trasmisi datastream, contohnya yaitu sistem telepon. 
2. Sirkuit Switching, merupakan metode switching dengan keberadaan sirkuit secara fisik yang terdedikasikan. Metode ini digunakan oleh teknologi Integrated Services Digital Network atau biasa disebut dengan ISDN. 
3. Paket Switching, bentuk komunikasi ini merupakan metode switching yang menggunakan pada peralatan jaringan dengan melakukan share link point to point sebagai trasportasi paket dari sumber data ke tujuan untuk melintasi suatu jaringan. Contoh yang biasa menggunakan metode ini yaitu Asycnchronous Transfer Mode atau ATM, Frame Relay, Switched Multimegabit Data Services (SMDS), dan juga X.25. 

b. Teknologi seluler WWAN
Secara umum, sebuah sistem selular terdiri dari tower sel, konsentrator, switches voices, dan data gateway. Sistem seluler menggunakan sistem penggambaran heksagonal untuk menggambarkan cakupan area secara geografis. Area inilah yang disebut dengan cell. Setiap cell memiliki ukuran diameter kurang lebih 26-32 Km2 dengan radius jangkauan 1 hingga 50 km, dan setiap sel tersebut akan membentuk grid-grid heksagonal seperti sarang lebah yang memiliki ukuran sel yang lebih kecil yaitu 6 km. Setiap cell site sebuah base station memiliki daya pancar 800-1900 MHz dengan dilengkapi antena untuk mengatur cakupan wilayahnya. Frekuensi untuk setiap base station harus dipilih dengan hati-hati, hal ini diperlukan karena untuk mengurangi interferensi dengan cell tetangga. Layanan pancaran akan sangat tergantung dari keadaan topografi, kepadatan populasi, dan kepadatan lalu lintas data. Berikut adalah perkembangan generasi layanan seluler.

1) Seluler Generasi Nol
Sejarah penemuan telepon seluler tidak lepas dari perkembangan radio. Awal penemuan telepon seluler dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian Detroit Michigan mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu arah regular pada semua mobil patroli dengan frekuensi 2 MHz. Pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi berkembang menjadi dua arah dengan frequency modulated (FM). Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation (sekarang berganti nama menjadi Motorola) mengembangkan portable Handie-talkie SCR536, yang berarti sebuah alat komunikasi di medan perang saat perang dunia II. 

Masa ini merupakan generasi 0 telepon seluler atau 0-G, dimana telepon seluler mulai diperkenalkan. Setelah mengeluarkan SCR536, kemudian pada tahun 1943 Galvin Manufactory Corporation mengeluarkan kembali portable FM radio dua arah pertama yang diberi nama SCR300 dengan model backpack untuk tentara U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat bekerja secara efektif dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil. Sistem telepon seluler 0-6 masih menggunakan sebuah sistem radio VHF untuk menghubungkan telepon secara langsung pada PSTN landline. Kelemahan sistem ini adalah masalah pada jaringan kongesti yang kemudian memunculkan usaha-usaha untuk mengganti sistem ini. Generasi 0 (0-G) pun diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh insinyur-insinyur dari Bell Labs pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep penggunaan telepon hexagonal sebagai dasar telepon seluler. Namun, konsep ini baru dikembangkan pada tahun 1960-an.

2) Seluler Generasi Pertama (1G)
Inilah telepon seluler generasi pertama yang biasa disebut 1G. 1-G merupakan telepon seluler pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon seluler pertama dan memperkenalkan ponsel tersebut kepada publik pada 3 April 1973. Telepon seluler yang ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang telah mengubah dunia selamanya.

Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz -894 Mhz dan dioperasikan pada Band 800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telpon seluler. 

3) Seluler Generasi Kedua (2G)
Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G sinyal

analog sudah diganti dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon seluler dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS. Telepon seluler pada generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari generasi 2G adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang lebih rendah, sehingga mengurangi efek radiasi yang membahayakan pengguna.

4) Seluler Generasi Ketiga (3G)
Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call berteknologi tinggi.

Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang relater lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini.

5) Seluler Generasi Keempat (4G)
Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem telepon seluler yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrstruktur yang mengintegrasikan teknologi wireless yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dill. sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan dimana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas utnuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir,4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing, game on-line, dan sebagainya 

C. Teknologi WWAN
Teknologi WWAN memiliki fokus pada modulasi suara dan data. Modulasi akan mengkonversi sinyal digital sehingga dapat mempresentasikan informasi di komputer melalui sinyal digital melalui radio frequency (RF) atau sinyal RF yang didesain untuk mengakomodasi beberapa pengguna sekaligus. Setiap user akan mempunyai channel terdedikasi. Hal inilah yang membedakan dengan wireless LAN, di mana setiap user akan melakukan share pada satu channel. Interferensi antara pengguna wireless WAN dengan base station dapat dikurangi. Beberapa teknik modulasi pada teknologi wireless WAN antara lain: 

1) FDMA (Frequency Division Multiple Access)
FDMA merupakan suatu teknik pengaksesan yang menggunakan frekkuensi sebagai media perantaranya. System ini digunakan BTS pada saat memancar/transmite dengan menggunakan frekuensi down link dan pada saat BTS menerima/receive dengan menggunakan frekuensi uplink. Penggunaan frekuensi downlink dan uplink diatur sedemikian rupa sehingga tidak saling menggangu frekuensi yang lainnya. Jika frekuensi ini tidak tepat pengaturannya maka antara satu BTS dengan BTS yang lain frekuensinya akan saling menganggu (interference) yang akan berakibat dengan kualitas suara yang kurang baik, drop call (komuniksai tiba-tiba putus), sulit melakukan panggilan

atau tidak bias melakukan panggilan sama sekali. FDMA (Frequency Division Multiple Access) melakukan pembagian spectrum gelombang dalam beberapa kanal frekuensi. Setiap panggilan hubungan akan memperoleh kanal tersendiri. Merode FDMA paling cidak efisien dan umumnya digunakan pada jaringan analog seperti AMPS. FDMA adalah sistem multiple access yang menempatkan seorang pelanggan pada sebuah kanal berbentuk pita frekuensi (frequency band) komunikasi. Jika satu pita frekuensi dianggap sebagai satu jalan, maka FDMA merupakan teknik satu pelanggan, satu jalan. Pada saat pelanggan A sedang menggunakan jalan itu, maka pelanggan lain tidak dapat menggunakan sebelum pelanggan A selesai. Jadi, kalau dalam waktu yang bersamaan ada 100 pelanggan yang ingin berkomunikasi dengan rekannya, maka sudah tentu diperlukan 100 pita frekuensi, Kalau setiap pita memerlukan lebar 30 Kilo Hertz (kHz) dan frekuensi yang digunakan berawal dari 890 Mega Hertz (MHz), maka: 
a) Pica frekuensi kanal 1 mulai dari 890 MHz hingga 890,030 Mhz,
b) Pita frekuensi kanal 2 mulai dari 890,030 MHz hingga 890,060 MHz, 
c) Pita frekuensi kanal 3 mulai dari 890,060 MHz hingga 890,090 MHz dan seterusnya.

Sedangkan lebar total seluruh pita yang digunakan adalah: 100 x 30.000 Hz = 3.000.000 Hz = 3 MHz. Artinya, jika frekuensi yang digunakan mempunyai batas bawah 890 MHz, maka batas atasnya adalah 893 MHz. Akan tetapi, frekuensi yang tersedia untuk komunikasi bergerak dibatasi oleh peraturan yang ada karena frekuensi-frekuensi lain pasti digunakan untuk jatah keperluan yang lain pula. Sementara jatah frekuensi yang ada pun harus dibagi antarpenyelenggara telepon seluler. Karena itu, untuk memperbanyak kapasitas dengan jumlah kanal yang terbatas, digunakan trik-trik tertentu sesuai dengan strategi si penyelenggara. Untuk memahami FDMA, dapat dianalogikan tentang station radio mengirimkan sinyalnya pada frekuensi yang berbeda pada kanal yang tersedia kepada tiap-tiap pengguna ponsel. FDMA digunakan

sebagian besar untuk transmisi analog. Saat untuk membawa informasi digital, FDMA sudah tidak efesien lagi. Dalam FDMA frekuensi dibagi menjadi beberapa kanal frekuensi yang lebih sempit. Tiap pengguna akan mendapatkan kanal frekuensi yang berbeda untuk berkomunikasi secara bersamaan. Pengalokasian frekuensi pada FDMA bersipat eksklusif karena kanal frekuensi yang telah digunakan oleh seorang pengguna tidak dapat digunakan oleh pengguna yang lain. Antar kanal dipisahkan dengan bidang frkuensi yang lebih sempit lagi (guard band) untuk menghindari interverens antar kanal yang berdekatan (adjacent channel) agar dalam sistem kerja FDMA ada beberapa kriteria yang dilakukan : 
a) Menempatkan panggilan pada frekuensi yang berlainan (multiple carried frequency) dapat digunakan untuk system selular analog (AMPS), 
b) FDMA akan membagi spectrum dalam kanal yang berbeda kemudian membagi bagian yang sama dalam sebuah bandwidth, 
c) FDMA membagi bandwidth menjadi 124 buah frekuensi pembawa (carrier frequency) yang masing-masing menjadi daerah fekuensi daerah selebar 200 kHz. Satu atau lebih frekuensi pembawa dialamatkan pada masing-masing BTS (base transceiver station) yang tersedia.

Dalam sistem yang menggunakan frekuensi devisiion multiplex access ini frekuensi yang digunakan adalah berbeda-beda dengan sistem time division multiplex access pada sistem tersebut frekuensi sinyal yang digunakan adalah sama untuk menghindari adanya interfrensi pada saat pentransmisian sinyal maka sistem ini mentransmisikan sinyal dengan pengaturan waktu yang berbeda-beda namun frekuensi yang digunakan adalah sama. Dan untuk kelebihan FDMA adalah: 
a) Sistem keseluruhan sederhana: pengoperasian mudah, peralatan murah dan terbukti handal,
b) Dimensioning stasiun bumi kecil. 

Sedangkan beberapa kelemahan dari sistem frekuensi multiplex access adalah: 
a) Pada saat pentransmisian sinyal jika antara BTS terdapat kanal yang sama maka akan terjadi interfrensi yang menyebabkan kerusakan sinyal, sulitnya melakukan panggilan. Dengan kata lain sistem ini dapat terjadi interfrensi dari sesama BTS yang berdekatan, 
b) Daya tahan terhadap gangguan baik noise maupun jarak tempuh lebih lemah dari pada komunikasi yang telah menggunakan sistem digital, 
c) Dalam komunikasi ini juga harus memperhatikan beberapa hal seperti: line of side dan topologi bumi sehingga sinyal dapat
berjalan baik ke receiver, 
d) Fleksibilitas rendah: kalau ada rekonfigurasi kapasitas (=lebar pita) modifikasi diperlukan di TXR dan RXR (untuk saluran tersebut, untuk saluran bertetangga, filter dan peralatan lain mungkin perlu diubah),
f) Kapasitas berkurang drastic sejalan dengan penambahan jumlah carrier akibat noise intermodulasi dan back-off, Perlunya pemerataan daya tiap saluran di TXR untuk menghindari capture effect (harus real time mengantisipasi pelemahan akibat hujan, awan tebal, dan sebagainya).

2) TDMA (Time division multiple access)
Berbeda dengan FDMA yang memberikan satu pita frekuensi untuk dipakai satu pelanggan, TDMA memberikan satu pita frekuensi untuk dipakai beberapa pelanggan. Jadi kanal-kanal komunikasi dirupakan dalam bentuk slot-slot waktu. Slot waktu adalah berapa lama seorang pelanggan mendapat giliran untuk memakai pita frekuensi. Satu slot waktu digunakan oleh satu pelanggan. Slot-slot waktu ini dibingkai dalam satu periode yang disebut satu frame. Jadi misalkan ada 10 pelanggan yang masing-masing adalah A, B, C, D, E, F, G, H, I, dan J, maka dalam satu frame terdapat 10 slot waktu yang merupakan giliran tiap pelanggan untuk menggunakan pita frekuensi yang sama. Proses komunikasi multi-access dilakukan dengan menjalankan frame ini berulang-ulang sehingga akan muncul urutan giliran pemakaian saluran seperti: A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-A-B-C-D-E-F G-H-I-J-A-B-C-dan seterusnya. Tentu saja harus ada pembatasan jumlah pelanggan yang menggunakan satu pita frekuensi ini. Jika tidak dibatasi, periode frame akan terlalu panjang dan akibatnya timbul komunikasi terputus-putus yang mengganggu pembicaraan. Karena sifatnya yang tidak kontinyu (tidak terjadi pemakaian pita frekuensi terus menerus oleh satu pelanggan dalam satu periode pembicaraan), maka teknik TDMA hanya dapat mengakomodasi data digital atau modulasi digital. Sehingga sinyal-sinyal analog yang akan dikirim, harus diubah menjadi format digital dahulu. Time division multiple access (TDMA) diperkenalkan oleh Asosiasi Industri Telekomunikasi (Telecommunications Industry Association, TIA) yang terakreditasi oleh American National Standards Institute (ANSI), adalah teknologi transmisi digital yang mengalokasikan slot waktu yang unik untuk setiap pengguna pada masing-masing saluran, dan menjadi salah satu metode utama yang digunakan oleh jaringan digital telepon seluler untuk menghubungkan panggilan telepon. Sinyal digital dari jaringan digital dihubungkan ke pengguna tertentu untuk berhubungan dengan sebuah kanal frekuensi digital tersendiri tanpa memutuskannya dengan mengalokasikan waktu. TDMA juga merupakan metode pengembangan dari FDMA yakni setiap kanal frekuensinya dibagi lagi dalam slot waktu sekitar 10 ms. Sistem ini juga didukung oleh berbagai macam pelayanan untuk pengguna terakhir seperti suara, data, faksimili, layanan pesan singkat (sms), dan pesan siaran. Saat ini secara garis besar terdapat dua persaingan model sistem yang membagi pasar telepon seluler itu sendiri yaitu TDMA dan CDMA. Dan TDMA menjadi teknologi pilihan karena diadopsi oleh Eropa sebagai standar pada (Global System for Mobile Communications, GSM) dan Jepang dengan (Japanese Digital Cellular, JDC). Namun, pada generasi ke-tiga (3G) jaringan nirkabel, CDMA akan menjadi pilihan dibandingkan dengan TDMA.

Sejarah perkembangan TDMA adalah sebagai berikuc 
a) Jenis TDMA yang asli adalah IS–54, diperkenalkan pada 1998 – 1989 oleh TIA/CTIA (Telecommunications Industry Association). Merupakan penggabungan satu set fitur meliputi, persetujuan, ID nomor-panggilan, indikator penunggu pesan (MWI) dan privasi suara,
b) IS–54B telah kadaluwarsa pada 1994 dengan memperkenalkan IS–136 yang tidak lama diikuti oleh perubahan A dan B, 
c) IS–136 kembali menjadi IS-54B dan bergabung dengan DCCH membuat fitur baru,
d) IS-136A menaikkan IS-136 untuk menggambarkan layanan selular diantara pita frekuensi 800 MHz dan 1900 MHz. Diperkenalkan pengaktifan diluar-udara dan layanan program, 
e) IS-136B menyertakan perbandingan baru dari layanan meliputi SMS siaran, paket daca, dan lain-lain. 

Dan sistem kerja dari TDMA yaitu setiap daerah layanan dalam sistem telepon seluler dibagi menjadi beberapa kolom. Seciap kolomnya digunakan kurang lebih satu hingga tujuh kali dari kanal-kanal yang tersedia. Kolom telepon digital merubah panggilan telepon menjadi digital sebelum berhubungan. Kolom ini menyediakan tempat yang besar dan dengan baik menaikkan kapasitas dari setiap kolom. TDMA mengambil setiap kanal dan membelahnya menjadi tiga kali celah.

Setiap pembicaraan di telepon mendapat sinyal radio untuk satu hingga tiga kali, dan sistem tersebut secara cepat merubah dari satu telepon ke telepon yang lain. Hal ini diserahkan ke time-division multiplexing. Karena sinyal digital sangat ditekan, pergantian diantara tiga pembicaraan yang berbeda di telepon disempurnakan dengan tidak menghilangkan informasi . Hasilnya berupa sistem yang mempunyai tiga kali dari kapasitas sebuah sistem analog dan menggunakan kanal yang sama tanpa TDMA. Sebuah kolom yang menggunakan TDMA dapat menangani 168 penggilan yang tidak teratur secara menyeluruh. TDMA juga digunakan dalam GSM yang merupakan dasar dari PCS (Personal Communication Service). Dengan PCS, kanalnya dibagi menjadi delapan bagian. Pengoperasian TDMA membutuhkan kontrol outlink semua bagian pengatur yang berisi beberapa informasi kontrol. Pembawa outlink ini juga memiliki struktur bingkai yang menyediakan informasi waktu akurat untuk semua bagian pengontrol. Peralatan teleport sentral komputer VSAT mengatakan ke setiap situs slot waktu khusus untuk digunakan dalam struktur TDMA dan rencana informasi ini disiarkan ke semua bagian secara berkala. Rencana waktu ledakan mungkin sudah ditetapkan, sehingga setiap bagian mengalokasikan proporsi tertentu dari keseluruhan struktur waktu TDMA atau mungkin bersifat dinamis, dimana slot waktu yang ditempatkan, disesuaikan sebagai tanggapan terhadap kebutuhan lalu lintas setiap bagian.

Kelebihan TDMA dibanding teknologi telepon seluler lain antara lain adalah: 

a) TDMA didesain untuk digunakan di setiap lingkungan dan situasi, dari penggunaan tanpa kabel di daerah bisnis ke pengguna yang sering bepergian pada kecepatan tinggi di jalan bebas hambaran (TOL),
b) Dapat dengan mudah disesuaikan dengan transmisi data serta komunikasi suara. TDMA menawarkan kemampuan untuk membawa kecepatan data dari 64 kbps sampai 120 Mbps (diperluas dalam kelipatan 64 kbps) yang memungkinkan operator untuk menawarkan komunikasi pribadi seperti faks, voiceband data, dan layanan pesan singkat (SMS) serta aplikasi yang membutuhkan pitalebar secara intensif seperti multimedia dan videoconference, 
c) Teknologi TDMA dapat memisahkan pengguna dalam waktu, agar tidak mengalami gangguan dari hubungan simultan lainnya, 
d) TDMA menyediakan daya hidup bateral yang lama, 
e) TDMA menjalankan pengisian penyimpanan di stasiun dasar peralatan, ruang dan pemeliharaan, merupakan faktor penting sebagai ukuran pertumbuhan sel yang lebih kecil, 
f) Biaya penggunaan TDMA sangat efektif untuk mengubah teknologi arus sistem analog ke digital, 
g) TDMA adalah satu-satunya teknologi yang menawarkan pemanfaatan yang efisien struktur sel hirarkis (HCS) menawarkan piko, mikro, dan macrocells. HCS mencakup sistem yang akan disesuaikan untuk mendukung lalu lintas tertentu dan kebutuhan pelayanan, membuat sistem kapasitas lebih dari 40-kali AMPS dapat dicapai dengan biaya yang efisien, 
h) Sistem layanan TDMA sesuai dengan penggunaan dual-mode handset, karena adanya kepentingan sesuai dengan sistem analog FDMA.

Sedangkan kekurangan teknologi TDMA dari telepon seluler lain adalah sebagai berikut: 
a) Penggunaan dari celah waktu yang sudah ditetapkan membuat sulit untuk mengendalikan panggilan ke kolom berikutnya, menambah kemungkinan dari sebuah panggilan akan terputus ketika panggilan tersebut bergerak diantara kolom, 
b) Teknologi TDMA merupakan pokok dari penggabungan bagian bagian distorsi, yang berdampak kecika potongan dari perbincangan melompat mengelilingi bangunan dan kesulitan lainnya seperti sikap pada saat perbincangan sampai pada telepon dari urutan.

3. CDMA (Code division multiple access)
CDMA adalah temuan yang lebih baru dibandingkan dengan FDMA dan TDMA. Teknik CDMA berawal pada tahun 1949 ketika Claude Shannon dan Robert Pierce (yang banyak jasanya untuk kemajuan teknologi telekomunikasi saat ini) menyampaikan ide dasar CDMA. Teknik ini merupakan temuan yang brilian karena kanal yang satu dengan lainnya tidak dibedakan dari frekuensi/FDMA atau waktu/TDMA yang secara awam lebih mudah dipahami, melainkan dengan perbedaan kode. Jadi pada CDMA, seluruh pelanggan menggunakan frekuensi yang sama pada waktu yang sama. CDMA (juga disebut DSSS/ direct sequence spread spectrum) merupakan salah satu dari dua jenis teknik murni spread spectrum multiple access (SSMA). Jenis lainnya dikenal sebagai FHMA (frequency hopping spread spectrum). Kedua jenis ini tergolong SSMA karena sinyalnya tersebar (spread) pada spektrum pita frekuensi yang lebar. Pada CDMA, penyebaran sinyal diperoleh akibat proses perkalian data input (yang mempunyai waktu perubahan lambat) dengan kode PN (yang mempunyai waktu perubahan cepat). Walaupun pita frekuensinya lebar, tegangan sinyal yang dihasilkan sangat kecil, menyerupai noise (bising) yang selalu menyertai gelombang radio. Sehingga apabila dimonitor oleh penerima lain, sinyal yang dipancarkan oleh pengirim berbasis CDMA hanya berupa noise (seolah-olah menunjukkan ketiadaan sinyal pancar) yang tidak mengganggu sinyal lain. Sifat CDMA yang lain adalah kemampuannya untuk tahan terhadap jamming (penutupan oleh sinyal yang lebih kuat) pada pita frekuensi sempit. Hal ini terjadi karena jamming pada pita frekuensi sempit itu tidak akan mengganggu sinyal-sinyal CDMA yang tersebar di pita frekuensi lain. Walaupun begitu jika diterapkan pada telepon seluler, CDMA mempunyai masalah yang disebut near-far problem. Masalah ini terjadi akibat pemakaian pita frekuensi yang sama pada waktu yang sama. Akibatnya, pelanggan yang paling dekat dengan base station (BTS) akan mendominasi BTS karena sinyalnya diterima (oleh BTS) paling besar dibandingkan dengan pelanggan lain yang jaraknya lebih jauh. Bagi pelayanan yang baik, hal itu tidak diharapkan. Untuk mengatasinya dipakailah teknik power control. Teknik ini menyebabkan BTS memerintahkan ponsel pelanggan untuk mengurangi daya pancar (secara otomatis) kecika sinyalnya diterima paling besar. Sehingga seluruh pelanggan di areal cakupan BTS akan diterima dengan besar sinyal yang sama CDMA dapat dikombinasikan dengan teknik lain untuk menjadi teknik hibrid semacam: FCDMA yang merupakan kombinasi dari FDMA dan CDMA, TCDMA yang merupakan kombinasi dari TDMA dan CDMA. Juga ada DS-FHMA yang merupakan kombinasi dari CDMA/DSSS dengan FHMA Code division multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan. Dalam perkembangan teknologi telekomunikasi telepon selular terutama yang berkaitan dengan generasi ke-ciga (3G), CDMA menjadi teknologi pilihan masa depan. CDMA juga mengacu pada sistem telepon seluler digital yang menggunakan skema akses secara bersama ini,seperti yang diprakarsai oleh Qualcomm. CDMA adalah sebuah teknologi militer yang digunakan pertama kali pada Perang Dunia Il oleh sekutu Inggris untuk menggagalkan usaha Jerman mengganggu transmisi mereka. Sekutu memutuskan untuk mentransmisikan tidak hanya pada satu frekuensi, namun pada beberapa frekuensi, menyulitkan Jerman untuk menangkap sinyal yang lengkap. Sejak itu CDMA digunakan dalam banyak sistem komunikasi, termasuk pada Global Positioning System (GPS) dan pada sistem satelit OmniTRACS untuk logistik transportasi. Sistem terakhir didesain dan dibangun oleh Qualcomm, dan menjadi cikal bakal yang membantu insinyur-insinyur Qualcomm untuk menemukan Soft Handoff dan kendali tenaga cepat, teknologi yang diperlukan untuk menjadikan CDMA praktis dan efisien untuk komunikasi seluler terestrial (satelit). Teknologi CDMA sendiri memiliki berbagai keuntungan jika diaplikasikan dalam sistem seluler. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain: 
a. Hanya membutuhkan satu frekuensi yang dibutuhkan untuk beberapa sektor/cell, 
b. Tidak membutuhkan equalizer untuk mengatasi gangguan spektrum sinyal, 
c. Dapat bergabung dengan metode akses lainnya, tidak membutuhkan penghitung waktu (guard time) untuk melihat rentang waktu dan penjaga pita (guard band) untuk menjaga intervensi antarkanal, 
d. Tidak membutuhkan alokasi dan pengelolaan frekuensi, 
e. Memiliki kapasitas yang halus untuk membatasi para pengguna akses, 
f. Memiliki proteksi dari proses penyadapan.

CDMA memiliki fitur keunggulan, diantaranya adalah: 
a. Sinyal pesan pita sempit (narrowband) akan digandakan dengan penyebaran
sinyal pita lebar (wideband) atau pseudonoise code, 
b. Setiap pengguna mempunyai pseudonoise (PN) code sendiri sendiri, 
c. Soft capacity limit, yaitu performansi sistem akan berubah untuk semua pengguna begitu nomer pengguna meningkat, 
d. Near-far problem (masalah dekat-jauh), 
e. Interference terbatas, yaitu kontrol daya sangat diperlukan, 
f. Lebar bandwidth menimbulkan keaneka ragaman, sehingga meggunakan rake receiver, 
g. Akan membutuhkan semua komputer yang pernah dibuat oleh manusia diatas bumi untuk memecahkan kode dari satu setengah percakapan dalam sistem CDMA.


4. Wireless Metropolitan Area Network (WMAN)
Teknologi WMAN merupakan teknologi yang mengizinkan koneksi dari berbagai jaringan dalam suatu area metropolitan seperti bangunan-bangunan yang berbeda dalam suatu kota tanpa harus memasang kabel tembaga atau fiber antar bangunannya, tetapi cukup dengan menggunakan media transmisi wireless untuk dapat berkomunikasi antara satu area dengan area lainnya. Pada gambar berikut anda dapat melihat salah satu bentuk dari jaringan WMAN yang didesain untuk sebuah kota. Pada gambar tersebut dapat dilihat bentuk jaringan yang terbentuk dari beberapa jaringan wireless LAN pada suatu tempat atau daerah.

Suatu jaringan WMAN memungkinkan para pengguna untuk membuat suatu koneksi dari suatu kota ke kota lain hanya dengan menenbakkan gelombang wireless kedaerah tujuan. Gelombang yang dipancarkan oleh wireless merupakan gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh pemancar. Untuk membangun sebuah jaringan wireless tidak akan memakan banyak biaya seperti membangun jaringan dengan menggunakan kabel, karena pada jaringan wireless kemampuan yang dimiliki oleh kabel telah digantikan oleh kemampuan sinyal yang dipancarkan oleh wireless. 

a Perangkat WMAN
Perangkat yang digunakan dalam teknologi WMAN ini adalah perangkat Microwave dan Antenna, berikut terdapat beberapa macam jenis dan bentuk microwave dan antena yang digunakan untuk membangun jaringan WMAN, adalah sebagai berikut:.
1) Parabolic Antenna 7GHz, 10 GHz & 15 GHz & Perangkat Pasolink NEC (E1Connection)
2) Canopy Microwave 5,8 GHz
3) 24dBi Grid Antenna Parabolic
4) 2.4GHz 9.6dBi 60 degree sector panel antenna
5) 2.4GHz Yagi Antenna 9 db
6) WiMAX Antenna


b. Sistem pada Wireless Metropolitan Area Network
Kesatuan dasar WMAN adalah sebuah sel radio, yang terdiri dari hub station and mobile stations. Hub station adalah bertanggung jawab untuk menyediakan konektivas antara mobile stations di dalam sel, dan dari mobile stations ke wired backbone. WMAN, terdiri dari satu atau lebih sel radio yang terdapat pada jaringan, bersama dengan wired terminals, dihubungkan dari jaringan satu ke jaringan lain sehingga jangkauan yang diperoleh lebih luas (wider network) melalui wired backbone. Pada Gambar 2.14 diatas dapat dilihat bahwa Teknologi WMAN memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi didalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau pada sekolah atau kampus). Pemakaian teknologi nirkabel dapat menghemat biaya fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. WMAN juga dapat digunakan sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband yang melayani pengguna dengan akses berkecepatan tinggi. Kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.

G. Karakteristik Peralatan Wireless Indoor dan Outdoor

Topologi pada jaringan LAN (kabel) berbeda dengan jaringan WLAN (wireless). Walaupun secara aturan sama yaitu menghubungkan komputer dengan komputer, namun media transmisi yang digunakan menyebabkan adanya perbedaan jenis topologi antara kedua jaringan ini. Teknologi yang digunakan oleh jaringan WLAN dan LAN juga berbeda, jika pada WLAN menggunakan teknologi IEEE 802.11, namun pada jaringan LAN menggunakan teknologi ethernet IEEE 802.3. Menurut standar IEEE untuk WLAN ada dua model topologi utama, yaitu:

1. Jaringan Ad Hoc
Jaringan Ad hoc adalah salah satu jenis jaringan Wireless Local Area Network (WLAN) yang terdiri dari sekumpulan node-node yang berkomunikasi satu sama lain secara langsung tanpa melibatkan node perantara seperti access point, Setiap node pada jaringan ad-hoc memiliki interface wireless. Node-node dalam jaringan ad hoc bersifat dinamis dan dapat berubah-ubah. Di dalam jaringan ad hoc setiap node bukan hanya berfungsi sebagai pengirim dan penerima informasi tetapi juga berfungsi sebagai pendukung jaringan tersebut seperti router. Karena itu jaringan ad hoc memerlukan routing protokol yang digunakan. Pada jaringan ad hoc, node-node tidak hanya berperan sebagai pengirim dan penerima data, namun dapat berperan sebagai penunjang node yang lainnya, misalnya mempunyai kemampuan layaknyarouter. Dengan demikian diperlukan adanya routing protokol dalam jaringan Ad Hoc untuk menunjang proses kirim terima antar node-nodenya. Berikut merupakan beberapa karakteristik pada jaringan Ad Hoc: 
a. Dynamic topology, sifat node yang mobile, maka topologi jaringannya sewaktu-waktu dapat berupa. Sebagai akibatnya routing protocol mempunyai masalah yang lebih kompleks dibandingkan dengan jaringan wired dengan node yang tetap; 
b. Limited resources, seperti jaringan wireless lainnya, jaringan Ad Hoc dibatasi oleh masalah daya dan kapasitas memori; 
c. Multiple wireless link, setiap node yang mempunyai sifat mobility dapat memiliki beberapa interface yang terhubung ke beberapa node lainnya. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan menggunakan jaringan wireless Ad hoc:

Dibawah ini salah contoh tahapan dalam mengkonfigurasi jaringan Ad-Hoc wireless LAN: 
a. Dibutuhkan wireless network card pada masing-masing komputer. 
b. Masuk ke network card properties dan set SSID dengan nama tertentu (unique). Pastikan bahwa anda mengkonfigure SSID dengan nama yang sama untuk masing-masing komputer. Jika tidak sama, jaringan tidak akan
terhubung 
c. Masuk ke network card properties dan set channel untuk jaringan wireless yang akan digunakan. Pastikan anda mengkonfigurasi channel dengan angka yang sama untuk masing-masing komputer. Jika tidak, jaringan tidak akan terhubung 
d. Set IP LAN static pada kedua komputer. Patikan anda mengkonfigurasi IP komputer tersebut dalam satu subnet dan range yang sama. Jika anda set IP pada satu komputer 192.168.1.1 255.255.255.0, pastikan komputer
lainnya di set juga pada range (192.168.1.2-254). 
e. Ser network card pada mode ad-hoc, bukan infrastructure.

Dengan konfigurasi tersebut, seharusnya jaringan Ad hoc sudah dapat berjalan normal. Apabila salah satu PC anda terhubung ke internet, dan PC satu lagi ingin ikut/numpang dalam mengakses internet, pengguna dapat mengaktifkan fungsi Internet Connection Sharing (ICS) pada OS Windows, berikut tahapannya:

a. Aktifkan ICS pada PC yang memiliki koneksi internet. Catat alamat IP PC. ini, yang akan menjadi komputer "host". 
b. Set default gateway network card pada PC yang kedua ke alamat IP komputer host (refer ke no.a). C. Set DNS server untuk PC yang kedua dengan alamat IP DNS dari ISP anda. Perlu diingat bahwa dengan Internet Connection Sharing (ICS) via ad-hoc wireless LAN, komputer host harus selalu ON, jika pengguna ingin PC kedua dapat mengakses internet. Tahapan Test Koneksi untuk PC Windows : 
a. Klik Start, 
b. Klik Run, 
c. Ketik cmd, 
d. Kecik “ping x.x.x.x”, dimana x.x.x.x adalah alamat IP dari salah satu PC, 
e. Jika ping is successful miaka jaringan anda sudah UP dan anda memiliki full connectivity 

2. Jaringan Infrastruktur
Network infrastructure atau infrastruktur jaringan merupakan sebuah kumpulan sistem komputer yang saling berhubungan, dihubungkan oleh berbagai macam bagian dari sebuah arsitektur telekomunikasi. Secara khusus, infrastruktur ini mengacu pada organisasi dan berbagai bagian konfigurasi dari jaringan komputer individu sampai pada router, kabel, wireless access point, switch, backbone, network protocol, dan network access methodologies. Infrastuktur dapat berupa infrastruktur terbuka (open) atau infrastruktur tertutup (close). Contoh infrastuktur terbuka adalah internet, sedangkan contoh dari infrastruktur tercurup adalah private intranet. Mereka dapat beroperasi melalui koneksi jaringan kabel atau jaringan wireless, atau kombinasi antara keduanya. Bentuk paling sederhana dari infrastruktur jaringan biasanya terdiri dari satu atau lebih komputer, sebuah jaringan atau koneksi internet, sebuah hub yang menghubungkan komputer yang satu dengan lainnya sampai dengan sistem jaringan yang terhubung dengan sistem jaringan lainnya. Keamanan jaringan alias network security merupakan perhatian utama ketika membangun sebuah infrastruktur jaringan. Kebanyakan arsitektur menggunakan router dengan firewall terintegrasi (built-in firewall), juga software yang memungkinkan kemudahan akses kontrol, data packet monitoring dan penggunaan protocol yang diatur secara ketat. Keamanan jaringan juga dapat dikontrol dengan cara menyesuaikan network sharing properties pada masing-masing komputer, yang membatasi folder dan file untuk dapat terlihat oleh pengguna tertentu pada jaringan. Konfigurasi ini menggunakan perangkat dalam mode AP untuk menghubungkan klien yangterdapat dalam jaringannya. Perangkat dalam mode AP berfungsi sebagai Hub seperti pada jaringan wired, namun bedanya perangkat dalam mode AP memancarkan SSID agar komputer atau perangkat lain dalam jaringan dapatmenghubungkan diri. Untuk dapat digunakan, tentunya Access Point harus dikonfigurasikan terlebih dahulu. Terdapat dua cara untuk mengkonfigurasikan Access Point (AP). Pertama, konfigurasi menggunakan W-LAN(Wireless LAN) card yang dipasang pada slot PCI, USB wireless ataupun mengunakan card PCMCIA. Kedua, konfigurasi menggunakan kabel UTP yang dihubungkan antara NIC di PC dengan salah satu port RJ-45 yang terdapat di AP. 
a. Pasangkan adaptor AP ke listrik rumah. Setelah access point menyala, hubungkan kabel UTP ke NIC yang ada di PC, kemudian pasangkan ujung satunya lagu ke port nomor 1 di access point; 
b. Setelah semuanya selesai, buka kontrol panel dengan cara mengklik Start/ Control Panel, kemudian klik Network Connections, 
c. Setelah dialog Network Connection tampil, klik kanan icon ethernet LAN lalu pilih Properties; 
d. Pada kotak This connection uses the following items, klik internet Protocol
(TCP/IP) kemudian klik tombol Properties; 
e. Pilih opsi Use the following IP address, kemudian pada IP address masukkan IP dan subnet mask-nya. Untuk kelasnya, sesuaikan dengan kelas IP perangkat WLAN anda. Akhiri dengan mengklik tombol OK; 
f. Setelah selesai, buka web browser anda lalu pada address bar kecikkan
'http://192.168.1.1' kemudian tekan Enter; 
g. Maka akan muncul jendela user name dan password, pada user name ketik admin kemudian pada bagian password biarkan saja kosong, tekan Enter. Karena disini AP W-LAN merek Linksys yang digunakan, maka tidak perlu merasa bingung dengan segala perbedaan tampilan yang ada. Karena pada umumnya konfigurasi AP tidak terlalu berbeda jauh.

1. Setelah menekan tombol Enter tadi, maka akan tampil jendel konfigurasi Access Point Linksys. Klik tab Wireless, dijendela inilah anda akan memasukkan nama jaringan wireless yang akan anda gunakan, atau yang sering disebut dengan SSID(Service set identifier); 
2. Pada Wireless Channel, klik tombol dropdown lalu pilih channel yang ingin digunakan. Keuntungan pada konfigurasi mode Infrastruktur antara lain adalah: 
a. Untuk sistem AP dengan melayani banyak PC tentu lebih mudahmelakukan manajemen jaringannya dan komputer klien dapatmengetahui bahwa disuatu tempat ada sebuah perangkat ataukomputer yang memancarkan sinyal AP dari sebuah jaringan; 
b. Bila mengunakan perangkat khusus, maka tidak diperlukan sebuah PC berjalan setiap waktu untuk melayani klien pada jaringan. Umumnyaperangkat AP dapat dihubungkan langsung ke sebuah switch atausebuah jaringan LAN. Sehingga dapat memnghubungkan komputeryang menggunakan Wi-Fi untuk dapat masuk ke dalam sebuah jaringan; 
c. Sistem keamanan pada AP lebih terjamin. Untuk fitur pengamansebuah perangkat AP memiliki beberapa fitur seperti melakukanpemblokiran IP atau MAC address, membatasi pemakai pada port danlainnya, seperti layaknya sebuah router.

H. Jenis-jenis Topologi Jaringan Nirkabel 

Service set adalah pengelompokan perangkat WLAN secara logika bukan secara fisik. Ketika pemancar atau transmitter mengirimkan gelombang elektromagnet berupa Radio Frequency dan diterima oleh penerima, setelah itu pemancar akan memberikan semacam salam atau sapaan kepada penerima berupa Service Set Identifier atau SSID. SSID seperti salam pembuka atau kata sandi yang mesti diucapkan oleh pemancar agar bisa dikenali oleh penerima. Bagi penerima, SSID juga berfungsi untuk menyeleksi pemancar mana yang boleh berkomunikasi dengannya. Jadi tidak asal terima begitu saja. Jadi tugas SSID menentukan identitas sebuah kelompok perangkat WLAN tanpa peduli jenis hardware nya. Berikut adalah jenis jenis topologi yang digunakan pada jaringan wireless:

1. Independent Basic Service Set (IBBS)
IBSS atau Ad-hock adalah topologi WLAN yang menghubungkan antara beberapa klien dari wireless tanpa menggunakan Access Point. Beberapa pengguna wireless yang berkomunikasi dengan model IBSS memiliki beberapa kelemahan. Jika semakin banyak kliennya maka prosesnya akan menjadi lambat yang disebabkan oleh keterbatasaan dari perangkat wireless pengguna.

Topologi IBSS mirip dengan model point to point dan juga point to multipoint pada jaringan kabel LAN namun bedanya tidak adanya sebuah terminal (access point) seperti switch pada LAN yang berfungsi untuk membuat perangkat perangkat wireless pengguna saling terhubung. Selain itu IBSS karena tidak memiliki access point maka wireless pengguna tidak bisa mengatur prioritas dari perangkat mana yang harus didahulukan. Hal ini menyebabkan tabrakan atau collusion yang tentu dapat membuat komunikasi jadi lambat.

2. Basic Service Set (BSS)
BSS adalah kumpulan dari perangkat wireless yang terhubung satu sama lain dengan perantaraan sebuah perangkat access point. Perangkat access point berfungsi sebagai terminal pusat, semua klien wireless harus terhubung dahulu dengan access point sebelum berkomunikasi dengan klien yang lain. Pada pengguna WLAN harus beroperasi menggunakan mode Infrastructure Basic Service Set, jika tidak maka tidak bisa berkomunikasi dengan Access Point. BSS lebih bagus dari topologi IBSS.

3. Extended Service Sets (ESSs)
Extended Service Sets (ESSs) adalah kumpulan dari beberapa topologi BSS. Pada topologi ESS terdapat lebih dari satu Access Point (AP), Access Point - Access Point dalam topologi ESS terhubung satu sama lain melalui porc uplink. Alasan utama dipakainnya model topologi ini adalah untuk memperluas daya jangkau AP dan juga karena meningkatnya beban yang mesti dilayani oleh satu AP. Beberapa hal yang mesti diperhatikan adalah dalam sebuah topologi ESS, AP-AP yang ada harus beroperasi dengan channel yang berbeda agar tidak saling meng- interferensi dan harus tetap menggunakan SSID yang sama.

Pada topologi ESS terdapat lebih dari satu access point yang digunakan. Tujuannya adalah untuk menjangkau area yang lebih jauh lagi. Jadi, dapat dikatakan topologi ESS ini merupakan gabungan atau kumpulan dari topologi BSS. Pada topologi BSS atau ESS, kita dapat memadukannya dengan jaringan kabel. Koneksi ini biasa disebut infrastruktur, dimana wireless client dapat terhubung dan berkomunikasi dengan pengguna lain pada jaringan kabel.

RANGKUMAN 

1. Gelombang melintas dan merambat melalui jalur udara dan dapat juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). 
2. Frekuensi gelombang adalah jumlah gelombang yang melewati titik tetap dalam jumlah waktu tertentu. Frekuensi gelombang dapat diukur dengan menghitung jumlah puncak (titik tertinggi) dari gelombang yang melewati titik tetap dalam 1 detik atau beberapa periode waktu lainnya. 
3. Tujuan melakukan modulasi adalah:
a. Transmisi menjadi efisien atau memudahkan pemancaran;
b. Masalah perangkat keras menjadi lebih mudah;
c. Menekan derau atau interferensi;
d. Untuk memudahkan pengaturan alokasi frekuensi radio; 
e Untuk multiplexing, proses penggabungan beberapa sinyal informasi untuk disalurkan secara bersama-sama melalui satu kanal transmisi. 
4. Keuntungan menggunakan jaringan nirkabel, yaitu mobilitas dan produktivitas tinggi, proses instalasinya mudah dan cepat, lebih Aleksibel, dan meningkatkan produktivitas. 
5. Jenis teknologi nirkabel antara lain yaitu Wireless Personal Area Network (WPAN), Wireless Local Area Network (WLAN), Wireless Wide Area Network (WWAN), dan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
6. Karakteristik pada jaringan Ad Hoc
a. Dynamic topology, sifat node yang mobile, maka topologi jaringannya sewaktu waktu dapat berupa. Sebagai akibatnya routing protocol mempunyai masalah yang lebih kompleks dibandingkan dengan jaringan wired dengan node yang tetap; 
b. Limited resources, seperti jaringan wireless lainnya, jaringan Ad Hoc dibatasi oleh masalah daya dan kapasitas memori; 
c. Multiple wireless link, setiap node yang mempunyai sifat mobility dapat memiliki beberapa interface yang terhubung ke beberapa node lainnya.

C. TUGAS MANDIRI

1. Jelaskan pengelompokkan gelombang radio yang kalian ketahui! 
2. Apabila Ganesha memainkan sebuah nada dengan panjang gelombang 150.000 meter, berapakah alokasi frekuensi sebuah radio amatir jika diketahui kecepatan cahaya 30.000.000 meter/detik? 
3. Berapa panjang gelombang dari gelombang yang bergerak, jika Andina memainkan sebuah seruling dengan dengan kecepatan 60 m/s pada frekuensi 5 Hz? 
4. Jelaskan keuntungan pada konfigurasi mode Infrastruktur! 
5. Bagaimana tahapan dalam mengkonfigurasi jaringan Ad-Hoc wireless LAN?

D. TUGAS KELOMPOK

1. Mengamati : Lakukan pengamatan terhadap cara kerja wireless LAN, jelaskan komponen yang mendukung kinerja tersebut! 
2. Menanya : Masing-masing kelompok membuat beberapa pertanyaan tentang jaringan nirkabel, kemudian tukar dengan kelompok lain. Mintalah mereka untuk menjawabnya, apabila mengalami kesulitan bertanyalah pada pendidik! 
3. Mengasosiasi : Analisislah data atau informasi yang diperoleh tentang signal jaringan nirkabel, standart IEEE, dan juga komponen jaringan nirkabel lainnya! 
4. Menalar : Diskusikan dengan kelompokmu apa perbedaan AM, PM, dan FM, jelaskan pula contoh penerapan jaringannya! 
5. Mengkomunikasikan : Presentasikan kesimpulan dalam jaringan nirkabel terutama sejarah, pengertian, jenis jaringan nirkabel, komponen, dan peralatan jaringan nirkabel!

E. UJI KOMPETENSI

A. PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Pengembang komputer pertama di dunia jaringan komunikasi ALOHAner
adalah .... 
A. Norman Kamarun
B. Norman Wilson
C. Norman Abramson 
D. Albert Wilson 
E. Alberto Gonzalves 

2. Fungsi back up dan restore dalam perawatan jaringan adalah .... 
A. Untuk membuat lokasi keamanan 
B. Untuk membuat lokasi penyimpanan berubah 
C. Untuk mendokumentasikan data dan informasi penting 
D. Untuk menimbulkan kesalahan perubahan data
E. Untuk mengurangi kapasitas pada media penyimpanan 

3. Yang bukan jenis teknologi jaringan nirkabel adalah ...
A WWAN
B. WPAN
C. WMAN 
D. WSAN 
E. WLAN 

4. Nama lain dari nirkabel adalah 
A. Jaringan menggunakan kabel 
B. Jaringan tanpa kabel 
C. Jaringan menggunakan modem 
D. Jaringan berkabel
E. Jaringan berserat sintetik 

5. Yang bukan termasuk teknik security pada WLAN adalah ....
A. Enkripsi daca 
B. Autentikasi data 
C. Electronic Mail 
D. Berbagi pemakaian sumber daya (resource) 
E. Internet

6. Berikut adalah contoh penerapan teknologi jaringan WLAN adalah ....
A. Bluetooth
B. Irda
C. Wireless USB 
D. EVDO 
E. CDMA 

7. Gelombang yang memiliki jangkauan frekuensi yang cukup luas dan biasanya dihasilkan oleh rangkaian isolator dalam alat-alat elektronika disebut .... 
A. Gelombang longitudinal
B. Gelombang transfersal
C. Gelombag radio 
D. Gelombang frekuensi 
E. Gelombang elektro 

8. Banyaknya getaran gelombang yang terjadi dalam waktu satu detik adalah ....
A. Panjang getaran
B. Panjang gelombang
C. Frekuensi 
D. Amplitudo 
E. Sinyal 

9. Zigbee dan Share it merupakan contoh penerapan teknologi nirkabel ....
A. WLAN
B. WPAN
C. WWAN 
D. Nirkabel router 
E. Nirkabel jaringan 

10. Sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing adalah pengertian dari ... 
A. Access Point
B. Hotspot
C. Nirkabel ad-hoc
D. Nirkabel router 
E. Nirkabel jaringan 

B. ESAI 
Isilah titik-titik di bawah ini! 

1. Organisasi pembuat standarisasi untuk hampir semua hal yang berhubungan dengan teknologi informasi di Amerika Serikat disebut .... 
2. Wireless Local Area Network (WLAN) yaitu .... 
3. Nama lain jaringan leased-line adalah .... 
4. Tahun awal penemuan telepon seluler adalah ....
5. Kumpulan dari perangkat wireless yang terhubung satu sama lain dengan perantaraan sebuah perangkat access point disebut ....

0 komentar: