phone: +62852 5254 2414
e-mail: simonmurdani@gmail.com

DDK TSM - BAB 7 Pemeliharaan Komponen Otomotif

BAB 7

Pemeliharaan Komponen Otomotif 

Kompetensi Dasar

3.1 Menganalisis fungsi dan cara kerja komponen utama engine (2 tak dan 4 tak), pemindah tenaga, sasis, dan sistem tambahan.

3.2 Mengidentifikasi struktur, fungsi, dan lokasi komponen otomotif berdasarkan manual.

3.3 Memahami dan menerapkan prosedur pemeriksaan komponen sesuai standar.

3.4 Mengetahui penggunaan alat ukur dan SST (Special Service Tools) yang tepat.

4.1 Melakukan pemeriksaan visual dan fungsional pada komponen otomotif.

4.2 Menggunakan alat ukur dan SST dengan benar untuk memeriksa komponen.

4.3 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan pada formulir yang sesuai.

4.4 Memastikan komponen berfungsi optimal setelah perbaikan.

Pendahuluan

Seorang teknisi otomotif yang handal tidak hanya mampu memperbaiki, tetapi juga memahami secara mendalam setiap komponen kendaraan. Bab ini akan memandu Anda untuk memahami fungsi dan cara kerja dari berbagai komponen utama pada kendaraan. Anda akan belajar bagaimana mengidentifikasi, memeriksa, dan mendokumentasikan kondisi komponen dengan tepat, menggunakan alat yang benar sesuai dengan buku manual perbaikan.

(A) Fungsi dan Cara Kerja Komponen Utama

Memahami bagaimana setiap komponen bekerja adalah langkah pertama menuju pemeliharaan yang efektif.

1. Komponen Utama Engine (Mesin)

  • Engine 4 Langkah (4-Tak): Mesin yang menyelesaikan satu siklus kerja dalam empat gerakan piston (langkah hisap, kompresi, kerja, dan buang). Umum digunakan pada kendaraan modern.

  • Engine 2 Langkah (2-Tak): Mesin yang menyelesaikan satu siklus kerja dalam dua gerakan piston (langkah hisap-kompresi dan langkah kerja-buang). Sering ditemukan pada motor kecil dan gergaji mesin.

  • Piston: Bergerak naik-turun di dalam silinder untuk mengubah energi panas menjadi gerakan mekanis.

  • Crankshaft (Poros Engkol): Mengubah gerakan naik-turun piston menjadi gerakan putar.

  • Cylinder Head (Kepala Silinder): Menjadi ruang pembakaran dan tempat katup.

  • Valve (Katup): Mengatur aliran campuran udara-bahan bakar dan gas buang.

2. Komponen Pemindah Tenaga

  • Kopling (Clutch): Menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi.

  • Transmisi (Gearbox): Mengatur kecepatan dan torsi kendaraan.

  • Differential (Gardan): Memungkinkan roda kanan dan kiri berputar dengan kecepatan berbeda saat berbelok.

  • Poros Penggerak (Propeller Shaft): Menyalurkan putaran dari transmisi ke differential.

3. Komponen Sasis dan Suspensi

  • Rangka (Chassis): Kerangka utama kendaraan yang menopang seluruh komponen.

  • Suspensi (Suspension): Meredam getaran dan guncangan dari permukaan jalan, menjaga kenyamanan dan stabilitas.

  • Shock Absorber (Peredam Kejut): Meredam osilasi per.

  • Per (Spring): Menahan beban kendaraan.

(B) Identifikasi dan Lokasi Komponen

Sangat penting untuk dapat mengidentifikasi setiap komponen dan mengetahui lokasinya pada kendaraan.

  • Buku Manual Perbaikan (Repair Manual): Gunakan manual ini sebagai peta. Manual berisi gambar-gambar detail, termasuk exploded view yang menunjukkan lokasi dan urutan perakitan komponen.

  • Pemeriksaan Visual: Latih mata Anda untuk mengidentifikasi komponen. Perhatikan tanda-tanda keausan, kebocoran, atau kerusakan fisik lainnya.

(C) Prosedur Pemeriksaan Komponen

Pemeriksaan yang sistematis adalah kunci untuk menemukan masalah.

1. Persiapan Formulir Pemeriksaan

  • Setiap pemeriksaan harus didokumentasikan. Gunakan formulir pemeriksaan yang sesuai dengan manual perbaikan kendaraan. Formulir ini biasanya berisi item-item yang harus diperiksa, spesifikasi standar, dan kolom untuk mencatat hasil pemeriksaan.

2. Penggunaan Tools dan SST

  • Tools (Alat Standar): Gunakan alat standar yang tepat, seperti kunci pas, obeng, dan tang.

  • SST (Special Service Tools): Beberapa pekerjaan memerlukan alat khusus yang dirancang untuk satu jenis komponen. Contohnya, spring compressor untuk melepas per pada suspensi. Menggunakan SST yang benar akan mencegah kerusakan pada komponen.

3. Pemeriksaan dengan Alat Ukur

  • Pengukuran: Lakukan pengukuran komponen dengan alat ukur yang tepat, seperti:

  • Jangka Sorong (Vernier Caliper): Untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, dan kedalaman.

  • Mikrometer (Micrometer): Untuk mengukur ketebalan atau diameter dengan presisi sangat tinggi.

  • Multimeter: Untuk mengukur tegangan, arus, dan resistensi pada sistem kelistrikan.

  • Bandingkan dengan Spesifikasi: Setelah mengukur, bandingkan hasil pengukuran Anda dengan spesifikasi standar yang ada di buku manual.

4. Dokumentasi Hasil Pemeriksaan

  • Catat setiap hasil pemeriksaan, baik yang sesuai maupun yang tidak sesuai spesifikasi.

  • Jika ditemukan ketidaksesuaian, berikan catatan tambahan tentang kondisi komponen dan tindakan yang direkomendasikan.

Zona Aktivitas

A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan 7)

  1. Jelaskan secara singkat perbedaan cara kerja antara mesin 2 langkah dan mesin 4 langkah.

  2. Apa fungsi dari transmisi pada kendaraan?

  3. Mengapa SST (Special Service Tools) diperlukan untuk beberapa pekerjaan?

  4. Apa yang harus Anda lakukan jika hasil pengukuran komponen tidak sesuai dengan spesifikasi di buku manual?

  5. Sebutkan tiga (3) komponen yang ada pada sistem pemindah tenaga.

B. Tugas Praktikum (Nilai Praktik 7)

  1. Identifikasi Komponen: Instruktur akan menunjukkan sebuah komponen (misalnya, shock absorber). Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi nama, fungsi, dan lokasi komponen tersebut pada kendaraan.

  2. Pemeriksaan Menggunakan Alat Ukur: Lakukan pengukuran pada komponen (misalnya, diameter cakram rem) menggunakan jangka sorong. Catat hasilnya dan bandingkan dengan spesifikasi.

  3. Penggunaan Formulir: Isi formulir pemeriksaan sesuai dengan hasil praktik.

C. Tugas Proyek (Nilai Proyek 7)

  1. Pilih satu sistem pada kendaraan (misalnya, sistem pengereman).

  2. Riset: Cari buku manual perbaikan untuk sistem tersebut.

  3. Analisis dan Presentasi:

  • Jelaskan fungsi dan cara kerja komponen utama pada sistem pengereman.

  • Tunjukkan lokasi komponen-komponen tersebut pada gambar atau video.

  • Jelaskan prosedur pemeriksaan yang tepat untuk komponen tersebut, termasuk alat ukur yang diperlukan dan spesifikasi standarnya.

  • Sajikan temuan Anda dalam sebuah presentasi di depan kelas.

Rangkuman

Kemampuan untuk memelihara komponen otomotif adalah fondasi bagi setiap teknisi. Dengan memahami fungsi dan cara kerja setiap komponen, Anda dapat dengan mudah mengidentifikasi masalah dan melakukan pemeriksaan yang akurat. Menggunakan alat yang tepat, termasuk SST, dan mendokumentasikan setiap langkah adalah praktik standar yang akan memastikan pekerjaan Anda dilakukan dengan benar, efisien, dan aman.

Ulangan Akhir Bab 7

A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.

  1. Komponen yang berfungsi mengubah gerakan naik-turun piston menjadi gerakan putar adalah...
    a. Piston.
    b. Crankshaft.
    c. Connecting Rod.
    d. Cylinder Head.
    e. Camshaft.

  2. Apa yang menjadi patokan utama untuk menentukan spesifikasi dan prosedur pemeriksaan sebuah komponen?
    a. Pengalaman teknisi.
    b. Alat yang tersedia.
    c. Buku manual perbaikan.
    d. Pendapat rekan kerja.
    e. Kondisi visual komponen.

  3. Alat ukur yang paling cocok untuk mengukur diameter luar sebuah poros adalah...
    a. Multimeter.
    b. Jangka Sorong.
    c. Mikrometer.
    d. Kunci Torsi.
    e. Penggaris.

  4. Komponen yang berfungsi meredam getaran dan guncangan dari permukaan jalan adalah...
    a. Roda.
    b. Sasis.
    c. Transmisi.
    d. Suspensi.
    e. Differential.

  5. Proses kerja hisap, kompresi, kerja, dan buang terjadi pada...
    a. Mesin 2 langkah.
    b. Mesin 4 langkah.
    c. Transmisi.
    d. Suspensi.
    e. Poros engkol.

  6. Perangkat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik pada aki adalah...
    a. Jangka Sorong.
    b. Amperemeter.
    c. Ohm meter.
    d. Multimeter.
    e. Voltmeter.

  7. Apa fungsi utama dari differential pada kendaraan?
    a. Mengatur kecepatan.
    b. Mengubah putaran mesin.
    c. Mengatur kecepatan roda saat berbelok.
    d. Meredam getaran.
    e. Menyalurkan putaran ke roda.

  8. Apa yang dimaksud dengan SST (Special Service Tools)?
    a. Alat yang bisa digunakan untuk semua jenis pekerjaan.
    b. Alat yang hanya digunakan untuk pekerjaan tertentu.
    c. Alat yang umum digunakan di bengkel.
    d. Alat yang dibuat secara manual.
    e. Alat yang sudah tidak terpakai.

  9. Mengapa formulir pemeriksaan sangat penting dalam pemeliharaan?
    a. Agar pekerjaan terlihat rapi.
    b. Sebagai bukti bahwa pekerjaan telah dilakukan.
    c. Untuk mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan mempermudah analisis.
    d. Agar pelanggan senang.
    e. Sebagai panduan untuk menggunakan alat.

  10. Jika Anda menemukan tanda-tanda kebocoran oli pada shock absorber, tindakan pertama yang harus Anda lakukan adalah...
    a. Langsung mengganti shock absorber.
    b. Membersihkan area yang bocor.
    c. Melaporkannya pada atasan.
    d. Mengisi oli lagi.
    e. Memeriksa spesifikasi dan kondisi kebocoran lebih lanjut.

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar.

  1. Jelaskan perbedaan antara jangka sorong dan mikrometer dalam hal presisi pengukuran.

  2. Bagaimana cara mengidentifikasi komponen yang tidak berfungsi hanya dengan pemeriksaan visual? Berikan contoh.

  3. Apa manfaat dari mendokumentasikan hasil pemeriksaan pada formulir?

  4. Jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan jika Anda ingin memeriksa ketebalan cakram rem.

  5. Mengapa memahami buku manual perbaikan sangat penting sebelum memulai pekerjaan?

C. Praktik

Bayangkan Anda akan memeriksa kondisi sistem suspensi mobil.

Tugas:

  1. Sebutkan dua (2) komponen utama pada sistem suspensi dan jelaskan fungsinya.

  2. Sebutkan alat ukur atau SST yang diperlukan untuk memeriksa komponen tersebut.

  3. Demonstrasikan bagaimana cara menggunakan alat tersebut untuk memeriksa komponen.

  4. Jelaskan apa yang Anda cari selama pemeriksaan (misalnya, keausan, kebocoran, atau kerusakan).

0 komentar: