TJKN - Instalasi Jaringan Kabel dan Nirkabel (BAB 1) (Fase F)

(BAB 1) (Kelas E)
Instalasi Jaringan Kabel dan Nirkabel
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami cara memasang infrastruktur jaringan kabel dan nirkabel.
4.1 Mampu melakukan instalasi dan konfigurasi jaringan kabel dan nirkabel.
Pendahuluan
Selamat datang di modul pertama yang akan membawa Anda ke inti pekerjaan seorang teknisi jaringan! Setelah Anda mungkin telah mengenal dasar-dasar jaringan secara teoritis, kini saatnya untuk beralih ke aspek yang lebih praktis: instalasi jaringan. Kemampuan untuk memasang dan mengkonfigurasi infrastruktur jaringan adalah keterampilan inti yang sangat dicari di industri. Bab ini akan membimbing Anda melalui proses instalasi jaringan kabel, mulai dari pemasangan kabel dan konektor hingga penempatan dan konfigurasi perangkat aktif seperti switch dan router. Selain itu, Anda juga akan mempelajari tentang instalasi jaringan nirkabel, termasuk penempatan access point yang optimal, konfigurasi SSID, dan pengaturan keamanan yang krusial. Memahami dan menguasai materi ini akan membekali Anda dengan keterampilan praktis yang sangat dibutuhkan di lapangan untuk membangun dan mengamankan jaringan yang berfungsi dengan baik.
A. Instalasi Jaringan Kabel
Jaringan kabel (wired network) adalah fondasi dari sebagian besar infrastruktur jaringan, menawarkan kecepatan dan stabilitas yang tinggi. Instalasi yang benar sangat penting untuk kinerja dan keandalan.
1. Pemasangan Kabel UTP/STP:
Definisi: Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP) adalah jenis kabel tembaga yang paling umum digunakan untuk jaringan Ethernet. UTP lebih banyak digunakan karena fleksibilitas dan biayanya, sementara STP menawarkan perlindungan lebih terhadap interferensi elektromagnetik.
Jenis Kabel:
• Straight-through Cable: Digunakan untuk menghubungkan perangkat yang berbeda jenis (misalnya, komputer ke switch/router).
• Crossover Cable: Digunakan untuk menghubungkan perangkat yang sejenis (misalnya, komputer ke komputer, switch ke switch).
Prosedur Pemasangan:
Perencanaan Jalur: Tentukan jalur kabel yang efisien, aman, dan meminimalkan gangguan. Hindari jalur dekat sumber interferensi listrik.
Pengukuran: Ukur panjang kabel yang dibutuhkan dengan sedikit kelonggaran.
Penarikan Kabel: Tarik kabel dengan hati-hati, hindari menekuk tajam, menjepit, atau menarik terlalu kencang yang dapat merusak inti kabel. Gunakan conduit atau cable tray untuk kerapian dan perlindungan.
Labeling: Beri label pada kedua ujung kabel untuk identifikasi yang mudah.
Pengujian Awal: Gunakan Cable Tester untuk memverifikasi kontinuitas dan urutan pin setelah pemasangan awal.
2. Pemasangan Konektor RJ-45:
Definisi: Konektor RJ-45 adalah standar untuk mengakhiri kabel UTP/STP agar dapat dihubungkan ke port jaringan.
Standar Pengkabelan: Ada dua standar utama: T568A dan T568B. Kedua ujung kabel harus mengikuti standar yang sama untuk kabel straight-through, dan mengikuti standar yang berbeda untuk kabel crossover. Standar T568B lebih umum digunakan.
• T568A: Hijau-Putih, Hijau, Oranye-Putih, Biru, Biru-Putih, Oranye, Coklat-Putih, Coklat.
• T568B: Oranye-Putih, Oranye, Hijau-Putih, Biru, Biru-Putih, Hijau, Coklat-Putih, Coklat.
Alat yang Dibutuhkan: Tang crimping RJ-45, cable stripper, cable tester.
Prosedur:
1. Kupas Kabel: Gunakan cable stripper untuk mengupas selubung luar kabel sekitar 2-3 cm tanpa merusak insulasi kawat di dalamnya.
2. Pisahkan Pasangan: Pisahkan pasangan kawat yang terpilin.
3. Luruskan dan Urutkan: Luruskan setiap kawat dan urutkan sesuai standar T568A atau T568B.
4. Potong Rata: Potong ujung kawat agar rata dan panjangnya sekitar 1.2-1.5 cm dari selubung luar.
5. Masukkan ke Konektor: Masukkan kawat yang sudah diurutkan ke dalam konektor RJ-45, pastikan setiap kawat masuk ke pin yang benar dan selubung luar kabel sedikit masuk ke dalam konektor untuk pegangan.
6. Crimp: Gunakan tang crimping untuk menekan konektor, memastikan semua pin menembus kawat dan mengunci konektor.
7. Uji: Gunakan Cable Tester untuk memverifikasi koneksi yang benar.
3. Instalasi Perangkat Jaringan Kabel (Switch, Router):
Switch:
• Definisi: Perangkat yang menghubungkan beberapa perangkat dalam satu jaringan lokal (LAN) dan meneruskan data ke perangkat tujuan yang spesifik.
• Instalasi:
1. Penempatan: Tempatkan switch di lokasi yang aman, berventilasi baik, dan mudah diakses (misalnya, di rak server atau di meja).
2. Penyambungan Daya: Sambungkan switch ke sumber listrik.
3. Koneksi Kabel: Sambungkan kabel jaringan dari komputer, server, atau perangkat lain ke port switch.
4. Uji Konektivitas: Pastikan lampu indikator port menyala dan perangkat dapat berkomunikasi.
Router:
• Definisi: Perangkat yang menghubungkan dua atau lebih jaringan yang berbeda (misalnya, LAN ke internet) dan merutekan lalu lintas data di antara mereka.
• Instalasi:
Penempatan: Tempatkan router di lokasi sentral atau di dekat titik masuk internet.
Penyambungan Daya: Sambungkan router ke sumber listrik.
Koneksi WAN (Internet): Sambungkan kabel dari modem (ISP) ke port WAN (Internet) pada router.
Koneksi LAN: Sambungkan kabel dari switch atau komputer ke port LAN pada router.
Akses Konfigurasi: Akses antarmuka web router (biasanya melalui alamat IP default seperti 192.168.1.1 atau 192.168.0.1) untuk konfigurasi awal.
B. Instalasi Jaringan Nirkabel
Jaringan nirkabel (wireless network) atau WLAN (Wireless Local Area Network) menawarkan fleksibilitas dan mobilitas, tetapi memerlukan perencanaan yang cermat untuk jangkauan dan keamanan.
1. Penempatan Access Point (AP):
Definisi: Access Point adalah perangkat yang memungkinkan perangkat nirkabel terhubung ke jaringan kabel.
Faktor Penempatan:
• Jangkauan: Tempatkan AP di lokasi sentral untuk memaksimalkan cakupan sinyal.
• Interferensi: Hindari dekat sumber interferensi (misalnya, microwave oven, telepon nirkabel, dinding tebal, logam besar).
• Ketinggian: Pasang AP di ketinggian yang wajar (misalnya, di langit-langit atau di dinding tinggi) untuk penyebaran sinyal yang optimal.
• Jumlah AP: Untuk area yang luas atau banyak pengguna, mungkin diperlukan beberapa AP untuk memastikan cakupan yang memadai dan kapasitas yang cukup.
• Power over Ethernet (PoE): Pertimbangkan AP yang mendukung PoE untuk kemudahan instalasi (daya dan data melalui satu kabel Ethernet).
2. Konfigurasi SSID (Service Set Identifier):
Definisi: SSID adalah nama jaringan nirkabel yang akan terlihat oleh perangkat klien (misalnya, "Wi-Fi Kantor", "Jaringan Tamu").
Prosedur Konfigurasi:
• Akses AP: Akses antarmuka web access point (biasanya melalui alamat IP default).
• Ubah Kata Sandi Default: Segera ubah kata sandi administrator default AP.
• Atur SSID: Masukkan nama SSID yang diinginkan.
• SSID Broadcast: Putuskan apakah SSID akan disiarkan (terlihat oleh semua orang) atau disembunyikan (memerlukan pengguna untuk mengetik nama SSID secara manual). Umumnya disiarkan untuk kemudahan penggunaan.
• Frekuensi: Pilih frekuensi operasi (2.4 GHz untuk jangkauan lebih luas, 5 GHz untuk kecepatan lebih tinggi dan interferensi lebih rendah).
3. Pengaturan Keamanan Nirkabel:
Keamanan adalah aspek paling krusial dari jaringan nirkabel. Tanpa keamanan yang tepat, jaringan Anda rentan terhadap akses tidak sah.
Jenis Enkripsi:
• WEP (Wired Equivalent Privacy): Sangat usang dan tidak aman. Hindari penggunaannya.
• WPA (Wi-Fi Protected Access) / WPA2 (Wi-Fi Protected Access II): Standar keamanan yang lebih baik. WPA2 adalah yang paling umum dan direkomendasikan untuk saat ini.
• WPA2-PSK (Pre-Shared Key): Digunakan untuk jaringan rumah atau bisnis kecil. Semua perangkat menggunakan kata sandi yang sama.
• WPA2-Enterprise (802.1X): Digunakan untuk jaringan korporat besar, memerlukan server otentikasi (misalnya, RADIUS) untuk otentikasi pengguna individu.
• WPA3 (Wi-Fi Protected Access 3): Standar keamanan terbaru, menawarkan peningkatan keamanan yang signifikan dibandingkan WPA2, termasuk enkripsi yang lebih kuat dan perlindungan terhadap serangan brute-force. Direkomendasikan jika perangkat mendukung.
Prosedur Konfigurasi Keamanan:
1. Pilih Mode Keamanan: Di antarmuka konfigurasi AP, pilih mode keamanan yang direkomendasikan (WPA2-PSK atau WPA3).
2. Atur Kata Sandi (PSK): Masukkan kata sandi yang kuat dan unik (frasa sandi) untuk jaringan Anda.
3. Filter MAC Address (Opsional): Memungkinkan hanya perangkat dengan alamat MAC tertentu untuk terhubung. Ini bukan metode keamanan yang kuat karena alamat MAC dapat dipalsukan.
4. Isolasi Klien (Client Isolation - untuk jaringan tamu): Mencegah perangkat klien di jaringan nirkabel untuk berkomunikasi satu sama lain, hanya mengizinkan akses ke internet. Ideal untuk jaringan tamu.
Zona Aktivitas
A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan I)
1. Jelaskan perbedaan antara kabel UTP straight-through dan crossover, serta kapan masing-masing digunakan.
2. Sebutkan tiga alat yang dibutuhkan untuk memasang konektor RJ-45 pada kabel UTP.
3. Apa perbedaan fungsi utama antara switch dan router dalam jaringan kabel?
4. Sebutkan tiga faktor penting yang harus dipertimbangkan saat menentukan penempatan Access Point dalam jaringan nirkabel.
5. Jelaskan mengapa WEP tidak lagi direkomendasikan untuk keamanan jaringan nirkabel, dan apa standar keamanan yang lebih baik?
B. Praktikum (Nilai Praktik 1)
Buat kelompok dengan anggota maksimal tiga siswa. Lakukan hal berikut:
1. Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ-45:
• Dapatkan beberapa meter kabel UTP, konektor RJ-45, dan tang crimping.
• Buat satu kabel UTP dengan konektor RJ-45 di kedua ujungnya menggunakan standar T568B.
• Gunakan Cable Tester untuk memverifikasi bahwa kabel yang Anda buat berfungsi dengan benar (straight-through).
• Dokumentasikan langkah-langkah yang Anda lakukan dan hasil pengujian.
2. Perencanaan Penempatan AP Sederhana:
• Dapatkan denah lantai sederhana (misalnya, denah kelas atau rumah).
• Tentukan lokasi optimal untuk menempatkan satu Access Point agar jangkauan sinyal maksimal di seluruh area, dengan mempertimbangkan potensi penghalang.
• Jelaskan alasan di balik pilihan penempatan Anda.
Presentasikan hasil kerja dan diskusi kelompok Anda di depan kelas.
Eksperimen (Nilai Proyek I)
Pilih salah satu dari tugas berikut:
1. Simulasi Konfigurasi Router Nirkabel:
Gunakan emulator router nirkabel online (jika tersedia) atau antarmuka router rumah/sekolah Anda (dengan izin dan pengawasan).
Buat panduan langkah demi langkah (maksimal 2 halaman) atau presentasi (maksimal 5 slide) tentang cara melakukan konfigurasi dasar berikut:
• Mengubah kata sandi administrator router.
• Mengatur nama SSID.
• Mengatur mode keamanan WPA2-PSK dengan kata sandi yang kuat.
• Mengaktifkan atau menonaktifkan SSID broadcast.
• Mengaktifkan client isolation (jika tersedia).
2. Desain Jaringan Hybrid Sederhana:
Rancang desain jaringan untuk sebuah kantor kecil dengan 10 komputer (5 menggunakan kabel, 5 menggunakan nirkabel) dan 1 printer jaringan. Kantor ini memiliki koneksi internet.
• Gambarkan topologi jaringan (sketsa).
• Identifikasi perangkat keras utama yang dibutuhkan (router, switch, access point, kabel).
• Jelaskan bagaimana perangkat-perangkat ini akan dihubungkan.
• Sebutkan rekomendasi keamanan untuk jaringan kabel dan nirkabel.
Rangkuman
1. Instalasi jaringan kabel melibatkan pemasangan kabel UTP/STP (straight-through, crossover), pemasangan konektor RJ-45 (standar T568A/B), dan instalasi perangkat seperti switch dan router.
2. Pemasangan konektor RJ-45 memerlukan alat crimping, stripper, dan tester, serta pemahaman urutan kawat yang benar.
3. Instalasi switch berfokus pada penempatan, daya, dan koneksi kabel LAN.
4. Instalasi router melibatkan koneksi WAN (internet) dan LAN, serta akses antarmuka konfigurasi.
5. Instalasi jaringan nirkabel memerlukan perencanaan penempatan Access Point yang optimal (mempertimbangkan jangkauan, interferensi, ketinggian).
6. Konfigurasi SSID melibatkan pengaturan nama jaringan dan keputusan broadcast.
Pengaturan keamanan nirkabel adalah krusial, dengan rekomendasi kuat untuk menggunakan WPA2-PSK/Enterprise atau WPA3, dan menghindari WEP. Fitur tambahan seperti client isolation dapat meningkatkan keamanan.
Ulangan Akhir Bab 1
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
1. Kabel UTP yang digunakan untuk menghubungkan komputer ke switch adalah jenis ....
a. Crossover
b. Straight-through
c. Coaxial
d. Fiber Optic
e. Serial
2. Standar pengkabelan RJ-45 yang paling umum digunakan untuk jaringan lokal adalah ....
a. T568A
b. T568B
c. T568C
d. T568D
e. T568E
3. Alat yang digunakan untuk menekan konektor RJ-45 ke kabel setelah kawat diurutkan adalah ....
a. Cable stripper
b. Cable tester
c. Tang crimping
d. Multimeter
e. Punch down tool
4. Perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa perangkat dalam satu jaringan lokal (LAN) dan meneruskan data ke perangkat tujuan yang spesifik adalah ....
a. Router
b. Modem
c. Access Point
d. Switch
e. Firewall
5. Jika Anda ingin memaksimalkan cakupan sinyal Wi-Fi di sebuah ruangan, Anda harus menempatkan Access Point ....
a. Di sudut ruangan, dekat dinding.
b. Di dalam lemari tertutup.
c. Di lokasi sentral dan di ketinggian yang wajar.
d. Di dekat microwave oven.
e. Di lantai.
6. Nama jaringan nirkabel yang terlihat oleh perangkat klien disebut ....
a. IP Address
b. MAC Address
c. SSID
d. Gateway
e. DNS
7. Standar keamanan nirkabel yang paling tidak aman dan harus dihindari adalah ....
a. WPA
b. WPA2-PSK
c. WPA2-Enterprise
d. WEP
e. WPA3
8. Fitur keamanan nirkabel yang mencegah perangkat klien di jaringan nirkabel untuk berkomunikasi satu sama lain adalah ....
a. MAC Filtering
b. SSID Broadcast
c. Client Isolation
d. WPA3
e. QoS
9. Mengapa penting untuk mengubah kata sandi administrator default pada Access Point atau router setelah instalasi?
a. Agar lebih mudah diingat.
b. Untuk mencegah akses tidak sah oleh pihak luar.
c. Untuk meningkatkan kecepatan Wi-Fi.
d. Untuk mengurangi konsumsi daya.
e. Agar perangkat tidak panas.
10. Jika Anda ingin menghubungkan jaringan lokal Anda ke internet, perangkat jaringan yang paling utama yang dibutuhkan adalah ....
a. Switch
b. Access Point
c. Hub
d. Router
e. Repeater
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar.
1. Jelaskan mengapa penarikan kabel jaringan harus dilakukan dengan hati-hati, menghindari tekukan tajam atau tarikan terlalu kencang.
2. Bagaimana Cable Tester membantu dalam memverifikasi kualitas pemasangan konektor RJ-45?
3. Jelaskan perbedaan antara konfigurasi keamanan WPA2-PSK dan WPA2-Enterprise. Kapan masing-masing cocok digunakan?
4. Bagaimana potensi interferensi dari perangkat lain dapat mempengaruhi kinerja jaringan nirkabel, dan bagaimana Anda dapat memitigasinya melalui penempatan AP?
5. Berikan contoh skenario di mana penggunaan Power over Ethernet (PoE) untuk Access Point akan memberikan keuntungan signifikan.
0 komentar: