phone: +62852 5254 2414
e-mail: simonmurdani@gmail.com

TJKN - Instalasi dan Pengujian Perangkat Jaringan Nirkabel (BAB 5)





Modul: Instalasi dan Pengujian Perangkat Jaringan Nirkabel (BAB 5) (Kelas E)
Instalasi dan Pengujian Perangkat Jaringan Nirkabel

Kompetensi Dasar

3.5 Mampu memasang perangkat nirkabel dan melakukan pengujian fungsionalitas serta kinerja jaringan nirkabel.

4.5 Mampu mengimplementasikan instalasi dan pengujian perangkat jaringan nirkabel secara efektif.
Pendahuluan

Setelah Anda memahami berbagai standar jaringan nirkabel dan bagaimana memilih teknologi yang tepat berdasarkan kebutuhan, kini saatnya untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut. Bab ini akan membimbing Anda melalui proses instalasi fisik perangkat jaringan nirkabel, termasuk Access Point, Wireless Router, dan antena. Namun, instalasi saja tidak cukup. Untuk memastikan jaringan berfungsi optimal dan memenuhi harapan, pengujian fungsionalitas dan kinerja adalah langkah krusial yang tidak boleh dilewatkan. Anda akan belajar metode pengujian yang sistematis untuk memverifikasi konektivitas, jangkauan, kecepatan, dan stabilitas jaringan nirkabel yang telah terpasang. Dengan menguasai bab ini, Anda akan memiliki keterampilan lengkap untuk tidak hanya memasang, tetapi juga memvalidasi dan mengoptimalkan jaringan nirkabel di berbagai lingkungan.
A. Instalasi Perangkat Jaringan Nirkabel

Instalasi fisik perangkat nirkabel yang benar adalah kunci untuk mendapatkan kinerja dan keandalan jaringan yang optimal.

Instalasi Wireless Access Point (AP):

Definisi: Perangkat yang memungkinkan perangkat nirkabel terhubung ke jaringan kabel.


Prosedur Instalasi:

Penempatan Optimal: Berdasarkan hasil site survey (jika ada) atau perencanaan, tempatkan AP di lokasi sentral, bebas hambatan, dan di ketinggian yang wajar (misalnya, di langit-langit atau dinding tinggi). Hindari dekat benda logam besar atau sumber interferensi.


Pemasangan Fisik: Pasang AP dengan aman menggunakan braket pemasangan (mounting bracket) yang disediakan. Pastikan AP terpasang kokoh dan tidak mudah jatuh.


Penyambungan Kabel Ethernet: Sambungkan kabel Ethernet dari switch atau router ke port LAN/PoE pada AP. Jika AP mendukung PoE, satu kabel ini akan menyediakan daya dan data. Jika tidak, sambungkan adaptor daya.


Penyambungan Daya: Jika tidak menggunakan PoE, sambungkan adaptor daya AP ke stopkontak listrik.


Verifikasi Indikator LED: Amati lampu indikator LED pada AP. Pastikan lampu daya, koneksi LAN, dan status nirkabel menyala sesuai normal (biasanya hijau stabil).

Instalasi Wireless Router:

Definisi: Kombinasi router, switch, dan Access Point dalam satu perangkat, umum digunakan di rumah dan kantor kecil.


Prosedur Instalasi:

Penempatan: Tempatkan wireless router di lokasi sentral di rumah/kantor, bebas dari penghalang besar, dan di tempat yang berventilasi baik.


Penyambungan Daya: Sambungkan adaptor daya router ke stopkontak listrik.


Koneksi WAN (Internet): Sambungkan kabel Ethernet dari modem (ISP) ke port WAN/Internet pada router.


Koneksi LAN (Opsional): Sambungkan kabel Ethernet dari komputer atau switch ke port LAN pada router jika diperlukan koneksi kabel.


Verifikasi Indikator LED: Periksa lampu indikator LED untuk daya, status internet (WAN), dan status nirkabel. Pastikan semua menyala normal.


Akses Antarmuka Konfigurasi: Akses antarmuka web router melalui browser (biasanya dengan mengetik alamat IP default seperti 192.168.1.1 atau 192.168.0.1) untuk konfigurasi awal.

Instalasi Antena (Eksternal, jika ada):

Definisi: Antena eksternal digunakan pada beberapa AP atau router untuk meningkatkan jangkauan atau mengarahkan sinyal.


Jenis Antena:

Omnidirectional: Memancarkan sinyal ke segala arah (360 derajat), cocok untuk cakupan luas di area terbuka.


Directional (misalnya, Yagi, Panel, Dish): Memancarkan sinyal ke arah tertentu, cocok untuk koneksi point-to-point atau point-to-multipoint jarak jauh.

Prosedur Instalasi:

Penyambungan: Sambungkan antena ke konektor antena pada AP/router. Pastikan koneksi kencang.


Orientasi (untuk directional): Arahkan antena secara tepat ke target (AP lain atau area cakupan yang diinginkan) untuk memaksimalkan kekuatan sinyal. Gunakan alat bantu seperti signal meter atau indikator sinyal di perangkat untuk membantu orientasi.


Pemasangan Fisik: Pasang antena dengan aman pada tiang, menara, atau dinding, terutama untuk instalasi outdoor agar tahan terhadap angin dan cuaca.


Kabel Koaksial (jika terpisah): Gunakan kabel koaksial berkualitas tinggi dengan panjang sesingkat mungkin untuk meminimalkan signal loss.
B. Pengujian Fungsionalitas Jaringan Nirkabel

Setelah instalasi, pengujian fungsionalitas adalah langkah pertama untuk memastikan jaringan dapat digunakan.

Konektivitas Dasar (Basic Connectivity):

Tujuan: Memastikan perangkat klien dapat terhubung ke jaringan Wi-Fi dan mendapatkan alamat IP.


Prosedur:

Dari perangkat klien (laptop/smartphone), cari SSID jaringan yang baru dipasang.


Coba sambungkan dengan kata sandi yang benar.


Setelah terhubung, periksa status koneksi: apakah mendapatkan alamat IP (bukan 169.254.x.x)? Apakah default gateway dan server DNS sudah benar? (Gunakan ipconfig atau pengaturan jaringan di perangkat).


Coba ping ke default gateway router.

Indikasi Sukses: Perangkat berhasil terhubung, mendapatkan IP yang valid, dan dapat ping ke gateway.

Akses Internet:

Tujuan: Memastikan perangkat klien dapat mengakses internet melalui jaringan nirkabel.


Prosedur:

Setelah konektivitas dasar terverifikasi, buka browser web dan coba akses beberapa situs web populer (misalnya, google.com, youtube.com).


Coba ping ke nama domain (misalnya, ping google.com) untuk memverifikasi fungsi DNS.

Indikasi Sukses: Situs web terbuka dengan cepat, ping ke nama domain berhasil.

Uji Jangkauan Sinyal (Coverage Test):

Tujuan: Memastikan sinyal Wi-Fi mencakup seluruh area yang diinginkan dengan kekuatan yang memadai.


Prosedur:

Gunakan aplikasi Wi-Fi Analyzer (di smartphone atau PC) atau alat site survey profesional.


Berjalanlah di seluruh area cakupan yang direncanakan.


Amati kekuatan sinyal (dBm) di berbagai lokasi.


Identifikasi dead zones (area tanpa sinyal atau sinyal sangat lemah) atau area dengan sinyal yang tidak konsisten.


Untuk area outdoor, periksa line-of-sight dan potensi penghalang.

Indikasi Sukses: Sinyal kuat (misalnya, di atas -65 dBm) di sebagian besar area, tidak ada dead zones yang signifikan.
C. Pengujian Kinerja Jaringan Nirkabel

Pengujian kinerja mengevaluasi seberapa baik jaringan berfungsi di bawah beban dan dalam kondisi nyata.

Uji Kecepatan (Speed Test):

Tujuan: Mengukur throughput (kecepatan unduh dan unggah) jaringan nirkabel.


Prosedur:

Gunakan layanan speed test online (misalnya, speedtest.net, fast.com) dari beberapa perangkat klien di berbagai lokasi.


Lakukan pengujian berulang kali pada waktu yang berbeda.


Bandingkan hasil dengan kecepatan yang diharapkan dari ISP atau standar Wi-Fi yang digunakan.

Indikasi Sukses: Kecepatan unduh dan unggah mendekati nilai yang dijanjikan, konsisten.

Uji Latensi (Latency Test):

Tujuan: Mengukur waktu tunda (delay) dalam transmisi data. Penting untuk aplikasi real-time.


Prosedur:

Gunakan perintah ping ke gateway router atau server DNS publik (misalnya, 8.8.8.8).


Amati nilai Round Trip Time (RTT) dalam milidetik (ms).


Lakukan pengujian pada saat jaringan sepi dan saat sibuk.

Indikasi Sukses: Latensi rendah dan stabil (misalnya, di bawah 50 ms untuk internet, di bawah 5 ms untuk jaringan lokal).

Uji Stabilitas Koneksi:

Tujuan: Memastikan koneksi nirkabel tetap stabil dalam jangka waktu lama dan di bawah beban.


Prosedur:

Lakukan transfer file besar secara terus-menerus.


Lakukan streaming video HD/4K.


Gunakan perintah ping -t <alamat_ip> (Windows) atau ping <alamat_ip> (Linux/macOS) untuk ping berkelanjutan dan amati apakah ada packet loss atau lonjakan latensi.


Periksa log AP/router untuk melihat apakah ada kejadian putus koneksi atau error.

Indikasi Sukses: Koneksi tetap stabil, tidak ada putus-nyambung, packet loss minimal (mendekati 0%).

Uji Kapasitas (untuk Lingkungan Kepadatan Tinggi):

Tujuan: Memverifikasi kemampuan jaringan untuk menangani banyak perangkat secara bersamaan.


Prosedur:

Hubungkan sejumlah besar perangkat klien ke AP.


Minta semua perangkat untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan bandwidth (misalnya, streaming video).


Amati penurunan kinerja.

Indikasi Sukses: Penurunan kinerja minimal, jaringan tetap responsif.
D. Dokumentasi Hasil Pengujian

Mendokumentasikan hasil pengujian adalah praktik terbaik yang penting.

Pentingnya Dokumentasi:

Referensi Masa Depan: Membantu dalam troubleshooting di kemudian hari dengan memberikan baseline kinerja.


Verifikasi Implementasi: Bukti bahwa jaringan telah diinstal dan diuji sesuai standar.


Dasar untuk Perbaikan: Menyoroti area yang memerlukan optimasi atau penambahan AP.


Pelaporan kepada Klien: Memberikan laporan kinerja yang jelas kepada klien.

Isi Dokumentasi:

Tanggal dan waktu pengujian.


Nama teknisi yang melakukan pengujian.


Detail perangkat yang diuji (merek, model, standar Wi-Fi).


Lokasi pengujian (misalnya, "Ruang Rapat Lantai 2").


Hasil pengukuran (kecepatan unduh/unggah, latensi, kekuatan sinyal dBm).


Screenshot dari hasil speed test atau Wi-Fi Analyzer.


Masalah yang ditemukan dan langkah-langkah perbaikan yang dilakukan.


Rekomendasi untuk optimasi lebih lanjut.
Zona Aktivitas
A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan I)

Sebutkan tiga langkah penting dalam instalasi fisik Wireless Access Point (AP).


Apa perbedaan utama antara antena omnidirectional dan directional dalam instalasi jaringan nirkabel?


Jelaskan tujuan dari pengujian konektivitas dasar dan akses internet setelah instalasi jaringan nirkabel.


Mengapa uji latensi penting untuk aplikasi seperti video conference?


Sebutkan tiga informasi kunci yang harus disertakan dalam dokumentasi hasil pengujian jaringan nirkabel.
B. Praktikum (Nilai Praktik 1)

Buat kelompok dengan anggota maksimal tiga siswa. Lakukan hal berikut:

Simulasi Instalasi Wireless Router:

Gunakan wireless router yang tersedia di laboratorium atau di rumah Anda.


Lakukan simulasi instalasi fisik: sambungkan daya, kabel WAN (simulasikan dari modem), dan satu kabel LAN ke komputer.


Akses antarmuka web router dan coba ubah kata sandi administrator default.


Dokumentasikan langkah-langkah yang Anda lakukan.

Uji Fungsionalitas Jaringan Nirkabel:

Menggunakan jaringan Wi-Fi yang sudah ada (misalnya, di sekolah atau rumah).


Dari smartphone atau laptop Anda, lakukan:

Uji konektivitas dasar (pastikan terhubung dan dapat IP).


Uji akses internet (buka 3 situs web berbeda).


Uji jangkauan sinyal (berjalan di beberapa lokasi dan amati indikator sinyal atau gunakan Wi-Fi Analyzer).

Catat hasil pengujian Anda.

Presentasikan hasil kerja dan diskusi kelompok Anda di depan kelas.
Eksperimen (Nilai Proyek I)

Pilih salah satu dari tugas berikut:

Laporan Pengujian Kinerja Wi-Fi:
Lakukan pengujian kinerja pada jaringan Wi-Fi yang Anda gunakan sehari-hari (rumah/sekolah).

Lakukan uji kecepatan (unduh/unggah) menggunakan speedtest.net atau fast.com pada 3 waktu berbeda (misalnya, pagi, siang, malam).


Lakukan uji latensi menggunakan perintah ping 8.8.8.8 selama 1 menit.


Gunakan Wi-Fi Analyzer untuk mengidentifikasi kanal yang digunakan dan kekuatan sinyal di 3 lokasi berbeda.


Buat laporan pengujian (maksimal 2 halaman) yang mencakup semua hasil, analisis, dan rekomendasi untuk optimasi (jika ada).

Panduan Instalasi AP Outdoor:
Buat panduan langkah demi langkah (maksimal 2 halaman) atau presentasi (maksimal 5 slide) tentang instalasi Access Point outdoor untuk koneksi point-to-point. Panduan harus mencakup:

Pertimbangan penempatan (LOS, tiang/menara).


Jenis antena yang direkomendasikan dan orientasinya.


Penyambungan kabel (data/PoE).


Pengamanan fisik perangkat.


Langkah-langkah pengujian fungsionalitas dan kinerja awal.
Rangkuman

Instalasi perangkat nirkabel meliputi penempatan optimal AP, pemasangan fisik yang aman, penyambungan kabel Ethernet (PoE), dan penyambungan daya.


Instalasi wireless router melibatkan penempatan, penyambungan daya, koneksi WAN/LAN, dan akses antarmuka konfigurasi.


Instalasi antena eksternal memerlukan penyambungan yang benar, orientasi yang tepat (untuk directional), dan pemasangan fisik yang aman.


Pengujian fungsionalitas memastikan konektivitas dasar (mendapatkan IP, ping gateway) dan akses internet (browsing web, ping DNS).


Pengujian kinerja mengevaluasi kecepatan (throughput), latensi, stabilitas koneksi, dan kapasitas jaringan di bawah beban.


Alat bantu pengujian meliputi Wi-Fi Analyzer, perintah ping, traceroute, dan layanan speed test online.


Dokumentasi hasil pengujian adalah praktik terbaik untuk referensi, verifikasi, perbaikan, dan pelaporan.
Ulangan Akhir Bab 1
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.

Saat memasang Wireless Access Point (AP), mengapa penting untuk menempatkannya di lokasi sentral dan di ketinggian yang wajar?
a. Agar AP tidak mudah dicuri.
b. Untuk memaksimalkan cakupan sinyal dan meminimalkan dead zones.
c. Agar mudah dijangkau untuk pemeliharaan.
d. Untuk mengurangi konsumsi daya.
e. Agar terlihat lebih estetik.


Apa yang harus Anda sambungkan ke port WAN (Internet) pada wireless router saat instalasi awal?
a. Kabel dari komputer klien.
b. Kabel dari switch.
c. Kabel dari modem (ISP).
d. Kabel antena eksternal.
e. Adaptor daya.


Jenis antena yang paling cocok untuk menyediakan cakupan sinyal Wi-Fi yang luas di area terbuka adalah ....
a. Directional
b. Yagi
c. Panel
d. Omnidirectional
e. Dish


Jika setelah instalasi jaringan nirkabel, perangkat klien terhubung ke Wi-Fi tetapi mendapatkan alamat IP 169.254.x.x, masalah yang paling mungkin terjadi adalah ....
a. Kata sandi Wi-Fi salah.
b. Gangguan sinyal.
c. Masalah dengan server DHCP.
d. AP tidak terpasang dengan benar.
e. Antena tidak terhubung.


Tujuan utama dari uji jangkauan sinyal (coverage test) adalah ....
a. Mengukur kecepatan unduh dan unggah.
b. Memastikan sinyal Wi-Fi mencakup seluruh area yang diinginkan dengan kekuatan yang memadai.
c. Mengukur latensi jaringan.
d. Mengidentifikasi masalah konfigurasi IP.
e. Mengecek keamanan jaringan.


Aplikasi Wi-Fi Analyzer di smartphone paling berguna untuk ....
a. Memasang konektor RJ-45.
b. Mengukur tegangan listrik.
c. Memetakan kekuatan sinyal dan mengidentifikasi kanal yang sibuk.
d. Menganalisis paket data.
e. Menguji kontinuitas kabel.


Jika Anda melakukan ping google.com dan mendapatkan pesan "Request timed out", masalah yang paling mungkin terjadi adalah ....
a. Masalah dengan koneksi ke default gateway.
b. Masalah dengan server DNS atau akses internet.
c. Kabel putus.
d. Sinyal Wi-Fi terlalu kuat.
e. Perangkat terlalu dekat dengan AP.


Apa manfaat utama dari melakukan uji kapasitas pada jaringan nirkabel di lingkungan kepadatan tinggi?
a. Untuk mengurangi biaya operasional.
b. Untuk memverifikasi kemampuan jaringan menangani banyak perangkat secara bersamaan.
c. Untuk mempercepat proses instalasi.
d. Untuk meningkatkan keamanan jaringan.
e. Untuk memperpanjang umur perangkat.


Mengapa dokumentasi hasil pengujian jaringan nirkabel dianggap sebagai praktik terbaik?
a. Agar teknisi tidak perlu melakukan pengujian lagi.
b. Sebagai bukti bahwa jaringan telah diinstal dan diuji sesuai standar, serta referensi untuk troubleshooting di masa depan.
c. Untuk memamerkan hasil kepada klien.
d. Karena diwajibkan oleh hukum.
e. Untuk menghindari tanggung jawab.


Jika Anda menggunakan antena directional untuk koneksi point-to-point, apa langkah krusial yang harus dilakukan setelah pemasangan fisik antena?
a. Mengubah kata sandi Wi-Fi.
b. Mengarahkan antena secara tepat ke target untuk memaksimalkan kekuatan sinyal.
c. Menginstal driver perangkat lunak.
d. Memasang filter MAC address.
e. Melakukan restart pada AP.
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar.

Jelaskan bagaimana penggunaan Power over Ethernet (PoE) dapat menyederhanakan instalasi Wireless Access Point.


Bagaimana Anda akan menggunakan perintah ping dan traceroute secara berurutan untuk mendiagnosis masalah akses internet pada jaringan nirkabel?


Berikan contoh skenario di mana uji stabilitas koneksi akan menjadi sangat penting untuk dilakukan.


Mengapa penting untuk menguji jaringan nirkabel dari beberapa perangkat klien yang berbeda dan di berbagai lokasi?


Jelaskan mengapa Anda harus selalu membersihkan konektor antena (jika ada) dan port pada perangkat nirkabel sebelum melakukan instalasi atau pengujian.

0 komentar: