phone: +62852 5254 2414
e-mail: simonmurdani@gmail.com

TJBL (WAN) - Penyambungan Fiber Optik (BAB 7) ( Kelas XI)

 


BAB 7
Penyambungan Fiber Optik

A. KOMPETENSI DASAR

3.7 Mengevaluasi Penyambungan fiber optik
4.7 Melakukan Sambungan fiber optic 

B. MATERI PEMBELAJARAN 


A. Alat dan Bahan

Pada penyambungan kabel fiber optik, letak lokasi yang paling rawan gangguan adalah pada titik sambungan. Hal tersebut biasanya dikarenakan masuknya air ke dalam closure. Dan berdasarkan pengamatan dan pengalaman karakteristik kabel akan menurun dalam waktu 5 sampai dengan 10 tahun yangjuga disebabkan oleh kualitas dari sambungan. Namun sebelum membahas mengenai penyambungan, alangkah baiknya membahas terlebih dahulu mengenai alatalat yang digunakan dalam penyambungan, Alat-alat yang dibutuhkan dalam penyambungan, diantaranya adalah:

1. Gergaji besi
Gergaji besi dapat digunakan untuk memotong kabel serat optik yang berpelindung keras seperti halnya kabel fiber dengan standar ADSS yang biasanya dipasang di udara (tiang).

2. Fiber Optik Lupsheat Cutter
Fiber optik lupsheat cutter digunakan untuk mengupas kulit PEkabel (kulit terluar). Penggunaannya cukup mudah, yaitu dengan cara meletakkan dan mengunci kabel fiber optik pada alat ini, kemudian menarik secukupnya scara horisontal. Dengan demikian, alat ini akan memudahkan dalam mengupas kulit kabel FO.

3. Fiber Stripping Tools
Fiber Stripping Tools digunakan untuk mengupas pelindung serat optik, yaitu bagian secondary coating. Bagian pelindung yang dibersihkan menggunakan alat
ini sekilas hampir tidak terlihat, namun jika diperhatikan lebih saksama nampak ada bagian yang melindungi inti (core) optik.

4. Fiber Cleaver/Fiber Cutter
Sebelum melakukan splicing, kabel fiber harus disesuaikan terlebih dahulu dengan menggunakanfiber cleaver/fiber cutter untuk memo tong kabel fiber optik.

5. Fusion Splicer
Fusion splicer adalah alat yang digunakan untuk menggabungkan (splicing) dua serat optik end to end dengan menggunakan panas. Alat ini bertujuan menmadukan dua serat bersama-sama sedemikian rupa sehingga sinar yang melewati serat tidak tersebar atau dipantulkan kembali. Apabila dalam kabel UTP, pengguna hanya perlu menggunakan crimping tools untuk menounci kabel pada konektor RJ-45, sedangkan pada kabel fiber optik digunakanfusion splicer.

6. Peralatan Pendukung
Toolkit Iainnya yang perlu disiapkan untuk menyambungkan kabel fiber Optik adalah tang, obeng, pisau/cutter, gunting, palu, kunci pas, meteran, tisu fiber Optik, mikroskop fiber Optik, dan Iain-Iain untuk mendukung proses penyambungan fiber Optik.

B. Penyambungan Fiber Optik

Tujuan penyambungan kabel serat Optik secara umum adalah untuk menyambung dua buah kabel serat Optik sesuai dengan prosedur yang benar sehingga mempunyai rugirugi sekecil mungkin. Penyambungan serat optik atau yang sering disebut dengan splicing serat optik dilakukan pada saat serat putus yang dikarenakan oleh faktor dari luar seperti terkena senar layangan, cangkul, jangkar, dan sebagainya atau untuk menghubungkan kedua ujung serat optik pada saat instalasi dengan jarak yang jauh. Dengan melakukan spiJicing inj diharapkan akan dapat mengurangi redaman. Hal ini disebabkan apabila menggunakan konektor biasa uncuk menghubungkan kedua ujung serat Optik, maka akan mendapatkan redarnan yang lebih besar dibandingkan melakukan teknik splicing. Adapapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan splicing supaya berhasil dan juga untuk keselamatan kerja antara Iain adalah:
l. Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan bahan serta tangan sebersih mungkin sebab adanya kotoran pada serat optik dapat menyumbang redaman pada serat;
2. Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang melakukan pengupasan pelindung serat;
3. Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada di dalamnya sehingga dapat menyebabkan core pecah atau retak;
4. Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata sebab cairan alkohol dapat menguap ke udara;
5. Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil karena dapat membuat core putus;
6. Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit dikuatirkan dapat masuk ke aliran darah dan mengganggu kesehatan;
7. Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat masuk kedalam kaset dan bisa merusak serat tersebut.

Setelah hal tersebut diatas dilaksanakan dengan baik, maka prosedur penyambungan fiber optik adalah:

1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengukur panjang kabel yang akan dikupas untuk proses penyambungan, 120 cm untuk kabel udara dan 180 cm untuk kabel tanah maupun kabel duct. Untuk kabel udara, sebelum dilakukan pengupasan kulit kabel, kabel dipisahkan terlebih dahulu antara kabel dengan penyangga kabel (metalic messenger) sepanjang 200 cm. Alat yang digunakan untuk memisahkan antara kabel dengan penggantung digunakan separator,

2. Bersihkan alumunium tape atau lapisan alumunium yang terdapat diantara kulit kabel dan water blocking yang berfungsi sebagai konduktivitas elektris dan melindungi kabel dari pengaruh mekanis, dan bersihkan water blocking serta serat ini dengan menggunakan gunting;

3. Urai susunan kabel agar lebih mudah dalam proses pengupasan dan bersihkan tube dari jell menggunakan kain atau tisu yang dibasahi dengan alkohol;

4. Potong central stregh member sisakan 10 cm, lalu kupas kulit central stregh member 5 cm;

5. Buka lapisan tube dengan menggunakan alat pengupas lupsheat cutter Pengupasan sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit sepanjang ± 25 cm dengan cara memutar lupsheat cutter searah jarum jam sebanyak 2-3 kali lalu patahkan dan jangan lebih dari 300 agar serat optik tidak ikut patah, lalu tarik tube sehingga yang terlihat hanya serat optik saja yang dilindungi olehjelly. Lakukan berulang-ulang sampai panjang kulit pengelupasan yaitu ± 120 cm dari ujung tube. Setelah itu akan muncul core yang masih dilapisi claddingdanjelly, kita bersihkanje/ly dengan menggunakan kain atau tisu yang telah dibasahi alkohol dan untuk mempermudah memisahkancore yang ada. Di dalam tube ini terdapat 12 macam warna core yang masih dilapisi oleh coating,

6. Periksa hasil pemotongan dan serat optik pada mikroskop fiber untuk melihat apakah hasil pemotongan sudah baik atau belum;

7. Apabila hasil pemotongan maupun pembersihan berhasil baik maka proses penyambungan dapat dilaksanakan, namun bila hasil potongan dan pembersihan tidak baik maka proses diatas diulangi. Laksanakan pemotongan dan pembersihan pada ujung serat Optik dari kabel pasangannya kemudian sambungkan, jangan lupa untuk memasukkan selongsong sambung padasalah satu serat sebelum penyambungan serat kabel tersebut. Pemotongan dan pembersihan dilaksanakan satu per satu setelah fiber sebelumnya disambungkan, perhatikan kode warna dari masing-masing serat optik jangan sampai tertukar;

8. Untuk fusion splicer yang berjalan otomatis bila hasil pemotongan baik maka tidak muncul message error pada layar monitor.

C. Penggunaan Fusion Splicer

Setelah prosedur dilakukan dengan baik dan benar, maka dilakukan set-up pada fusion splicing machine yang diantara adalah:

1. Nyalakanfusion splicing machine dengan memindahkan posisi switch on sampai lampu pilot menyala;

2. Buka canopy sehingga lampu pilot padam, kemudian tarik kunci Chuck sehingga kedua mechanical Chuck terbuka;

3. Tempatkan kedua serac opcik yang akan disambunglcan pada V-Groove clari setiap puechavical chuck dari splicing machine (pacla saac penempatan serat optik harus tepat pada lekuk V-Groove dan jangan men tencuh benda apapun);

4. Tutup mechanical chuck secara perlahan sehingga serat tadi terjepit oleh mechanical chuck;

5. Tutup canopy, kemudian tekan tombol set sehingga fusion splicing melakukan aligment-nya secara otomatis dan melaksanakan peleburan;

6. Setelah selesai, periksa hasil penyambungan dengan melihat layar monitor;

7. Apabila penyambungan berhasil dengan baik, periksa redaman yang terjadi pada sambungan tersebut (batas maksimal redaman 0,2 dB/splice). Apabila redaman melebihi batas, penyambungan dapat diulang kembali.

D. Penggunaan Optical Power Meter (OPM)

Mengukur loss suatu peralatan pasif pada sistem komunikasi serat optik sangatlah diperlukan, hal tersebut bertujuan untuk mengetahui standar teknis minimal suatu peralatan dan untuk mengetahui gangguan teknis yang dialami sebuah peralatan. Berikut merupakan alat-alat yang digunakan untuk mengukur loss suatu peralatan pasif:

1. Optical Light Source (OLS)

Optical light source, yaitu suatu suatu alat yang berfungsi sebagai pemancar sinyal optik. Alat ini adalah memancarkan sinar laser dengan class yang sudah ditetapkan oleh pabrikA Alat ini pada umum menggunakan Laser Class-I -4 dBm dan Class-2 = 0 dBm. Pada OLS terdapat simbol radiasi laser, yang menandakan bahwa dilarang menatap langsung sumber sinar laser (adapter out/in) karena dapat mengakibatkan kerusakan retina mata.

Pada Optical light source (OLS) terdapat beberapa setting yaitu:
a. Lambda (Y) atau panjang gelombang 850 nm digunakan untuk mengukur multimode, panjang gelombang 1310 nm digunakan untuk mengukur singlemode dengan jarak yang relatif pendek (10 km), dan panjang gelombang 1550 nm digunakan untuk mengukur single mode dengan jarak jauh backbone (diatas 10 km);
b. Setting Mode, digunakan untuk mengukur fiber optic jenis singlemode gunakan CW = Continous Wave, sedangkan jenis Multimode menggunakan
270 Hz.

2. Optical Power Meter (OPM)

Alat ini berfungsi sebagai penerima sinyal optik, merubah sinyal optik menjadi sinyal elektrik dan diukur dalam skala dBm. OPM menampilkan hasil pengukuran pada display, sebagai contoh proses mengukur loss. Dalam hal ini akan mengukur loss suatupatchcord dengan langkah sebagai berikut:
a. Siapkan patchcord yang akan diukur;
b. Siapkan OLS yang sudah diketahui class Laser pemancar,misal class-I;
c. Pasang Patchcord yang akan diukur pada OLS dan OPM;
d. Pastikan semua konektor terpasang pada adapter dengan tepat, jangan sampai longgar;
e. Hidupkan power (ON) OPM dan OLS;
f. Lakukan setting pada OLS, misalnya yaitu :
1) Panjang Gelombang 1.310 nm;
2) Mode = CW dan lakukan setting pada OPM yaitu 1 Panjang Gelombang = 1.310 nm.
g. Amati display pada OPM, misal = -6,99 dBm (nilai tersebut adalah PRx);
h. Lakukan perhitungan dengan menggunakan rumus:

RANGKUMAN

1. Lokasi paling rawan pada penyambungan kabel fiber optik adalah pada titik sambungan.
2. Alat-alat yang dibutuhkan dalam penyambungan, diantaranya adalah:
a. Gergaji besi,
b. Fiber Stripping Tools,
c. Fiber Cleaver/Fiber Cutter,
d. Fusion Splicer,
e. Peralatan Pendukung.
3. Hasil pemotongan dan serat optik pada mikroskop fiber untuk melihat apakah hasil pemotongan sudah baik atau belum;
4. Tujuan penyambungan kabel serat optik secara umum adalah untuk menyambung dua buah kabel serat optik sesuai dengan prosedur yang benar mempunyai rugi-rugi sekecil mungkin.
5. Rumus perhitungan Optical Power Meter (OPM) adalah:

C. TUGAS MANDIRI

1. Sebutkan alat-alat yang dibutuhkan dalam penyambungan fiber opcik!
2. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan splicing!
3. Jelaskan penggunaan Fusion Splicer!
4. Mengapa dalam pemotongan fiber optik harus dilakukan secara bersih!
5. Sebutkan dan jelaskan penggunaan Optical Power Meter (OPM)!

D. TUGAS KELOMPOK

1. Mengamati : Lakukan pengamatan pada alat kerja dan penyambungan kabel fiber optik, jelaskan penyambungan kabel fiber optik!
2. Menanya : Masing-masing kelompok membuat beberapa pertanyaan tentang fungsi penyambungan fiber optik, kemudian tukar dengan kelompok lain. Mintalah mereka untuk menjawabnya, apabila mengalami kesulitan bertanyalah pada pendidik!
3. Mengasosiasi : Lakukan kegiatan diskusi dengan kelompokmu, informasi apa yang dapat diperoleh tentang penyambungan fiber optik dan bagaimana cara pemotonoan yang benar!
4. Menalar : Diskusikan dengan kelompokmu apa perbedaan pemasangan dengan Fusion Splicer dan OpticalPowerMeter (OPM), jelaskan kelebihan dan kekurangannya (minimal 3)!
5. Mengkomunikasikan : Presentasikan kesimpulan dalam pemasangan fiber optik yang benar!

E. UJI KOMPETENSI

A. PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Teknik penyambungan fiber optik yang paling umum digunakan adalah
A. Lupsheat cutter 
B. Fusion
C. 0,2
D. 0,6
E. Fusion splicer

2. Alat yang digunakan untuk mengupas kulit PE kabel adalah
A. Lupsheat cutter 
B. Fusion 
C. 0,2
D. ADSS
E. Fusion splicer

3. Alat yang digunakan untuk mengetahui kuat daya dari signal cahaya yang masuk yaitu
A. Light source
B. OTDR
C. OPM
D. Fiber microscope
E. Fusion splicer

4. Salah satu standar dalam kabel fiber optik adalah
A. Lupsheat cutter
B. Fusion
C. 0,2
D. ADSS
E. Fusion splicer

5. Alat yang digunakan untulc memberikan sirkulasi udara pacla MH disebut
A. Fusion splicer 
B. Ventilator 
C. Cleaver
D. Stripping tools
E. Fiber stripping

6, Alat untuk mengupas pelindung serat optk bagian secondary coating adalah
A. Splicer 
B. Fiber Cleaver 
C. Tissue Optik
D. Fusion
E. Fiber stripping

7. Sebuah jaringan optik pasifversi IEEE yang berbasis teknologi ethernet disebut
A. OLT 
B. GEPON 
C. GPON
D. PON
E. Fusion splicer

8. Sebuah teknologi node akses optik yang diperlulcan untuk mengantarkan layanan data, suara, dan video ke tempat pelanggan adalah
A. Optical connector cleaner
B. Light source
C. Optical fiber identifier
D. Fiber microscope
E. Stripping tools

9. Arsitektur jaringan point to multipoint, Fiber To lie Premises (FTTP) di mana splitter optik yang tidak digunakan memungkinkan satu serat optik untuk melayani beberapa tempat disebut
A. OLT 
B. GEPON 
C. GPON
D. PON
E. Fusion splicer

10. Komponen pasif fiber optik berfungsi memberi tampilan tatap muka pada pengouna layanan adalah
A. Media converter
B. Pigtail
C. Patch Cord
D. ONT
E. Fusion splicer

B. ESAI
Isilah titik-titik di bawah ini!

1. Fiber Optik lupsheat cutter digunakan untuk...
2. Alat yang digunakan untuk menggabungkan (splicing) dua saraz optik end dengan menggunakan panas adalah...
3. Tujuan penyambungan kabel serat optik adalah...
4. Optical Light Source adalah...
5. Alat untuk menerima sinyal Optik, merubah sinyal optik menjadi sinyal elektrik dan diukur dalam skala dBm yaitu...

C. BENAR ATAV SALAH
Beri tanda centang ( ) pada kolom Benar atau Salah.

NO.

PERNYATAAN

JAWABAN

BENAR

SALAH

1

Fusion splicer adalah alat yang digunakan untuk menggabungkan (splicing) dua serat optik end to end dengan mengunakan panas

 

 

2

Fiber Cleaver digunakan untuk mengupas pelindung seraz Optik, yaitu bagian secondary coating

 

 

3

Tujuan penyambungan kabel serat optik secara umum adalah untuk menyambung dua buah kabel serat optik sesuai dengan prosedur yang benar

 

 

4

Langkah kedua dalam penyambungan adalah mengukur panjang kabel yang akan dikupas untuk proses penyambungan, 120 cm untuk kabel udara dan 180 cm untuk kabel tanah maupun kabel duct.

 

 

5

Fusion splicer yang berjalan otomacis bila hasil pemotongan tidak baik maka muncul message error pada layar monitor

 

 


0 komentar: