phone: +62852 5254 2414
e-mail: simonmurdani@gmail.com

PKWU - Menganalisis Perencanaan Produksi Massal (BAB 1) (kelas XII)





BAB 1 : Menganalisis Perencanaan Produksi Massal

I. KOMPETENSI DASAR
3.10 Menganalisis perencanaan produksi massal
4.10 Membuat perencanaan produksi massal

II. MATERI PEMBELAJARAN

A. Pengertian Perencanaan Produksi Massal


1. Pengertian Perencanaan Produksi Massal

a. Produksi Massal

Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan/menghasilkan barang/jasa, dimana barang/jasa tersebut dapat memiliki nilai guna untuk memenuhi kebutuhan oleh orang atau badan (produsen).

Produksi masal memproduksi barang dalam jumlah besar dengan biaya yang rendah per unitnya. Walau harganya yang murah tidak berarti dengan kualitas rendah. Produksi masal biasanya ditemukan di industri dimana produk yang ditawarkan distandarisasi dengan teliti, sehingga memungkinkan mesin-mesin dan proses-proses bekerja secara otomatis menggantikan tenaga kerja manusia.

Industri produksi masal biasanya ditandai dengan pemusatan penjualan, persyaratan masuk yang ketat dan penggunaan skala ekonomi yang menghasilkan biaya penawaran yang rendah.

Beberapa ciri-ciri utama dari produksi massal adalah sebagai berikut
1) Adanya standart yang jelas dalam proses produksi.
2) Memiliki mesin yang bisa memproduksi barang secara terus menerusdan dalam jumlah yang banyak.
3) Semua alur produksi bisa berjalan dengan seimbang
4) Waktu produksi relatif singkat
5) Dalam penggunaan bahan baku sudah berjalan secara otomatis
6) Kemudahan dalam kontrol produksi

Dengan menggunakan produksi masal maka diharapkan dapat meningkatkan produksi dengan waktu siklus produksi yang lebih sedikit.

Kemudian kapasitas produksi juga meningkat karena adanya keseimbangan pada jalur produksi. Selain itu produksi masal juga tidak membutuhkan operator ahli karena semua berjalan otomatis oleh mesin sehingga dapat mengurangi proses inventarisasi dan pada akhirnya dapat menurunkan biaya manufaktur per unit.

Namun produksi masal memiliki keterbatasan, diantaranya membutuhkan nilai investasi yang lebih besar karena harus menanggung seluruh biaya produksi yang besar dan perawatan mesin produksi. Selain itu, karena lebih fokus pada jumlah, produksi masal tidak menawarkan variasi produk yang banyak. Dalam satu kali produksi mungkin hanya bisa membuat 2 atau 3 variasi. Hal ini menjadi masalah ketika dihadapkan dengan selera costumer yang berbeda-beda, meskipun hal ini bisa diatasi dengan menambahkan kustomisasi di luar jalur produksi seperti varian warna, aksesoris, dan sebagainya.


Gambar 1.2 Varian warna smartphone Vivo Y83

Solusi dari permasalahan produksi masal adalah dengan menggunakan system kustomisasi masal. Menurut Laudon (2010), kustomisasi masal adalah kemampuan untuk menawarkan produk atau jasa yang disesuaikan secara individu dengan menggunakan sumber daya produksi yang sama seperti mass production.

Kustomisasi masal membuat produk lebih variatif (High variety) dengan harga murah (low price). Kustomisasi masal dapat menyesuaikan produk dengan cepat bagi nasabah individu maupun untuk pasar ceruk (niche), produksi efisiensi dari produksi massal dan waktu produksi lebih cepat. Menggunakan prinsip yang sama, kustomisasi masal merupakan Build-to-Order, produk yang disesuaikan namun dapat diproduksi secara massal pula.

b. Nilai Guna Barang

Pernahkah kalian mendapati sebuah barang yang sebenarnya harganya murah namun ketika dipakai oleh selebriti harganya menjadi sangat mahal? Atau mungkin harga payung yang menjadi lebih mahal ketka musim hujan tiba? Bagaimana bisa sebuah barang yang mungkin harganya sangat murah bisa menjadi mahal di tempat atau di waktu yang lain. Ini semua berhubungan dengan nilai guna barang.

Nilai guna barang adalah sebuah nilai atas manfaat yang di peroleh dari penggunaannya baik itu bersifat nyata atau tidak nyata.Suatu barang tidak akan berguna jika tidak bisa diambil manfaatnya, dan barang tersebut tidak akan bernilai jika tidak memiliki nilai guna barang.

Setiap barang memiliki nilai guna barang tersendiri. Jenis nilai guna barang tersebut diantaranya adalah:

1) Kegunaan dasar (element utility)
Kegunaan dasar berarti sebuah benda memilki nilai berdasar zat penyusunnya atau hal-hal yang bisa langsung dirasakan oleh panca indra manusia. Ketika digunakan maka barang tersebut akan langsung dirasakan manfaatnya. Contoh dari hal ini adalah ketika kita memakan nasi padang maka kita akan langsung merasakan rasa dari bumbu- bumbu yang digunakan, kemudian berefek pada rasa kenyang.

2) Kegunaan waktu (time utility)
Di bagian awal tadi sedikit di singgung mengapa payung dapat menjadi mahal ketika musim hujan. Hal ini merupakan contoh dari kegunaan waktu. Barang dapat berubah nilainya pada saat atau waktu yang tepat. Pada musim hujan semua orang tidak ingin kehujanan, sehingga banyak orang membutuhkan payung. Karena kebutuhan payung meningkat maka harga payung juga akan meningkat.

3) Kegunaan tempat (place utility)
Suatu barang dapat memilliki nilai yang berbeda ketika barang tersebut dipindahkan dari lokasi awal ke lokasi yang memiliki kebutuhan akan barang tersebut. Pasir di sungai dan kayu di hutan akan memiliki nilai yang lebih tinggi ketika dipindahkan ke toko bahan bangunan atau ke lokasi pembangunan.

4) Kegunaan bentuk (form utility)
Kegunaan bentuk berarti bahwa sebuah benda akan memiliki nilai guna lebih ketika berubah bentuknya. Misal koran bekas hanya akan ditumpuk dan dijual murah ketika hanya ditumpuk begitu saja, tetapi akan bernilai tambah ketika kita mengubahnya menjadi sebuah benda kerajinan. Kayu akan berubah nilainya ketika menjadi mebel, potongan besi akan bertambah nilainya ketika diasah menjadi pisau, kaleng bekas berubah nilainya ketika dibuat antena kaleng penguat sinyal.
Gambar 1.3 Antena dari kaleng bekas susu

5) Kegunaan pelayanan (service utility)
Kegunaan pelayanan artinya sebuah benda akan bertambah nilainya jika ada jasa pelayanan terhadap barang tersebut. Contonya adalah radio dan televisi akan bertambah nilainya jika ada siaran.

6) Kegunaan milik (ownership utility)
Suatu barang dapat berubah nilainya ketika pemikinya berganti. Barang-barang bekas milik selebriti berharga mahal ketika dijual karena ada bukti kepemilikan dari selebriti tersebut. Sebaliknya, baju baru bekas dipakai geladangan mungkin harganya akan turun sangat banyak. Hal ini membuktkan bahwa kepemilikan dapat mengubah nilai suatu benda, tergantung dari siapa pemiliknya.

2. Jenis Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang jenis produk dan jumlahnya yang akan diproduksi oleh sebuah perusahaan dalam satuperiode yang akan datang. Perencanaan produksi merupakan bagian dariperencanaan operasional di dalam perusahaan. Dalam penyusunanperencanaan produksi, hal yang perlu dipertimbangkan adalah adanya optimasiproduksi sehingga akan dapat dicapai tingkat biaya yang paling rendah untukpelaksanaan proses produksi tersebut.

Perencanaan produksi juga dapat didefinisikan sebagai proses untuk memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu sesuai dengan yang diramalkan atau dijadwalkan melalui pengorganisasian sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, mesin dan peralatan lainnya. Perencanaan produksi menuntut penaksir atas permintaan produk atau jasa yang diharapkan akan disediakan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan demikian, peramalan merupakan bagian integral dari perencanaan produksi. (Buffa & Sarin, 1996). Menurut Sukaria Simulingga (2013) perencanaan produksi meliputi:

a. Mempersiapkan rencana produksi mulai dari tingkat agregat untuk seluruh pabrik yang meliputi perkiraan permintaan pasar dan proyeksi penjualan.
b. Membuat jadwal penyelesaian setiap produk yang diproduksi.
c. Merencanakan produksi dan pengadaan komponen yang dibutuhkan dari luar (bought-out items) dan bahan baku.
d. Menjadwalkan proses operasi setiap order pada stasiun kerja terkait.
e. Menyampaikan jadwal penyelesaian setiap order kepada para pemesan.

Menurut Enny Ariyani (2009) perencanaan produksi yang terdapat dalam suatu perusahaan dapat dibedakan menurut jangka waktu yang tercakup, yaitu:

a. Perencanaan Produksi Jangka Pendek (Perencanaan Operasional), adalah penentuan kegiatan produksi yang akan dilakukan dalamjangka waktu satu tahun mendatang atau kurang, dengan tujuan untukmengatur penggunaan tenaga kerja, persediaan bahan dan fasilitasproduksi yang dimiliki perusahaan pabrik.

b. Perencanaan Produksi Jangka Panjang adalah penentuan tingkatkegiatan produksi dengan waktu lebih daripada satu tahun. Waktu kegiatan produksi ini biasanya ditentukan dalam jangka waktu 5 tahunan, dengan tujuan untuk mengatur pertambahankapasitas peralatan atau mesin-mesin, ekspansi pabrik danpengembangan produk (product development).

Dari kedua jenis perencanaan produksi di atas maka dapat kita ketahui bahwa setiap perencanaan produksi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Perencanaan Produksi yang menyangkut kegiatan pada masa yang akan datang, dibuat berdasarkan penaksiran atau ramalan kegiatan yang ditentukan oleh ramalan penjualan pada masa yang akan datang.
b. Perencanaan Produksi mempunyai jangka waktu tertentu.
c. Perencanaan Produksi mempersiapkan tenaga kerja, bahan baku, mesin- mesin dan peralatan lain pada waktu yang diperlukan.
Gambar 1.4 Mesin untuk melapisi board pada motherboard Gigabyte

d. Perencanaan Produksi harus menentukan jumlah dan jenis serta kualitas dari produk yang akan diproduksi
e. Perencanaan produksi harus dapat mengoordinasi kegiatan produksi dengan mengatur bagian-bagian yang mempunyai hubungan langsung ataupun tidak dengan kegiatan produksi
f. Dalam perencanaan produksi ini, dapat disusun suatu rencana produksi yang baik yang dapat dilaksanakan dan dengan biaya yang serendah mungkin.

3. Fungsi dan Tujuan Perencanaan Produksi

Secara umum, fungsi dan tujuan perencanaan produksi adalah merencanakan dan mengendalikan aliran material ke dalam, di dalam dan keluar pabrik, sehingga posisi keuntungan optimal yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai.

Beberapa fungsi perencanan produksi adalah :
a. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana strategis perusahaan.
b. Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi
c. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.
d. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat penyesuaian.
e. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencana strategis.
f. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk Produksi.

Adapun tujuan dari perencanan produksi menurut Hendra Kusuma (1999) adalah:
a. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlahproduk sebagai fungsi dari waktu.
b. Menetapkan jumlah saat pemesanan bahan baku serta komponensecara ekonomis dan terpadu.
c. Menetapkan keseimbangan antara tingkat kebutuhan produksi, teknikpemenuhan pesanan, serta memonitor tingkat persediaan produk jadisetiap saat. Membandingkannya dengan rencana persediaan dan melakukan revisi atas rencana produksi pada saat yang ditentukan.
d. Membuat jadwal produksi, penugasan, pembebanan mesin dan tenagakerja yang terperinci sesuai dengan ketersediaan kapasitas danfluktuasi permintaan pada suatu perĂ­ode

4. Kelebihan dan Kekurangan produksi massal

Kelebihan:
• Akurasi dan otomatisasi tinggi
• Kurang biaya tenaga kerja
• Kenaikan tingkat produksi, dapat menimbulkan skala ekonomi yang sangat menguntungkan
• Sedikitnya pengeluaran per Unit
• Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandarisir. Pemborosan • dapat diperkecil, karena menggunakan tenaga mesin.
• Biaya tenaga kerja rendah.
• Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.
Gambar 1.5 Kenaikan tingkat produksi smartphone Oppo di PT.Sbb Oppo Manufacturing

Kekurangan:
• Sumber daya yang terbuang
• Tidak ada jaminan
• Lebih banyak biaya untuk bahan
• Kurang beragam
• Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.
• Proses produksi mudah terhenti, yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi
• Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.

B. Tahap Perencanaan Produksi Massal

Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga dan promosi.

Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Namun laba seringkali sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung.

Tahap-tahap perencanan produksi yang baik dan benar akan menghasilkan output yang berkualitas. Sebelum melakukan produksi, konsep produk terlebih dahulu ditentukan berdasarkan banyak pertimbangan, baik dari dalam perusahaan maupun luar. Tahapan perencanaan proses produksi yang benar dan berurutan adalah dengan mempertimbangkan beberapa faktor untuk memproduksi produk tersebut terlebih dahulu, antara lain:
1. Pasar yang baik di masa mendatang, bagaimana produk kita mampu beradaptasi dengan permintaan pasar yang tidak menentu dan mengalami perkembangan pesat.
2. Siklus hidup produk, bagaimana manajer operasional mampu menyeimbangkan keadaan berdasarkan siklus hidup produk, yaitu pengenalan, pertumbuhan, masa puncak, dan kemunduran.
3. Arus kas, keluar-masuknya dana menjadi faktor penting dalam tahap prosuksi.
4. Kemampuan Organisasi, pengaruh sumber daya manusia didalamnya mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan.

1. Tahapan perencanaan produksi

Berbagai tahapan yang dilalui secara bertahap dan dengan pengkajian terus- menerus, umpan balik dan evaluasi disebut dengan tahap perencanaan produksi. Tahap-tahap perencanaan produksi dijabarkan sebagai berikut:

1) Ide Produk
Ide Produk disusun berdasar kebutuhan konsumen, kemampuan perusahaan dalam riset dan pengembangan, dan koordinasi antar fungsi manajemen yaitu keuangan, pemasaran, dan personalia.

2) Seleksi ide produk
Seleksi ide produk disusun berdasar atas evaluasi dari pasar tentang kebutuhan konsumen untuk menyerap hasil produksi. Secara teknis operasional dipertimbangkan kemampuan perusahaan menghasilkan produk dengan fasilitas yang ada dan kemampuan memperoleh bahan baku dan bahan pembantu. Seleksi ide produk juga didasarkan pada keadaan keuangan perusahaan, dengan mempertimbangkan hasil yang diperoleh akan menguntungkan atau tidak.

3) Desain awal
Desain awal mempertimbangkan beberapa tujuan yaitu manfaat produk, fungsi barang seperti fungsi utama, sekunder, style, seni atau keindahan barang dengan melihat keseimbangan biaya, kualitas, dan kinerja produk.

4) Purwarupa
Pada tahap ini perusahaan mengimplementasikan desain awal menjadi sebuah produk awal yang kemudian dilakukan percobaan pada tahap selanjutnya.

5) Pengetesan
Hasil purwarupa dicoba fungsinya dalam berbagai keadaan yang mungkin terjadi apakah memenuhi syarat atau tidak. Selanjutnya mencoba kemampuan dan kekuatan produk, kemudian dicari kelemahan dan dianalisis estetikanya.

6) Desain akhir
Pada tahap ini produk disempurnakan sesuai dengan hasil uji yang telah dilakukan berdasarkan hasil dari tahap pengetesan.

7) Implementasi
Tahap ini merupakan tahapan akhir pembuatan produk. Pada tahap ini, perusahaan memulai proses produksi, kemudian dilihat bagaimana reaksi konsumen dan kemantapan di pasar.

C. Indikator Keberhasilan Produksi Massal

Sebagai pengelola usaha, wirausaha harus dapat mengorganisasi, memanfaatkan, dan meningkatkan sumber daya yang tersedia sedemikian rupa sehingga mampu bersaing dan berkompetitif.

Keberhasilan identik dengan pendapatan, dengan begitu pendapatan merupakan salah satu kriteria bagi kegiatan usaha, yakni dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan usaha atau dapat dikatakan keberhasilan usaha adalah suatu kenyataan persesuaian antara rencana dengan proses pelaksanaannya dan hasil yang dicapai. Keberhasilan usaha harus dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan, yang dimaksud pencapaian tujuan yang popular adalah menghasilkan laba.

Karakteristik berpikir pada tindakan kewirausahaan ada lima, yaitu:
1. Sangat bersemangat dalam melihat/ mencari peluang-peluang baru
2. Mengejar peluang dengan disiplin yang ketat
3. Mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang yang melelahkan diri dan organisasi
4. Fokus pada pelaksanaan
5. Mengikutsertakan energy setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka.
Gambar 1.6 Ilustrasi Peluang usaha berbasis teknologi dan internet Sumber:

Ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu:
1. Peluang pasar yang baik.
2. Keunggulan persaingan.
3. Kualitas barang/jasa.
4. Inovasi yang berproses.
5. Dasar budaya perusahaan.
6. Menghargai pelanggan dan pegawai.
7. Manajemen yang berkualitas
8. Dukungan modal
Gambar 1.7 Cicret bracelet inovasi gelang pintar dapat menampilkan ponsel

Berikut ini 5 dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba. Indikator yang digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu:

1. Kualitas Produk
Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.

2. Biaya Produk
Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut biaya manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.

3. Waktu Pengembangan Produk
Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan.

4. Biaya Pengembangan
Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.

5. Kapabilitas Pengembangan.
Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis dimasa yang akan datang.

D. Proses Produksi

Proses produksi adalah tahap-tahap yang dilalui dalam memproduksi barang dan jasa. Ada proses yang memerlukan waktu yang lama seperti pembuatan jembatan, gedung pencakar langit, pembangunan jalur MRT dan lain-lain. Selain itu ada juga proses produksi yang memerlukan waktu yang relative cepat seperti pembuatan handphone, tenun kain, dal lain-lain. Ada juga proses produksi yang bisa dinikmati secara langsung oleh konsumen seperti pijat, pentas hiburan, dan produk jasa lainnya.

1. Tahap Persiapan Produksi dan Pendirian Usaha

Sebelum masuk tahap produksi terdapat beberapa persiapan untuk menciptakan sistem manajemen yang efektif dan efisien, antara lain:

a. Survey pasar Survey pasar dilakukan untuk mencari tempat pemesanan bahan bakudan bahan pengemas yang paling murah dan bisa mensuplai secara kontinyu.
b. Pembuatan desain produk Desain produk dilakukan dengan membuat desain kemasan yang menarikdan unik serta menentukan harga setiap menu paket makanan dan minuman.
c. Pembelian alat-alat pendukung produksi Dilakukan pembeliaan alat- alat penunjang seperti kompor gas, gas elpiji,lemari pendingin, alat penggorengan, pisau, blender, dll.
d. Perancangan sistem produksi Dilakukan perancangan sistem produksi dengan pembuatan jadwalproduksi, perancangan tata letak alat produksi dan sistem penyimpanganproduk agar proses produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien.
e. Pemesanan bahan baku dan bahan pengemas Pemesanan bahan baku dan bahan pengemas dilakukan setelahmelakukan survey pasar dan dilakukan kontinyu sesuai dengan jadwalproduksi.
f. Penyewaan tempat lokasi usaha Melakukan sewa tempat yang dinilai strategis dan sesuai dengankebutuhan konsep usaha rumah makan ini.
g. Pendaftaran sertifikat kehalalan dan kesehatan dari LPPOM MUI Jawa Timur dan Dinas Kesehatan kota Malang raya. Selain itu, juga mendaftarkantempat usaha pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Malang raya.
h. Uji coba produksi ini dilakukan untuk merencanakan menu makanan danminuman sehingga diharapkan makanan dan minuman yang disajikan sesuaidengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Kemudian proses produksi juga dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Produksi,
yaitu pembuatan barang dengan mesin serta peralatan. Produksi dapat diartikan suatu proses mengubah bahan baku menjadi barang jadi atau menambah nilai suatu produk (barang dan jasa) agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

b. Persiapan produksi,
yaitu pembuatan sarana produksi atau system produksi itu sendiri. Proses persiapan produksi sendiri memiliki beberapa kegiatan seperti perencanaan urutan proses, yaitu:

a. Penjadwalan waktu
Penjadwalan waktu meliputi kapan memulai produksi, kapan produksi dalam satu siklus akan selesai, hingga masa akhir produksi. Penjadwalan produksi penentuan waktu dan tempat dimana suatu proses produksi harus dilakukan untuk mendapatkan produk dengan jumlah yang diinginkan. Dengan Penjadwalan Produksi ini, manajemen dapat mengidentifikasikan sumber daya apa yang akan dikonsumsi pada tahap produksi tertentu berdasarkan perkiraan jadwal yang dibuat agar perusahaan tidak kekurangan sumber daya pada saat produksi berlangsung.

b. Pemilihan peralatan
Untuk memproduksi suatu barang maka perlu diperhatikan peralatan- peralatan apa saja yang harus digunakan, kualitas, jumlah, teknologi dan lain-lain.

c. Pengerjaan dengan peralatan.
Setelah menentukan memilih peralatan selanjutnya adalah menentukan kegunaan peralatan tersebut pada proses produksi.

d. Mobilisasi personalia
Mobilisasi personalia adalah pengerahan tenaga kerja untuk mendukung proses produksi.

e. Pembelian material
Produksi tidak akan berjalan jika belum mempunyai bahan baku. Material- material yang dibutuhkan disesuaikan dengan desain awal produk sehingga tidak terjadi pemborosan pembelian bahan baku.

f. Pembagian pekerjaan
Setelah semua peralatan dan bahan baku siap maka selanjutnya adalah pembagian pekerjaan. Hal ini penting untuk mencapai target waktu yang telah ditentukan sejak awal.

2. Proses Produksi

Dilihat dari caranya, proses produksi dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu:

a. Proses produksi pendek
Proses produksi pendek merupakan proses produksi yang berlangsung cepat menghasilkan barang atau jasa yang dapat segera dinikmati oleh konsumen. Contohnya adalah proses produksi makanan.

b. Proses produksi panjang
Proses produksi panjang adalah proses produksi yang membutuhkan waktu relative lama dalam memproduksi barang. Contoh produksi ini adalah pembuatan rumah, barang-barang kerajinan, dan lain-lain

c. Proses produksi kontinu
Pada proses produksi kontinu bahan-bahan diolah secara berurutan melalui beberapa tahapan pengerjaan sampai selesai. Bahan baku akan diolah menggunakan beberapa mesin berbeda hingga akhirnya menjadi barang jadi. Contoh proses produksi ini adalah pengolahan gula, pabrik kertas, pabrik karet, dan lain-lain.

d. Proses produksi berselingan/intermitten
Poses produksi berselingan adalah proses produksi yang mengolah bahan- bahan dengan cara menggabungkan menjadi barang jadi. Contoh produksi ini adalah pembuatan sepeda dimana bagian-bagian sepeda mulai dari rangka, roda, jeruji, pedal, dan lain.lain dibuat secara terpisah. Setelah semua bagian-bagian tersebut selesai selanjutnya bagian-bagian tersebut akan dirangkai untuk menjadi sepeda.

3. Perencanaan Produksi

Untuk mencapai operasional yang efisiensi, efektif dan ekonomis di unit kerja manufaktur pada suatu perusahaan, setiap organisasi atau perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur perlu mengintegrasikan perencanaan produksi (Production Planning) dan sistem pengawasan produksi (Production Control) menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Perencanaan Produksi adalah kegiatan pra-produksi yaitu menentukan persyaratan manufaktur seperti tenaga kerja, material, mesin dan proses-proses manufakturnya. Perencanaan produksi dapat didefinisikan sebagai penentuan, perolehan dan pengaturan semua fasilitas yang diperlukan untuk memproduksi produk. Perencanaan Produksi akan memperkirakan permintaan dan kemudian menetapkan jadwal dan semua kebutuhan produksi agar dapat memenuhi target yang digunakan.

a. Tujuan dari Perencanaan Produksi
• Untuk memastikan Kuantitas dan Kualitas yang tepat dari bahan baku, peralatan dan sebagainya tersedia selama masa produksi.
• Untuk pemanfaatan kapasitas sesuai dengan ramalan permintaan (demand forecast).

b. Manfaat perencanaan produksi
Perencanaan Produksi yang dilakukan dengan baik akan dapat memastikan proses produksi berjalan dengan lancar sehingga memberikan beberapa manfaat bagi perusahaan atau organisasi seperti berikut ini:
• Organisasi atau perusahaan dapat mengirimkan produk secara teratur dan tepat waktu sesuai dengan yang dibutuhkan pelanggan.
• Pemasok mendapatkan informasi lebih awal tentang kebutuhan bahan baku dan bahan penolong sehingga mengurangi investasi dalam persediaan.
• Dapat meningkatkan efisiensi dalam produksi sehingga mengurangi biaya produksi secara keseluruhan.

Production Planning atau Perencanaan Produksi menangani dua strategi dasar yaitu Perencanaan Produk yang akan dihasilkan (Product Planning) dan juga Perencanaan Proses Produksinya (Process Planning). Perencanaan Produksi dilakukan berdasarkan tiga tingkat waktu yang berbeda yaitu Perencanaan Jangka Panjang yang berhubungan dengan perencanaan fasilitas produksi, investasi modal, perencanaan lokasi dan lain sebagainya. Perencanaan Produksi Jangka Menengah berkaitan dengan peramalan permintaan dan perencanaan kapasitas sedangkan Perencanaan Produksi Jangka Pendek adalah perencanaan yang berhubungan dengan kegiatan operasional sehari-hari.

4. Pengawasan Produksi (Production Control)

Tidak semua perencanaan mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang telah direncanakan, oleh karena itu diperlukan pengawasan atau pengendalian terhadap produksi agar penyimpangan dari perencanaan dapat diminimalisasikan. Dengan kata lain, Pengawasan atau Pengendalian Produksi ini adalah kegiatan untuk memastikan semua sumber daya yang direncanakan telah digunakan sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan, produksi berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan melakukan tindakan perbaikan apabila terjadi penyimpangan.

a. Faktor penyimpangan dari perencanaan produksi
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan terhadap perencanaan produksi adalah seperti berikut ini :
1) Tidak tersedianya bahan baku maupun bahan penolong (karena kekurangan, masalah kualitas dan lain-lainnya).
2) Terjadinya Kerusakan mesin, peralatan kerja maupun fasilitas produksi lainnya.
3) Perubahan permintaan (pembatalan pesanan, penambahan pesanan ataupun perubahan waktu pengiriman).
4) Ketidakhadiran pekerja.
5) Kurangnya kordinasi dan komunikasi antar unit kerja atau pemasok/pelanggan.

Apabila terjadi penyimpangan antara kenyataan dan perencanaan pada produksi, maka manajemen harus mengambil tindakan korektif terhadap penyimpangan tersebut. Dengan demikian, Pengawasan atau Pengendalian Produksi meninjau perkembangan produksi dan mengambil langkah-langkah korektif untuk memastikan bahwa produksi berjalan dalam perencanaan yang ditentukan.
Gambar 1.8 Ruang control produksi

b. Adapun manfaat dari Pengawasan Produksi
1) Memastikan kelancaran semua aliran proses produksi.
2) Memastikan penghematan biaya produksi sehingga dapat meningkatkan laba perusahan.
3) Mengendalikan sumber daya.
4) Mempertahankan standar kualitas melalaui siklus hidup produksi.

Pengawasan Produksi tidak sama di semua organisasi atau perusahan. Pengawasan Produksi tergantung pada faktor-faktor berikut ini:
a. Sifat Produksi (berorientasi pekerjaan, berorientasi layanan)
b. Sifat Operasi
c. Ukuran Operasi

Dengan demikian, dapat kita menarik kesimpulan bahwa Perencanaan dan Pengawasan Produksi atau Production Planning dan Control sangat penting untuk kepuasan pelanggan dan keberhasilan keseluruhan dari sebuah organisasi.

III. TUGAS MANDIRI

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan jelas dan lengkap!
1. Apa yang dimaksud dengan produksi masal?
2. Sebutkan ciri-ciri produksi masal!
3. Apa kelebihan dan kekurangan produksi masal?
4. Jelaskan macam-macam nilai guna barang!
5. Jelaskan tahapan proses produksi!

IV. TUGAS KELOMPOK

1. Cobalah perhatikan, sebuah keyboard yang diproduksi secara massal oleh perusahaan. Buatlah analisis kelebihan dan kekurangan saat keyboard di produksi secara massal!

2. Buatlah perencanaan produksi dengan ide produk sesuai dengan musyawarah
kelompok kalian, yang meliputi:
a. Ide produk
b. Seleksi ide produk
c. Desain awal
d. Purwarupa
e. Pengetesan
f. Desain akhir
g. Implementasi

3. Buatlah analisis pada perusahaan dilingkungan sekitar anda masing-masing, diskusikan dengan kelompok anda menilai kinerja usaha pengembangan produk, melalui
a. Kualitas produknya
b. Waktu pengembangan produk

4. Dengan mengacu pada soal poin 2 di atas, dilihat dari caranya proses produksi menggunakan yang jenis apakah perusahaan tersebut, berilah deskripsinya !

5. Mengacu pada soal no 2 kira-kira berapakah mobilisasi personalia (pengerahan, tenaga kerja untuk mendukung proses produksi) yang dibutuhkan pada perusahaan tersebut? Berilah pula penjelasannya!

PILIHAN GANDA

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang(x) pada huruf a, b, c, d atau e pada lembar jawab yang telah disediakan!

1. Pembuatan barang dan jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi disebut....
A. Manajemen produksi
B. Manajemen operasi
C. Produksi
D. Manufaktur
E. Proses produksi

2. Yang termasuk faktor-faktor produksi adalah
A. Tanah, tenaga kerja, modal
B. Tenaga kerja, modal, manajer
C. Modal, hutang, laba
D. Manajer, modal, laba
E. Tenaga kerja, distribusi, promosi

3. Istilah produksi massal dipopulerkan oleh ...
A. New York Times
B. Abraham Lincoln
D. Encyclopedia Britanica
E. Amerika
C. Ford Motor Company

4. Yang menjadi pertimbangan utama melakukan produksi masal adalah ....
A. High quantity low cost
B. High quality high cost
D. Low quantity low cost
E. Low quantity high variety
C. High variety low cost

5. PakTites sebagai pemilik perusahaan pembuatan "antena kaleng kekinian" memiliki mesin yang bisa memproduksi barang secara terus menerus dan dalam jumlah yang banyak. Maka dengan mesin itu beliau dapat memproduksi barang secara
A. Massal
B. Bertahap
D. Jangka panjang
E. Jangka pendek
C. Berselingan

6. Berikut ini yang merupakan keuntungan dari produksi masal adalah ....
A. Banyak variasi
B. Investasi mahal
C. Jenis produk terbatas
D. Harga manufaktur per unit rendah
E. Pembelanjaan bahan baku meningkat

7. Kekurangan produksi masal adalah ....
A. Banyak variasi produk
B. Investasi mahal
C. Harga manufaktur per unit rendah
D. Waktu produksi relative singkat
E. Kualitas tidak bagus

8. High variety and low cost adalah ciri dari
A. Mass production
B. Mass distribution
C. Mass consumption
D. Mass marketing
E. Mass customization

9. Pak Indra seorang wirausahawan yang bergerak dalam bidang jasa membangun jaringan RT RW Net. Beliau sangat menjaga performa dari jaringan RW RW baik dari sisi komputer servernya maupun kecepatan acces internetnya. Dengan demikian Pak Indra menjaga.
A. Kualitas produk
B. Biaya produk
C. Biaya pemasaran
D. Biaya pengembangan
E. Waktu pengembangan produk

10. Buku di toko buku meningkat nilainya ketika dibeli seseorang. Hal ini termasuk nilai guna barang jenis ....
A. Time utility
B. Place utility
C. Ownership utility
D. Element utility
E. Form utility

11. Kegiatan yang dilakukan pengrajin berlian termasuk pada nilai guna barang jenis ....
A. Time utility
B. Place utility
C. Ownership utility
D. Element utility
E. Form utility

12. Nama lain tindak lanjutan dalam langkah perencanaan produksi massal.....
A. Routing
B. Scheduling
C. Expediting
D. Dispatching
E. Promoting

13. Dalam perencanaan produksi masal, langkah pertama yang dilakukan adalah ....
A. Routing
B. Scheduling
C. Expediting
D. Dispatching
E. Promoting

14. Ciri perencanaan produksi jangka pendek adalah ....
A. Produk yang dihasilkan sedikit
B. Waktu pelaksaan kurang dari 1 tahun
C. Modal yang dibutuhkan relative kecil
D. Desain produk tidak terlalu rumit
E. Tidak ada standarisasi produk

15. Standarisasi pada produksi masal bertujuan agar
A. Mengurangi waktu produksi
B. Lolos uji kelayakan
C. Menghindari jeratan hukum
D. Kualitas produk sama
E. Menurunkan biaya manufaktur

16. Faktor yang tidak mempengaruhi tahapan perencanaan produksi masal adalah ..........
A. Kebijakan pemerintah
B. Pasar
C. Arus kas
D. Siklus hidup produk
E. Kemampuan oganisasi

17. Proses produksi pada pabrik mobil disebut....
A. Jangka pendek
B. Jangka panjang
C. Intermitten
D. Kontinu
E. Otomatisasi

18. Pada tahap perencanaan produksi, ketika pengetesan produk gagal, maka langkah yang ditempuh adalah ....
A. Memperbaiki desain awal dan purwarupa
B. Mengganti ide pokok produk
C. Gulung tikar
D. Menyempurnakan produk akhir
E. Melakuan implementasi produk ke pasar

19. Untuk merencanakan sebuah produksi agar berjalan dengan lancer menggunakan biaya produksi seminimal mungkin, maka perlu adanya pembuatan gambar-gambar untuk menunjukkan ....
A. Besar biaya yang dikeluarkan
B. Jumlah bahan baku yang dibutuhkan
C. Harga produk yang ditetapkan
D. Besar biaya promosi dan distribusi produk
E. Komponen-komponen yang terkandung dalam produk yang akan digunakan

20. Yang termasuk control produksi adalah ....
A. Pengetahuan, perencanaan, dan kegiatan produksi
B. Perencanaan dan pengarahan produksi
C. Perencanaan dan kegiatan produksi
D. Kegiatan produksi dan pengarahan produksi
E. Kegiatan edukasi dan penerangan produksi

Tulislah B, jika pernyataan di sebelah kanan adalah Benar, dan tulislah S jika Salah

1. [...] Indikator keberhasilan produksi massal menurut suryana adalah liabilitas
2. [...] Ciri-ciri produksi massal salah satu diantaranya, yaitu memiliki mesin yang dapat memproduksi barang dalam jumlah banyak
3. [...] Untuk memasuki bisnis global, suatu perusahaan biasanya melalui proses globalisasi yang terdiri dari empat tahap. Tahap masih terbatasnya potensi pasar pada negara asal adalah tahap domestik.
4. [...] Dampak positif pemberdayaan karyawan adalah adanya kemungkinan karyawan melakukan akses ke pusat informasi sehingga mereka bisa mengambil wewenang sebagai atasan.
5. [...] Menghadapi situasi persaingan yang ditandai dengan dinamika yang tinggi (hypercompetition) perusahaan harus menyusun strategi dengan data yang akurat.
6. [...] Agar kegiatan perusahaan berjalan dengan baik dan terarah diperlukan adanya menajemen yang memadai, aspek manajemen yang digunakan adalah perencanaan, pengawasan, koordinasi ke seluruh bagian.
7. [...] Tahap pengetesan adalah perusahaan mengimplementasikan desain awal menjadi sebuah produk awal yang kemudian dilakukan percobaan pada tahap selanjutnya.
8. [...] kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
9. [...] Kelebihan produksi massal salah satunya yaitu terjadi pemborosan karena menggunakan tenaga mesin.
10. [...] Setelah semua bagian-bagian dari mobil tersebut selesai atau lengkap, maka selanjutnya bagian-bagian mobil tersebut digabungkan menjadi mobil utuh. Disebut jenis proses produksi berselingan.

0 komentar: