phone: +62852 5254 2414
e-mail: simonmurdani@gmail.com

AIJ - Routing Dinamis (BAB 6)(Kelas XI)

 


BAB 6
Routing Dinamis 

A. KOMPETENSI DASAR

3.6 Mengevaluasi routing dinamis
4.6 Mengkonfigurasi routing dinamis
 
B. Konsep Routing Dinamis

Routing adalah proses menentukan jalur terbaik (best path) perpindahan paket data dari komputer (host) pengirim ke host tujuan yang berada pada jaringan yang berbeda atau tidak berada dalam satu jaringan (network). Kegiatan routing ini dilakukan oleh perangkat jaringan yang bernama Router. Pada saat melakukan routing, berbagai informasi routing disimpan oleh router untuk menentukan kemana paket data akan dikirimkan. Informasi routing ini berupa jalur terbaik yang sebaiknya ditempuh oleh paket data. Router menyimpan informasi routing ini di dalam tabel yang biasa disebut dengan tabel routing (Routing Table).

Penentuan jalur terbaik dari paket data bisa ditentukan langsung oleh administrator jaringan dengan cara memasukkan secara manual informasi routing ke tabel routing pada suatu router. Proses ini disebut dengan routing statis (Static Routing).

Konsep routing dinamis :

1. Router mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi routing secara mandiri dari router lain yang saling terhubung dalam jaringan.

2. Informasi routing yang tersimpan akan selalu diperbarui oleh router secara dinamis berdasarkan kondisi jaringan. Metode routing ini disebut dengan routing dinamis (Dynamic Routing).

3. Pada routing dinamis, seorang administrasi jaringan tidak perlu selalu memperbarui (update) informasi routing jika ada perubahan jalur (path) transmisi paket data.

4. Jika routing statis umumnya dipakai pada jaringan yang ukurannya kecil dan sederhana, maka routing dinamis digunakan untuk jaringan yang lebih besar dan kompleks.

Berikut beberapa keuntungan dan kerugian menggunakan routing dinamis : 

1. Keuntungan penggunaan routing dinamis adalah:

a. Administrator jaringan cukup mengkonfigurasi IP address pada setiap interface yang terhubung dengan jaringan, kemudian mengaktifkan protokol routing (Routing Protocol) untuk mengisikan informasi routing pada tabel routing. 

b. Administrator jaringan tidak perlu selalu memperbarui informasi routing, karena secara periodik gateway akan memperbarui informasi routing Protokol routing yang digunakan pada router akan melakukan pertukaran informasi routing secara otomatis dengan router yang lain. 

d. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada. 

e. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan yang diperbarui konfigurasinya. 

2. Sedangkan kerugian menggunakan routing dinamis adalah:

a. Beban kerja router akan lebih berat karena selalu memperbarui informasi routing pada waktu tertentu. 

b. Dibutuhkan sumber daya (CPU dan RAM) router serta bandwith yang besar agar proses routing dapat berjalan lebih cepat dan efisien.

c. Jenis-Jenis Routing Dinamis 

Pada jaringan komputer berskala besar, dikenal penggunaan Autonomous System (AS), Yaitu sekumpulan network atau subnetwork yang berada dalam wilayah administrative domain yang sama. Administrative domain mengandung pengertian bahwa semua network yang berada dalam suatu wilayah tertentu harus tunduk pada sebuah aturan yang berlaku pada wilayah tersebut atau berada dalam wilayah administrasi yangsama. AS merupakan sekumpulan router yang dikendalikan oleh administrator jaringan dan bisa menggunakan protokol routing yang sama atau berbeda. Contoh sebuah AS adalah jaringan komputer di sebuah perguruan tinggi yang menghubungkan jaringan yang lebih kecil (jaringan komputer di fakultas). Jaringan ini dihubungkan dengan beberapa router dan diatur atau dikendalikan oleh administrator jaringan. Contoh lain adalah jaringan sebuah ISP (Internet Service Provider)yang menghubungkan beberapa pelanggan yang dikendalikan oleh administrator jaringan.

Berdasarkan penggunaan dalam Autonomous System (AS), protokol routing dinamis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Interior Gateway Protokol (IGP)

IGP adalah protokol routing yang digunakan pada router-router yang berada dalam AS yang sama atau dalam satu AS. Dengan kata lain IGP digunakan untuk jaringan internal yang sama (misalnya dalam satu perusahaan, atau satu kampus).

Protokol routing yang termasuk dalam jenis IGP adalah RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan IS-IS.

b. Exterior Gateway Protokol(EGP)

EGP merupakan protokol routing yang digunakan pada router-router yang berada dalam AS yang berbeda atau menghubungkan antar AS. Protokol EGP digunakan untuk routing antar ISP atau routing antar perusahaan atau kampus. Protokol jenis EGP yang digunakan adalah BGP (Border Gateway Protocol).

Jenis-jenis routing dinamis :

c. RIP (Routing Information Protocol)

Routing Information Protocol (RIP) adalah merupakan routing protocol yang sangat sederhana dan masuk kategori Interior Gateway Protocol. RIP merupakan routing protocol dengan algorithma routing distance vector atau routing protocol yang hanya melihat arah dan jarak untuk menuju suatu jaringan tujuan. RIP tidak memiliki peta yang lengkap tentang jaringan yang ada.

RIP menggunakan hop count sebagai metric dan link dengan hop count terkecil yang akan menjadi link terbaik (best path). Router-router yang menjalankan RIP akan saling bertukar informasi dengan router tetangganya (neighbor). Informasi yang dipertukarkan adalah tabel routing miliknya, dengan kata lain sebuah router akan mengirimkan tabel routingnya ke neighbour router.

RIP terdiri dari beberapa versi, yaitu

1) RIPv1, merupakan routing protocol jenis classfull dan akan mengirimkan tabel routingnya secara broadcast
2) RIPv2, merupakan routing protocol jenis classless, akan mengirimkan tabel routingnya secara multicast dan memiliki fitur authentication.
3) RIP (RIP Next Generation), digunakan pada jaringan IPv6. 

RIP adalah sebuah protokol dynamic routing yang menggunakan sebuah algoritma bernama Distance Vector dimana maksudnya adalah setiap router akan memberikan informasi tabel jaringan ( informasi jaringan yang di tangani router) secara kontinyu setiap waktu tertentu terhadap router-router tetangganya.

Routing Information Protocol (RIP) adalah protokol routing dinamik yang berbasisdistance vector. RIP menggunakan protokol UDP pada port 520 untuk mengirimkan informasi routing antar router. RIP menghitung routing terbaik berdasarkan perhitungan HOP. RIP membutuhkan waktu untuk melakukan converge. RIP membutuhkan power CPU yang rendah dan memory yang kecil dari pada protocol yang lainnya. dan Routing Dynamic (Routing Dinamik) juga merupakan type Routing dimana Router dapat mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.

d. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)

Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan bandwidth, MTU, delay dan load. IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior. Administrative distance untuk IGRP adalah 100
- Kelebihan
support = 255 hop count
– Kekurangan
Jumlah Host terbatas

e. OSPF (Open Short Path First) 

OSPF adalah sebuah protokol routing otomatis(dynamic routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikaninformasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secaradinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitusebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memilikikesamaan metode serta aturan-aturan dalam jaringan tersebut, yang semuanya dapatdikendalikan oleh administrator jaringan.

OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu organisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana administrator jaringan masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Jika admnistrator jaringan sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.

Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Suatu perusahaan manufaktur router bisa memanfaatkan protokol ini dalam produk routernya, sehingga tiap router yang menggunakan protokol ini secara otomatis bisa terhubung (kompatibel) satu dengan yang lainnya.

OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, dimana OSPF akan membagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatanini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi. Manfaat dari keteraturan distribusi routing ini adalah penggunaan bandwidth pada jaringan lebih efisien dan lebih cepat mencapai konvergensi, serta lebih tepat dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi atau tujuan.

OSPF sendiri termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yangmemiliki kemapuan Link-State dan Alogaritma Djikstra yang jauh lebih efisiendibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam operasinya OSPF menggunakanprotokol sendiri yaitu protokol 89. 

Cara kerja OSPF

Router yang menjalankan OSPF akan melakukan pembaruan (update) informasi routing dengan router OSPF yang lain jika berada dalam satu AS. Sebelum melakukan update routing, router OSPF akan mengirimkan beberapa paket OSPF yang digunakan untuk membuat basis data Link State dan menjalankan algoritma SPF (Shortest Path First) sehingga akan dihasilkan suatu tabel routing yang terbaik dan tercepat. Beberapa paket OSPF yang dikirimkan oleh router OSPF ada 5 yaitu Hello packet, Database Description (DBD) packet, Link State Request (LSR) packet, Link State Update (LSU) packet dan Link State Ack (LSAck) packet,

Sebelum melakukan pertukaran informasi routing, masing-masing router OSPF akan mengumpulkan informasi routing berupa status (state) dari jaringan yang terhubung langsung kepadanya (directly connected network) pada setiap interface nya (link). Informasi ini kemudian dikirimkan dan disebarkan (flooding) ke seluruh router yang beda dalam satu area melalui paket yang disebut dengan LSA (Link State Advertisement). Paket LSA ini dikirimkan pada saat router pertama kali dihidupkan atau pada saat ada perubahan jaringan. Sedangkan kelima paker OSPF yang lain dikirimkan oleh router agar router segera mencapai kondisi adjecency, yaitu suatu kondisi router yang siap untuk melakukan update tabel routing dari router tetangga. Hello packet dikirimkan oleh router OSPF ke router yang bertetangga untuk mengetahui kondisi router tersebut (sudah dalam kondisi adjecency atau belum). Jika kondisi adjecency tercapai, maka informasi awal yang dikirimkan ke rou Setelah kondisi adjeceny tercapai, semua router segera melakukan pertukaran informasi routing dan mewujudkan kondisi jaringan yang convergence, yaitu kondisi router yang sudah mempunyai tabel routing terbaru (up to date), sehingga semua network dalam jaringan OSPF akan terhubung. 

Area pada OSPF

Pada jaringan yang menggunakan router OSPF, jaringan bisa dibagi dan dikelompokkan pada area tertentu agar memudahkan administrator dalam mengelola jaringan dan mengurangi adanya pengiriman atau penyebaran (flooding) paket LSA ke seluruh router OSPF dalam jaringan yang berakibat pada waktu yang lebih lama dan memakan sumber daya yang ada. Jika terdapat pembagian area dalam jaringan OSPF, paket LSA hanya akan dikirimkan oleh router ke area yang terhubung padanya. Tidak perlu mengirimkan paket LSA ke seluruh router yang ada dalam jaringan.
Ada 2 jenis area dalam penerapan OSPF, yaitu:

• Backbone Area. Yaitu suatu area yang digunakan untuk melewatkan (forward) paket data secepat-cepatnya. Area ini mempunyai area-id 0.0.0.0 dan merupakan area yang harus ada adalam jaringan yang menggunakan router OSPF. Backbone Area merupakan tulang punggung jaringan yang menghubungkan area-area yang lain. Host atau komputer pengguna tidak boleh terhubung langsung pada backbone area.

• Regular Area. Yaitu suatu area yang menghubungkan host atau komputer pengguna. Jika suatu jaringan terdapat lebih dari satu regular area, maka area area tersebut wajib melewati backbone area.
Selain kedua area tersebut, OSPF juga membagi jaringan ke dalam area khusus, yaitu

• Standard Area. yang merupakan sub-Area dari Backbone Area. 

• Stub Area, yaitu area yang paling ujung". Area ini tidak menerima advertise external route (digantikan default area).

• Not-So-Stubby Area, yaitu suatu Stub Area yang tidak menerima external route (digantikan default route) dari area lain tetapi masih bisa mendapatkan external route dari router yang masih dalam 1 area 

f. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) 

1. Pengertian EIGRP

Pengertian EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) merupakan hasil pengembangan dari routing protokol pendahulunya yaitu IGRP yang keduanya adalah routing pengembangan dari CISCO. Sebelum adanya EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)diawali dengan IGRP (Interior Gateway Routing Protocol).

Pengembangan itu dihasilkan oleh perubahan dan bermacam-macam tuntutan dalam jaringan Skala jaringan yang besar. EIGRP menggabungkan kemampuan dari Link-State Protokol dan Distance Vector Protokol, terlebih lagi EIGRP memuat beberapa protocol penting yang secara baik meningkatkan efisiensi penggunaannya ke routing protocol lain.

Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) adalah sebuah Distance Vector Protocol yang Classless dan sudah ditingkatkan (Enhanced), yang memberikan keunggulan dibandingkan dengan IGRP. EIGRP menggunakan konsep Autonomous System untuk menggambarkan kumpulan dari Router yang Contiguous (Berentetan / Bersebelahan) yang menjalankan Routing Protocol yang sama dan berbagi Informasi Routing. Selain itu EIGRP juga memasukkan Subnet Mask ke dalam Update Route-nya.

EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada CISCO. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router CISCO saja dan routing ini tidak didukung dalam jenis router
yang lain. EIGRP sering disebut juga Hybrid-Distance Vector Routing Protocol, karena cara kerjanya menggunakan dua tipe routing protocol.

2. Kelebihan Routing EIGRP

Mendukung IP, IPX, dan AppleTalk melalui modul-modul yang bersifat protocol dependent Pencarian network tetangga yang dilakukan dengan efisien Komunikasi melalui Reliable Transport Protocol (RTP) Pemilihan jalur terbaik melalui Diffusing Update Algorithms (DUAL) Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. memerlukan lebih sedikit memori dan proses memerlukan fitur loopavoidance.

g. BGP (Border Gateway Protocol)

Border Gateway Protocol (BGP) adalah sebuah sistem antar autonomous routing protocol. Sistem autonomous adalah sebuah jaringan atau kelompok jaringan di bawah administrasi umum dan dengan kebijakan routing umum. BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk Internet dan merupakan protokol yang digunakan antar penyedia layanan Internet (ISP). Pelanggan jaringan, seperti perguruan tinggi dan perusahaan, biasanya menggunakan sebuah Interior Gateway Protocol (IGP) seperti RIP atau OSPF untuk pertukaran informasi routing dalam jaringan mereka. Pelanggan menyambungke ISP, dan ISP menggunakan BGP untuk bertukar pelanggan dan rute ISP.

Ketika BGP digunakan antar Autonom System (AS), protokol ini disebut sebagai External BGP (EBGP). Jika penyedia layanan menggunakan BGP untuk bertukar rute dalam suatu AS, maka protokol disebut sebagai Interior BGP (IBGP)dibandingkan routing protocol lain, config BGP terhitung paling ribet dan kompleks. BGP “hold down” timer dikirim tiap 60 detik sekali (istilah di BGP namanya keepalive message)

Merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan untuk koneksi antar Autonomous System (AS), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan. BGP termasuk dalam kategori routing protokol jenis Exterior Gateway Protokol (EGP).

Dengan adanya EGP, router dapat melakukan pertukaran rute dari dan ke luar jaringan lokal Auotonomous System (AS). BGP mempunyai skalabilitas yang tinggi karena dapat melayani pertukaran routing pada beberapa organisasi besar. Oleh karena itu BGP dikenal dengan routing protokol yang sangat rumit dan kompleks.






























1. Karakteristik BGP

Menggunakan algoritma routing distance vektor. Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke router. Perubahan table routing di update antar router yang saling berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi.

Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client.. Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system. BGP adalah Path Vector routing protocol.Dalam proses menentukan rute-rute terbaiknya selalu mengacu kepada path yang terbaik dan terpilih yang didapatnya dari router BGP yang lainnya. Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port nomor 179. Koneksi antar-peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive secara periodik.

Metrik (atribut) untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan dapat dimodifikasi dengan fleksibel. BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat prefiks-prefiks routing yang diterimanya dari router BGP lain.

2. Alasan mengapa BGP recomended

BGP memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengatur trafik trafik dari sumber berbeda di dalam network multi-home (tersambung ke lebih dari 1 ISP/Internet Service Provider). Tujuan utama BGP adalah untuk memperkenalkan kepada publik di luar network (upsteram provider atau peer) tentang rute atau porsi spasi address yang dimiliki dengan “meminta izin” membawa data ke suatu spasi address tujuan (meng-advertise). Salah satu kelemahan yang mungkin dihadapi oleh BGP routing adalah ia mempublikasikan rute yang tidak diketahui bagaimana cara mencapainya. Ini dinamakan black-holing, yaitu melakukan advertise, atau meminta izin untuk membawa data, tetapi beberapa bagian spasi address adalah milik orang lain, akibatnya proses advertise malah menyulitkan.

3. Internet tanpa BGP

Kemungkinan yang harus ditempuh tanpa melibatkan BGP ke provider: Harus membuat rute default ke upstream provider, dan semua paket non-lokal diantarkan melalui interface yang ditetapkan oleh rute tersebut. Provider akan menerapkan rute-rute statis ke network kita, dan mendistribusi ulang rute tersebut melalui IGP mereka. Dari IGP, selanjutnya bisa juga diredistribusikan ke BGP. Dengan BGP, provider akan memberi kita semua rute yang mereka miliki, dan berusaha “mendengarkan’ setiap announcement rute-rute yang kita miliki untuk kemudian meredistribusikannya ke peer-peer atau customer tujuan.

Hubungan BGP Neighbor

Arisitektur Internet sebenarnya tersusun atas AS-AS yang saling terkoneksi. Router yang berkomunikasi langsung melalui BGP dikenal sebagai BGP speaker. Beberapa BGP speaker dapat ditempatkan pada AS yang sama atau AS yang berbeda. Dalam masing-masing AS ini, BGP speaker berkomunikasi satu sama lain untuk melakukan pertukaran informasi reachabilitas network berdasarkan set-set policy yang dibangun dalam AS-AS.

4. Macam-macam Versi BGP

BGP versi 1
• Ukuran message 8 – 1024 byte.
• Terdapat 8 bit fiel Direction yang menandakan arah yang diambil oleh informasi routing
• Lima kemungkinan field Direction: Up, Down, Horizontal, EG-derived information, Incomplete.

BGP versi 2
• Ukuran message 19 – 4096 byte.
• Menghilangkan konsep up, down, dan horizontal di antara AS-AS
• Menambahkan konsep path-attribute.

BGP versi 3
• Ukuran message 19 – 4096 byte
• Mengklarifikasi prosedur pendistribusian rute-rute BGP di antara speaker speaker dalam sebuah AS.
• Meningkatkan restriksi terhadap penggunaan path attribute Next-hop

BGP versi 4
• (Classless Inter Domain Routing)

5. Ringkasan Operasi BGP

Saat sebuah router BGP baru dibangun, peer-peer BGP dengan sendirinya melakukan pertukaran tabel routing yang mereka miliki, serelah itu peer-peer mengirim notifikasi atau pemberitauan berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tabel routing. Update message memberi informasi peer BGP hanya untuk satu path. Bila perubahan yang timbul mempengaruhi banyak path, maka multiupdate, message perlu dikirim.

Setelah BGP menghimpun update-update routingnya dari beragam AS, protokol akan membuat keputusan untuk mengambil path spesifik untuk masing-masing rute tujuan. Biasanya hanya satu path yang dibutuhkan untuk mencapai satu tujuan. BGP menggunakan atribut path (path attribute) yang dilepas kepadanya melalui update message agar bisa menentukan satu path terbaik bagi setiap tujuan.

Ada dua bentuk sistem koneksi transport protocol yang penting dimengerti. Mereka saling bertukar pesan (message) untuk membuka dan mengkonfirmasi parameter-parameter koneksi. Alur data awal yang dihasilkan tidak lain berupa keseluruhan tabel routing BGP, yang selanjutnya beberapa update penambahan dikirim sebagai perubahan pada tabel routing. BGP dalam hal ini tidak menuntut refresh secara periodik atas keseluruhan tabel routing. Oleh karena itu, BGP speaker harus memelihara versi terkini keseluruhan tabel routing BGP dari semua peer-nya selama durasi koneksi tertentu.

Pesan KeepAlive dikirim secara periodik untuk memastikan kelancaran koneksi. Pesan Notification dikirim untuk merespon adanya error atau kondisi kondisi khusus yang terjadi. Jika sebuah koneksi menemukan sebuah error, pesan Notification segera dikirim dan koneksi pun ditutup.

D. Menjelaskan perintah dasar pada routing dinamis

Untuk menjelaskan bagaimana routing dinamis bekerja, pada topologi jaringan seperti di gambar di bawah ini akan diterapkan beberapa protokol routing dinamis.


Terdapat 2 buah router, dengan nama masing-masing adalah Ri dan R2
• Router R1 memiliki IP Address: 172.16.1.1/30 dan 10.11.12.1/24
• Router R2 memiliki IP Address: 172.16.1.2/30 dan 192.168.1.1/24

1. Konfigurasi Routing RIP

Langkah-langkah konfigurasi IP address pada topologi jaringan tersebut adalah
a. Mengkonfigurasi ip address pada interface yang terhubung pada jaringan di masing-masing router.
1) Router R1 
2) Router R2 

b. Mengaktifkan protokol RIPv1 dan mengkonfigurasi routing RIP pada masing-masing router adalah sebagai berikut:
1) Router R1 
2) Router R2 
c. Jika konfigurasi routing RIP sudah selesai, maka dilakukan pengujian pada router. Pengujian ini berupa menampilkan tabel routing dinamis RIP pada masing-masing router akan menjadi sebagai berikut:

1) Router R1 
2) Router R2 
Dari konfigurasi routing dinamis RIP tersebut, pengujian juga dilakukan dengan melakukan uji koneksi berupa perintah PING dari host PC1 ke host PC2.
2. Konfigurasi Routing OSPF

Pada topologi jaringan yang sesuai pada gambar 6.2, bisa dilakukan konfigurasi routing dinamis menggunakan protokol OSPF. Pada topologi jaringan ini, karena hanya menggunakan 2 buah router, maka dikategorikan dalam single area atau yang berfungsi sebagai Backbone Area.

Langkah-langkah konfigurasi router OSPF yang perlu dilakukan adalah:

a. Menambahkan atau mengaktifkan routing dinamis OSPF pada masing - masing router (R1 dan R2). 
b. Mengkonfigurasikan identitas router (Router ID)

Router-id digunakan sebagai identitas setiap LSA (Link State Advertisement) yang dibuat oleh router OSPF. Informasi LSA dikirimkan oleh masing-masing router pada saat router pertama kali dihidupkan, atau pada saat ada perubahan jaringan. Informasi LSA juga bisa dikirimkan ke dalam jaringan dalam periode tertentu (misal tiap satu jam) untuk menjaga keakuratan informasi routing dalam jaringan. Dalam pemberian identitas router-id (berbentuk mirip dengan IP Address), administrator diberikan kebebasan dalam memberikan router-id. Tetapi pada prinsipnya, untuk memudahkan dalam mengingat identitas router-id, administrator disarankan membuat identitas yang hampir sama dengan IP Address yang terdapat pada interface yang terhubung pada masing-masing router. Pada konfigurasi ini, router Ri diberikan identitas router-id-nya adalah 172.16.1.1 dan router R2 dengan router-id adalah 172.16.2.2 
3. Membuat Regular Area jika yang dikonfigurasi OSPF yang multi area. Namun, jika area yang dikonfigurasi hanya satu atau tunggal (single area), area defaultnya adalah backbone area dengan area-id adalah 0.0.0.0. Backbone area digunakan sebagai tulang punggung pada jaringan yang utama.

a. Mengecek area pada router OSPF yang sudah ada, dengan perintah sebagai berikut:
4. Melakukan advertise network, yaitu menambahkan network yang terhubung pada
router tersebut dan dimasukkan dalam area yang sudah ditentukan sebelumnya. Jika konfigurasi jaringan berupa single area, maka area yang ditambahkan ke network adalah backbone area. Advertise network dikonfigurasi pada masing - masing router. 
Setelah konfigurasi advertise network ini selesai dilakukan, dan masing-masing router terhubung ke jaringan, maka seharusnya jaringan sudah dalam kondisi convergence atau siap digunakan. Sehingga pengujian koneksi jaringan bisa dilakukan. Ada beberapa pengujian berkaitan dengan konfigurasi routing OSPF Diantaranya adalah:

5. Mengecek konfigurasi tabel routing pada masing-masing router (R1 dan R2)

Hasil dari tabel routing tersebut menunjukkan bahwa konfigurasi routing OSPF sudah berjalan atau berfungsi, yang ditunjukkan pada informasi tabel routing, yaitu ADo (Active Dynamic ospf) dan ADC (Active Dynamic Connect).

6. Mengecek informasi routing ospf yang telah dimasukkan. Sehingga hasilnya
dapat ditunjukkan sebagai berikut:

1) Pada router R1 
2) Pada router R2 
Selanjutnya dilakukan uji koneksi jaringan berupa perintah ping, baik melalui router maupun melalui host PC1 ke host PC2

3. Konfigurasi Routing BGP

Internet merupakan gabungan dari banyak sekali jaringan yang terhubung satu dengan yang lain. Jaringan ini terhubung melalui ISP (Internet Service Provider) atau dari perusahaan atau organisasi yang berskala besar. Untuk menghubungkan jaringan antar ISP atau perusahaan besar, maka dibutuhkan protokol routing yang lebih khusus yang bisa menangani jaringan internet ini. Protokol jenis ini termasuk dalam Exterior Gateway Protocol (EGP), karena sudah menghubungkan berbagai jenis jaringan atau Autonomous System (AS). Dan protokol yang dipakai untuk jenis EGP adalah Border Gateway Protocol (BGP).

Untuk menjelaskan routing BGP, dapat dilakukan pada topologi jaringan seperti gambar berikut ini.
Langkah-langkah konfigurasi router BGP yang perlu dilakukan adalah: 

a. Memberikan identitas pada kedua router. Di router pertama diberikan identitas ISP1 dan di router kedua diberikan identitas ISP2 

b. Mengkonfigurasi IP Address pada interface yang terhubung ke masing masing host dan yang terhubung langsung ke router tetangga. 

c. Melihat router-id pada informasi routing BGP masing-masing router. Dan dalam topologi jaringan ini, router-id yang merupakan default adalah 0.0.0.0 dan AS Number defaultnya adalah 65530

• Informasi routing BGP pada router ISP1
• Informasi routing BGP pada router ISP2 
1. Mengkonfigurasi routing BGP dengan AS Number = 10 di router ISP1 
2. Melakukan konfigurasi BGP Peer dengan ISP2. Pada konfigurasi ini, remote address yang dipakai oleh ISP1 adalah 1.1.1.2 yang merupakan IP Address pada interface etherl di router ISP2. Dan AS Number 20 milik ISP2 digunakan untuk isian pada remote-as di ISP1. 
3. Melakukan pengujian hasil konfigurasi

• Pengujian yang pertama adalah melihat status dari BGP Peer yang telah dikonfigurasi. Kode E pada Flags status ini menandakan bahwa routing BGP telah dimulai (established)
• Pengujian selanjutnya adalah pengecekan pada tabel routing, yang hasilnya berupa informasi routing BGP yang telah berjalan. Yaitu tanda ADb (Active Dynamic bgp)
• Pengujian yang lain adalah berupa uji koneksi jaringan, baik uji koneksi (dengan perintah ping) di router yang terhubung maupun dari komputer host yang terhubung langsung ke router.

E. TUGAS MANDIRI

1. Buatlah perbandingan antara EIGRP dengan IGRP dengan pertimbangan
beberapa kategori !
2. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang dinamis RIP?
3. Sebutkan kelebihan menggunakan metode routing RIP?
4. Berilah penjelasan kekurangan menggunakan metode routing RIP?
5. Deskripsikan perbedaan RIP, OSPF,BGP pada routing dinamis !

F. TUGAS KELOMPOK

1. Bersama teman kelompok kalian, sebutkan dan deskripsikan metode-metode untuk mengatasi routing loop!
2. Dalam anggota kelompok diskusikan bagaimana alur router, mempelajari jalur tujuannya dengan metode RIP?
3. Sebutkan berapakah interval devault update, flush timer default, invalid timer default, holding timer default ?
Bersama kelompok kalian buat konfigurasi routing dinamik berikut, yang terdiri dari :
3 buah router 
3 buah PC yang masing-masing routernya terhubung dengan 1 PC berbeda. 
• Router pertama dan kedua terhubung dengan serial 2,
• Sedangkan router kedua dan ketiga terhubung dengan serial 
Dengan melihat deskripsi soal di atas, maka praktekkan soal berikut ini! 
4. Buatlah topologi jaringannya ! 
5. Buatlah screenshoot/video langkah-langkah konfigurasinya !

G. UJI KOMPETENSI

Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang paling benar : 

1. Jenis routing yang dapat berubah sesuai yg dibutuhkan dengan parameter tertenu sesuaidengan protocolnya, adalah deskripsi dari
a. Routing tabel
b. Routimg static
c. Routing dinamik
d. Routing protokol
e. Routing firewall

2. Routing yang terdiri dari komunikasi antar router-router disebut juga dengan ?
a. Routign NAT 
b. Raouting tabel 
c. Routing dinamik 
d. Routing firewall
e. Routing protokol 

3. Routing loop dapat diatasi dengan mengubah network yang putus menjadi penambahan satu dari maksimum loop, metode ini dikenal dengan ?
a. Triggered
b. Split horizon 
c. Masimum hop 
d. Holdown timers
e. Router poisoning 

4. Konsep apa yang digunakan EIGRP yang berfungsi untuk menggambarkan kumpulan dari Router yang Contiguous yang menjalankan Routing Protocol yang sama dan berbagi Informasi Routing?
a. Hop count 
b. Redistribution
c. Compatible mode 
d. Metric calculation
e. Autonomous System

5. Mengatasi routing loop dengan metode sebuah table update dari sebuah router tidak akan di kembalikan atau dikirim kembali, adalah metode yang bernama ....
a. Triggered 
b. Split horizon 
c. Masimum hop 
d. Holdown timers
e. Router poisoning 

6. Berikut ini yang merupakan contoh dari routing protocol diantaranya:
a. BGP, IRP, EIGRP, OSPF
b. OCR, BGP, IGRP, EIGRP
C. OSPF, RIP, BGP, IGRP, EIGRP
d. RIP, OSP, BGP, EIGRP, IGRP

7. Teks perintah untuk melihat tabel routing pada Windows adalah...
a. route-n
b. route -a
c. route -D
d. route PRINT
e. route static

8. Pelanggan jaringan, seperti perguruan tinggi dan perusahaan, biasanya menggunakan sebuah Interior Gateway Protocol (IGP) untuk pertukaran informasi routing dalam jaringan pada instansi tersebut. Jenis sistem yang biasa digunakan adalah ....
a. RIP 
b. ISP 
c. OSR 
d. OSCR
e. EIGRP

9. Apabila Internet Service Provider menggunakan BGP untuk bertukar rute dalam suatu AS, maka protokol disebut dengan ....
a. RIP
b. OSPF
c. Trigged 
d. Interior BGP
e. External BGP 

10. Kekurangan menggunakan metode routing RIP pada jaringan komputer yaitu ....
a. Mengatur routing tidak rumit
b. Jumlah host RIP tidak terbatas
c. Tidak mendistribusikan secara otomatis
d. Memiliki timers kapan router memberi info routing
e. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route

11. Metode untuk mengatasi routing loop dengan cara apabila terdapat perubahan, maka tidak langsung update table tetapi akan melihat situasi dengan menahan terlebih dahulu. Metode ini disebut ....
a. Split horizon 
b. Maksimum hop 
c. Holdwon timers 
d. Trigged update
e. Route poisoning 

12. Protokol jenis apakah yang menggunakan hop count maksimalnya 255 ?
a. RIP
b. ISP
c. OSPF
d. IGRP
e. EIGRP

13. Mengapa OSPF merupakan dynamic routing yang lebih unggul bila dibanding RIP?
a. disebut juga Hybrid-Distance Vector Routing 
b. OSPF dapat digunakan pada skala jaringan yang besar 
c. Routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco 
d. Cara kerja OSPF menggunakan dua tipe routing protocol
e. Pemilihan jalur terbaik melalui Diffusing Update Algorithms 

14. Karena cara kerjanya menggunakan dua tipe routing protocol maka EIGRP biasa juga disebut dengan ....
a. Link-State Protokol
b. Autonomous System 
c. Reliable Transport Protocol
d. Diffusing Update Algorithms
e. Hybrid Distance Vector Routing

15. Mengatasi routing loop dengan metode sebuah table update dari sebuah router tidak akan di kembalikan atau dikirim kembali, adalah metode yang bernama ....
a. Triggered 
b. Split horizon
c. Masimum hop 
d. Holdown timers
e. Router poisoning 

16. BGP "hold down” timer yang dikirim tiap 60 detik sekali biasanya disebut dengan ....
a. Notification
b. Internal BGP
c. Eksternal BGP 
d. keepalive message 
e. Vector routing protocol

17. Penentuan jalur terbaik dari paket data bisa ditentukan langsung oleh siapa ?
a. User 
b. Guru
c. Server
d. Client
e. Administrator 

18. Open shortest path first memiliki sebuah Area Khusus yang disebut Area O biasanya disebut dengan ....
a. Contiguous 
b. Enhanced
c. Backbone area
d. Autonomus System
e. Hybrid-Distance Vector

19. Seorang administrator dapat mempertimbangkan salah satu keuntungan jaringan yang dihandlenya menggunakan routing dinamis, yaitu ....
a. Mengirimkan tabel routingnya secara manual
b. Tidak membutuhkan sumber daya (CPU dan RAM) router serta bandwith yang besar 
c. Pertukaran informasi secara detail dilakukan pada semua area meskipun berbeda-beda jaringannya 
d. Masing-masing router akan mencari jalan terlama atau terpanjang untuk mencapai network tujuan meskipun harus berputar terlebih dahulu
e. Jaringan tidak perlu selalu memperbarui informasi routing, karena secara periodik gateway akan memperbarui informasi routing

20. Kemampuan untuk mengumpulkan informasi routing secara mandiri dari router lain yang saling terhubung dalam jaringan. Informasi routing yang tersimpan akan selalu diperbarui oleh router secara dinamis berdasarkan kondisi jaringan saat itu, metode ini disebut dengan .....
a. Routing statis 
b. Routing dinamis
c. Internet gateway protokol
d. Extention gateway protokol
e. Routing internetwork protokol

0 komentar: