phone: +62852 5254 2414
e-mail: simonmurdani@gmail.com

ASJ - Share Hosting Server (BAB 2) (Kelas XII)



BAB 2
Share Hosting Server

3.11 Mengevaluasi Share Hosting Server
4.11 Mengkonfigurasi Share Hosting Server

B. MATERI PEMBELAJARAN

1. Share hosting server/shared web hosting

Istilah Hosting sering digunakan pada sistem berbasis web dan internet. Pada prinsipnya, hosting yang sering juga disebut Web Hosting atau sewa host merupakan tempat penyewaan layanan untuk menampung data yang diperlukan supaya website dapat diakses lewat Internet. Data tersebut diantaranya berupa file, gambar, email, aplikasi/program/script dan database.

Sebuah website memerlukan berbagai macam infrastruktur agar dapat diakses oleh orang lain di seluruh dunia. Infrastruktur tersebut berupa Hardware, Software, dan infrastruktur komunikasi. Infrastruktur hardware/ perangkat keras yang dibutuhkan untuk menyediakan layanan website misalnya komputer server yang siap menyala selama 24x7, Power Supply yang cukup bagus menampung permintaan daya, Unit UPS agar pasokan listrik selalu terjaga, serta perangkat keras jaringan seperti NIC, Switch Hub, Router, dan sebagainya. Untuk Infrastruktur berupa software atau perangkat lunak, dibutuhkan sistem operasi server, aplikasi webserver, gateway, firewall, database server, dan sebagainya. Untuk infrastruktur Telekomunikasi berupa akses internet dengan upstream dan dowstream yang tidak terbatas.

Jika melihat kebutuhan tersebut, maka tidak akan banyak website yang tersedia jika setiap website harus mempunyai infrastruktur yang memadai. Oleh karena itu share hosting server / web hosting menyediakan layanan menyewakan perangkat tersebut untuk digunakan secara bersama-sama agar pembuatan sebuah website tidak memerlukan unit cost yang terlalu tinggi. Ketika pengguna menyewa hosting suatu server, biasanya akan mendapatkan sejumlah kapasitas ruang penyimpanan, akses FTP, akses kedalam panel, dan pendukung lain dalam membuat suatu website.

2. Prinsip dan cara kerja share hosting server/ shared web hosting

Pada prinsipnya, sebuah server shared hosting merupakan sebuah server yang digunakan secara bersama-sama oleh banyak pengguna lain secara sekaligus. Masing masing pengguna saling berbagi kapasitas server sesuai pengaturan yang telah

ditentukan oleh sistem administrator. Hak akses dan pengaturan pada server dibatasi hanya pada hal-hal tertentu, hal ini ditentukan oleh pengelola server, yakni perusahaan penyedia hosting. Jika diibaratkan, maka shared hosting dapat diibaratkan sebagai sebuah rumah yang memiliki beberapa penghuni didalamnya. Para penghuni rumah tersebut ditempatkan pada masing-masing kamar (atau storage/disk pada server) dengan ukuran yang bisa sama bisa berbeda tergantung pada paket pengaturan yang dipilih. Listrik dipakai bersama-sama dengan pengguna lain, air pam, akses internet, juga digunakan bersama-sama dengan pengguna lain. Apabila ada salah satu pengguna yang menggunakan air terlalu banyak, maka akan berpotensi mengganggu aktifitas penghuni yang lain. Begitu pula pada shared hosting, jika ada pengguna yang menggunakan layanan secara berlebihan, dapat menggangu pengguna lainnya. Shared Hosting memiliki kelebihan dan kekurangan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Kelebihan Shared Hosting adalah biaya yang dikeluarkan menjadi lebih sedikit. Dibandingkan dengan membeli server dengan spesifikasi tinggi, menyewa shared hosting bisa menjadi solusi yang lebih murah dan mudah. Kemudian sistem kontrol dan keamanan biasanya dijamin oleh penyedia layanan, sehingga pengguna tidak perlu repot untuk menangani keamanan yang berhubungan dengan servernya.

Kekurangan Shared Hosting diantaranya adalah terbaginya sumber daya ke pengguna lainnya. Karena harus berbagi kapasitas pada server, maka jika terdapat salah satu pengguna yang menyebabkan overload atau gangguan pada server, maka pengguna lain dapat terkena dampaknya. Misalkan terdapat pengguna yang menggunakan script dan membebani proses pada server, maka otomatis proses tersebut akan mengganggu pengguna lainnya. Belum jika ternyata pengguna tersebut melakukan instalasi aplikasi yang

berbahaya, maka dapat berefek kepada pengguna lainnya. Akan tetapi, dari keseluruhan kekurangan shared hosting diatas, masih banyak cara agar permasalahan tersebut dapat diatasi, yaitu dengan pembatasan hak akses yang dilakukan oleh sistem administrator kepada pengguna. Dengan pengaturan yang tepat, maka share hosting server aman digunakan oleh berbagai pengguna.

3. Pemilihan lokasi share hosting server / shared web hosting

Jika kita menginginkan untuk menyewa sebuah share hosting server / web hosting, sebaiknya pemilihan lokasi dari share hosting menjadi pertimbangan yang utama bagi sistem administrator. Terdapat 2 buah lokasi hosting server yang dapat dipilih, yaitu 

a. Shared Hosting dengan lokasi server di Indonesia

Pada pemilihan lokasi ini, pengguna dapat menentukan lokasi yang berada pada kota Pekanbaru, Semarang, Solo, Medan, Jakarta, Surabaya, dan lain sabagainya. Hal-hal yang harus dipertimbangkan ketika menggunakan shared hosting dengan lokasi di Indonesia adalah:
• Biasanya menyediakan paket dengan harga yang terjangkau (misal Rp.1000 per bulan) 
• Komunikasi dengan penyedia hosting lebih mudah (menggunakan bahasa yang sama) 
• Menawarkan garansi pengembalian uang jika layanan tidak sesuai. 
• Memiliki kecepatan hardware yang cukup baik. 
• Website yang dipasang di shared hosting di Indonesia, akan sangat cepat jika diakses oleh pengguna yang berlokasi di Indonesia, sehingga cocok jika sasaran pembaca website adalah orang Indonesia. • Kurang cocok jika sasaran pembaca website adalah orang Eropa / Amerika, karena lokasi server yang jauh dari mereka sehingga biasanya koneksi lebih lambat.

b. Shared Hosting dengan lokasi server di Singapura

Singapura merupakan negara dengan layanan akses internet yang cepat serta jaminan tidak terdapat gangguan daya. Di singapura juga banyak berdiri datacentre yang menyediakan shared hosting bagi pengguna yang berasal dari seluruh dunia. Hal-hal yang harus dipertimbangkan ketika menggunakan shared hosting dengan lokasi di Singapura adalah:
• Website yang dipasang di shared hosting di Singapura, cukup cepat jika diakses oleh pengguna yang berlokasi di Indonesia dan asia pasifik, karena jarak routingnya pendek, sehingga cocok jika sasaran pembaca website adalah orang Asia Pasifik dan Indonesia. 
• Jarang terjadi gangguan force majeur di singapura, seperti internet mati karena angin ribut, atau listrik mati karena gempa bumi sangat jarang terjadi disana, sehingga server biasanya akan selalu menyediakan layanan tanpa gangguan
• Tidak cukup cepat ketika diakses dari pengguna Eropa dan Amerika, tetapi masih jauh lebih cepat dibandingkan jika lokasi shared hosting berada di Indonesia.

c. Shared Hosting dengan lokasi server di Amerika

Amerika merupakan negara dengan jumlah datacenter yang sangat banyak. Koneksi internet yang ditawarkan pun sudah pada level terabit, sehingga koneksi antar server disana sangat baik. Hal-hal yang harus dipertimbangkan ketika menggunakan shared hosting dengan lokasi di Amerika adalah
• Paket yang ditawarkan dengan mata uang dollar, sehingga terasa lebih mahal. 
• Pembayaran menggunakan kartu kredit / layanan antar bank luar negeri. Tidak dapat menggunakan layanan transfer antar bank seperti di Indonesia 
• Komunikasi dengan penyedia hosting tidak mudah (menggunakan bahasa yang berbeda)
• Menawarkan garansi pengembalian uang jika layanan tidak sesuai.
• Memiliki infrastruktur yang sangat baik.
• Website yang dipasang di shared hosting di Amerika, akan sangat cepat jika diakses oleh pengguna yang berlokasi di Amerika dan Eropa, sehingga cocok jika sasaran pembaca website adalah Amerika dan Eropa. 
• Kurang cocok jika sasaran pembaca website adalah orang Indonesia, karena lokasi server yang jauh dari Indonesia sehingga biasanya koneksi lebih lambat.

4. Konfigurasi share hosting server/shared web hosting berbasis Linux

Layanan yang diberikan oleh share hosting server diantaranya berupa webserver, database server, FTP server, serta panel yang digunakan untuk melakukan konfigurasi. Apache sebagai aplikasi penyedia webserver yang paling banyak digunakan di dunia bisa menjadi pilihan utama. Untuk database server, MariaDB yang merupakan sistem manajemen database relasional dapat dipilih sebagai aplikasi penyedia database yang mumpuni. Kemudian unuk FTP server, Very Secure FTP Daemon (atau sering disingkat VSFTPD) merupakan salah satu aplikasi FTP yang sering digunakan karena kemudahan dalam konfigurasinya, sehingga juga dapat menjadi pilihan yang baik. Untuk panel kontrol, bisa menggunakan i-MSCP atau ISPConfig. Berikut langkah-langkah instalasi dan konfigurasi share hosting server: 

a. Instalasi Webserver

Untuk memulai instalasi Apache web server, gunakan perintah:
apt-get install apache2 
akan muncul pemberitahuan paket apa saja yang diinstall

Tekan Yuntuk melanjutkan instalasi. Sistem akan mencari repositori dari apache2 kemudian melakukan konfigurasi dasar aplikasi. Setelah terinstall, maka dapat di check di komputer client dengan mengakses web browser ke alamat webserver, sesuaikan dengan IP Address yang telah disetting, misalnya 192.168.62.1:

Jika tampilan saat diakses seperti gambar diatas, maka webserver apache2 sudah berhasil dipasang di server. Web server perlu dikonfigurasi agar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Cara paling mudah mengkonfigurasi Apache web server adalah dengan mengedit konfigurasi dasar dari Apache yang berada pada file i etc/apache2/sites-available/000-default.conf. Gunakan text editor seperti pico / nano / vi untuk membuka konfigurasi tersebut, contoh dengan menggunakan pico:
pico/etc/apache2/sites-available/000-default.conf 
akan tampil konfigurasi seperti dibawah ini:

untuk konfigurasi yang diperhatikan dan sebagian perlu dirubah adalah:

• <VirtualHost *:80> 
Konfigurasi ini menjelaskan bahwa web server secara virtual akan berjalan di port 80, sedangkan tanda asterik (*) menandakan bahwa webserver akan berjalan sesuai dengan IP yang ada di server, jadi bisa IP mana saja. Jika ingin di definisikan, maka tanda asterisk tersebut bisa diganti dengan alamat IP, misal <VirtualHost 192.168.62.1:80>

• ServerName www.example.com 
Berisi informasi mengenai nama server yang dikonfigurasi dalam aplikasi webserver apache2. Isikan dengan nama domain yang akan dipilih di server tersebut. Misalkan diisi dengan “ServerName www.mustibisa.com”, karena nanti di bab mengenai DNS akan dibuat nama domain mustibisa.com ServerAdmin webmaster@localhost Isikan email dari admin web server, email yang diisikan harus email yang valid, karena akan digunakan oleh sistem sebagai report jika terjadi error dan jika client menginginkan pengiriman pesan kepada administrator web server, misalkan diisi dengan email webmaster@mustibisa.com

• DocumentRoot /var/www/html 
Merupakan alamat direktori tempat file web server disimpan. Jadi ketika web diakses, isi di dalam folder tersebut yang akan ditampilkan. Apabila didalamnya terdapát halaman web, maka halaman tersebut yang akan ditampilkan. Pastikan jika akan menggunakan folder lain, konfigurasikan bahwa folder tersebut dapat dibuka publik dengan perintah chmod -R 755/var/www/namafoldertujuan 

Setelah konfigurasi disesuaikan kemudian simpan file konfigurasi tersebut (jika menggunakan pico dengan menekan tombol ctrl+o kemudian keluar dengan ctrl+x) dan reload konfigurasi apache dengan mengetikkan perintah:
/etc/init.d/apache2 restart 
Untuk mencoba menampilkan halaman pertama pada web, maka kita harus merubah file index.html yang berada pada DocumentRoot dengan perintah:
pico /var/www/html/index.html 
perlu dipahami bahwa alamat direktori tersebut sama dengan konfigurasi di file 000-default yang sudah dikonfigurasi diatas. Jika file index.html sudah dibuka, hapus semua isinya dan ketikkan:

kemudian simpan dengan menekan tombol ctrl+o kemudian keluar dengan ctrl+x. Langkah selanjutnya akses web server di client dengan mengetikkan alamat browser:

Selain menggunakan file konfigurasi default, kita juga dapat menggunakan file konfigurasi lain yang isinya bisa disesuaikan. Di layanan penyedia hosting, biasanya konfigurasi yang digunakan bukan konfigurasi default tetapi konfigurasi sesuai dengan nama hostname. Misalnya kita akan membuat file konfigurasi dengan nama mustibisa.conf, maka langkahnya adalah:

• Buat file konfigurasi dengan mengetik perintah:
pico/etc/apache2/sites-available/mustibisa.conf 
• Isikan konfigurasi dibawah ini kedalam file tersebut
Simpan konfigurasi dengan menekan tombol ctrl+o kemudian keluar dengan ctrl+x.
• Setelah konfigurasi baru selesai dibuat, matikan konfigurasi default dengan perintah:
a2dissite 000-default.conf 
Perintah a2dissite merupakan perintah Apache2 Disable Site, yang artinya mematikan konfigurasi site. 
• Aktifkan konfigurasi yang telah dibuat dengan mengetikkan perintah:
a2ensite mustibisa.conf 
Perintah aZensite merupakan perintah Apache2 Enable Site, yang artinya menyalakan konfigurasi site. 
• Cek konfigurasi apakah sudah benar atau belum dengan mengetikkan perintah:
apache2ct1 configtest 
Output dari perintah diatas, jika konfigurasi sudah benar adalah “Syntax OK”. Untuk mengatur ulang apache, gunakan perintah /etc/init.d/apache2 restart

b. Instalasi Database Server

Instalasi MariaDB sama dengan instalasi MySQL Server. Di Debian 9 ketika kita melakukan instalasi MySQL maka oleh sistem akan pasang MariaDB, karena selain berasal dari pengembang yang sama. Sebelum melakukan instalasi, pastikan repositori software sudah tersedia, baik dengan menyiapkan DVD Instalasi Debian 9 ataupun dengan mengatur Source Repositori sebelumnya. Untuk melakukan instalasi MariaDB gunakan perintah:
apt-get install mysql-server mysql-client 
akan muncul detail paket yang akan dipasang, tekan y untuk memulai instalasi

Setelah instalasi selesai, lakukan konfigurasi untuk mengamankan database server dengan menggunakan perintah:
mysql_secure_installation 
akan tampil informasi untuk mengamankan instalasi MariaDB seperti berikut ini:

Karena saat instalasi sebelumnya tidak diminta untuk memasukkan password, maka tekan enter untuk melanjutkan konfigurasi.

Setelah itu akan muncul pemberitahuan untuk melakukan pemasangan password untuk root user

isikan “Y” untuk melakukan pemasangan root password, kemudian isikan password root dan dilanjutkan pengisian kembali password root. Setelah password root berhasil di konfigurasi maka akan ada notifikasi bahwa konfigurasi sukses.

Langkah selanjutnya adalah menghilangkan user anonim pada MariaDB. User ini secara default sudah terinstall untuk kepentingan testing. Untuk keamanan maka user anonim harus dihapus, tekan tombol “Y” kemudian enter untuk menghapus user anonim.

Setelah user anonim dihapus, selanjutnya adalah notifikasi apakah diijinkan root login pada jaringan dan bukan dari lokal. Di konfigurasi ini untuk keamanan seharusnya root hanya dapat diakses pada localhost, tetapi untuk pembelajaran dan agar bisa diakses di client, maka tekan tombol “n” agar root tetap dapat diakses dari jaringan.

Selanjutnya akan ada notifikasi bahwa terdapat database dengan nama “test” yang dapat diakses oleh semua orang. Untuk keamanan, maka database tersebut dapat dihapus. Tekan tombol “n” agar database tersebut di hapus beserta hak akses ke dalam database tersebut.

Setelah beberapa konfigurasi diatas diterapkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan reload agar semua perubahan yang terjadi dapat dirasakan oleh pengguna. Tekan “y” untuk melakukan reloading pada tabel.

Jika sudah sampai langkah diatas, berarti instalasi dan konfigurasi database server sudah berhasil dilakukan. Untuk masuk kedalam database, dapat dilakukan dengan mengetik perintah:
mysql -u root -p 
Akan muncul input untuk memasukkan password, masukkan password yang sebelumnya sudah di konfigurasikan. Jika berhasil masuk ke dalam database, akan tampil seperti berikut ini:

Dalam informasi diatas tampil bahwa versi MariaDB yang terinstall adalah versi 10.1.37. Perlu diperhatikan bahwa perintah instalasi yang dilakukan sebelumnya adalah instalasi mysql-server, tetapi yang terpasang adalah MariaDB, berarti pada Debian 9 ini sudah menerapkan MariaDB sebagai database server pengganti MySQL. Untuk keluar dari mode text database server diatas dapat mengetikkan perintah “quit”.

c. Instalasi FTP Server

Very Secure FTP Daemon (atau sering disingkat VSFTPD) merupakan salah satu aplikasi FTP yang sering digunakan karena kemudahan dalam konfigurasinya. Untuk memulai instalasi, gunakan perintah:
apt install vsftpd ftp
Setelah berhasil diinstall, maka konfigurasinya secara default berada di /etc/ vsftpd.conf. Untuk membukanya gunakan perintah:
pico /etc/vsftpd.conf 
kemudian untuk mengijinkan user melakukan upload data, hilangkan tanda # pada pengaturan write_enable seperti gambar dibawah ini

Untuk mencegah pengguna / user mengakses direktori diluar dari direktorinya, maka perintah chroot juga harus diaktifkan, caranya adalah dengan menghilangkan tanda # pada chroot_local_user seperti gambar dibawah ini

Dalam konfigurasi diatas, terdapat pula tambahan perintah allow_writeable_ chroot=YES yang berfungsi untuk mengijinkan user dalam sistem melakukan login kedalam ftp. Jika tanpa konfigurasi tersebut maka kita harus membuat user baru untuk mengakses FTP, sedangkan jika konfigurasi tersebut diaktifkan, kita bisa login dengan user pada sistem untuk login. Untuk alasan keamanan sebenarnya kondisi writeable_chroot harus NO, yaitu untuk menghindari serangan dengan tipe BEAST Attack pada server FTP. Jika menginginkan user yang dapat login hanya user yang dibuat untuk FTP, maka perlu dibuat daftar user kemudian dimasukkan kedalam vsftpd. Konfigurasinya seperti gambar berikut ini :

Jika userlist_deny bernilai YES, maka pengguna / user yang ada pada file userlist tidak diijinkan mengakses FTP. Tetapi jika bernilai NO, berarti hanya user yang ada dalam file userlist yang diijinkan mengakses FTP. Jika konfigurasi telah ditetapkan, langkah terakhir adalah melakukan restart service vsftpd dengan perintah
/etc/init.d/vsftpd restart 
Untuk melihat status vsftpd dalam sistem, dapat menggunakan perintah: 
systemctl status vsftpd 
akan tampil informasi status dari vsftpd seperti berikut ini:

Kemudian di komputer client dicoba untuk melakukan login kedalam FTP. Contoh jika menggunakan user dalam sistem

Jika berhasil melakukan login, maka tampilan yang akan muncul adalah isi dari direktori home dari user tersebut. Tampilan setelah berhasil login kedalam sistem FTP seperti gambar berikut ini:

d.Instalasi Panel Kontrol

i-MSCP internet Multi Server Control Panel merupakan sebuah panel kontrol yang dapat digunakan untuk mengatur konfigurasi pada share hosting server. I-MSCP dikembangkan secara opensource pada dua buah distro linux, yaitu Debian (versi wheezy keatas) dan Ubuntu LTS (versi 12.04 keatas). Aplikasi ini juga terkenal akan kemudahan instalasi, user-friendly, dan mudah dikonfigurasi. Adapun fitur-fitur yang ada pada i-MSCP sebagai berikuti ini:
• Terdapat Event Manager pada frontend dan backend
• Bisa dikonfigurasikan dengan Mail Server Eksternal
• Dukungan pada MySQL / MariaDB 
• Dukungan pada Remoting SQL Server 
• Terdapat Plugin API pada frontend dan backend 
• Fitur Preseeding untuk instalasi tanpa pengawasan 
• Perlindungan folder web FS immutable bit. 
• Manajemen server web pada Apache2 ITK, FCGI dan FastCGI/ PHP5-FPM 
• Manajemen Mail Server pada Postfix, Courier dan Dovecot 
• Manajemen SQL Server dan MySQL 
• Multi-user level Web interface (bisa menjadi administrator, reseller dan klien) 
• Pengaturan PHP Editor (per pengguna, per domain atau per situs)
• Catatan kustom DNS
• Software paket installer
• dan sebagainya 
untuk melakukan instalasi i-MSCP pada debian, sebelumnya perlu disiapkan terlebih dahulu beberapa persyaratan yang harus dilakukan. 
i. Melakukan updating pada sistem operasi
Updating sistem operasi dapat dilakukan dengan perintah berikut ini
apt-get update 
ii. Melakukan instalasi whiptail.
Whiptail merupakan sebuah program yang memungkinkan script shell menampilkan kotak dialog untuk pengguna. Kotak dialog tersebut dapat menampilkan informasi, atau dapat digunakan untuk mendapatkan input dari user dengan cara yang friendly. Perintah yang digunakan adalah
apt-get install whiptail 
iii. Melakukan instalasi tasksel
Tasksel merupakan sistem instalasi terpadu yang merupakan bagian integral dari installer Debian yang juga disertakan dalam paket installer Ubuntu. Tasksel mengelompokan paket instalasi dan memudahkan untuk menginstal semua paket yang diperlukan. Perintah yang digunakan adalah
apt-get install tasksel 
iv. Pengecekan standard installer pada debian dengan menggunakan perintah:
tasksel install standard 
v. Melakukan konfigurasi fqdn
Fully Qualifed Domain Name (disingkat menjadi FQDN) adalah nama lengkap yang valid untuk suatu host yang menentukan lokasi pastinya dalam suatu hirarki DNS. Contoh implementasinya seperti berikut ini:
• Contoh nama Host: mail
• Contoh nama domain: mustibisa.com
• Maka FQDN-nya adalah: mail. mustibisa.com 

Untuk melakukan konfigurasi fqdn, gunakan perintah berikut ini:
echo 'host.domain.tld' > /etc/hostname
echo 'vps.mustibisa.com > /etc/hostname
hostname -F /etc/hostname

vi. Download file installer i-MSCP
Untuk dapat melakukan instalasi i-MSCP, terlebih dahulu download file yang diperlukan. Download file installer ke dalam folder /usr/local/src dan kemudian ekstrak file tersebut. Untuk pindah kedalam folder tersebut gunakan perintah:
cd /usr/local/src 
kemudian gunakan tool wget untuk melakukan download i-MSCP dengan perintah berikut ini:
wget https://github.com/i-MSCP/imscp/archive/1.5.3-2018120800.tar.gz 
saat ini versi yang terbaru adalah 1.5.3. Untuk mengetahui versi terbaru dari i-MSCP bisa mengakses github i-MSCP dengan alamat https://github. com/i-MSCP/imscp. Berikut tampilan saat melakukan unduhan i-MSCP:

Setelah terdownload, extract file gzp tersebut dengan perintah
tar xzf 1.5.3-2018120800.tar.gz
akan ada folder dengan nama sesuai extract diatas, gunakan perintah cd untuk masuk kedalam folder
cd 1.5.3-2018120800
kemudian edit file konfigurasi dengan menggunakan perintah berikut
pico /configs/debian/imscp.conf 
tambahkan konfigurasi berikut pada server variables
SERVER_HOSTNAME = 
BASE_SERVER_IP = 
Konfigurasi pada file diatas menjadi seperti gambar dibawah ini

Langkah selanjutnya adalah simpan file konfigurasi tersebut kemudian
keluar dari file konfigurasi. 

vii. Instalasi i-MSCP
Setelah langkah diatas selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan instalasi dengan perintah berikut ini:
perl imscp-autoinstall -d 
akan tampil progres instalasi seperti berikut ini

Setelah progress instalasi selesai, maka tampilan selanjutnya adalah dialog untuk melakukan setup pada i-MSCP seperti gambar dibawah ini:

Gunakan tombol enter untuk menekan Ok. Setelah ditekan ok, maka akan tampil persetujuan lisensi seperti gambar dibawah ini:

Untuk melanjutkan instalasi, pilih Continue. Selanjutnya akan tampil informasi mengenai sistem operasi yang digunakan. Jika deteksi yang dilakukan oleh installer benar (contohnya menggunakan debian 9.5 seperti gambar dibawah), pilih Yes untuk melanjutkan instalasi.

Langkah selanjutnya adalah memilih instalasinya, apakah akan menggunakan metode auto atau menggunakan metode manual. Untuk kemudahan, gunakan metode auto seperti gambar berikut ini:

Kemudian pilih http daemon yang digunakan, pilih yang sesuai dengan versi php yang telah diinstall seperti gambar berikut:

Langkah selanjutnya adalah memilih FTP Server yang sebelumnya sudah diinstall. Pada proses sebelumnya sudah dilakukan instalasi vsftpd, sehingga pilih vsftpd seperti gambar berikut:

Langkah berikutnya, jika di dalam server terdapat konfigurasi DNS Server, maka pilih Bind9 server sebagai named alternative.

Kemudian pilih versi php yang terinstall pada sistem. Jika tidak mengetahui versi yang digunakan, bisa melakukan koneksi dengan putty kemudian ketikkan perintah php -i untuk melihat versinya.

Setelah itu, tentukan konfigurasi mailserver yang ada. Jika konfigurasi sudah tepat, lanjutkan dengan menekan tombol enter.

Langkah terakhir adalah memilih database server yang digunakan pada server. Jika tidak mengetahui versi dari databasae server, gunakan perintah mysql - V pada layar putty untuk mengeluarkan versi dari MySQL / MariaDB





Langkah selanjutnya tinggal menunggu instalasi paket selesai seperti gambar dibawah ini:

Setelah seluruh tahapan instalasi berhasil dilakukan, maka akan tampil halaman konfirmasi yang menjelaskan bahwa i-MSCP berhasil dipasang. Setelah berhasil terpasang, gunakan browser untuk mengakses dashboard i-MSCP. Berikut tampilan login dari i-MSCP

Apabila login dengan menggunakan akun administrator, maka tampilan dashboard utamanya seperti gambar dibawah ini:

Apabila login dengan menggunakan akun reseller, maka tampilan dashboard utamanya seperti gambar dibawah ini:

Apabila login dengan menggunakan akun client, maka tampilan dashboard utamanya seperti gambar dibawah ini:

C. TUGAS MANDIRI

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!
1. Jelaskan pengertian dari share hosting! 
2. Kelompokkan infrastruktur baik hardware maupun software pendukung share hosting 
3. Sebutkan kelebihan dari shared hosting! 
4. Sebutkan apa saja yang menjadi pertimbangan ketika akan menggunakan share hosting yang berlokasi di Singapura? 
5. Apasaja layanan wajib yang ada pada share hosting server?

D. TUGAS KELOMPOK

1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 2 – 4 anak
2. Lakukan praktikum installasi dan konfigurasi control panel hosting dengan menggunakan EHCP. 
3. Lakukan percobaan konfigurasi pada server dengan menggunakan EHCP. 
4. Catat kendala yang terjadi saat pembuatan control panel hosting, baik saat instalasi maupun pengaksesan aplikasi. 
5. Presentasikan instalasi control panel hosting beserta kendala yang terjadi dengan kompak, jelas, padat, dan singkat!

E. UJI KOMPETENSI

PILIHAN GANDA Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E!

1. Penggunaan shared hosting pada umumnya digunakan untuk....
A. Web Hosting
B. Trading Hosting
C. Streaming Center 
D. Database Server 
E. Colocation Server 

2. Sebuah website memerlukan berbagai macam infrastruktur agar dapat diakses oleh
orang lain di seluruh penjuru dunia. Infrastruktur yang dimaksud adalah....
A. Server, Hardisk, Internet 
B. Server, PHP, Koneksi Internet 
C. Datacentre, Jaringan Internet, Database 
D. Hardware, Datacentre, Jaringan Internet
E. Hardware, Software, Jaringan Telekomunikasi 

3. Untuk menjaga pasokan listrik agar selalu terjaga, pada setiap hosting server
dipasang....
A. Webserver
B. UPS
C. Gateway 
D. Mail
E. Proxy 

4. Infrastruktur share hosting server berupa software berikut ini yang bertugas sebagai
tempat disimpannya data adalah....
A. Webserver
B. Gateway
C. Firewall 
D. Database Server
E. Mail Server 

5. Infrastruktur share hosting server berupa software berikut ini yang melayani pengguna
dengan port 80 maupun 443 adalah....
A. Webserver
B. Gateway 
C. Firewall
D. Database Server 
E. Mail Server 

6. Adi ingin membuat sebuah website dengan sasaran pengguna adalah anak-anak
sekolah di jenjang SMK, penempatan server yang tepat berlokasi di....
A. USA
B. Eropa
C. Indonesia 
D. Singapura 
E. Malaysia 

7. Sebuah software house penyedia layanan berbagi gambar di internet menginginkan
sebuah server yang dapat diakses dengan mudah oleh seluruh pengguna di dunia. Penempatan server yang tepat berlokasi di....
A. USA
B. Eropa
C. Indonesia 
D. Singapura 
E. Malaysia 

8. Jika sasaran pengguna berada di region Asia Pasifik, maka penempatan server yang
tepat berlokasi di ...
A. USA
B. Eropa
C. Indonesia 
D. Singapura 
E. Malaysia 

9. Yang bukan merupakan layanan share hosting server dibawah ini adalah....
A. Webserver
B. UPS
C. FTP 
D. Mail 
E. Database Server 

10. Cara melakukan instalasi aplikasi webserver apache di sistem operasi linux...
A. apt-get install apache
B. install apache
C. apache installed 
D. apt-get install apache2 
E. apt install apache 

11. File utama dalam konfigurasi apache adalah...
A. /etc/apache/apache.conf
B. /etc/apache.conf
C. /etc/apache2/apache2.conf 
D. /etc/apache2.conf 
E. /apache/apache2.conf 

12. HTTPS merupakan layanan web yang aman, disebut aman karena dengan
menggunakan https maka...
A. Webserver di lapisi dengan password
B. Web Browser dilapisi dengan password 
C. Protokol yang digunakan digunakan diberi password 
D. Port yang digunakan diberi password
E. Data yang ditransfer pada HTTPS dienkripsi. 

13. Browser menterjemahkan nama domain yang diketik menjadi alamat IP dengan
bantuan...
A. DHCP Server
B. DNS Server
C. FTP Server 
D. Web Server 
E. Mail Server 

14. Dibawah ini yang bukan merupakan paket instalasi dari apache2 adalah...
A. libapr1
B. libaprutil 1
C. liblua5.2-0 
D. libaprutil 1-Idap 
E. www-browser 

15. Dalam sistem operasi Debian 9, database MySQL diganti oleh pengembang
menjadi...
A. MariaDB
B. PostgreSQL
C. Oracle 
D. Samba 
E. SQL Server 

16. Pada saat Administrator database menggunakan perintah mysql -u root -p, maka
atribut -u berarti...
A. unknown
B. user
C. url 
D. version 
E. access 

17. Salah satu aplikasi berbasis web yang digunakan untuk mengelola database MySQL
dan database MariaDB dengan lebih mudah melalui antarmuka grafis adalah...
A. phpInfo
B. phpDatabase
C. phpWebmin 
D. phpMyAdmin 
E. SQLYog 

18. Apabila koneksi yang akan dilakukan adalah koneksi ,maka port yang dipilih
adalah port...
A. 20
C. 22 
B. 21
D. 25
E. 443 

19. Dimanakah letak file konfigurasi Very Secure FTP Daemon?
A. /vsftpd.conf
B. letc/vsftpd.conf
C. /etc/apt/vsftpd.conf 
D. /etc/vsftp/vsftpd.conf 
E. /etc/ftp/vsftpd.conf 

20. Apa pengaruh yang terjadi jika userlist_deny pada konfigurasi vsftpd bernilai YES?
A. Semua pengguna tidak diijinkan mengakses FTP 
B. Sebagian pengguna tidak diijinkan mengakses FTP 
C. Pengguna yang ada pada file userlist diijinkan mengakses FTP 
D. Pengguna yang ada pada file userlist tidak diijinkan mengakses FTP 
E. Pengguna yang tidak ada pada file userlist tidak diijinkan mengakses FTP

3 comments: