phone: +62852 5254 2414
e-mail: simonmurdani@gmail.com

KJ - Sistem Keamanan Siber (Bab 3)(Kelas XI)

Sistem Keamanan Siber
Bab 3

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. menguasai konsep dan manfaat sistem keamanan dalam jaringan,
2. menganalisis kebutuhan dan prinsip keamanan jaringan,
3. mengidentifikasi dan menganalisis jenis teknologi Firewall dalam jaringan, dan
4. menguasai karakteristik CAPTCHA bypass vulnerability, CSRF, dan command execution.

Prolog

Mengamankan sebuah sistem jaringan tidak sekadar tentang Mengamankan tidak sekadar menyimpan server dalam ruang khusus agar tidak terjangkau oleh orang lain. Dalam pembangunan sistem jaringan, terdapat serangkaian aspek penting baik secara fisik maupun logis yang harus dipertimbangkan secara cermat. Memahami tingkatan dan mekanisme keamanan yang diperlukan, bersama dengan mematuhi standar dan prinsip keamanan yang relevan, menjadi langkah krusial untuk meminimalkan risiko serangan. Bab ini menjadi panduan mendalam tentang esensi keamanan jaringan, merangkum prinsip-prinsip utama yang perlu dipahami dan diterapkan dalam setiap langkah pembangunan dan pengelolaan sistem. Dari konsep hingga praktĂ­k, setiap detail materi diuraikan dengan cermat untuk memastikan pemahaman yang mendalam dan penerapan yang tepat dalam konteks nyata. Namun, penting untuk diingat: keamanan bukanlah semata tentang menguasai teknologi. Pada akhirnya, integritas dan etika penggunaan teknologi ini turut menentukan keberhasilan sistem jaringan. Oleh karena itu, sembari menjelajahi bab ini, satu pesan penting diingat ialah "Gunakanlah teknologi dengan bijak dan tidak diperkenankan melakukan percobaan serangan pada sistem orang lain tanpa seizin pemiliknya, karena tindakan tersebut dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum." Dengan menjaga integritas dan etika dalam setiap langkah, Anda tidak hanya membangun sistem yang aman, tetapi juga menjaga integritas diri dan profesi Anda dalam dunia teknologi yang terus berkembang.

KJ - Ancaman dan Serangan Siber (Bab 2)(Kelas XI)


Bab 2
Ancaman dan Serangan Siber

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. mengidentifikasi pentingnya mengenali jenis ancaman dan serangan dalam jaringan,
2. menganalisis ancaman dan serangan keamanan, dan
3. melakukan simulasi serangan dan teknik pendeteksiannya.

Prolog

Mengapa kita harus waspada terhadap potensi ancaman dan serangan terhadap server dalam jaringan? Saat server beroperasi melayani berbagai permintaan dari komputer klien di jaringan, sumber daya perangkat kerasnya secara bertahap terpakai. Namun, pemasangan aplikasi atau perangkat lunak pada server dapat menimbulkan bug atau kerentanan yang dapat dieksploitasi, mengakibatkan kerentanan keamanan yang dapat dimanfaatkan untuk meretas sistem atau membuatnya melambat hingga mati. Oleh karena itu, perlu menerapkan sistem Firewall yang sesuai, memperbaiki konfigurasi server, dan memantau aktivitas server secara aktif. Dengan pemahaman kondisi server dalam jaringan, kita dapat menganalisis dan melakukan perbaikan yang diperlukan. Bab 2 akan menjelaskan konsep keamanan jaringan, jenis-jenis ancaman dan serangan, serta bahaya malware dan serangan siber yang mungkin terjadi.

KJ - Hukum, Etika, dan Kebijakan Jaringan Komputer(Bab 1)(Kelas XI)

Bab 1
Hukum, Etika, dan Kebijakan Jaringan Komputer

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. mengidentifikasi pentingnya keamanan jaringan bagi masyarakat,
2. menganalisis dan mengidentifikasi keamanan jaringan dan standardisasinya, dan
3. menguasai dasar dari hukum, etika, dan kebijakan terkait penggunaan dan keamanan jaringan komputer.

PROFIL PELAJAR PANCASILA
Bergotong- royong, mandiri, dan bernalar kritis.

Prolog
Ketika mesin server bekerja melayani berbagai tugas dari komputer klien dalam jaringan, maka besar resource hardware yang dimiliki juga makin berkurang. Di sisi lain, implikasi pemasangan aplikasi atau perangkat lunak terhadap sistem server juga memiliki beberapa bug atau kerentanan yang bisa berdampak sistem diretas hingga cenderung melambat bahkan down. Oleh karena itu, perlu diterapkan sistem Firewall yang sesuai dengan kebutuhan, memperbaiki konfigurasi server, dan memonitor aktivitas yang terjadi pada server. Setelah mengetahui kondisi server dalam jaringan, barulah Anda dapat menganalisis dan melakukan perbaikan. Dalam uraian materi berikut, akan dijelaskan mengenai konsep CIA Triad, kebijakan dan perilaku yang mendukung sistem keamanan jaringan, hingga contoh- contoh kasus yang terjadi. Simaklah pembahasan dalam bab berikut secara saksama.

A. Pentingnya Keamanan Data
Mengapa kita harus peduli tentang keamanan data? Pernahkah Anda mendengar kebocoran data milik beberapa e-commerce/online shop besar di Indonesia, bahkan data kependudukan yang dijaga pemerintah dapat dijual di pasar gelap? Mengapa hal itu bisa terjadi? Apa penyebabnya? Mari simak uraian berikut untuk memahami lebih dalam mengenai situasi darurat keamanan data di Indonesia.
Indonesia masih memerlukan banyak waktu dan modal untuk terus berkembang dalam bidang teknologi, baik dari segi teknis maupun kesadaran akan dampak positif teknologi terhadap kesejahteraan dan perkembangan sudut pandang masyarakat. Keamanan data (data security) ibarat udara, tidak tampak dan jarang diperhatikan, akan tetapi ketika lingkungannya tidak dijaga dengan baik barulah terasa menyesakkan. Berangkat dari analogi tersebut, orang awam cenderung kurang memberikan perhatian terhadap pengamanan data. Namun, seketika menjadi panik dan menyesal ketika terlanjur ada data yang hilang dan berakibat hilangnya data pribadi atau uang yang terdapat dalam rekening bank. Bagaimana bisa terjadi begitu? Biasanya kasus seperti itu terjadi dengan alasan beberapa hal. Misalnya, banyak pengguna m-banking bank tertentu tiba-tiba menerima banyak notifikasi pendebetan uang pada smartphone mereka, meskipun pada kenyataannya mereka tidak sedang melakukan penarikan uang atau transaksi apa pun. Ini bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti kelalaian dalam penyimpanan perangkat digital, abai terhadap keamanan user password, menginstal aplikasi dari sumber yang tidak kredibel, dan lainnya. Sebagai contoh analogi lain, perhatikan contoh kasus berikut.
Suatu hari John mengikuti seminar motivasi di sebuah gedung, kemudian diwajibkan mengisi data registrasi. Seminggu kemudian ada notifikasi di surelnya bahwa ada aktivitas pengajuan kredit atas namanya untuk mengakses jurnal daring berbayar dan pembelian produk di situs web tertentu tanpa sepengetahuannya. Berikut adalah data yang dimasukkan John saat registrasi.
Tabel 1.1 Contoh data pribadi.

Desain Grafis - PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP (kelas X)


PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada huruf A, B, C, D, atau E pada lembar jawaban yang tersedia !

1. Tahun 1611, Johannes Kepler menciptakan kamera sederhana yang dinamakan ...

A. kamera DSLR

B. kamera digital

C. kamera box

D. kamera obscura

E. kamera prosumer

2. Berikut yang bukan merupakan dasar-dasar fotografi yaitu ...

A. mengenal kamera

B. membeli kamera

C. cara menekan tombol shutter

D. mengatur fokus kamera

E. mengenal exposure

3. Pengaturan kamera dimana kamera akan berusaha menganalisis objek yang kita foto lalu menentukan semua setelan kamera. Bidik lalu jepret tanpa harus sulit mengubah

apa pun, maka

pengaturan ini pada ...

A. mode A

B. mode P

C. mode S

D. mode A

E. mode M

4. Semakin besar angka shutter speed semakin cepat waktu yang digunakan dalam

membuka dan menutupnya lensa kamera. Hal ini akan menimbulkan efek foto ...

A. diam (freeze)

B. gerak

C. blur

D. zoom in

E bulb

5. Di bawah ini yang bukan termasuk elemen dalam komposisi foto yaitu ...

A garis

B. warna

C. shape

D. tekstur

E. ukuran

6. Mode yang digunakan untuk mengubah, ukuran diafragma dengan leluasa pada

kamera adalah ...

A manual

B. auto

C. aperture-Priority

D. shutter Speed-Priority

E none of the above

7. Berikut merupakan gambar salah satu jenis fotografi:


Jenis fotografi di atas merupakan jenis ...

A. landscape photograpy

B. portrait photography

C. wildlife photography

D. aerial photography

E. stage photography

8. Berikut merupakan gambar salah satu jenis fotografi:


A. landscape photograpy

B. macro photography

C. wildlife photography

D. aerial photography

E. stage photography

9. Semakin besar diameter aperture (pada diafrahma) maka ...

A. detail objek semakin terlihat

B. DOF berubah

C. warna objek akurat

D. semakin banyak cahaya yang masuk pada lensa

E. semakin sensitif sensor pada cahaya

Desain Grafis - EVALUASI FOTOGRAFI DIGITAL (BAB XIX)(kelas X)


BAB XIX
EVALUASI FOTOGRAFI DIGITAL

Kompetensi Dasar
3.19 Mengevaluasi Karya Fotografi.
4.19 Membuat Laporan Karya Fotografi.

Estetika Karya Seni Fotografi Digital

Proses evaluasi terhadap hasil karya fotorafi adalah perlu, dan penting dilakukan, khususnya untuk menjadikan bahan pembelajaran agar ke depannya kita
dapat menghasilkan karya-karya yang tentunya (diharapkan) lebih baik lagi. Sayangnya, evaluasi itu sendiri bukanlah proses yang sederhana dan mudah, mengingat banyaknya aspek yang perlu diperhatikan.
Evaluasi dapat dilakukan oleh diri sendiri dan juga melalui penilaian pihak (orang) lain, namun sebuah karya fotografi mempunyai elemen-elemen yang terkandung yang menjadikannya memiliki nilai lebih dibandingkan karya lainnya.
A. Konten/Isi
Karya foto yang bernilai tinggi sarat akan konten/isi. Karya sering kehilangan makna ketika tidak memiliki (atau kurang) isi. Konten menjadi impresi pertama yang ditangkap oleh otak kita, secara sadar atau tidak.
Konten yang dimaksud dapat berupa:
1. Cerita/Pesan
Foto yang bercerita, memiliki pesan di dalamnya bernilai tinggi. Cerita/pesan tidak harus selalu disampaikan oleh kata-kata. Karya foto yang sarat akan pesan, mampu “bercerita" dengan sendirinya, walaupun hanya disertai sedikit keterangan, atau tanpa keterangan sama sekali. Pesan/cerita yang kuat dapat ditangkap mudah oleh nalar (common sense) siapa saja.
Ekspresi bisa didapat dari manusia ataupun objek lainnya.

Desain Grafis - KARYA SENI FOTOGRAFI DIGITAL (BAB XVIII)(Kelas X)




BAB XVIII
KARYA SENI FOTOGRAFI DIGITAL

Kompetensi Dasar
3.18 Menganalisis pembuatan karya seni fotografi digital.
4.18 Membuat karya seni fotografi digital.

A. Karya Seni fotografi

1. Pengertian Karya Seni fotografi
Pengertian "foto seni" adalah suatu karya foto yang memiliki nilai seni, suatu nilai estetik, baik yang bersifat universal maupun lokal atau terbatas. Karya-karya foto dalam kategori ini mempunyai suatu sifat yang secara minimal memiliki daya simpan dalam waktu yang relatif lama dan tetap dihargai nilai seninya. Sebuah karya atau foto kita katakan sebagai benda seni, ia harus bukan sekedar hasil upaya proses reproduksi belaka. Foto seni semestinya berasal dari suatu kontemplasi yang intens. Pemunculan gagasan/ide tidaklah serentak dan berkesan dadakan. Ada suatu proses pengamatan empirik, komparasi, perenungan, dan bahkan serangkaian mimpi-mimpi yang panjang yang lalu berwujud sebagai titik akhir sebuah eksekusi: konsep dan visi/misi yang transparan serta "baru". Dengan begitu sebuah foto seni tidak hanya sebentuk "seni instan" belaka.
Foto Seni, merupakan bagian dari cabang seni rupa yang paling muda. Walau tidak bisa dipungkiri, secara teknikal foto seni memberikan kontribusi kepada cabang fotografi lainnya, semisal foto jurnalistik.
2. Jenis Fotografi Seni
Sebenarnya dalam menciptakan karya fotografi seni sangat luas orientasi pemikirannya. Konsep visualisasinya mirip dengan cara melukis yang mempunyai gaya atau aliran bermacam-macam dalam meralisasikan ide lewat bahasa visual itu. Kalau dilihat dari keberadaan objek dalam sebuah karya apakah objek tersebut mengilustrasikan adanya suatu pergerakan atau disebut juga dengan sifat atraktif, ataukah objek dalam keadaan diam yang mencerminkan suatu kebendaan hingga melahirkan sifat simbolik atau image. Dari keterangan tersebut, maka klasifikasi fotografi seni dapat digolongkan menjadai fotografi seni berorientasi sifat atraktif, fotografi seni berorientasi pada sifat statis, serta fotografi seni berorientasi sifat simbolis/image.