DDK - Penggunaan Alat Ukur (BAB 7) (Fase E)
(BAB 7) (Fase E)
Penggunaan Alat Ukur
Kompetensi Dasar
3.7 Memahami penggunaan alat ukur, termasuk pemeliharaan alat ukur untuk seluruh jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.
4.7 Mampu menggunakan dan memelihara alat ukur dalam pemeliharaan jaringan komputer dan sistem telekomunikasi.
Pendahuluan
Pada modul sebelumnya, Anda telah mengenal berbagai jenis alat ukur yang esensial dalam bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi. Namun, mengetahui jenis alat saja tidak cukup. Keterampilan yang sesungguhnya terletak pada kemampuan untuk menggunakan alat-alat tersebut secara efektif untuk mendiagnosis, memelihara, dan memecahkan masalah jaringan dan sistem telekomunikasi. Lebih dari itu, pemeliharaan alat ukur itu sendiri adalah aspek krusial yang sering terabaikan. Alat ukur yang terawat dengan baik akan memberikan hasil yang akurat dan memiliki masa pakai yang lebih lama. Modul ini akan membimbing Anda untuk menguasai penggunaan praktis dari berbagai alat ukur, serta memahami pentingnya dan tata cara pemeliharaan yang benar untuk memastikan akurasi dan keandalan alat-alat tersebut. Dengan kompetensi ini, Anda akan menjadi teknisi yang lebih handal dan efisien di lapangan.
A. Pentingnya Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur
Penggunaan alat ukur yang tepat dan pemeliharaan yang rutin adalah fondasi dari pekerjaan teknisi yang profesional dan efektif.
1. Pentingnya Penggunaan Alat Ukur yang Tepat:
a. Diagnosa Akurat: Memungkinkan identifikasi masalah yang tepat pada jaringan atau sistem telekomunikasi, menghindari "tebak-tebakan" yang membuang waktu dan sumber daya.
b. Verifikasi Kinerja: Memastikan bahwa jaringan atau sistem berfungsi sesuai spesifikasi yang diharapkan (misalnya, kecepatan, latensi, kekuatan sinyal).
c. Pencegahan Masalah: Mendeteksi potensi masalah sebelum menjadi gangguan besar, memungkinkan pemeliharaan preventif.
d. Efisiensi Waktu dan Biaya: Mempercepat proses troubleshooting dan mengurangi biaya perbaikan karena masalah dapat diatasi dengan cepat dan tepat.
Keamanan: Mengidentifikasi bahaya listrik atau kondisi tidak aman lainnya.
2. Pentingnya Pemeliharaan Alat Ukur:
a. Akurasi dan Keandalan: Alat yang terawat akan memberikan hasil pengukuran yang konsisten dan akurat, yang sangat penting untuk diagnosa yang benar.
b. Masa Pakai Alat: Pemeliharaan rutin memperpanjang umur alat, melindungi investasi.
Keselamatan Pengguna: Alat yang rusak atau tidak terawat bisa menjadi bahaya bagi pengguna.
c. Kepatuhan Standar: Beberapa alat memerlukan kalibrasi dan pemeliharaan sesuai standar industri untuk menjaga validitas hasil.
d. Kesiapan Operasional: Alat selalu siap digunakan saat dibutuhkan, menghindari penundaan pekerjaan.
B. Penggunaan Praktis Alat Ukur Jaringan Komputer
Mari kita ulas kembali dan fokus pada langkah-langkah praktis penggunaan alat-alat ini.
1. Multimeter Digital:
Untuk Menguji Kontinuitas Kabel:
a. Pastikan kabel tidak terhubung ke sumber listrik.
b. Atur multimeter ke mode kontinuitas (simbol Ω dengan beeper atau dioda).
c. Sentuh probe merah ke satu ujung kawat/pin kabel, dan probe hitam ke ujung kawat/pin yang sama di sisi lain.
d. Jika ada suara beep dan tampilan menunjukkan resistansi rendah (mendekati 0 Ohm), berarti ada kontinuitas (kabel tidak putus).
Untuk Mengukur Tegangan DC (misalnya, Power Supply):
a. Atur multimeter ke mode DCV (tegangan DC) pada rentang yang sesuai (misalnya, 20V jika Anda mengharapkan 12V).
b. Sentuh probe merah ke terminal positif (+) dan probe hitam ke terminal negatif (-).
c. Baca nilai tegangan yang ditampilkan.
2. Cable Tester (LAN Tester):
Untuk Menguji Kabel UTP/STP:
a. Sambungkan satu ujung kabel ke port RJ45 pada unit utama tester.
b. Sambungkan ujung kabel lainnya ke port RJ45 pada unit remote tester.
c. Nyalakan tester.
d. Amati pola lampu indikator (biasanya 1 hingga 8 atau G untuk ground).
Kabel Baik (Straight-through): Lampu akan menyala berurutan dari 1 hingga 8 (atau G) di kedua unit secara bersamaan.
Kabel Baik (Crossover): Lampu akan menyala dengan pola silang sesuai standar crossover (misalnya, 1-3, 2-6, 3-1, 6-2, dst.).
Open (Putus): Lampu pada salah satu pin tidak menyala di unit remote.
Short (Korsleting): Dua atau lebih lampu menyala bersamaan di unit remote (atau tidak menyala sama sekali).
Split Pair: Lampu menyala berurutan tetapi tidak sesuai dengan standar pengkabelan yang benar (memerlukan tester yang lebih canggih untuk mendeteksi).
3. Network Analyzer (Packet Sniffer - contoh Wireshark):
Untuk Menganalisis Lalu Lintas Jaringan:
a. Instal Wireshark pada komputer yang terhubung ke jaringan yang ingin dimonitor.
b. Buka Wireshark dan pilih antarmuka jaringan yang aktif (misalnya, Wi-Fi atau Ethernet).
c. Mulai capture paket (klik ikon sirip hiu).
d. Lakukan aktivitas jaringan yang ingin Anda analisis (misalnya, buka situs web, kirim ping).
e. Hentikan capture.
f. Gunakan filter tampilan (misalnya, http, dns, ip.addr == 192.168.1.10) untuk menyaring paket yang relevan.
g. Klik kanan pada paket untuk "Follow TCP Stream" atau "Analyze" untuk detail lebih lanjut.
4. Tone Generator dan Probe:
Untuk Melacak Kabel:
a. Sambungkan konektor tone generator (RJ11/RJ45 atau klip buaya) ke salah satu ujung kabel yang ingin dilacak.
b. Nyalakan tone generator.
Gunakan probe untuk menyapu sepanjang jalur kabel yang dicurigai.
Probe akan mengeluarkan suara yang lebih keras saat mendekati kabel yang diberi sinyal. Ini membantu mengidentifikasi kabel yang benar di antara banyak kabel.
C. Penggunaan Praktis Alat Ukur Sistem Telekomunikasi
Fokus pada langkah-langkah operasional alat-alat yang lebih spesifik untuk telekomunikasi.
1. Optical Power Meter (OPM):
Untuk Mengukur Redaman Serat Optik:
a. Pastikan serat optik bersih dan tidak ada kerusakan fisik.
b. Sambungkan sumber cahaya (Light Source) ke satu ujung serat optik.
c. Sambungkan OPM ke ujung serat optik lainnya.
d. Atur panjang gelombang pada OPM agar sesuai dengan sumber cahaya (misalnya, 1310nm atau 1550nm).
e. Baca nilai daya optik yang ditampilkan dalam dBm.
f. Bandingkan nilai ini dengan daya referensi dari sumber cahaya untuk menghitung redaman total (dB).
2. Optical Time Domain Reflectometer (OTDR):
Untuk Menganalisis Kualitas dan Lokasi Kerusakan Serat Optik:
a. Bersihkan konektor serat optik.
b. Sambungkan OTDR ke salah satu ujung serat optik yang akan diuji.
c. Atur parameter pengujian pada OTDR (panjang gelombang, durasi pulsa, rentang pengukuran).
d. Mulai pengujian. OTDR akan menampilkan grafik (trace) yang menunjukkan redaman sepanjang serat.
e. Analisis grafik:
Slope (Kemiringan): Menunjukkan redaman serat per kilometer.
Spike (Puncak): Menunjukkan konektor atau sambungan.
Drop (Penurunan Tajam): Menunjukkan putusnya serat atau kerusakan besar.
6. OTDR akan memberikan jarak lokasi kejadian dari titik awal pengukuran.
3. Spectrum Analyzer:
Untuk Menganalisis Spektrum Frekuensi:
a. Sambungkan antena atau output sinyal RF dari perangkat telekomunikasi ke input Spectrum Analyzer.
b. Atur frekuensi tengah (center frequency) dan rentang frekuensi (span) yang ingin Anda amati.
c. Amati tampilan grafik yang menunjukkan kekuatan sinyal (daya) pada berbagai frekuensi.
d. Identifikasi puncak sinyal yang diinginkan, tingkat noise (noise floor), dan potensi sinyal interferensi dari sumber lain.
4. RF Power Meter:
Untuk Mengukur Daya Output RF:
a. Sambungkan RF Power Meter secara in-line antara pemancar RF dan antena, atau langsung ke output pemancar.
b. Nyalakan pemancar dan baca nilai daya RF yang ditampilkan oleh meter.
c. Pastikan daya output sesuai dengan spesifikasi perangkat dan regulasi yang berlaku.
D. Pemeliharaan Alat Ukur
Pemeliharaan yang tepat memastikan alat ukur tetap akurat dan berumur panjang.
1. Pembersihan Rutin:
Multimeter, Cable Tester, Tone/Probe: Bersihkan bodi alat dengan kain lembut dan kering. Hindari penggunaan cairan pembersih yang keras. Pastikan probe dan konektor bersih dari kotoran atau korosi.
Alat Optik (OPM, OTDR): Sangat krusial untuk menjaga konektor optik tetap bersih. Gunakan alat pembersih serat optik khusus (misalnya, one-click cleaner, tisu bebas serat dengan isopropil alkohol) sebelum dan sesudah penggunaan. Debu sekecil apa pun dapat menyebabkan pembacaan yang tidak akurat atau bahkan merusak serat.
Alat RF (Spectrum Analyzer, RF Power Meter): Jaga agar port konektor RF tetap bersih dan gunakan penutup pelindung saat tidak digunakan.
2. Penyimpanan yang Tepat:
Simpan semua alat dalam kotak atau tas pelindung yang kokoh saat tidak digunakan. Ini melindungi dari benturan, debu, kelembapan, dan suhu ekstrem.
Hindari menyimpan alat di tempat yang lembap atau terkena sinar matahari langsung.
Pastikan kabel dan probe disimpan dengan rapi, tidak tertekuk atau tergulung terlalu rapat.
3. Pengecekan dan Kalibrasi Berkala:
Pengecekan Fisik: Periksa secara rutin kabel, konektor, tombol, dan layar alat dari kerusakan fisik (retak, putus, longgar).
Penggantian Baterai: Ganti baterai secara teratur atau saat indikator baterai lemah muncul. Lepaskan baterai jika alat tidak akan digunakan dalam waktu lama untuk mencegah kebocoran.
Kalibrasi: Beberapa alat ukur presisi (terutama OPM, OTDR, Spectrum Analyzer) memerlukan kalibrasi berkala oleh laboratorium kalibrasi bersertifikat. Kalibrasi memastikan alat memberikan pembacaan yang akurat sesuai standar internasional. Ikuti rekomendasi pabrikan untuk jadwal kalibrasi.
4. Penanganan yang Hati-hati:
Jangan menjatuhkan atau membenturkan alat.
Gunakan alat sesuai dengan instruksi manual pabrikan.
Jangan melebihi batas pengukuran alat (misalnya, jangan mengukur tegangan tinggi dengan multimeter pada rentang rendah).
Zona Aktivitas
A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan I)
1. Mengapa diagnosa yang akurat sangat penting dalam pemeliharaan jaringan, dan bagaimana alat ukur mendukung hal ini?
2. Jelaskan langkah-langkah dasar untuk menguji kontinuitas kabel menggunakan Multimeter Digital.
3. Apa saja tiga indikasi masalah yang dapat dideteksi oleh Cable Tester saat menguji kabel UTP?
4. Mengapa menjaga kebersihan konektor optik pada OPM atau OTDR sangat krusial?
5. Sebutkan tiga praktik pemeliharaan rutin yang harus dilakukan untuk alat ukur Anda.
B. Praktikum (Nilai Praktik 1)
Buat kelompok dengan anggota maksimal tiga siswa. Lakukan hal berikut:
1. Simulasi Troubleshooting Kabel:
Siapkan dua kabel UTP: satu yang baik dan satu yang sengaja dibuat putus (misalnya, dengan melonggarkan satu pin di konektor).
Gunakan Cable Tester untuk menguji kedua kabel dan catat hasilnya.
Diskusikan bagaimana Anda akan menjelaskan hasil pengujian kepada klien.
2. Pembersihan dan Inspeksi Alat:
Pilih dua alat ukur yang tersedia di laboratorium (misalnya, Multimeter dan Cable Tester).
Lakukan pembersihan fisik dan inspeksi visual pada kedua alat tersebut.
Identifikasi potensi kerusakan atau tanda-tanda keausan.
Diskusikan bagaimana Anda akan menyimpan alat-alat ini dengan benar.
Presentasikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok Anda di depan kelas.
Eksperimen (Nilai Proyek I)
Pilih salah satu dari tugas berikut:
1. Panduan Penggunaan Alat Ukur:
Pilih satu alat ukur (misalnya, Network Analyzer/Wireshark atau OTDR).
Buat panduan singkat (maksimal 2 halaman) atau presentasi (maksimal 5 slide) yang menjelaskan:
Fungsi alat secara lebih rinci.
Langkah-langkah penggunaan alat untuk skenario troubleshooting spesifik (misalnya, mendeteksi IP conflict dengan Wireshark, atau mencari putusnya serat dengan OTDR).
Tips pemeliharaan khusus untuk alat tersebut.
2. Rencana Pemeliharaan Alat Ukur:
Buat rencana pemeliharaan tahunan untuk seperangkat alat ukur di laboratorium TJKT Anda (misalnya, 1 Multimeter, 1 Cable Tester, 1 OPM, 1 Tone/Probe Kit). Rencana harus mencakup:
Daftar alat.
Jadwal pembersihan (misalnya, mingguan, bulanan).
Jadwal pengecekan fisik (misalnya, bulanan, triwulanan).
Rekomendasi jadwal penggantian baterai.
Rekomendasi jadwal kalibrasi (jika berlaku).
Prosedur penyimpanan yang benar untuk setiap alat.
Rangkuman
1. Penggunaan alat ukur yang tepat penting untuk diagnosa akurat, verifikasi kinerja, pencegahan masalah, efisiensi, dan keselamatan.
2. Pemeliharaan alat ukur memastikan akurasi, keandalan, masa pakai alat, dan keselamatan pengguna.
3. Penggunaan praktis alat ukur jaringan komputer meliputi Multimeter (kontinuitas, tegangan), Cable Tester (urutan, putus, korsleting), Network Analyzer (analisis paket), dan Tone Generator/Probe (pelacakan kabel).
4. Penggunaan praktis alat ukur sistem telekomunikasi meliputi OPM (redaman serat), OTDR (lokasi kerusakan serat), Spectrum Analyzer (analisis frekuensi), dan RF Power Meter (daya RF).
5. Pemeliharaan alat ukur mencakup pembersihan rutin (terutama konektor optik), penyimpanan yang tepat, pengecekan dan kalibrasi berkala, serta penanganan yang hati-hati.
Ulangan Akhir Bab 1
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
1. Jika Cable Tester menunjukkan lampu pin 3 tidak menyala pada unit remote, ini mengindikasikan adanya ....
a. Korsleting pada pin 3.
b. Kabel putus pada pin 3.
c. Urutan kabel yang salah.
d. Split pair.
e. Tegangan berlebih.
2. Untuk mengukur tegangan pada adaptor daya perangkat jaringan, alat yang paling tepat adalah ....
a. Cable Tester
b. Network Analyzer
c. Multimeter Digital
d. Tone Generator
e. OPM
3. Mengapa Anda harus menggunakan filter tampilan saat menganalisis paket dengan Network Analyzer seperti Wireshark?
a. Untuk mempercepat proses capture.
b. Untuk menyaring paket yang tidak relevan dan fokus pada data yang dibutuhkan.
c. Untuk mengenkripsi data yang ditangkap.
d. Untuk mengubah konfigurasi jaringan.
e. Untuk menghapus paket yang berbahaya.
4. Ketika menggunakan Tone Generator dan Probe, suara yang lebih keras dari probe menunjukkan ....
a. Kabel tersebut rusak.
b. Kabel tersebut membawa data.
c. Probe sedang mendekati kabel yang diberi sinyal.
d. Ada korsleting pada kabel.
e. Kabel tersebut terhubung ke internet.
5. Apa yang akan ditunjukkan oleh OTDR jika ada putusnya serat optik?
a. Peningkatan daya optik.
b. Penurunan tajam pada grafik (trace).
c. Puncak sinyal yang tinggi.
d. Tidak ada perubahan pada grafik.
e. Suara beep yang terus menerus.
6. Mengapa pembersihan konektor optik sangat penting untuk OPM dan OTDR?
a. Agar alat terlihat bersih.
b. Untuk mencegah debu masuk ke dalam alat.
c. Debu sekecil apa pun dapat menyebabkan pembacaan yang tidak akurat atau merusak serat.
d. Untuk memperpanjang masa pakai baterai.
e. Agar mudah disimpan.
7. Jika Anda ingin mendeteksi sinyal interferensi pada frekuensi radio tertentu, alat yang paling sesuai adalah ....
a. RF Power Meter
b. Signal Generator
c. Spectrum Analyzer
d. BERT
e. Antenna Analyzer
8. Apa yang harus Anda lakukan dengan baterai alat ukur jika tidak akan digunakan dalam waktu lama?
a. Biarkan saja di dalam alat.
b. Lepaskan untuk mencegah kebocoran.
c. Mengisinya penuh.
d. Menyimpannya di tempat yang panas.
e. Membuangnya.
9. Nilai SWR (Standing Wave Ratio) yang ideal untuk kinerja antena yang efisien adalah ....
a. Mendekati 10:1
b. Mendekati 1:1
c. Lebih dari 5:1
d. Kurang dari 0:1
e. Tidak relevan
10. Berikut yang bukan merupakan manfaat dari pemeliharaan rutin alat ukur adalah ....
a. Meningkatkan akurasi dan keandalan.
b. Memperpanjang masa pakai alat.
c. Mengurangi kebutuhan akan kalibrasi.
d. Menjaga keselamatan pengguna.
e. Memastikan kesiapan operasional.
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar.
1. Jelaskan bagaimana penggunaan Multimeter Digital untuk menguji kontinuitas dapat membantu dalam pemecahan masalah kabel jaringan yang tidak berfungsi.
2. Bagaimana Network Analyzer (Packet Sniffer) dapat digunakan untuk mengidentifikasi aplikasi yang menggunakan bandwidth tinggi di jaringan?
3. Jelaskan perbedaan antara masalah "Open" dan "Short" yang dideteksi oleh Cable Tester.
4. Mengapa kalibrasi berkala penting untuk alat ukur presisi seperti OPM atau OTDR?
5. Berikan contoh skenario di mana Anda akan menggunakan kombinasi Signal Generator dan Bit Error Rate Tester (BERT) untuk mendiagnosis masalah pada sistem telekomunikasi.
0 komentar: